Bab. 20

Setelah acara selesai, satu persatu tamu sudah meminta ijin untuk pamitan pulang ke rumah masing-masing. Rasmi sudah mengganti pakaiannya pengantinnya dengan pakaian tidur. Rasmi juga membersihkan seluruh wajahnya dengan facial foam.

Rasmi masih sering tidak percaya dengan apa yang terjadi dalam hidupnya hari ini. Dia seolah sedang bermimpi dan bagaikan roll cooster saja. Rasmi terduduk di ujung ranjangnya sambil merenung kehidupannya yang secepat kilat berubah drastis.

"Maafkan aku Mas Eko Prasetyo aku sudah menjadi istri dari pria lain, aku memilih jalan ini agar kami ingin mendapatkan keberkahan dalam kehidupan kami dari Allah SWT, karena harus hidup bersama dalam satu atap dengan pria yang sama sekali tidak ada hubungan darah denganku, semoga Mas memaklumi apa yang sudah aku putuskan," cicitnya Rasmi.

"Dalam sekejap mata aku menjadi janda dan dalam seketika juga aku menikah lagi untuk kedua kalinya, pernikahan pertamaku kami menikah karena perjodohan sedankan kali ini saya menikah karena taruhan saja yang berakhir dengan status sah yang mengikat diantara kami,"

Tatapan matanya Rasmi menatap ke arah tinggi tepatnya di atas langit malam yang bertaburan bintang dan disinari dengan cahaya rembulan malam.

Ersam berdiri di depan jendela kamarnya sambil menatap beberapa bangunan yang menjulang tinggi dan salah satunya adalah perusahaan milik papanya itu. Tanpa sepengetahuan kakaknya Erick Aryanta Dewantara dan papanya Tuan Besar Arya Dewantara, diam-diam Ersam mendirikan perusahaan yang awalnya kecil-kecilan.

Sudah hampir lima tahun perusahaan itu berdiri dan dalam waktu yang cukup terbilang singkat perusahaan itu sudah masuk ke dalam jajaran perusahaan yang patut diperhitungkan.

"Erga, bagaimana dengan perusahaan apa kita sudah bisa membuka cabang baru lagi fi daerah Makassar?" Tanyanya Ersam sambil menyeruput kopi buatan istrinya yang pertama kalinya selama status mereka suami istri.

"Alhamdulillah,dua minggu lagi kita sudah bisa memulai tahap pembangunannya Abang, tapi kendalanya ada beberapa masyarakat yang masih bertahan di sekitar daerah lokasi pembangunan karena mereka menganggap ganti rugi yang sudah kita berikan atas daerahnya itu bagi mereka sedikit, apa perlu kita tambahkan saja agar tidak ada lagi kendalanya?"

"Atur saja gimana baiknya, saya akan mencari waktu yang baik untuk pergi ke sana langsung meninjau lokasi tapi, saya harus mengurus perusahaan papa dulu dan apa yang sudah kita bangun ini jangan biarkan papa dengan yang lainnya mengetahuinya, tapi ingat nama pemilik perusahaan tersebut harus nama istriku," jelasnya Ersam.

"Baik Abang semuanya akan saya atur sesuai dengan perintahnya Abang," timpalnya Erga.

Mereka kembali menikmati beberapa cemilan ringan dengan kopi yang masih sedikit mengepul asapnya.

"Gimana dengan gadis yang kamu cari apa sudah ketemu?" Ersam bersandar di dinding tembok kamarnya.

Erga membuang nafasnya dengan kasar," saya masih belum mendapatkan titik terang keberadaannya Abang, tapi saya sudah berusaha untuk mencari keberadaannya karena terakhir info yang aku dapatkan dia tinggal di salah satu daerah di Jawa Barat," terangnya Erga.

"Semoga kamu segera bertemu dengannya, saya doakan yang terbaik untuk kamu," ucapnya Ersam sambil berjalan ke arah luar kamarnya sambil menepuk pundak adik angkatnya itu.

"Selamat belah duren Abang semoga durennya bikin mabuk kepayang," guraunya Erga yang membuat Ersam menghentikan laju langkah kakinya.

Ersam tersenyum," aku tidak akan memaksakan kehendakku padanya karena kamu tahu kan apa yang melatar belakangi hubungan kami sebelumnya, aku takut jika sampai dia tahu kebenarannya, entah apa yang akan aku katakan padanya," lirihnya Ersam yang kembali berwajah sendu di hari pertama pernikahannya.

Erga menepuk pelan punggung abangnya itu yang sudah berjasa besar dalam kehidupannya itu," jangan menyerah, aku yakin Mbak Rasmi akan memaklumi apa yang dulu terjadi dan saya berharap jangan terlalu banyak pikiran yang tidak-tidak tenangkan pikiran Abang untuk menyambut malam pertama kalian berdua semoga sukses dan berhasil menembus pertahanannya," candanya Erga lalu kembali menatap kearah langit yang malam itu sangat cerah.

Ersam berjalan ke arah kamar istrinya berada, tapi perasaan takut dan ragu menghampiri pikiran dan perasaannya. Tangannya sudah menggantung ingin memutar handle pintu, tapi kembali ia urungkan karena tidak ingin menganggu istirahatnya Rasmi.

"Sebaiknya aku tidur di kamar satunya saja kecuali kalau dia sendiri yang menginginkan aku tidur bersamanya barulah aku masuk," gumam Ersam.

Apa yang dilakukan oleh Ersam tanpa sengaja dilihat oleh Rasmi. Ia diam-diam memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh suaminya itu di depan kamarnya. Karena sejujurnya Rasmi belum siap dan sanggup untuk berhubungan lebih dekat dan intim dengan suaminya itu.

"Maafkan aku Abang,saya belum siap untuk melakukan dengan Abang kalau sudah waktunya pasti akan aku lakukan tanpa Abang minta pun aku dengan sukarela tanpa Abang minta," lirih Rasmi.

Malam yang begitu panjang mereka lewati hanya seorang diri dalam kamar masing-masing. Mereka hingga tengah malam, belum ada yang bisa memejamkan kedua pasang matanya. Mereka larut dalam pikiran mereka.

Rasmi berguling ke samping kanan kiri hingga sudah seperti ulat bulu yang terkena sinar matahari langsung yang begitu panasnya. Ia teringat dengan tawaran dari sahabatnya itu, yaitu Ridah yang bertemu dengannya beberapa hari yang lalu. Rasmi segera mengambil kartu nama tersebut lalu membacanya dengan seksama.

"Perusahaan Galaxy Wu Tbk," beonya Rasmi.

Dia terus memandangi kartu nama itu yang dominan biru putih tersebut seraya mengeja satu persatu huruf nama dari perusahaan tersebut.

"Apa aku besok ke sana saja sempat aku keterima jadi karyawannya, lagian Ridah juga bekerja di sana, aku akan meminta ijin kepada Abang Ersam semoga dia mengijinkan aku untuk bekerja," cicitnya lalu perlahan kelopak mata indahnya dengan bulu mata yang cukup panjang dan lentik itu tertutup.

Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:

Majikan Ayah Dari Anakku

Rindu Bintang Kejora

Makasih banyak all readers..

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***