Suamiku Genderuwo Tampan
Mentari pagi telah memancarkan cahayanya yang cerah, secerah hati Sukma Ayu pada pagi hari ini karena dia akhirnya akan bertemu dengan Jaka sang pujaan hati yang sudah merantau selama 3 tahun ke kota Jakarta.
Sukma Ayu adalah seorang gadis Yatim Piatu berusia 18 tahun, dan dia tinggal bersama Nenek yang merawatnya sejak ia masih bayi, karena Sukma harus kehilangan kedua orangtuanya akibat kecelakaan.
Sukma mempunyai paras cantik jelita sehingga dia menjadi Bunga Desa yang banyak disukai oleh banyak pria. Akan tetapi, dia sudah melabuhkan hatinya pada Jaka Hanggara sosok teman masa kecil Sukma.
Sukma dan Jaka bertetangga, dan bisa dibilang jika mereka berdua sudah berteman dari bayi karena umur mereka hanya selisih beberapa bulan saja.
Hari ini Jaka akan pulang dari kota Jakarta setelah tiga tahun yang lalu dia merantau dan bekerja di salah satu Restoran yang berada di Ibukota.
Sukma yang sudah mengetahui tentang kepulangan Jaka pun merasa sangat bahagia, sehingga dari pagi dia sudah sibuk memasak untuk pujaan hatinya.
"Ndo, tumben kamu pagi-pagi begini sudah memasak?" tanya Mbok Ningsih ( Neneknya Sukma )
"Iya Mbok, Sukma dengar mas Jaka hari ini akan pulang," jawab Sukma dengan malu-malu.
"Oh..begitu toh, pantesan aja kamu semangat dan terlihat bahagia, ternyata pujaan hati kamu mau pulang," goda Nek Ningsih sehingga membuat Sukma tersenyum malu.
"Sukma sama mas Jaka cuma berteman Mbok, mungkin saat ini mas Jaka juga sudah mempunyai pacar di kota."
"Tapi Si Mbok rasa Jaka tidak akan punya pacar di kota, karena dari kecil kalian itu selalu nempel kaya perangko," sindir Mbok Ningsih sehingga membuat wajah Sukma merah merona karena malu.
Sukma terus saja mondar mandir menunggu kedatangan Jaka, sampai akhirnya terlihat sebuah mobil masuk ke dalam pekarangan rumah Jaka yang memang berhadapan dengan rumah Sukma.
Sukma yang melihat Jaka keluar dari dalam mobil pun malah berlari ke dalam rumah, sehingga membuat Mbok Ningsih heran.
"Lho, kamu kenapa toh Ndo, dari tadi mondar mandir, tapi saat orangnya sudah datang malah masuk ke dalam rumah?" tanya Mbok Ningsih.
"Sukma malu Mbok, sepertinya mas Jaka juga pulangnya gak sendirian, apa mungkin dia bawa calon istrinya?" tanya Sukma.
"Kalau kamu pengen tau kenapa gak langsung temuin saja," jawab Mbok Ningsih.
"Gak ah, masa perempuan nyamperin lelaki duluan," ujar Sukma dengan masuk ke dalam kamarnya.
Beberapa saat kemudian, Jaka yang sudah kangen kepada Sukma pun langsung bergegas menemuinya.
"Assalamu'alaikum, Sukma," ucap Jaka.
"Wa'alaikumsalam Le, ayo masuk," ajak Mbok Ningsih.
Jaka mencium punggung tangan Mbok Ningsih sambil celingukan mencari sosok Sukma, karena sebenarnya Jaka juga sudah mempunyai perasaan lebih dari sekedar teman kepada Sukma, bahkan bisa di bilang Sukma adalah cinta monyet nya Jaka dari semenjak SD, tapi Jaka tidak pernah mengungkapkannya karena takut ditolak.
"Kenapa kamu celingukan toh Le, pasti cari Sukma kan?" tanya Mbok Ningsih.
"Eh iya mbok, Sukma nya mana? kok dari tadi Jaka gak lihat?"
"Dia lagi ngumpet di dalam kamar, kamu coba aja cari di sana," bisik Mbok Ningsih.
Jaka akhirnya masuk ke dalam kamar Sukma, dan benar saja saat ini Sukma sedang meringkuk dengan memakai selimut hingga menutupi seluruh tubuhnya.
Jaka saat ini mencoba memegang punggung Sukma, tapi belum juga Jaka bicara, Sukma sudah berkata terlebih dahulu.
"Udah Sukma bilang, Sukma malu Mbok kalau harus nemuin mas Jaka sekarang, gimana nanti kalau mas Jaka beneran bawa calon Istri, Sukma kan bisa patah hati."
Jaka yang mendengar perkataan Sukma langsung tersenyum bahagia, karena ternyata selama ini cintanya tidaklah bertepuk sebelah tangan.
"Mas Jaka cintanya hanya sama Sukma seorang, jadi gak mungkin mas Jaka bawa calon Istri," ujar Jaka, sehingga Sukma langsung membuka selimut yang menutupi tubuhnya.
"Sukma gak lagi mimpi kan? ini beneran mas Jaka?" tanya Sukma dengan mencubit pipi Jaka.
"Awww, sakit Sukma, kalau mau cubit kenapa gak pipi sendiri aja sih," ujar Jaka.
"Astagfirullah, ternyata bener ya ini mas Jaka," ujar Sukma yang terlihat bahagia.
"Iya, dan mas kesini buat ngelamar kamu," ujar Jaka sehingga membuat Sukma diam mematung.
"Kenapa diam? bukannya Sukma juga cinta sama mas Jaka?" tanya Jaka.
"I_iya," jawab Sukma dengan tergagap.
"Sukma mau kan kalau kita pacaran setelah menikah?" tanya Jaka.
"I_iya," jawab Sukma lagi.
"Kenapa sih daritadi kamu cuma jawab iya, iya, aja, ngomongnya pake gagap gitu lagi."
"Aku gak lagi mimpi kan?"
Jaka akhirnya membalas mencubit Sukma Ayu.
"Aww, sakit Mas," ujar Sukma Ayu.
"Berarti artinya Sukma tidak sedang bermimpi," ujar Jaka sehingga membuat Sukma tersenyum.
Sukma sebenarnya sudah berjanji pada saat dia masih kecil bahwa dia akan mengabdikan diri kepada orang yang sudah menolongnya pada saat Sukma jatuh ke jurang.
Pada saat itu Sukma dan Jaka baru pulang Sekolah. Cuaca yang gerimis membuat jalanan menjadi licin sampai akhirnya pada saat Sukma dan Jaka melewati jalan setapak yang berada di pinggir jurang, Sukma terpeleset dan akhirnya terjatuh ke dalam jurang.
Jaka yang panik melihat Sukma terjatuh, memutuskan untuk mencari pertolongan.
Kondisi Sukma mungkin tidak akan tertolong jika saja tidak ada sosok misterius yang menolongnya pada saat Sukma terjatuh ke dalam jurang.
Saat itu Sukma pingsan sehingga dia tidak mengingat apa pun, tapi Sukma samar-samar mendengar suara seorang Anak laki-laki yang dia kira itu adalah Jaka.
"Suatu saat nanti kamu pasti akan menjadi Permaisuriku Sukma," ucap Anak lelaki tersebut.
Pada saat membuka matanya, Sukma sudah berada di jalan pinggir jurang tempat tadi dia terjatuh, dan dia melihat Jaka yang saat ini berada di sampingnya dengan menangis dan menggenggam erat tangannya, padahal saat itu Jaka baru saja sampai di sana dan Jaka juga merasa heran karena Sukma sudah berada di tempat semula sebelum Sukma terjatuh, padahal Jaka melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Sukma sudah terjatuh ke bawah jurang.
Sejak itulah Sukma mulai jatuh hati kepada Jaka karena dia mengira Jaka adalah Dewa penolongnya.
Sukma dan Jaka akhirnya keluar dari dalam kamar untuk meminta restu kepada Mbok Ningsih.
"Kenapa kalian senyum-senyum sendiri? pasti kalian mau meminta restu toh sama si Mbok?" tanya Mbok Ningsih.
"Mbok tau aja," ucap Jaka dengan cengengesan, "Tapi Si Mbok merestui hubungan kami kan? karena Jaka berharap Sukma bisa menjadi Istri Jaka, supaya Jaka bisa membawa Sukma ke Jakarta," sambung Jaka.
"Si Mbok bahagia mendengarnya, semoga saja Nak Jaka bisa menjaga dan melindungi Sukma, kasihan Sukma jika harus hidup sebatang kara kalau Si Mbok sudah gak ada."
"Mbok jangan berkata seperti itu, Sukma gak mau berpisah sama Si Mbok."
"Ndo, semua yang hidup pasti akan mati, dan kita tidak tau kapan ajal akan menjemput, tapi jika waktu itu datang, Si Mbok pasti akan pergi dengan tenang, karena sekarang sudah ada Nak Jaka yang akan menjaga Sukma," ujar Mbok Ningsih dengan memeluk Sukma yang terlihat menangis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 241 Episodes
Comments
@Kristin
salam kenal Sukma
2024-03-22
1
Syhr Syhr
Sukma, org yg kamu bicarakan dibelakang loh/Chuckle/
2024-01-27
1
Syhr Syhr
Gerogi mbok
2024-01-27
1