episode 18

"Kau harus segera menemukan sertifikat itu, papa mempunyai rencana untuk membangun sebuah pusat perbelanjaan terbesar di dunia," ucap Hye Son.

"Bagaimana jika aku tidak mau melakukan apa yang papa inginkan," sahut Yojin menatap Hye Son.

"Suatu saat kau akan mengerti," ucap Hye Son.

Yojin pun langsung meninggalkan ruangan itu, melihat Moly dan Meri sedang tertawa bersama membuat Yojin tak memperdulikan itu, dan berjalan menuju taman belakang rumah.

Yojin duduk di taman, melihat hamparan bunga warna warni diterpa hembusan angin sangat lah indah di pandang mata.

Yojin masih menikmati keindahan taman itu, terdengar suara ponsel berdering membuat Yojin langsung meraih ponselnya.

Yojin : "Bagaimana? Apa kau menemukan sesuatu?"

Asisten Han : "Kami menemukan siapa pemilik sertifikat itu, nnti akan aku kirim semua nya di Email tuan."

Yojin : "Kerja yang bagus."

Yojin langsung menutup telpon, dan bernajak bangkit dari tempat duduk, langsung berjalan menuju kamarnya. Yojin langsung membuka leptop nya dan memeriksa semua file yang telah di kirim kan oleh asisten Han dengan teliti.

"Akhirnya aku menemukan setifikat itu," ucap Yojin.

Asisten han menemui pemilik sertifikat itu, ternyata setelah di telusuri, pria yang di temuinya bukan lah pemilik sertifikat itu. Melainkan seseorang pria paruh baya yang menjual sertifikat itu kepadanya.

Merasa penasaran, asisten Han menanyakan tentang pria yang menjual sertifikat itu kepada seorang rentenir. Setelah itu asisten Han melakukan negosiasi untuk mengambil sertifikat itu, dan menyerahkan uang tunai yang cukup banyak.

"Boleh aku tahu, siapa yang menjual sertifikat ini?" tanya asisten Han.

"Aku tidak terlalu mengenalnya tuan, tapi aku mengetahui rumahnya," jawab Rentenir itu.

"Baik lah antar kan aku kesana," ucap asisten Han.

"Itu tidak gratis tuan," ucap Rentenir itu.

Asisten Han langsung meletakan segepok uang di hadapan rentenir itu, mata rentenir itu langsung menatap uang sambil tertawa. Saat dirinya akan mengambil uang itu, asisten Han dengan cepat langsung menepis tangan rentenir itu dan menatap dengan tatapan tajam.

"Hey, kau. Antarkan tuan ini bertemu pak Kim," perintah Rentenir itu.

Sampailah di depan rumah pria itu, asisten Han langsung memberikan uang yang kepada rentenir itu. Turun dari dalam mobil asisten Han menyaksikan sendiri pria itu meneguk minuman alkohol di gubuk kecik yang tak terawat.

Asisten Han mendekat dan menyapa pria itu.

"Permisi pak, apa benar anda bernama Kim Jung," sapa asisten Han.

Pria itu langsung menatap sinis pria itu, "baju mu sangat rapih, apa kau pria kaya? Kenapa mencari ku? Apa aku mengganggu mu?" tanya Kim Jung dengan nada orang mabuk.

"Aku hanya ingin bertemu pak Kim Jung, ada yang ingin aku tanyakan," jawab asisten Han.

"Ada apa mencari ku?" tanya Kim Jung.

"Dari mana bapak mendapatkan sertifikat ini," ucap asisten Han menunjukan sertifikat BM kepada Kim Jung.

"Dari mana kau mendapatkan sertifikat itu? Apa kau mendapatkan nya dari rentenir gila itu?" tanya Kim Jung.

"Anda benar pak, lantas pak Kim mendapat kan sertifikat ini dari mana?" tanya ulang asisten Han.

"Berikan aku minuman lagi, aku akan memberitahu mu dari mana aku mendapatkan nya," ucap Kim Jung.

Asisten Han menatap bodyguard nya untuk memberi kan sejumlah uang kepada Kim Jung.

"Mana minuman nya, aku sangat harus," kata Kim Jung.

"Kami tidak ada minuman itu, bagaimana jika saya berikan uang saja," ucap Han memberikan tawaran kepada Kim Jung.

Berfikir sejenak, Kim jung langsung menerima sejumlah uang yang cukup banyak.

"Itu milik putri ku, entah dia mendapatkannya dari siapa? Aku tidak tahu?" jawab Kim Jung.

"Jadi pak Kim mempunyai seorang putri? Lalu siapa nama putri bapak? Atau bisakah aku bertemu dengannya?" tanya asisten Han.

"Dimana dia sekarang, apakah saya bisa bertemu dengannya" tanya asisten Han semakin penasaran.

"Aku sudah mengusirnya, dia anak pembawa sial! Anak tidak tahu di untung!" seru Kim Jung.

Dengan sabar asisten Han terus mengikuti kemana ucapan Kim Jung berujung, sampai Han mengetahui dari mana mereka bisa mendapatkan sertifikat itu.

"Kalo boleh tau, siapa nama putri pak Kim?" tanya asistenHan dengan tegas.

"Menyebut namanya saja aku sangat jijik!" hardik Kim Jung.

"Bagaimana jikasaya akan berikan uang lagi, tapi jawab pertanyaan saya dengan jujur," ucap asisten Han menunjukan segepok uang agar pak Kim mau memberitahu nama putrinya.

Dengan penuh drama kesana kemari akhirnya pak Kim memberitahu siapa putrinya.

"Dia bernama kim moly," ucap Kim Jung.

Asisten Han langsung terkejut mendengar pak Kim menyebut nama Kim Moly, asisten Han langsung menunjukan foto Moly. Kim Jung melihat foto itu dengan mata yang sayup-sayup.

"Apakah ini putri pak kim?" tanya asisten Han menunjukan foto pernikahan Moly saat mengenakan gaun pengantin.

"Anak sialan! Kenapa dia masih hidup, kenapa bukan dia yang mati. Apa kau suaminya? Kenapa dia mengenakan gaun pengantin?" jawab pak Kim berusaha meraih ponsel asisten Han tetapi langsung di tepis oleh nya.

"Sepertinya Hubungan Moly dan ayahnya ternyata tidak baik," batin asisten Han.

Setelah mengetahui semuanya, akhirnya asisten Han dan bodyguard berpamitan dan melanjutkan perjalanannya untuk menemui Yojin.

Saat asisten han akan memasuki mobil, salah satu wanita yang tinggal bertetangga dengan keluarga Moly, akhirnya memberanikan diri untuk menemui asisten Han.

"Ada apa nyonya?" tanya asisten Han.

"Aku mengetahui semua tentang keluarga pak Kim dan putrinya," ucap wanita itu.

Merasa penasaran akhirnya asisten Han mengajak wanita itu menuju cafe terdekat. Sampailab di cafe, mereka berbincang dengan serius.

Wanita itu menceritakan kenapa Moly selalu di bilang anak pembawa sial dan terlihat sangat membenci Moly, wanita itu sering mendengar teriakan Moly karena kesakitan seperti sedang di siksa oleh ayahnya.

Asisten han yang mendengarnya merasa iba dengan keadaan Moly.

" Saat itu keluarga mereka terlihat baik-baik saja tuan, tetapi saat kejadian yang tragis menimpah putri ke duanya membuat pak Kim membenci Moly. Dia selalu menganggap Moly membunuh adiknya sendiri," ucap wanita itu.

Asisten han masih terus mendengarkan cerita itu.

"Kenapa malah pak Kim menyalahkan Moly? Bukan kah ini terlihat sangat aneh," tanya asisten Han.

"s

"Saat itu Moly bersama adiknya berjalan menuju mini market untuk mencari makanan kesukaan adiknya. Ketika Moly akan membayar makanan itu ternyata adiknya sudah lepas dari pengawasannya, adiknya berlari menuju jalan raya dan tertabrak mobil hingga tewas di tempat," jelas wanita itu.

Mendengar semua cerita dari wanita itu membuat asisten Han menarik kesimpulan kenapa pak Kim sanggat membeci Moly.

"Jadi begitu ceritanya, baiklah terimakasih atas informasi nya," ucap asisten Han.

"Baik tuan sama-sama," kata wanita itu.

"Anda bisa menghubungi saya nyonya," ucap asisten Han memberikan kartu namanya.

Asisten Han berpamitan dengan wanita itu dan langsung ke dalam mobil, mobil itu mulai menjauh dari hadapan wanita itu. Di perjalanan asisten Han langsung menelpon Yojin untuk menemuinya di gedung M.

Saat mereka berdua bertemu di gedung M, asisten Han langsung menyerahkan sertifikat itu dan menceritakan perjalanan sertifikat itu sampai ke tangan rentenir.

Yojin sangat terkejut saat mendengar jika Moly lah yang menyimpan sertifikat yang sangat berharga, dengan rasa penasarannya.

"Bagaimana bisa, Moly menyimpan sertifikat ini? Apa mungkin mereka ada hubungan dengan pak Dani?" tanya Yojin.

"Kemungkinan besar tuan," ucap asisten Han.

"Dasar wanita murahan!" hardik Yojin yang tiba-tiba emosinya memuncak.

Yojin mengira jika Moly pernah ada hubungan spesial dengan pak Dani, membuatnya merasa sangat kesal dan menganggap Moly wanita penghibur.

"Sebaiknya anda tidak berfikir negatif tentang nona Moly tuan, karena tidak sembarangan orang mengetahui sertifikat itu," ucap asisten Han.

Belom sempat asisten Han menceritakan semuanya, terlihat penuh amarah di wajah Yojin membuatnya langsung pergi meninggalkan gedung itu dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Asisten Han hanya mampu melihat Yojin menjauh dari hadapannya. Yojin terpengaruh dengan pikiran negatif nya, dengan penuh amarah Yojin memasuki kamar melihat Moly sedang menyisir rambutnya Yojin langsung menarik tangannya.

BERSAMBUNG YA GUYS..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!