"Dasar perempuan murahan! Beraninya dia membohongi ku," seru Yojin mengepalkan tangannya.
"Saya harap anda tidak berfikir negatif tentang nona Moly tuan," sahut asisten Han.
"Sudah jelas dia telah bermain api bersama pak Dani! Itu sudah cukup! Ini tidak bisa di biarkan," Yojin terlihat sangat marah dan langsung keluar dari gedung itu.
Yojin langsung melajukan mobilnya, tak menghiraukan ucapan dari asisten Han karena Yojin telah di hasut oleh pikiran negativenya. Sepertinya Yojin mulai menyukai Moly, sehingga dirinya langsung merasa cemburu dan menyimpulkan jika Moly adalah wanita yang gampangan.
Yojin berjalan menuju kamarnya, saat membuka pintu kamar itu, terlihat Moly sedang duduk di meja rias. Menyisir rambutnya yang panjang, Yojin yang datang dengan wajah yang penuh dengan amarah. Moly terkejut melihat Yojin menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam.
Belum sempat Moly bertanya dengan Yojin, tangan Moly di raih olehnya Yojin dan langsung melemparkan Moly di atas ranjang. Moly yang terhempas di atas ranjang, langsung menutup pakaiannya yang hampir memperlihatkan paha mulusnya. Moly merasa ke bingungan, dirinya sangat ketakutan melihat tingkah Yojin.
"Tuan apa yang akan anda lakukan?" tanya Moly mencoba bangkit tetapi di halangi oleh Yojin.
Yojin langsung memegang tangan Moly dengan posisi Yojin di atas menindihi Moly se akan yojin akan menimpah tubuh Moly dengan tubuhnya. Dengan napas yang tak beraturan, Moly berusaha melepaskan genggaman itu tetapi tenaga Yojin lebih kuat dari nya.
"Apa tujuan mu menikah dengan ku?" tanya Yojin.
"Apa maksud tuan?" jawab Moly.
"Katakan saja! Apa tujuan mu!" teriak Yojin masih di posisi yang sama.
"Aku mau menerima tawaran itu hanya karena aku butuh uang, memang nya apa lagi. Tidak ada niatan ku untuk hal buruk tuan, ku mohon lepaskan aku," kata Moly dengan suara yang bergetar.
"Dasar wanita murahan!" seru Yojin.
"Jaga ucapan mu tuan, aku memang menjadi istri bayaran mu tapi bukan berarti aku menjual cinta ku untuk semua orang!" teriak Moly.
Tanpa aba-aba Yojin berusaha mencium Moly dengan paksa, Moly berusaha menghindari ciuman itu membuat tenaga Yojin sangat lah kuat membuat Moly tak bisa melawan. Yojin memperlakukan Moly dengam begitu kasar, membuat Moly menangis merasakan sakit di dalam hati nya.
"Apa yang sedang terjadi? Kenapa dia memperlakukan ku seperti ini, terlalu menyakitkan. Apa karena dia membayar ku dan se enaknya dia memperlakukan ku seperti seorang pemuas nafsu," guamam Moly di dalam hati.
Berkali-kali Moly berusaha memberontak, tetapi tenaganya tak cukup kuat melawan Yojin. Yojin terus menciumi Moly sampai meninggalkan bekas tanda ke pemilikan Yojin, Yojin yang mulai terbawa hawa nafsu langsung merobek baju Moly dengan begitu kasar.
Saat Yojin merobek baju Moly, terlihat bagian dada Moly yang begitu indah. Moly hanya mampu memejamkan matanya dengan sakit di dalam hati nya, Yojin pun mulai menyentuh dada itu dengan sangat kasar membuat Moly menjerit kesakitan.
"Aku pikir dia pria yang baik, meski pun hati nya sangat dingin. Tapi dugaan ku salah, dia pria yang sangat jahat! Aku membenci mu! Aku membenci mu!" gumam Moly di dalam hati.
Yoji membuka semua pakaian Moly, tatapan yang penuh dengan nafsu membuatnya tak memperdulikan Moly yang berusaha membrontak. Mereka berdua pun melakukan hubungan suami istri dengan terpaksa, Yojin perlahan memasukan miliknya ke dalam, tetapi kesulitan karena ini pertama kali nya Moly melayani Yojin.
Merasa kesal karena berkali-kali mencobanya tetapi tidak berhasil, akhirnya Yojin berusaha menerobos masuk dengan paksa. Moly yang mesakannya hanya bisa meremas sepay dengan sangat kuat menahan sakit, air mata nya menetes di sertai ******* yang membuat Yojin semakin mempercepat gerakan itu.
Saat semua milik Yojin sudah salurkan di dalam milik Moly, Yojin pun langsunv merebahkan tubunnya di samping Moly. Moly yang masih sesenggukan menangis langsung membelakangi Yojin.
Pagi hari.
Moly membuka matanya karena merasa silau sinar mentari yang menembus jendela. Saat dirinya ingin bangun dari tempat tidur, Moly merasakan sakit di seluruh tubuhnya, apalagi di daerah sensitifnya. Moly langsung memejamkam matanya mengingat kejadian semalem membuatnya meneteskan air mata.
Dengan sekuat tenaga Moly bangkit dan langsung masuk ke dalam kamar mandi, Moly menghidupkan Shower air hangat dan langsung menangis melihat tubuhnya penuh dengan tanda kepemilikan Yojin ada memang di bangian tangan dada nya.
"Kau pria yang sangat jahat! Aku membenci mu!" gumam Moly sambil menangis.
Merasa ada yang mengetuk pintu, Moly pun langsung cepat-cepat membersihkan tubuhnya. Saat Moly keluar dari kamar mandi Yojin sudah menunggu di depa membuat Moly terkejut. Ada rasa takut dan trauma di dalam dirinya.
"Kita akan pulang hari ini, kemasi barang mu," ucap Yojin tak di jawab oleh Moly.
Yojin menatap cermin, mengingat saat dirinya bangun dari tempat tidur melihat sepray ada beberapa bercak darah segar. Yojin langsung mengusap wajahnya dengan begitu kasar.
"Kenapa dia masih perawan, malam itu aku sangat gegabah," gumam Yojin di dalam hati.
Yojin mengingat kejadian semalam saat dirinya meminum obat perangsang untuk menjebak Moly, tetapi dirinya bersama bersalah karena dia pikir Moly sudah tidak perawan ternyata dirinya masih terjaga.
Yojin keluar dari kamar mandi melihat tempat tidur yang sudah rapi dan Moly sudah menyiapkan pakaian untuk Yojin. Yojin langsung memakai pakaian itu dan keluar kamar.
"Mah kita pamit ya hari ini kita akan pulang," celetuk Yojin.
"Kenapa cepat sekali, apa kalian tidak leluasa di rumah ini?" tanya Meri.
"seperti yang mama pikirkan," ucap Yojin melirik Moly.
Moly yang merasa dilirik Yojin dengan tatapan genit membuatnya hanya tertunduk malu.
"Gairah pengantin baru memang seperti itu, kalian ini mengingatkan mama sewaktu muda dulu," sahut Meri dengan gaya centilnya.
"Mama," ucap Hye Son menatap Meri.
Di dalam perjalan, Yojin melajukan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi, membuat Moly langsung memejamkan matanya.
"Apa kamu takut?" tanya Yojin merasa senang melihat Moly ketakutan.
"Tidak ada yang bisa di takuti di dunia ini, bahkan jika hari ini aku tertabrak dan meninggal dunia mungkin itu lebih baik," jawab Moly.
"Jawab pertanyaan ku, dari mana kamu mendapatkan sertifikat itu?" tanya Yojin.
"Apa yang anda maksud tuan, aku tida mengerti?" jawab Moly merasa sangat bingung.
"Okay, " kata Yojin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju hotal mewah di kota itu.
Sampai di parkiran hotel, Yojin langsung memberikan paperbag berisi lingerli. Membuat Moly menatap Yojin dengan tatapan yang penuh tanda tanya.
"Kau harus terus melayani ku sampai kau mengaku di mana kau mendapatkan sertifikat itu," ucap Yojin langsung keluar dari mobil.
Di dalam kamar Yojin menyuruh Moly memakaim pakaian seksi untuk menemaninya, Moly masuk ke dalam kamar mandi, melihat pakaian yang di kenakan sangat seksi membuatnya langsung menutup dengan kimono.
Moly pun keluar dengan pakaian yang sangat seksi membuat Yojin menatap dari atas sampai bawah, Moly merasa kurang nyaman karena pakaian itu memperlihatkan dadanya jangam cukup besar.
"Lepaskan kimono itu, agar kau bisa memperlihatkan tubuh mu dengan ku," ucap Yojin.
Moly pun dengan terpaksa melepaskan kimono itu, Yojin langsung mendekati Moly dan menatap dengan tatapan yang nakal.
"Jawab pertanyaan ku sekali lagi, dimana kau bisa mendapat kan sertifikat itu? Aku butuh jawaban dari mu," ucap Yojin yang mendekatkan tubuh nya dengan tubuh Moly.
"Maksudnya tuan apa? Sertifikat apa? Aku tidak mengerti" jawab Moly sekali lagi membuat Yojin sangat kesal.
"Okay baiklah, kau harus layani aku hari ini dan seterusnya, sampai kau mengatakan yang sebenarnya," kata Yojin meminum segelas wine.
Moly yang kebingungan berdiri langsung memelakangi Yojin, "Tunjukan kemahiran mu dalam melayani pelanggan mu," bisik Yojin di telinga Moly sambil memeluk Moly dari belakang.
Yojin yang dari belakang masih memeluk moly, tangannya mulai meraba bagian dada Moly yang cukup besar, perlahan Yojin memberikan sentuhan itu membuat Moly berusaha melesakan tangan Yojin yang masih meremas dadanya.
"Hentikan tuan!" seru Moly.
Yojin merasa terkejut dengan suara Moly yang membuat nya langsung menghentika aktivitasnya.
"Kenapa? Aku sudah membayar mu mahal, jadi sangat di sayang kan jika kau tidak melayani ku dengan benar," ucap Yojin.
Dengan rasa kesal Moly mengepalkan tangannya, merasa terus di remehkan oleh Yojin. Moly pun langsung mendekati Yojin untuk menggodanya, Moly terpaksa melakukan ini semua.
BERSAMBUNG..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments