Garis Tanganku

Garis Tanganku

Bab. 1

Lampu merah menyala, pengguna jalan raya yang berjalan kaki segera menyebrangi zebra cross. Tapi, dari arah yang berlawanan sebuah mobil sedan Corolla putih melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi yang tidak mempedulikan rambu-rambu lalu lintas.

"Awas!!"

Teriak banyak orang dari arah belakang ketika melihat ada seorang perempuan yang berjalan menyebrang jalan menggandeng tangan seorang anak kecil sedangkan sang perempuan sedang berbadan dua.

Rasmi Wulandari perempuan itu yang ingin menyeberang jalan menemui suaminya yang sedang berdiri di seberang jalan.

Karena laju kecepatan mobil itu terlalu kencang membuat Rasmi tidak mampu untuk mengelak dan menghindar dari tabrakan maut itu. Seorang pria yang tanpa terduga berlari ke arah mereka, ternyata pria itu adalah Eko Prasetyo suami dari Rasmi.

"Aaahhhhh!! Tolong!!" Teriaknya Rasmi sebelum dirinya tertabrak mobil yang berwarna putih.

Tabrakan itu membuat jalan macet dan hanya sepersekian detik saja, Rasmi, putrinya Raisa Andriana dan seorang pria yang sudah tergeletak di atas aspal.

"Tolong!! Cepat panggilkan mobil ambulans kasihan Ibu ini masih bernafas tapi, kandungannya mungkin sudah tidak bisa tertolong lagi," teriak beberapa orang yang meminta bantuan yang sedang menolong satu keluarga itu.

Rasmi masih sempat melihat tubuh anak dan suaminya yang sudah sama sekali tidak bergerak sebelum menutup ke-dua kelopak matanya itu.

"Mas Eko," lirihnya sebelumnya pingsan.

"Hey!! Turun dari mobil kamu, apa yang kamu lakukan cepat lihat mereka yang kamu tabrak!!" Kesalnya seorang bapak-bapak yang geram melihat pengendara mobil yang sama sekali tidak turun dari mobilnya karena ketakutan.

Banyak orang yang sudah menggedor pintu jendela kaca mobilnya, tapi pria yang berada di dalam mobil itu malah terdiam mematung seperti seorang mayat hidup saja yang sama sekali tidak beraksi sedikitpun.

"Ayo pecahkan kaca mobilnya kalau masih saja tidak mau membukanya dan sebagian orang ikut ke dalam mobil ambulans itu agar ada yang membantu mereka," pinta seorang ibu-ibu yang berada di sana.

Diu… diu… suara sirine mobil ambulans sudah datang. Rasmi dan keluarga kecilnya sudah diangkat ke dalam mobil ambulans.

"Cepat Pak supir bawa mobilnya, semoga mereka masih bisa terselamatkan, masalah pelaku penabrakan itu kami yang akan menanganinya," usul seorang pria yang cukup berbadan besar itu.

Mobil ambulans itu sudah meninggalkan tempat kejadian perkara, beberapa polisi sudah datang untuk mengamankan tkp. Sedang Pria yang bernama Ersam Arya Dewantara itu masih seperti orang yang linglung saja.

"Pak Polisii sepertinya pria ini mabuk ketika mengendarai mobilnya," imbuhnya pria yang sudah menelpon pihak kepolisian.

"Ya Allah… ini kan putra keduanya Pak Adiyaksa Dewantara lagi-lagi bikin masalah tapi, kali ini masalahnya cukup besar, aku harus segera menghubungi Pak Adiyaksa agar segera datang ke kantor polisi," batinnya Pak Sofyanto selaku polisi yang menangani kecelakaan tersebut.

Berselang beberapa menit kemudian, Rasmi dan anak serta suaminya sudah berada di dalam UGD untuk segera mendapatkan penanganan serius.

Pihak dokter dan rumah sakit sudah memberikan penanganan dan tindakan untuk menyelematkan putri dan suaminya Rasmi tapi, Allah SWT berkehendak lain. Mereka sudah meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Mereka sudah meninggal, bagaimana dengan kondisi perempuan itu?' tanyanya Dokter perempuan.

"Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelematkan bayinya tapi, sudah terlambat dan untungnya rahimnya tidak mengalami cidera yang serius sehingga masih bisa untuk hamil kedepannya," jelasnya dokter yang baru saja selesai mengoperasi Rasmi.

Pihak kepolisian sudah menghubungi kedua orang tua Eko Prasetyo suami dari Rasmi. Mereka sungguh terkejut mendengar berita duka itu. Beberapa orang berlarian ke dalam ruangan tempat jenazah Raisa Andriana dengan ayahnya Eko Prasetyo.

"Putraku, kenapa kamu seperti ini!" Ratap seorang ibu-ibu sambil menciumi wajah Eko.

"Dari dulu aku sudah bilang pada kamu, jangan sekali-kali kamu nikahkan anak kita dengan wanita pembawa sial itu!" Sarkas seorang pria yang berusia kira-kira 50an yang tidak lain adalah bapaknya Eko Pak Damar.

"Benar sekali apa yang Mas katakan, Rasmi itu masih berusia sekitar 16 tahun bapaknya meninggal dunia saat menyelamatkan nyawanya, kedua kakaknya juga meninggal dunia hanya berselang satu tahun kemudian gara-gara dia lagi ketika meminta buah mangga dari pohonnya dan dua tahun lalu ibunya satu tahun lalu meninggal dunia, kenapa hal ini terjadi kalau bukan Rasmi adalah pembawa sial dalam hidup kita semua," sarkasnya bu Ida adiknya Pak Damar Ibu Dewi yang sedari dulu tidak merestui hubungan Rasmi dengan Eko keponakannya itu.

"Sudah… sudah tidak sepantasnya kalian berbicara seperti itu, semua rezeki,maut,ajal, jodoh semuanya sudah diatur dengan baik oleh Sang Pencipta yaitu Allah SWT, sekarang jalan keluar yang terbaik kita urus pemakaman mereka dan mendoakan Rasmi agar segera sadar dan sembuh dari sakitnya," sanggahnya Pak Joko adik satu-satunya dari bapaknya Rasmi bernama Pak Suaib.

Mereka memutuskan untuk memakamkan kedua anggota keluarganya hari itu juga bersamaan dengan janin yang dikandungnya Rasmi yang berusia enam bulan itu. Hanya kakak sepupunya Rasmi yang selalu setia menjaga dan menemaninya selama di rumah sakit yang tiga hari harus terbaring koma setelah operasi.

Sedangkan anggota keluarganya yang lain acuh tak acuh dengan nasib malang yang menimpa Rasmi. Malahan kebanyakan dari mereka banyak yang tidak ingin peduli pada kehidupan anak yatim-piatu itu. Mereka seakan-akan takut jika, nasib malang yang telah menimpa Rasmi menular kepada mereka.

Satu minggu kemudian, Rasmi sudah bisa duduk di atas bangkar nya. Ia menangis tersedu-sedu meratapi kepergian kedua orang yang paling disayanginya di dunia ini.

"Ya Allah… kenapa hidupku seperti ini terus, aku harus kehilangan satu persatu orang yang aku sayangi dalam hidupku, apakah benar sangkaan mereka yang sering dituduhkan padaku jika aku ini wanita pembawa sial dan malapetaka," lirihnya Rasmi ketika mengetahui jika putri semata wayangnya dan juga suaminya meninggal dunia ketika berusaha untuk menyelamatkannya.

Mbak Darma kakak sepupunya berusaha untuk membujuk dan menasehati Rasmi yang sudah terpuruk dalam kubangan lumpur penyesalan yang mendalam dan tidak berkesudahan itu.

"Rasmi, stop! Jangan sekali-kali kamu berprasangka yang tidak baik sama Allah SWT, karena Mbak yakin mungkin ini yang terbaik untuk kehidupanmu kedepannya dan Mbak percaya jika ini ada hikmah yang harus kamu petik dan pelajari dari musibah yang menimpamu, bersabarlah karena Allah SWT senantiasa bersama dengan orang-orang yang selalu bersabar dalam kesedihannya, Allah SWT juga tidak akan memberikan ujian dan cobaan kepada hamba-nya jika kamu tidak mampu untuk menanggung semuanya dan melebihi dari batas kemampuan makhluk-nya," jelasnya Mbak Darma tidak sesekali diam-diam mengusap wajahnya yang basah karena air matanya.

Sedangkan Ersam Arya Dewantara setelah ditahan selama seminggu dengan jaminan dan kekuasaan kedua orang tuanya serta kakaknya. Dia sudah bebas dan bisa menghirup udara segar.

"Er, semoga hari ini bisa membuat kamu tersadar dari kelakuan jelekmu itu, Abang mohon kamu berhenti untuk minum minuman alkohol dan berpesta bersama dengan teman-teman kamu, ingat gara-gara ulah kamu ini seorang perempuan harus menjadi janda dan kehilangan kedua anaknya," ujarnya Erick Arthayasa yang menasehati adik bungsunya sekaligus adik satu-satunya itu.

"Apa ceramahnya sudah selesai! Sungguh telingaku panasi mendengar ocehan Abang yang tidak bermutu itu!" Ketusnya Ersam yang berjalan mendahului abangnya yang masih mengurus surat-surat penangguhan penahanan bersyarat nya itu.

Erick hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap acuh tak acuh adiknya yang kadang membuatnya ingin lepas kontrol untuk memukuli adiknya itu. Tapi, ia sadar hal itu terjadi ketika mama mereka meninggal dunia dan papanya harus menikah lagi dengan wanita yang jauh usianya lebih muda dari papanya yang seumuran dengan Abangnya.

Mampir baca novel baru aku judulnya "Terpaksa Menjadi Orang ketiga"

give away kecil-kecilan khusus pembaca yang rajin" Caranya hanya baca, Like dan komentar.

Terpopuler

Comments

❤️MOMMY JEJE💋💋💋

❤️MOMMY JEJE💋💋💋

ninuu niinuu niinuu suara ambulan🤣

2023-02-11

1

erina awa

erina awa

kasihan Rasmi

2023-01-08

0

Jusniah

Jusniah

ersam sebenarnya baik

2023-01-06

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!