Rasmi kembali terdiam mematung seperti patung seperti orang yang sedang meresapi dan menghayati setiap kata yang diucapkan oleh Ersam untuknya.
Ersam yang melihat Rasmi yang terdiam tanpa kata segera bertindak dengan menarik tangannya Rasmi berjalan ke salah satu toko hp.
"Ternyata kita bertemu kembali lagi, berarti benar kamu adalah jodohku calon istriku kelak dan akan menjadi ibu dari anak-anakku," gumamnya Ersam yang tersenyum tipis.
Ersam mengambil dengan paksa hpnya Rasmi yang sudah tidak terbentuk lagi dari dalam genggaman tangannya yang sedari tadi diratapi oleh pemiliknya.
"Ya Allah… hp kesayanganku apa yang terjadi padamu, akhirnya kamu akan pergi jauh dari sidi hidupku padahal kamu yang paling setia menemani hari-hariku,"
Ersam tanpa persetujuan dari Rasmi segera menarik tangannya Rasmi menuju salah satu toko yang menjual hp.
"Ersam, Lepaskan tanganku kamu mau bawa aku kemana, sakit tahu!" Keluhnya Rasmi yang terus berontak untuk melepaskan pegangan tangannya Ersam pria pemaksa.
"Kamu cukup diam dan ikuti kemanapun aku pergi, aku yakin kamu akan senang dengan tempat yang akan aku datangi," imbuhnya Ersam dengan senyuman manisnya.
Rasmi langsung terdiam tanpa protes lagi, seperti biasanya tanpa banyak tanya jika Ersam mengatakan sesuatu padanya. Rasmi menatap ke sekelilingnya, ia tidak menyangka jika tempat yang akan mereka datangi adalah tempat penjualan hp. Tapi,ia tidak mau bertanya ataupun berbicara sepatah katapun karena, hal itu percuma saja ia lakukan.
Ersam tidak melepaskan genggaman tangannya hingga masuk ke dalam area toko. Bahkan Ersam semakin mengeratkan pegangan tangannya tidak berniat sedikitpun karena seolah ia ingin memperlihatkan pada semua orang bahwa Rasmi adalah perempuan yang spesial dalam hidupnya.
"Selamat datang Tuan Muda, ada yang bisa kami bantu?" Tanyanya menejer toko tersebut yang sudah mengenal baik Ersam sebagai penerus perusahaan Dewantara.
Ersam tersenyum tipis," carikan aku hp yang paling terbaik yang kalian miliki!" Pintanya Ersam sambil duduk di depan lemari etalase kaca yang berisi banyak macam dan jenis serta tipe hp keluaran terbaru.
Pegawai toko tersebut segera mencari hp yang sesuai dengan keinginannya Ersam, Rasmi terkejut melihat hp itu yang paling utama adalah merk dan harganya yang cukup fantastis.
"Kalau anak sultan bebas gonta ganti hp apalah kami yang hanya bisa beli hp sekali dalam setahun," lirihnya Rasmi yang kedua bola matanya berbinar terang melihat hp yang ditawarkan oleh pramuniaga toko tersebut.
Ersam masih mampu mendengar suara lirihnya Rasmi yang membuatnya tersenyum smirk.
"Mbak saya minta satu nomor gsmnya yang cantik kalau bisa dipasangkan saja," perintahnya Ersam sambil melirik ke arah Rasmi yang hanya terdiam tanpa menimpali percakapan mereka.
"Kalau aku yang mau beli hp semahal itu pasti aku mikir harganya sama saja uang belanjaku satu keluarga selama dua tahun," batinnya Rasmi.
Berselang beberapa menit kemudian, proses transaksi yang dilakukan oleh Ersam sudah selesai. Rasmi baru saja ingin beranjak dari duduknya, tapi segera dicegah oleh Ersam.
"Duduklah!" Perintahnya Ersam dengan tegas.
Rasmi refleks duduk tanpa sepatah katapun, ia hanya menuruti semua perintahnya Ersam. Karena jika menolak, protes, ataupun marah akan berujung sia-sia belaka saja.
"Mana hp kamu yang antik itu!" Ersam mengulurkan tangannya ke depannya Rasmi.
Rasmi menatap tajam Ersam," maaf untuk apa, lagian hpku tidak bisa dipakai menelpon atau apapun juga, kan sudah rusak juga," ketusnya Rasmi yang tidak memenuhi permintaan Ersam kali ini.
Ersam langsung bertindak dengan mengambil tas selempangnya Rasmi tanpa basa-basi menggeledah tas itu.
"Apaan sih, kenapa tasku digeledah segala, kamu seperti seorang polisi saja terhadap pengedar narkoba aku kan bukan pengedar jadi tidak perlu repot-repot segitunya untuk memeriksa!" Dengus Rasmi yang tarik menarik dengan Ersam.
Semua pelanggan dan konsumen serta pegawai toko tersebut menjadi saksi pertengkaran mereka. Tanpa ada yang ingin mengalah sedikitpun, mereka menjadi penonton dan diantara keduanya sama sekali tidak ada yang mau ngalah.
"Rasmi stop!" Teriaknya Ersam.
Rasmi yang mendengar teriakannya Ersam segera terdiam dan mengalah spontan terdiam dan tak kuasa untuk melawan. Ersam merogoh tas selempang yang sudah mulai lusuh itu lalu mengambil hpnya Rasmi yang sudah hancur lebur.
"Mbak! Tolong hp rongsokan ini dibuang jauh-jauh dari sini dan jangan biarkan kembali lagi ke pemiliknya," imbuhnya Ersam.
Sang pegawai toko segera bertindak sesuai perintah karena tidak ingin mendapatkan masalah yang bisa berakibat ia dipecat dari pekerjaannya.
"Baik Tuan Muda!"
Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:
Majikan Ayah Dari Anakku
Rindu Bintang Kejora
Makasih banyak all readers..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Oira Akiem
aku suka baca
2023-01-31
1
Yuanita qa Nawir
ersam ternyata suka rasmi janda
2023-01-07
0
Indriani fia
mau juga HP baru 🤣
2023-01-07
0