Bab. 17

Ersam terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan dan tantangan yang dilayangkan oleh Rasmi untuknya itu.

"Oke aku akan memenuhi permintaan kamu tapi, ingat jangan sekali-kali kamu melanggar janji kamu yang akan menikah denganku hari ini juga gimana?"

"Apa! Hari ini juga!" Teriaknya Rasmi yang terkejut dengan penawaran dari Ersam pria arogan dan sedikit pemaksa tersebut.

Rasmi dibuat tercengang dengan perkataan dari Ersam. Dia sudah buat persyaratan yang cukup sulit untuk Ersam tapi, dengan mudahnya Ersam menyanggupi dan menyetujui persyaratan dari Rasmi yang tidak sesuai dengan perkiraannya.

"Pasti hanya kepedeannya yang besar sehingga ngomong seperti itu, aku yakin dia bakal nyerah sesuai dengan pengalaman waktu kami sekolah," batinnya Rasmi.

"Ingat, jangan pernah ingkari janji kamu untuk menikah denganku malam ini juga," imbuhnya Ersam sebelum berjalan ke arah dalam kamarnya yang sudah disewanya satu bulan lamanya.

Rasmi tersenyum," jangan panggil aku Rasmi Wulandari jika aku tidak menepati janjiku padamu yang paling terpenting adalah kamu menghafalkan Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat satu sampai dua puluh dengan benar tanpa ada kesalahan sedikitpun," jelasnya Rasmi.

"Kalau gitu supaya tidak ada diantara kita yang mengingkarinya dan melanggar perjanjian agar tidak ada kecurangan sebaiknya saya memanggil beberapa ustad dan ustadzah untuk menyaksikan langsung agar kamu tidak keliru dalam menilai bacaan aku," pintanya Ersam dengan tersenyum penuh maksud.

"Oke, silahkan undang banyak orang pun tidak masalah yang paling penting kamu bacanya benar dan tajwidnya benar pelafalannya juga tidak ada yang keliru kalau bisa pak penghulu sekalian kamu panggil jadi saksinya, tapi sebelum itu sebaiknya kita makan dulu perutku sudah keroncongan dan berdendang kruyuk kriuyuk krucuk," imbuhnya Rasmi sambil berlalu dari hadapan pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya itu.

Ersam segera berjalan ke arah kamarnya untuk bersiap mandi. Dia juga memanggil Erga untuk segera datang dan secepatnya mempersiapkan beberapa seserahan mahar dan pakaian pengantin serta beberapa penata rias pengantin untuk mereka nantinya.

"Aku akan buktikan padamu siapa Ersam Arsenio Dewantara itu," gumam Ersam.

Mereka makan terlebih dahulu setelah membersihkan tubuh mereka masing-masing. Tanpa ada percakapan apapun yang mereka lakukan selama makan malamnya. Mereka masing-masing sibuk dengan pemikirannya dengan apa yang akan terjadi kedepannya.

Baru beberapa menit, mereka menyelesaikan santap malam mereka, pintunya sudah diketuk oleh beberapa orang. Ersam tersenyum tipis lalu mencegah Rasmi untuk berdiri dari duduknya itu.

"Kamu lanjutkan untuk bereskan meja makan saja, biarkan aku yang membuka pintunya," pintanya Ersam.

Rasmi sedikit gentar dan mulai panik,ia berusaha bersikap tenang di depan pria yang sudah bertaruh dengannya itu.

"Ya Allah… apa keputusanku ini adalah jalan yang terbaik, apa aku tidak terlalu cepat dan memberikan persyaratan yang cukup mudah," batinnya Rasmi sembari terus mengerjakan pekerjaannya itu dengan pikirannya yang terfokus pada apa yang akan terjadi kedepannya dengan nasibnya.

Ersam berjalan dengan langkah kakinya yang pasti," maaf aku sengaja melakukan semua ini karena aku tidak ingin selamanya tinggal seatap denganmu tanpa ada status dan ikatan pernikahan yang pasti, aku adalah pria normal yang bisa saja melakukan hal-hal yang kemungkinannya akan merugikan kamu, kamu mungkin bisa tahan tapi, aku pria yang sudah dewasa tapi sama sekali belum pernah mencicipi indahnya madu itu," senyumannya tersungging di sudut bibirnya itu.

Beberapa orang sudah datang memenuhi panggilannya, kebanyakan dari mereka ustad dari pondok pesantren tempat ia menuntut ilmu.

"Assalamualaikum Ersam," sapanya pria yang paling dewasa dari yang lainnya sambil memeluk tubuhnya Ersam.

"Waalaikum salam, gimana kabarnya ayah?" Tanyanya Ersam kepada ketua pondok yayasan Arrahman.

"Alhamdulillah baik Nak, seperti yang kamu lihat, jadi kamu sudah siap dengan acaranya?" Pak Guntur Bumi tersenyum simpul.

"Insya Allah… lahir batin Ayah," jawabnya.

Mereka segera berjalan ke dalam rumahnya Rasmi sambil berbincang-bincang santai. Satu persatu tamu yang diundang Ersam sudah datang memenuhi panggilan khusus dari Ersam sendiri. Rasmi yang melihat hal tersebut terkejut dengan kedatangan banyak orang di rumahnya malam itu.

Rasmi berdiri mematung dengan mulutnya yang menganga lebar membentuk huruf O besar.

"Ya Allah... ternyata Abang Ersam memanggil banyak orang untuk menyaksikan dia membaca ayat suci Al-Quran, tapi kok dia pede amat yah sampai-sampai manggil banyak orang segala, apa ingin mempermalukan dirinya sendiri di depan orang banyak," cicitnya Rasmi yang tidak mengerti dengan jalan pikirannya Ersam.

Rasmi kembali kaget dan shock melihat beberapa orang yang membawa pakaian pengantin dan juga perlengkapan make up artis dan pengantin.

"Maaf Mbak ini pakaiannya kok dibawah kemari yah? saya sama sekali tidak pesan pakaian pengantin," ujarnya Rasmi yang menatap mereka dengan tidak percaya.

Penata rias tersebut segera berhenti lalu menjawab pertanyaan dari Rasmi," ini Mbak kami disuruh datang oleh Pak Ersam katanya akan menikah malam ini," balasnya perempuan yang bernama Linda itu.

Rasmi melongok tidak percaya dengan apa yang terjadi di dalam rumahnya saat itu yang biasanya sepi mendadak ramai.

"Apa Abang bisa membaca dengan baik dan benar surah Al-Baqarah jangan sampai dia hanya membual dan akan memanipulasi keadaan yang ada," Rasmi membatin.

Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:

Majikan Ayah Dari Anakku

Rindu Bintang Kejora

Makasih banyak all readers..

Terpopuler

Comments

Zaini

Zaini

Rasmi terkejut pastinya

2023-01-23

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!