Suamiku Genderuwo Tampan

Suamiku Genderuwo Tampan

Bab 1 ( Sukma Ayu )

Mentari pagi telah memancarkan cahayanya yang cerah, secerah hati Sukma Ayu pada pagi hari ini karena dia akhirnya akan bertemu dengan Jaka sang pujaan hati yang sudah merantau selama 3 tahun ke kota Jakarta.

Sukma Ayu adalah seorang gadis Yatim Piatu berusia 18 tahun, dan dia tinggal bersama Nenek yang merawatnya sejak ia masih bayi, karena Sukma harus kehilangan kedua orangtuanya akibat kecelakaan.

Sukma mempunyai paras cantik jelita sehingga dia menjadi Bunga Desa yang banyak disukai oleh banyak pria. Akan tetapi, dia sudah melabuhkan hatinya pada Jaka Hanggara sosok teman masa kecil Sukma.

Sukma dan Jaka bertetangga, dan bisa dibilang jika mereka berdua sudah berteman dari bayi karena umur mereka hanya selisih beberapa bulan saja.

Hari ini Jaka akan pulang dari kota Jakarta setelah tiga tahun yang lalu dia merantau dan bekerja di salah satu Restoran yang berada di Ibukota.

Sukma yang sudah mengetahui tentang kepulangan Jaka pun merasa sangat bahagia, sehingga dari pagi dia sudah sibuk memasak untuk pujaan hatinya.

"Ndo, tumben kamu pagi-pagi begini sudah memasak?" tanya Mbok Ningsih ( Neneknya Sukma )

"Iya Mbok, Sukma dengar mas Jaka hari ini akan pulang," jawab Sukma dengan malu-malu.

"Oh..begitu toh, pantesan aja kamu semangat dan terlihat bahagia, ternyata pujaan hati kamu mau pulang," goda Nek Ningsih sehingga membuat Sukma tersenyum malu.

"Sukma sama mas Jaka cuma berteman Mbok, mungkin saat ini mas Jaka juga sudah mempunyai pacar di kota."

"Tapi Si Mbok rasa Jaka tidak akan punya pacar di kota, karena dari kecil kalian itu selalu nempel kaya perangko," sindir Mbok Ningsih sehingga membuat wajah Sukma merah merona karena malu.

Sukma terus saja mondar mandir menunggu kedatangan Jaka, sampai akhirnya terlihat sebuah mobil masuk ke dalam pekarangan rumah Jaka yang memang berhadapan dengan rumah Sukma.

Sukma yang melihat Jaka keluar dari dalam mobil pun malah berlari ke dalam rumah, sehingga membuat Mbok Ningsih heran.

"Lho, kamu kenapa toh Ndo, dari tadi mondar mandir, tapi saat orangnya sudah datang malah masuk ke dalam rumah?" tanya Mbok Ningsih.

"Sukma malu Mbok, sepertinya mas Jaka juga pulangnya gak sendirian, apa mungkin dia bawa calon istrinya?" tanya Sukma.

"Kalau kamu pengen tau kenapa gak langsung temuin saja," jawab Mbok Ningsih.

"Gak ah, masa perempuan nyamperin lelaki duluan," ujar Sukma dengan masuk ke dalam kamarnya.

Beberapa saat kemudian, Jaka yang sudah kangen kepada Sukma pun langsung bergegas menemuinya.

"Assalamu'alaikum, Sukma," ucap Jaka.

"Wa'alaikumsalam Le, ayo masuk," ajak Mbok Ningsih.

Jaka mencium punggung tangan Mbok Ningsih sambil celingukan mencari sosok Sukma, karena sebenarnya Jaka juga sudah mempunyai perasaan lebih dari sekedar teman kepada Sukma, bahkan bisa di bilang Sukma adalah cinta monyet nya Jaka dari semenjak SD, tapi Jaka tidak pernah mengungkapkannya karena takut ditolak.

"Kenapa kamu celingukan toh Le, pasti cari Sukma kan?" tanya Mbok Ningsih.

"Eh iya mbok, Sukma nya mana? kok dari tadi Jaka gak lihat?"

"Dia lagi ngumpet di dalam kamar, kamu coba aja cari di sana," bisik Mbok Ningsih.

Jaka akhirnya masuk ke dalam kamar Sukma, dan benar saja saat ini Sukma sedang meringkuk dengan memakai selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.

Jaka saat ini mencoba memegang punggung Sukma, tapi belum juga Jaka bicara, Sukma sudah berkata terlebih dahulu.

"Udah Sukma bilang, Sukma malu Mbok kalau harus nemuin mas Jaka sekarang, gimana nanti kalau mas Jaka beneran bawa calon Istri, Sukma kan bisa patah hati."

Jaka yang mendengar perkataan Sukma langsung tersenyum bahagia, karena ternyata selama ini cintanya tidaklah bertepuk sebelah tangan.

"Mas Jaka cintanya hanya sama Sukma seorang, jadi gak mungkin mas Jaka bawa calon Istri," ujar Jaka, sehingga Sukma langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya.

"Sukma gak lagi mimpi kan? ini beneran mas Jaka?" tanya Sukma dengan mencubit pipi Jaka.

"Awww, sakit Sukma, kalau mau cubit kenapa gak pipi sendiri aja sih," ujar Jaka.

"Astagfirullah, ternyata bener ya ini mas Jaka," ujar Sukma yang terlihat bahagia.

"Iya, dan mas kesini buat ngelamar kamu," ujar Jaka sehingga membuat Sukma diam mematung.

"Kenapa diam? bukannya Sukma juga cinta sama mas Jaka?" tanya Jaka.

"I_iya," jawab Sukma dengan tergagap.

"Sukma mau kan kalau kita pacaran setelah menikah?" tanya Jaka.

"I_iya," jawab Sukma lagi.

"Kenapa sih daritadi kamu cuma jawab iya, iya, aja, ngomongnya pake gagap gitu lagi."

"Aku gak lagi mimpi kan?"

Jaka akhirnya membalas mencubit Sukma Ayu.

"Aww, sakit Mas," ujar Sukma Ayu.

"Berarti artinya Sukma tidak sedang bermimpi," ujar Jaka sehingga membuat Sukma tersenyum.

Sukma sebenarnya sudah berjanji pada saat dia masih kecil bahwa dia akan mengabdikan diri kepada orang yang sudah menolongnya pada saat Sukma jatuh ke jurang.

Pada saat itu Sukma dan Jaka baru pulang Sekolah. Cuaca yang gerimis membuat jalanan menjadi licin sampai akhirnya pada saat Sukma dan Jaka melewati jalan setapak yang berada di pinggir jurang, Sukma terpeleset dan akhirnya terjatuh ke dalam jurang.

Jaka yang panik melihat Sukma terjatuh, memutuskan untuk mencari pertolongan.

Kondisi Sukma mungkin tidak akan tertolong jika saja tidak ada sosok misterius yang menolongnya pada saat Sukma terjatuh ke dalam jurang.

Saat itu Sukma pingsan sehingga dia tidak mengingat apa pun, tapi Sukma samar-samar mendengar suara seorang Anak laki-laki yang dia kira itu adalah Jaka.

"Suatu saat nanti kamu pasti akan menjadi Permaisuriku Sukma," ucap Anak lelaki tersebut.

Pada saat membuka matanya, Sukma sudah berada di jalan pinggir jurang tempat tadi dia terjatuh, dan dia melihat Jaka yang saat ini berada di sampingnya dengan menangis dan menggenggam erat tangannya, padahal saat itu Jaka baru saja sampai di sana dan Jaka juga merasa heran karena Sukma sudah berada di tempat semula sebelum Sukma terjatuh, padahal Jaka melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Sukma sudah terjatuh ke bawah jurang.

Sejak itulah Sukma mulai jatuh hati kepada Jaka karena dia mengira Jaka adalah Dewa penolongnya.

Sukma dan Jaka akhirnya keluar dari dalam kamar untuk meminta restu kepada Mbok Ningsih.

"Kenapa kalian senyum-senyum sendiri? pasti kalian mau meminta restu toh sama si Mbok?" tanya Mbok Ningsih.

"Mbok tau aja," ucap Jaka dengan cengengesan, "Tapi Si Mbok merestui hubungan kami kan? karena Jaka berharap Sukma bisa menjadi Istri Jaka, supaya Jaka bisa membawa Sukma ke Jakarta," sambung Jaka.

"Si Mbok bahagia mendengarnya, semoga saja Nak Jaka bisa menjaga dan melindungi Sukma, kasihan Sukma jika harus hidup sebatang kara kalau Si Mbok sudah gak ada."

"Mbok jangan berkata seperti itu, Sukma gak mau berpisah sama Si Mbok."

"Ndo, semua yang hidup pasti akan mati, dan kita tidak tau kapan ajal akan menjemput, tapi jika waktu itu datang, Si Mbok pasti akan pergi dengan tenang, karena sekarang sudah ada Nak Jaka yang akan menjaga Sukma," ujar Mbok Ningsih dengan memeluk Sukma yang terlihat menangis.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

salam kenal Sukma

2024-03-22

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Sukma, org yg kamu bicarakan dibelakang loh/Chuckle/

2024-01-27

1

Syhr Syhr

Syhr Syhr

Gerogi mbok

2024-01-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ( Sukma Ayu )
2 Bab 2 ( Gadis Bahu Laweyan )
3 Bab 3 ( Kawin Lari )
4 Bab 4 ( Pernikahan Jaka dan Sukma )
5 Bab 5 ( Kemunculan Raja Genderewo pada malam pertama )
6 Bab 6 ( Merasakan sebuah kejanggalan )
7 Bab 7 ( Bertemu dengan Yuli )
8 Bab 8 ( Memulihkan tubuh Jaka )
9 Bab 9 ( Merasa heran )
10 Bab 10 ( Memakai Pemikat )
11 Bab 11 ( Hamil Anak Genderewo )
12 Bab 12 ( Keinginan yang aneh )
13 Bab 13 ( Petak Umpet )
14 Bab 14 ( Lahirnya Alex dan Alexa )
15 Bab 15 ( Merasa berat untuk berpisah )
16 Bab 16 ( Perubahan sikap Jaka )
17 Bab 17 ( Malangnya nasib Sukma )
18 Bab 18 ( Cobaan Bertubi-tubi )
19 Bab 19 ( Rasa cinta menjadi benci )
20 Bab 20 ( Bertemu dalam mimpi )
21 Bab 21 ( Permintaan maaf Jaka )
22 Bab 22 ( Ilmu Kebatinan )
23 Bab 23 ( Meminta Cerai )
24 Bab 24 ( Kelahiran Yusuf )
25 Bab 25 ( Bayi Ajaib )
26 Bab 26 ( Rencana licik Yuli )
27 Bab 27 ( Tidak mau satu atap )
28 Bab 28 ( Penculikan Sukma dan Yusuf )
29 Bab 29 ( Titipan Terindah )
30 Bab 30 ( Tumbal Pesugihan )
31 Bab 31 ( Pernikahan Bara dan Sukma )
32 Bab 32 ( Kamu tetap yang terindah, Permaisuriku )
33 Bab 33 ( mengijinkan Yusuf tinggal di Pesantren )
34 Bab 34 ( Cinta dua Dunia )
35 Bab 35 ( Tipu muslihat Raja Iblis )
36 Nan 36 ( Kedatangan tamu tak di undang )
37 Bab 37 ( Kekuatan Cinta )
38 Bab 38 ( Pengorbanan Sukma )
39 Bab 39 ( Tumbal Pertama )
40 Bab 40 ( Akhir hidup Jaka )
41 Bab 41 ( Nafsu yang berujung kematian )
42 Bab 42 ( Selamat jalan Jaka )
43 Bab 43 ( Kemarahan Bara )
44 Bab 44 ( Siapa kamu sebenarnya? )
45 Bab 45 ( Saudara Kembar )
46 Bab 46 ( Kejujuran Bu Inem )
47 Bab 47 ( Merindukanmu )
48 Bab 48 ( Menampakkan Wujud )
49 Bab 49 ( Siapa Bara sebenarnya? )
50 Bab 50 ( Mempermalukan diri sendiri )
51 Bab 51 ( Pertemuan Sandi dan orangtua kandungnya )
52 Bab 52 ( Bertemu dalam Mimpi )
53 Bab 53 ( Terimakasih Suamiku )
54 Bab 54 ( Keinginan Sandi )
55 Bab 55 ( Yusuf sayang Ibu )
56 Bab 56 ( Perlakuan manis Bara )
57 Bab 57 ( Yusuf VS Raja Iblis )
58 Bab 58 ( Jatuh cinta pada pandangan pertama )
59 Bab 59 ( Kekhawatiran Bara )
60 Bab 60 ( Godaan Kuntilanak Angel )
61 Bab 61 ( Jiwa yang tertukar )
62 Bab 62 ( Tumbal 7 Bayi )
63 Bab 63 ( Teror Hantu Kuyang )
64 Bab 64 ( Cinta tanpa syarat )
65 Bab 65 ( Aku mencintaimu apa adanya )
66 Bab 66 ( Niat menjadi Mualaf )
67 Bab 67 ( Pernyataan cinta Alex )
68 Bab 68 ( Terjebak pada dimensi lain )
69 Bab 69 ( Misi penyelamatan Sukma )
70 Bab 70 ( Tersesat di Hutan Larangan )
71 Bab 71 ( Musnahnya Kerajaan iblis )
72 Bab 72 ( Mimpi atau Pertanda? )
73 Bab 73 ( Sudah jatuh tertimpa tangga pula )
74 Bab 74 ( Mirip Doraemon )
75 Bab 75 ( Bertemu kembali )
76 Bab 76 ( Menjadi manusia seutuhnya )
77 Bab 77 ( Bintitan )
78 Bab 78 ( Pengakuan Dosa )
79 Bab 79 ( Pernikahan Sandi dan Alexa )
80 Bab 80 ( Malam bersejarah )
81 Bab 81 ( Rencana Sandi dan Alexa )
82 Bab 82 ( Tua tua Keladi )
83 Bab 83 ( Menemui Yuli )
84 Bab 84 ( Perubahan sikap Yusuf )
85 Bab 85 ( Perpisahan Bara dan Sukma )
86 Bab 86 ( Terpisah jarak dan waktu )
87 Bab 87 ( Perjuangan Bara )
88 Bab 88 ( Cinta Sejati )
89 Bab 89 ( Promosi Novel : Di Ujung Penantianku )
90 Bab 90 ( Promosi Novel : CAKA )
91 Bab 91 ( Cahaya bulan purnama )
92 Bab 92 ( Tiba-tiba melahirkan )
93 Bab 93 ( Manusia pilihan )
94 Bab 94 ( Terbukanya portal gaib )
95 Bab 95 ( Pangeran Sabda Alam )
96 Bab 96 ( Calon Mertua VS Calon Menantu )
97 Bab 97 ( Rencana pernikahan Yusuf dan Aisyah )
98 Bab 98 ( Tipu muslihat Azura )
99 Bab 99 ( Ketempelan )
100 Bab 100 ( Dua Menantu Somplak )
101 Bab 101 ( Hari pernikahan Yusuf )
102 Bab 102 ( Bintang di samping Bulan )
103 Bab 103 ( Mengambil alih tubuh Aisyah )
104 Bab 104 ( Kejanggalan pada Aisyah )
105 Bab 105 ( Dikurung dalam dimensi lain )
106 Bab 106 ( Kamu bukan Aisyah )
107 Bab 107 ( Menerobos masuk )
108 Bab 108 ( Iblis Pelakor )
109 Bab 109 ( Puasa selama 40 hari )
110 Bab 110 ( Misi menyelamatkan Aisyah )
111 Bab 111 ( Sepenggal masalalu Azura )
112 Bab 112 ( Kekuatan cinta )
113 Bab 113 ( Menggunakan Pesugihan )
114 Bab 114 ( Sebab Akibat )
115 Bab 115 ( Malam Syahdu )
116 Bab 116 ( Persyaratan yang berat )
117 Bab 117 ( Kehilangan Kambing )
118 Bab 118 ( Bulu Harimau )
119 Bab 119 ( Salah tangkap )
120 Bab 120 ( Penangkapan manusia harimau )
121 Bab 121 ( Bisikan iblis )
122 Bab 122 ( Tanam tuai )
123 Bab 123 ( Syukuran ulang tahun Bulan )
124 Bab 124 ( Memiliki kelebihan juga )
125 Bab 125 ( Lompat kelas )
126 Bab 126 ( Teman baru )
127 Bab 127 ( Melanggar pantangan )
128 Bab 128 ( Keanehan pada Putri )
129 Bab 129 ( Kisah Nyai Seroja )
130 Bab 130 ( Kembali ke alam yang seharusnya )
131 Bab 131 ( Terbukanya mata batin Bara )
132 Bab 132 ( Miskun meresahkan )
133 Bab 133 ( Indra Jaya )
134 Bba 134 ( Ikut pulang )
135 Bab 135 ( Ulah si Ucil )
136 Bab 136 ( Rencana Indra Jaya )
137 Bab 137 ( Penyamaran Sandi )
138 Bab 138 ( Kehilangan aset berharga )
139 Bab 139 ( Jatuh cinta pada pandangan pertama )
140 Bab 140 ( Tertangkap basah )
141 Bab 141 ( Memulai serangan )
142 Bab 142 ( Pengorbanan Indra Jaya )
143 Bab 143 ( Selamat tinggal Ana )
144 Bab 144 ( Harta tidak akan dibawa mati )
145 Bab 145 ( Mimpi atau pertanda )
146 Bab 146 ( Proses evakuasi )
147 Bab 147 ( Arwah Citra )
148 Bab 148 ( Kemampuan yang kembali )
149 Bab 149 ( Mata kedua )
150 Bab 150 ( Damai itu indah )
151 Bab 151 ( Arwah gentayangan )
152 Bab 152 ( Cinta itu buta dan tuli )
153 Bab 153 ( Sekolah hantu )
154 Bab 154 ( Teror )
155 Bab 155 ( Hantu tangan buntung )
156 Bab 156 ( Curahan hati Pangeran Sabda Alam )
157 Bab 157 ( Penyamaran Sandra )
158 Bab 158 ( Saling mengancam )
159 Bab 159 ( Pemburu hantu )
160 Bab 160 ( Proses evakuasi Sandra )
161 Bab 161 ( Selamat tinggal Sandra )
162 Bab 162 ( Hantu somplak )
163 Bab 163 ( Calon Menantu Sandi )
164 Bab 164 ( Perdebatan Alexa dan Gibran )
165 Bab 165 ( Bertemu teman lama )
166 Bab 166 ( Pernikahan yang menyedihkan )
167 Ban 167 ( Bangkit dari kematian )
168 Bab 168 ( Penyamaran Raja Iblis )
169 Bab 169 ( Keanehan pada Bara )
170 Bab 170 ( Bara palsu )
171 Bab 171 ( Petunjuk keberadaan Bara )
172 Bab 172 ( Kelemahan Raja iblis )
173 Bab 173 ( Mengerjai Raja iblis )
174 Bab 174 ( Melawan Raja iblis )
175 Bab 175 ( Kembali ke Kerajaan iblis )
176 Bab 176 ( Menyelamatkan Bara )
177 Bab 177 ( Jiwa yang tertukar )
178 Bab 178 ( Melakukan empat puluh kebaikan )
179 Bab 179 ( Dibalik musibah selalu ada hikmah yang tersembunyi )
180 Bab 180 ( Kembali ke tubuh yang seharusnya )
181 Bab 181 ( Kepergok )
182 Bab 182 ( Pertemuan Dewa dan Putri )
183 Bab ( Menepati janji )
184 Bab 184 ( Kuntilanak pemakan ari ari )
185 Bab 185 ( Asmara dua dunia )
186 Bab 186 ( Mencintaimu yang tak terlihat )
187 Bab 187 ( Patah hati )
188 Bab 188 ( Menentang takdir )
189 Bab 189 ( Pernikahan Jin dan Manusia )
190 Bab 190 ( Tapa Brata )
191 Bab 191 ( Kekuatan cahaya Matahari )
192 Bab 192 ( Acara Akikah Azka dan Dira )
193 Bab 193 ( Ritual menjadi manusia )
194 Bab 194 ( Berlian merah delima )
195 Bab 195 ( Primadona kampung durian runtuh )
196 Bab 196 ( Melamar Bulan )
197 Bab 197 ( Pesugihan buto ijo )
198 Bab 198 ( Pengakuan Bulan dan Bintang )
199 Bab 199 ( Sisa waktu satu tahun )
200 Bab 200 ( Ku tumbal kan tubuhku)
201 Bab 201 ( Mendapatkan penglihatan )
202 Bab 202 ( Kedai Hantu)
203 Bab 203 ( Raja somplak dan Pangeran somplak)
204 Bab 204 ( Sekar Kemuning)
205 Bab 205 ( Pergi kemping)
206 Bab 206 ( Tas terbang)
207 Bab 207 ( Hari pertama di tempat kemping)
208 Bab 208 ( Dosa terindah)
209 Bab 209 ( Terjatuh dari pohon)
210 Bab 210 ( Kerasukan)
211 Bab 211 ( Sihir ilusi)
212 Bab 212 ( Keputusan Bara )
213 Bab 213 ( Mimpi buruk )
214 Bab 214 ( Momen terakhir )
215 Bab 215 ( Perpisahan selalu menyakitkan )
216 Bab 216 ( Separuh jiwaku pergi )
217 Bab 217 ( Lukisan berdarah )
218 Bab 218 ( Bintang masih hidup )
219 Bab 219 ( Bertarung dengan Kuntilanak Pelakor )
220 Bab 220 ( Bulan VS Ratu ular )
221 Bab 221 ( Bukan Penyihir )
222 Bab 222 ( Nyanyian tengah malam )
223 Bab 223 ( Terimakasih Nyai Dasimah )
224 Bab 224 ( Meluruskan kesalahpahaman )
225 Bab 225 ( Kaca benggala )
226 Bab 226 ( Promosi Novel baru : Suamiku Boneka Keluarganya )
227 Bab 227 ( Pertemuan Bulan dan Bintang )
228 Bab 228 ( Seperti orang asing )
229 Bab 229 ( Budak nafsu Raja iblis )
230 Bab 230 ( Pasar hantu )
231 Bab 231 ( Pemuja iblis )
232 Bab 232 ( Pernyataan cinta )
233 Bab 233 ( Manusia berhati iblis )
234 Bab 234 ( Orang misterius )
235 Bab 235 ( Hantu kesiangan )
236 Bab 236 ( Ingatan yang mulai kembali )
237 Bab 237 ( Fakta yang menyakitkan )
238 Bab 238 ( Aku adalah Pangeran Sabda Alam )
239 Bab 239 ( Guna guna )
240 Bab 240 ( Ali dan Andini hilang )
241 Bab 241 ( Kita akan selalu bersama )
Episodes

Updated 241 Episodes

1
Bab 1 ( Sukma Ayu )
2
Bab 2 ( Gadis Bahu Laweyan )
3
Bab 3 ( Kawin Lari )
4
Bab 4 ( Pernikahan Jaka dan Sukma )
5
Bab 5 ( Kemunculan Raja Genderewo pada malam pertama )
6
Bab 6 ( Merasakan sebuah kejanggalan )
7
Bab 7 ( Bertemu dengan Yuli )
8
Bab 8 ( Memulihkan tubuh Jaka )
9
Bab 9 ( Merasa heran )
10
Bab 10 ( Memakai Pemikat )
11
Bab 11 ( Hamil Anak Genderewo )
12
Bab 12 ( Keinginan yang aneh )
13
Bab 13 ( Petak Umpet )
14
Bab 14 ( Lahirnya Alex dan Alexa )
15
Bab 15 ( Merasa berat untuk berpisah )
16
Bab 16 ( Perubahan sikap Jaka )
17
Bab 17 ( Malangnya nasib Sukma )
18
Bab 18 ( Cobaan Bertubi-tubi )
19
Bab 19 ( Rasa cinta menjadi benci )
20
Bab 20 ( Bertemu dalam mimpi )
21
Bab 21 ( Permintaan maaf Jaka )
22
Bab 22 ( Ilmu Kebatinan )
23
Bab 23 ( Meminta Cerai )
24
Bab 24 ( Kelahiran Yusuf )
25
Bab 25 ( Bayi Ajaib )
26
Bab 26 ( Rencana licik Yuli )
27
Bab 27 ( Tidak mau satu atap )
28
Bab 28 ( Penculikan Sukma dan Yusuf )
29
Bab 29 ( Titipan Terindah )
30
Bab 30 ( Tumbal Pesugihan )
31
Bab 31 ( Pernikahan Bara dan Sukma )
32
Bab 32 ( Kamu tetap yang terindah, Permaisuriku )
33
Bab 33 ( mengijinkan Yusuf tinggal di Pesantren )
34
Bab 34 ( Cinta dua Dunia )
35
Bab 35 ( Tipu muslihat Raja Iblis )
36
Nan 36 ( Kedatangan tamu tak di undang )
37
Bab 37 ( Kekuatan Cinta )
38
Bab 38 ( Pengorbanan Sukma )
39
Bab 39 ( Tumbal Pertama )
40
Bab 40 ( Akhir hidup Jaka )
41
Bab 41 ( Nafsu yang berujung kematian )
42
Bab 42 ( Selamat jalan Jaka )
43
Bab 43 ( Kemarahan Bara )
44
Bab 44 ( Siapa kamu sebenarnya? )
45
Bab 45 ( Saudara Kembar )
46
Bab 46 ( Kejujuran Bu Inem )
47
Bab 47 ( Merindukanmu )
48
Bab 48 ( Menampakkan Wujud )
49
Bab 49 ( Siapa Bara sebenarnya? )
50
Bab 50 ( Mempermalukan diri sendiri )
51
Bab 51 ( Pertemuan Sandi dan orangtua kandungnya )
52
Bab 52 ( Bertemu dalam Mimpi )
53
Bab 53 ( Terimakasih Suamiku )
54
Bab 54 ( Keinginan Sandi )
55
Bab 55 ( Yusuf sayang Ibu )
56
Bab 56 ( Perlakuan manis Bara )
57
Bab 57 ( Yusuf VS Raja Iblis )
58
Bab 58 ( Jatuh cinta pada pandangan pertama )
59
Bab 59 ( Kekhawatiran Bara )
60
Bab 60 ( Godaan Kuntilanak Angel )
61
Bab 61 ( Jiwa yang tertukar )
62
Bab 62 ( Tumbal 7 Bayi )
63
Bab 63 ( Teror Hantu Kuyang )
64
Bab 64 ( Cinta tanpa syarat )
65
Bab 65 ( Aku mencintaimu apa adanya )
66
Bab 66 ( Niat menjadi Mualaf )
67
Bab 67 ( Pernyataan cinta Alex )
68
Bab 68 ( Terjebak pada dimensi lain )
69
Bab 69 ( Misi penyelamatan Sukma )
70
Bab 70 ( Tersesat di Hutan Larangan )
71
Bab 71 ( Musnahnya Kerajaan iblis )
72
Bab 72 ( Mimpi atau Pertanda? )
73
Bab 73 ( Sudah jatuh tertimpa tangga pula )
74
Bab 74 ( Mirip Doraemon )
75
Bab 75 ( Bertemu kembali )
76
Bab 76 ( Menjadi manusia seutuhnya )
77
Bab 77 ( Bintitan )
78
Bab 78 ( Pengakuan Dosa )
79
Bab 79 ( Pernikahan Sandi dan Alexa )
80
Bab 80 ( Malam bersejarah )
81
Bab 81 ( Rencana Sandi dan Alexa )
82
Bab 82 ( Tua tua Keladi )
83
Bab 83 ( Menemui Yuli )
84
Bab 84 ( Perubahan sikap Yusuf )
85
Bab 85 ( Perpisahan Bara dan Sukma )
86
Bab 86 ( Terpisah jarak dan waktu )
87
Bab 87 ( Perjuangan Bara )
88
Bab 88 ( Cinta Sejati )
89
Bab 89 ( Promosi Novel : Di Ujung Penantianku )
90
Bab 90 ( Promosi Novel : CAKA )
91
Bab 91 ( Cahaya bulan purnama )
92
Bab 92 ( Tiba-tiba melahirkan )
93
Bab 93 ( Manusia pilihan )
94
Bab 94 ( Terbukanya portal gaib )
95
Bab 95 ( Pangeran Sabda Alam )
96
Bab 96 ( Calon Mertua VS Calon Menantu )
97
Bab 97 ( Rencana pernikahan Yusuf dan Aisyah )
98
Bab 98 ( Tipu muslihat Azura )
99
Bab 99 ( Ketempelan )
100
Bab 100 ( Dua Menantu Somplak )
101
Bab 101 ( Hari pernikahan Yusuf )
102
Bab 102 ( Bintang di samping Bulan )
103
Bab 103 ( Mengambil alih tubuh Aisyah )
104
Bab 104 ( Kejanggalan pada Aisyah )
105
Bab 105 ( Dikurung dalam dimensi lain )
106
Bab 106 ( Kamu bukan Aisyah )
107
Bab 107 ( Menerobos masuk )
108
Bab 108 ( Iblis Pelakor )
109
Bab 109 ( Puasa selama 40 hari )
110
Bab 110 ( Misi menyelamatkan Aisyah )
111
Bab 111 ( Sepenggal masalalu Azura )
112
Bab 112 ( Kekuatan cinta )
113
Bab 113 ( Menggunakan Pesugihan )
114
Bab 114 ( Sebab Akibat )
115
Bab 115 ( Malam Syahdu )
116
Bab 116 ( Persyaratan yang berat )
117
Bab 117 ( Kehilangan Kambing )
118
Bab 118 ( Bulu Harimau )
119
Bab 119 ( Salah tangkap )
120
Bab 120 ( Penangkapan manusia harimau )
121
Bab 121 ( Bisikan iblis )
122
Bab 122 ( Tanam tuai )
123
Bab 123 ( Syukuran ulang tahun Bulan )
124
Bab 124 ( Memiliki kelebihan juga )
125
Bab 125 ( Lompat kelas )
126
Bab 126 ( Teman baru )
127
Bab 127 ( Melanggar pantangan )
128
Bab 128 ( Keanehan pada Putri )
129
Bab 129 ( Kisah Nyai Seroja )
130
Bab 130 ( Kembali ke alam yang seharusnya )
131
Bab 131 ( Terbukanya mata batin Bara )
132
Bab 132 ( Miskun meresahkan )
133
Bab 133 ( Indra Jaya )
134
Bba 134 ( Ikut pulang )
135
Bab 135 ( Ulah si Ucil )
136
Bab 136 ( Rencana Indra Jaya )
137
Bab 137 ( Penyamaran Sandi )
138
Bab 138 ( Kehilangan aset berharga )
139
Bab 139 ( Jatuh cinta pada pandangan pertama )
140
Bab 140 ( Tertangkap basah )
141
Bab 141 ( Memulai serangan )
142
Bab 142 ( Pengorbanan Indra Jaya )
143
Bab 143 ( Selamat tinggal Ana )
144
Bab 144 ( Harta tidak akan dibawa mati )
145
Bab 145 ( Mimpi atau pertanda )
146
Bab 146 ( Proses evakuasi )
147
Bab 147 ( Arwah Citra )
148
Bab 148 ( Kemampuan yang kembali )
149
Bab 149 ( Mata kedua )
150
Bab 150 ( Damai itu indah )
151
Bab 151 ( Arwah gentayangan )
152
Bab 152 ( Cinta itu buta dan tuli )
153
Bab 153 ( Sekolah hantu )
154
Bab 154 ( Teror )
155
Bab 155 ( Hantu tangan buntung )
156
Bab 156 ( Curahan hati Pangeran Sabda Alam )
157
Bab 157 ( Penyamaran Sandra )
158
Bab 158 ( Saling mengancam )
159
Bab 159 ( Pemburu hantu )
160
Bab 160 ( Proses evakuasi Sandra )
161
Bab 161 ( Selamat tinggal Sandra )
162
Bab 162 ( Hantu somplak )
163
Bab 163 ( Calon Menantu Sandi )
164
Bab 164 ( Perdebatan Alexa dan Gibran )
165
Bab 165 ( Bertemu teman lama )
166
Bab 166 ( Pernikahan yang menyedihkan )
167
Ban 167 ( Bangkit dari kematian )
168
Bab 168 ( Penyamaran Raja Iblis )
169
Bab 169 ( Keanehan pada Bara )
170
Bab 170 ( Bara palsu )
171
Bab 171 ( Petunjuk keberadaan Bara )
172
Bab 172 ( Kelemahan Raja iblis )
173
Bab 173 ( Mengerjai Raja iblis )
174
Bab 174 ( Melawan Raja iblis )
175
Bab 175 ( Kembali ke Kerajaan iblis )
176
Bab 176 ( Menyelamatkan Bara )
177
Bab 177 ( Jiwa yang tertukar )
178
Bab 178 ( Melakukan empat puluh kebaikan )
179
Bab 179 ( Dibalik musibah selalu ada hikmah yang tersembunyi )
180
Bab 180 ( Kembali ke tubuh yang seharusnya )
181
Bab 181 ( Kepergok )
182
Bab 182 ( Pertemuan Dewa dan Putri )
183
Bab ( Menepati janji )
184
Bab 184 ( Kuntilanak pemakan ari ari )
185
Bab 185 ( Asmara dua dunia )
186
Bab 186 ( Mencintaimu yang tak terlihat )
187
Bab 187 ( Patah hati )
188
Bab 188 ( Menentang takdir )
189
Bab 189 ( Pernikahan Jin dan Manusia )
190
Bab 190 ( Tapa Brata )
191
Bab 191 ( Kekuatan cahaya Matahari )
192
Bab 192 ( Acara Akikah Azka dan Dira )
193
Bab 193 ( Ritual menjadi manusia )
194
Bab 194 ( Berlian merah delima )
195
Bab 195 ( Primadona kampung durian runtuh )
196
Bab 196 ( Melamar Bulan )
197
Bab 197 ( Pesugihan buto ijo )
198
Bab 198 ( Pengakuan Bulan dan Bintang )
199
Bab 199 ( Sisa waktu satu tahun )
200
Bab 200 ( Ku tumbal kan tubuhku)
201
Bab 201 ( Mendapatkan penglihatan )
202
Bab 202 ( Kedai Hantu)
203
Bab 203 ( Raja somplak dan Pangeran somplak)
204
Bab 204 ( Sekar Kemuning)
205
Bab 205 ( Pergi kemping)
206
Bab 206 ( Tas terbang)
207
Bab 207 ( Hari pertama di tempat kemping)
208
Bab 208 ( Dosa terindah)
209
Bab 209 ( Terjatuh dari pohon)
210
Bab 210 ( Kerasukan)
211
Bab 211 ( Sihir ilusi)
212
Bab 212 ( Keputusan Bara )
213
Bab 213 ( Mimpi buruk )
214
Bab 214 ( Momen terakhir )
215
Bab 215 ( Perpisahan selalu menyakitkan )
216
Bab 216 ( Separuh jiwaku pergi )
217
Bab 217 ( Lukisan berdarah )
218
Bab 218 ( Bintang masih hidup )
219
Bab 219 ( Bertarung dengan Kuntilanak Pelakor )
220
Bab 220 ( Bulan VS Ratu ular )
221
Bab 221 ( Bukan Penyihir )
222
Bab 222 ( Nyanyian tengah malam )
223
Bab 223 ( Terimakasih Nyai Dasimah )
224
Bab 224 ( Meluruskan kesalahpahaman )
225
Bab 225 ( Kaca benggala )
226
Bab 226 ( Promosi Novel baru : Suamiku Boneka Keluarganya )
227
Bab 227 ( Pertemuan Bulan dan Bintang )
228
Bab 228 ( Seperti orang asing )
229
Bab 229 ( Budak nafsu Raja iblis )
230
Bab 230 ( Pasar hantu )
231
Bab 231 ( Pemuja iblis )
232
Bab 232 ( Pernyataan cinta )
233
Bab 233 ( Manusia berhati iblis )
234
Bab 234 ( Orang misterius )
235
Bab 235 ( Hantu kesiangan )
236
Bab 236 ( Ingatan yang mulai kembali )
237
Bab 237 ( Fakta yang menyakitkan )
238
Bab 238 ( Aku adalah Pangeran Sabda Alam )
239
Bab 239 ( Guna guna )
240
Bab 240 ( Ali dan Andini hilang )
241
Bab 241 ( Kita akan selalu bersama )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!