episode 13

"Tidak!"

Yojin langsung membuka matanya, dia merasa sangat terkejut mendegar teriakan itu tepat di telinganya. Yojin langsung teringat dengan Moly dengan wajah yang sangat menyedihkan.

Yojin langsung melajukan mobilnya dengan cepat. Sampai Yojin di gedung itu Yojin terheran bodyguard nya tidak ada yang menjaga di depan. Merasa seprti ada yang tidak beres, Yojin pun langsung masuk ke dalam gedung.

Yojin melihat Moly tergeletak tak berdaya, langsung berlari dan menarik pria itu dari belakang, "kurang ajar," ucap Yojin langsung memukul pria itu dengan sekali pukulan membuat pria itu langsung terjatuh.

"Siapa yang menyuruhnya mu untuk melukai wanita ini," ucap Yojin dengan penuh amarah.

Yojin tidak memberi ampun pria itu sampai akhirnya pria itu tergeletak tak berdaya akibat di hajar habis-habisan oleh Yojin. Saat Yojin membuka masker pria itu, Yojin tidak mengenal siapa pria itu.

Asisten Han pun tiba di gedung itu dan segera mengaman kan pria itu, Yojin yang melihat Moly penuh dengan luka langsung mengangkat mobil masuk ke dalam mobilnya.

Sampai di apartemen Yojin melihat Moly terbaring lemah merasa iba, ada rasa bersalah karena meninggalkan Moly di gedung itu. Yojin langsung memanggil dokter pribadinya untuk merawat Moly.

"Lukanya cukup parah, dia pingsan karena ke kurangan cairan, apa kau menyiksanya?" tanya Dokter Zeki sambil memeriksa bagian perut Moly.

"Apa harus di buka bagian itu?" tanya Yojin matanya mengarah ke perut Moly.

Zeki membuka bagian perut Moly dan menunjukan kepada Yojin bagian memar itu, Yojin melihat merasa bersalah karena meninggalkan Moly di gedung itu dengan tubuh terikat.

"Sepertinya dia mengalami pukulan yang cukup serius, aku rasa kita harus segera ke rumah sakit untuk melakukan USG abdomen," jelas Dokter Zeki.

"Apa itu berbahaya?" tanya Yojin terlihat menghawatirkan Moly

"Tentu berbahaya, dia bisa mengalami perdarahan organ di bagian abdomen," jawab Dokter Zek.

Yojin memperhatikan Moly yang terbaring lemah dengan selang infus yang terpasang di tangannya.

"Segera bawa dia ke rumah sakit Zek, selamat kan wanita ini," perintah Yojin membuat Zeki langsung membawa Moly ke rumah sakit.

Sampai di rumah sakit Zeki langsung membawa Moly memasuki ruang UGD untuk segera memeriksa bagian perut Moly. Dokter Zek langsung berkolaborasi dengan dokter yang berjaga malam itu.

Saat Zeki melakukan USG abdomen, tidak menemukan adanya peedarahan di bagian organ dalam, Zeki merasa sangat lega.

■■■

Mentari pagi menyinari bumi di sambut suara kicauan burung dan ayam yang saling bersautan membuat Yojin membuka matanya dengan samar-samar Yojin melihat Zeki ikut tertidur di sofa.

Yojin langsung bangun, dan matanya mengarah ke kamar Moly. Yojin langsung masuk menuju kamar Moly saat melihat Moly masih memejamkan matanya Yojin bertanya kepada perawat itu.

"Apa dia sudah sadarkan diri?" tanya Yojin.

"Sudah tuan tadi sekitar pukul 04.00, tetapi nona Moly kembali tidur," jawab Perawat itu.

Yojin yang mendengarnya langsung merasa lega.

Yojin menelpon asisten han.

Yojin : "Bagaimana dengan lelaki itu? Apa sudah kau selidiki siapa dalang dari semua ini?"

Asisten Han : "Pria ini sepertinya punya dendam terhadap nona Moly, sangat sulit untuk mencari siapa dalang nya tuan."

Yojin : "Dendam ? Ada urusan apa Moly dengan pria itu? Bagaimana mungkin dia tahu dimana Moly di sekap?"

Yojin : "Kau harus tetap menyelidiki, kenapa pria itu bisa tahu Moly berada di gedung itu.

Telpon itu terputus saat Yojin melihat Zeki sudah bangun dan akan memeriksa kondisi Moly.

"Bagaimana ke adaan Moly?" tanya Yojin.

"Kondisinya mulai membaik, hasil USG semalam tidak menunjukan adanya gejala yang serius. Aku harus kembali ke rumah sakit, segera hubungi aku jika terjadi sesuatu," ucap Dokter Zek mendapat anggukan dari Yojin.

Sudah satu minggu Yojin tidak masuk kerja karena merawat Moly, melihat saat ini kondisi Moly mulai membaik Yojin pun merasa lega. Sejak ke jadian itu, Moly lebih banyak diam diri. Masih terasa sedih di hati Moly saat mengingat kematian ibunya, air matanya pun menetes tanpa di perintah.

Yojin yang melihat Moly duduk di ruang santai sambil menatap jendela itu, dengan air mata yang menetes seperti ada kesedihan yang datang menghampirinya, membuat Yojin ingin mendekati Moly tetapi rasa gengsi itu terlalu besar. Akhirnya Yojin pun kembali ke tempat kerjanya.

Yojin langsung duduk di kursi kerjanya, dirinya terus memikirkan Moly yang sudah satu minggu tinggal bersamanya membuat Yojin semakin penasaran dengan Moly.

"Kenapa aku menjadi seperti ini, atau jangan-jangan aku menyukainya? Ini tidak mungkin," gumam Yojin di dalam hati.

Yojin langsung bangkit dari duduknya dan membuatkan teh hangat untuk Moly, Yojin langsung mengarahnya secangkir teh itu di dekat Moly. Moly melirik ada uap yang menebarkan aroma jasmine membuat Moly menerima secangkir teh itu.

"Terimakasih," ucap Moly dengan lembut.

Yojin langsung duduk di samping Moly, dirinya menatap Moly dengan mata yang sembab. Mulutnya terasa sangat kaku tak mampu mengeluarkan satu kata pun.

"Tuan, apa aku boleh keluar untuk menghirup udara di luar sana?" tanya Moly memberanikan diri untuk menatap Yojin.

"Halo tuan, apa anda mendegar ku?" tanya Moly melambaikan tangannya.

Yojin langsung tersadar ketika melihat tangan Moly melambai di depan matanya, Yojin pun langsung salah tingkah, wajahnya terlihat memerah.

"Tuan, apa aku boleh keluar untuk menghiruo udara segar?" tanya Moly.

"Boleh, biar aku nandi yang mengantar mu," jawab Yojin langsung bangkit dari duduk nya karena tersipu malu.

Moly yang melihat tingkah Yojin merasa ke bingungan.

"Kenapa malah aku akan mengatarnya? Ya ampun," gumam Yojin di dalam hati.

"Aku siap-sial sekarang ya tuan!" triak Moly mendapat lambaian dari Yojin.

Moly dengan senang langsung bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaian. Mereka pun keluar dan langsung melajukan mobil itu. Saat mobil itu melewati jembatan yang cukup ramai di datangi banyak orang, membuat Moly langsung meminta Yojin untuk memghentikan mobilnya. Moly terlihat buru-buru membuka pintu mobil itu, Yojin yang merasa aneh dengan tikah Moly langsung memegang tangan Moly.

"Jangan bilang kamu akan bunuh diri?" tanya Yojin memegang tangan Moly, Moly langsung menatap tangan Yojin yang memegang tangannya.

"Siapa yang akan bunuh diri? Tuan tenang lah aku tidak akan melakukan hal se bodoh itu, lihatlah danau itu sangat indah jika di liat malam hari," jelas Moly membuat Yojin langsung melepaskan genggamannya.

Moly langsung membuka pintu mobil dan berlari di tepi jembatan dan merasakan hembusan angin malam hari membuatnya sangat tenang. Yojin yang melihat Moly sedang menikmati hembusan angin itu, langsung berjalan mendekati nya.

Tak terasa air mata Moly menetes di pipi, terlintas di pikirannya kejadian kemarin yang membuat hatinya sangat hancur. Yojin yang melihat Moly menangis se senggukan langsung menghampiri dan memeluknya, entah apa yang membuat Yojin begitu tertarik dengan gadis di hadapannya itu.

Moly yang melihat Yojin memeluknya sangat terkejut. Dirinya ingin menghindari pelukan itu tetapi dekapan Yojin sangat kuat membuat Moly perlahan menerima pelukan itu.

Moly merasakan pelukan yang begitu hangat membuatnya semakin menangis, dirinya memukul dada bidang Yojin dan berkata.

"Kenapa kamu tidak membunuh ku? Kenapa kamu membiarkan ku hidup? Sudah cukup aku menderita seperti ini, " suara Moly terdengar begitu keras bercampur dengan suara tangisan.

Yojin hanya bisa diam saat melihat Moly meronta-ronta, membuat Yojin semakin mempererat pelukan itu.

"Maafkan aku" suara Yojin terdengar lirih.

Yojin masih merasa bersalah atas kejadian kemarin membuat hatinya yang beku tiba- tiba meleleh.

Sampai saat ini Yojin belom mengetahui siapa orang tua Moly, semua tentang Moly Yojin tidak mengetahuiya. Tiba-tiba muncul di benaknya untuk mencari tahu semua tentang Moly. Yojin mulai penasaran dengan Moly dan ingin lebih dalam mengentahui identitas Moly.

Saat Moly mulai merasa tenang, Moly pun langsung melepaskan pelukan Yojin, membuat Moly langsung menjauh dari hadapan Yojin.

"Maafkan aku tuan," ucap Moly menundukan kepalanya.

"Jika kau sudah merasa baikan, kita pulang sekarang," sahut Yojin berjalan menuju mobilnya.

"Baik tuan," jawab Moly langsung menyusul Yojim dari belakang.

Saat di perjalanan Yojin menghentikan mobilnya di salah satu resto yang cukuo populer untuk makan malam.

"Kita mau kemana tuan?" tanya Moly.

"Apa kau tidak melihat ini tempat makan," celetuk Yojin lansung keluar dari mobilnya.

"Aku hanya bertanya, menyebalkan" gerutu Moly membuka pintu mobil.

Mereka berdua pun akhirnya makan bersama, tanpa di sengaja Celin pun sedang makan di resto itu juga. Celin melihat Moly dan Yojin berjalan menuju ruang VIP.

"Yojin!" suara Celin membuat Yojin dan Moly menoleh ke arah suara itu.

"Celin, ada apa?" tanya Yojin.

"Apa kalian akan makan di sini?" tanya Celin.

"Iya mba Celin" jawab Moly.

"Kebetulan banget aku juga mau makan di sini, kalo kalian gak keberatan aku boleh bergabung tidak?" tanya Celin menatap Yojin dengan begitu centil.

Moly yang melihat tingkah Celin kepada Yojin hanya bisa terdiam. Mereka pun bergabung untuk makan malam, dengan cepat Celin langsung duduk dekat dengan Yojin.

"Kebetulan sekali ya bisa bertemu kalian," ucap Celin terlihat ramah.

Tidak dihirauan oleh Yojin, Celin mulai membuka percakapan kepada Moly.

"Aku dengar kau pernah bekerja di resto XX ya?" tanya Celin.

"Iya mba, kamu benar memangnya ada apa ya?" jawab Moly dengan sangat sopan.

"Aku hanya tidak habis pikir kenapa kamu bisa kenal Yojin, kamu di sana sebagai seorang pelayan ya? Maaf ya aku terlalu kepo," ucap Celin sambil tersenyum .

Makanan pun datang dan Yojin dengan cepat menghabiskan beberapa potong steak dan mengajak Moly langsung keluar dari resto ini.

BERSAMBUNG.

Terpopuler

Comments

lumayan bagus ceritanya knp like nya dikit ya

2023-01-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!