Bab. 14

"Kenapa semakin aku tatap wajahnya semakin aku tak bosan untuk menikmati dan memuja keindahan dan kecantikannya itu," bathin Ersam.

Mereka makan menikmati makanan sederhana itu dengan penuh hikmat. Mereka makan tanpa ada suara ataupun percakapan sedikit pun diantara mereka.

"Masakanmu ternyata enak juga, kamu belajar dari mana?" Tanyanya Ersam setelah menghabiskan sisa makanan yang ada di depannya tersebut.

"Jadi bagaimana dengan masalah pendingin ruangannya,apa kamu setuju jika aku pasang ac?" Ersam menatap intens ke arah Rasmi yang kebetulan merapikan meja makan setelah mereka selesai makan malam saat itu.

Rasmi menghentikan laju langkah kakinya dan menolehkan kepalanya ke arah Ersam," bisa saja yang paling penting Abang nambah lagi sewanya sekitar satu juta lagi, apa Abang setuju dengan persyaratan yang saya ucapkan?"

Ersam menghembuskan nafasnya lalu tersenyum tipis sehingga Rasmi tidak mampu melihat senyuman itu.

"Saya yakin dia akan menolak keinginanku, aku yakin dia pasti ngomong kalau harganya sangat mahal dan mencekik leher," cicitnya Rasmi yang tersenyum penuh arti melihat reaksinya Ersam yang sesuai dengan pemikirannya.

"Baiklah saya setuju dengan harganya yang paling penting besok sudah terpasang di dalam kamarku," perintahnya Ersam yang menyeka ujung bibirnya dengan tissue yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu oleh Rasmi.

Rasmi terkejut dengan jawaban dari Ersam yang setuju dengan harga yang diucapkannya.

"Apa sih pekerjaannya, sampai-sampai harga yang cukup tinggi dan mahal pun sama sekali tidak ditawar dan juga tidak diprotesnya, jadi penasaran dengan kehidupannya selama kami tamat,"

Dua minggu kemudian, sejak Ersam memutuskan tinggal bersama dengan Rasmi. Rasmi sudah ke sana kemari mencari tempat yang bagus dan strategis serta aman dijadikan ruko. Tapi, ternyata satupun tidak ada yang cocok dengan harga yang diinginkannya dan juga dengan lokasi yang dicarinya.

"Apa aku mengurungkan saja niat dan rencanaku untuk membuka toko kue yang cukup membutuhkan modal yang besar sedangkan uang yang aku miliki sekarang tersisa sedikit," gumam Rasmi sembari berjalan ke arah salah satu cafe yang ada dy ujung jalan yang dilaluinya itu.

Rasmi duduk di salah satu meja yang terletak di sudut ruangan kafe dengan beberapa makanan dan minuman yang sudah dipesannya. Ia menatap ke arah luar hingga sudut ekor matanya melihat ada kertas yang ditempel di salah satu tembok.

Rasmi segera menyeruput minuman dinginnya dan menghabiskan makanan ringannya tersebut. Tapi, langkahnya terhenti ketika mendengar suara seruan seseorang dari arah belakang punggungnya itu.

"Rasmi Wulandari!" Teriak seseorang dari arah belakangnya.

Rasmi spontan menolehkan kepalanya ke arah sumber suara dan mengernyitkan dahinya melihat orang itu.

Orang itu memegang kedua pundaknya Rasmi dengan cukup erat," kamu Rasmi Wulandari Nasution Rahman kan?" Tanyanya dengan penuh semangat dan antusias. Rasmi hanya menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan perkataan dari perempuan yang sepertinya ia kenal.

"Ya Allah… Rasmi aku kira aku selamanya tidak akan pernah bertemu kamu lagi selama hidupku, syukur Alhamdulillah Allah SWT masih memberikan aku kesempatan untuk bertemu denganmu," jelas wanita yang kebetulan memakai hijab itu.

Rasmi hanya tertawa cengengesan menanggapi perkataan dari perempuan yang berusaha dia ingat itu.

"Kamu mungkin sudah melupakan aku Ras, tapi aku masih ingat dengan baik teman sekolah aku sewaktu aku berada di kampung,"ungkap perempuan itu lagi.

"Kalau gitu yuk kita duduk, sepertinya kakiku mulai pegal nih, takutnya entar timbul karies di paha dan betisku," candanya Rasmi.

Rasmi kembali berniat memesan makanan dan minuman untuk menemani santai mereka siang itu, tapi segera dicegah oleh perempuan yang belum diketahui dengan jelas dan pasti siapa dia.

"Tidak usah repot-repot Rasmi, aku sudah kenyang kok lagian aku ke sini dengan atasanku dan kantor," cegahnya perempuan itu yang menolak niat baiknya Rasmi.

Rasmi hanya tersenyum sambil mulutnya membentuk huruf O besar," ohh."

"Satu bulan yang lalu aku kembali dari kampung bapak aku dan menayangkan kabar kamu dan katanya bibi Maimunah kamu sudah pindah ke Jakarta sejak kamu lulus sekolah menengah pertama," ungkap perempuan tersebut.

"Kamu Ridah kan anaknya Paman Sudarmin?" Tebaknya Rasmi yang baru teringat dengan sahabat terbaiknya kecilnya itu.

Ridah tersenyum simpul sembari menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan perkataan dari Rasmi.

"Benar sekali tebakan kamu, sadari tadi aku perhatiin dari jauh kamu seperti orang yang kebingungan dan putus asa, kalau boleh tahu apa yang sedang terjadi padamu?" Tanyanya Ridah yang tanpa sengaja meraih minumannya Rasmi karena tenggorokannya kering gara-gara keasyikan berbicara.

Rasmi hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabat semasa putih birunya itu dengan tersenyum tipis.

"Ya Allah… tadi mau aku pesankan minuman katanya enggak haus,eehh ini malah minuman orang main serobot saja," kelakarnya Rasmi teringat dengan kisah mereka dahulu bebas waktu silam.

"Hehehe,maaf keasyikan bicara soalnya," tampiknya Ridah.

"Tadi aku hanya memikirkan pekerjaan atau usaha apa yang baik aku pilih, karena aku sudah hampir setahun nganggur," jelasnya Rasmi sambil mengaduk minumannya yang sudah tidak dingin lagi.

Ridah menaikkan sebuah kartu nama ke atas meja," ini alamat perusahaan tempat aku bekerja, coba saja ngelamar di sana karena sepertinya perusahaan butuh karyawan diberbagai bidang divisi, jadi cobalah siapa tahu kamu jodoh kerja di sana," terangnya Ridah.

"Perusahaan Jaya Sentosa tbke," beonya Rasmi.

"Iya, aku tunggu kamu di sana, kalau gitu saya pamit dulu kebetulan atasan saya sudah selesai meeting, good luck besti," ucapnya Ridah sebelum meninggalkan mejanya Rasmi yang masih memegang kartu nama tersebut.

"Aku akan mencobanya sempat rezeki aku di sana," cicitnya Rasmi.

Keindahan hidup akan kamu rasakan ketika kamu mau mensyukuri segala hal yang sudah kamu miliki.

Bersyukur terhadap rezeki yang diberikan Allah hendaklah selalu berucap dengan alhamdulillah."

Kesenangan bermula dari kebersamaan bersama orang-orang terdekat, terutama keluarga.

Rasmi membaca dengan seksama tulisan yang tertera di atas kartu nama yang diberikan oleh Ridah untuknya. Rasmi segera bersiap pulang ke rumahnya,ia memakai motor matic setiap dia bepergian.

Motor tersebut dua hari lalu ia beli. Rasmi yang awalnya ingin membuka usaha kecil-kecilan tapi, usahanya itu sedikit tersendat dan terancam gagal bahkan batal karena semakin menipis uang sumbangan yang diberikan oleh keluarga pria yang menabraknya dulu.

"Mungkin aku terima tawarannya Ridah saja, nanti kalau sudah cukup biaya baru mikir lagi untuk buka usaha apa yang cocok," gumam Rasmi lalu menyalakan mesin motornya ke salah satu mall terbesar yang letaknya tidak jauh dari tempatnya itu.

Rasmi beerencana akan berbelanja beberapa kebutuhan dapur dan pokoknya yang sudah semakin berkurang bahkan ada yang sudah habis. Rasmi mengendarai motornya kadang dengan kecepatan sedang jika kendaraan yang cukup padat, akan melajukan motornya dengan kecepatan yang cukup tinggi jika keadaan sudah legang dengan kendaraan berbagai jenis yang berlalu lalang di atas jalan raya.

"Syukur Alhamdulillah… akhirnya sampai juga di Mall dengan selamat," cicitnya Rasmi.

Rasmi segera berjalan ke arah dalam mall, ia berjalan berkeliling sebelum berjalan ke arah swalayan. Ia terkagum melihat beberapa barang yang rencananya akan ia beli tapi, belum lebih dekat dari saat itu.

"Ersam sudah beli ac padahal merek ini lumayan harganya murah dan dapat voucher belanja lagi," gumamnya.

Rasmi berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya, hanya fokus pada beberapa barang elektronik hingga ia tidak menyadari jika ada orang yang berjalan ke arahnya dengan tergesa-gesa. Hingga tabrakan pun tak terelakkan.

"Ahhh!!" Jeritnya kedua orang itu dengan bersamaan.

Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:

Majikan Ayah Dari Anakku

Rindu Bintang Kejora

Makasih banyak all readers..

Terpopuler

Comments

Herry Sakti

Herry Sakti

banyak banget tabrakannya...

2023-04-04

1

Alika Babotz Afa

Alika Babotz Afa

gaskeun Rasmi

2023-01-23

1

MauLya 💟andi

MauLya 💟andi

sahabat lama sepertinya

2023-01-19

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!