"Ikan tongkol masak woku dengan ikan goreng gurame sambal rica-rica dengan sayur asem sudah siap, semoga Abang Ersam suka dengan masakan kampung ala saya," gumamnya Rasmi yang segera menyelesaikan pekerjaannya di dapur sore itu.
"Sepertinya ada seseorang yang mampu merubah sikap adikku Pa, karena baru kali ini aku melihat dia bersungguh-sungguh dalam bekerja dan juga katanya Erga Ersam sudah tidak pernah menginjakkan kakinya di club dan bar yang sering dia datangi beberapa tahun belakangan ini," jelasnya Erick Arkan Arya Dewantara kakak satu-satunya yang dimiliki oleh Ersam.
Pak Arya tersenyum bahagia," ini satu kemajuan yang sangat bagus dari adikmu, coba kamu selidiki apa yang terjadi padanya, terus gimana dengan perempuan yang dijodohkan dengannya apa mereka sudah bertemu dengan adikmu itu? Coba tanyakan pada istrimu Renata," ujarnya Pak Arya Dewantara.
Rasmi setelah menata beberapa masakannya ke dalam wadah khusus, ia pun berjalan ke arah depan rumahnya. Rasmi berniat untuk memeriksa kondisi tanah yang kebetulan masih tersisa sedikit lahan kosong untuk buat kebun bunga ataupun tanaman yang pohonnya cukup rendah dan kecil.
"Apa aku coba tanam bunga dan cabe sama tomat juga kebetulan harganya kan sekarang melambung dan juga kalau tanam sendiri pasti dijamin bebas dari pupuk berlebih dan pestisida jadi aman untuk dikonsumsi," gumam Rasmi yang sudah memakai pakaian lengkap untuk berkebun serta beberapa peralatan khusus untuk bercocok tanam.
Rasmi memakai hijab sehari-harinya saja dan mulai bereaksi hingga waktu sudah masuk magrib. Adzan shalat magrib berkumandang dari beberapa toa masjid.
"Syukur Alhamdulillah… sudah waktunya shalat, untuk hari ini sudah dulu besok pagi lanjut kembali, aahh ternyata lumayan capeknya," cicitnya Rasmi sambil menyeka keringat yang mengucur dari wajahnya itu.
Apa yang dilakukan oleh Rasmi ternyata diperhatikan dengan seksama oleh sepasang mata elang. Dia tersenyum melihat tingkah lakunya Rasmi yang kadang berbicara dengan tanah yang ia gali itu.
Rasmi memutar tubuhnya sambil menenteng dua ember yang berisi perlengkapan berkebunnya. Hingga sudut matanya melihat seorang berdiri sambil bersandar di kap mobilnya dengan tatapan matanya tertuju pada Rasmi. Rasmi tersenyum sumringah bahagia karena Ersam sudah kembali dari kantornya.
"Kapan baliknya Abang, apa sudah lama?' tanyanya Rasmi yang sekedar berbasa-basi untuk menetralkan perasaannya yang salah tingkah dan gugup karena Ersam sejak tadi memperhatikannya dengan tanpa berkedip sedikitpun.
Ersam bergerak dari posisinya," baru balik kok mungkin sekitar dua puluh menit yang lalu," jawab Ersam dengan senyuman tipisnya.
"Ohh gitu berarti…" ucapannya Rasmi terpotong seraya menggelengkan kepalanya tanda menyadari jika ia sudah dilihat dengan semua yang dilakukannya itu tanpa terlewatkan sedikit pun.
"Berarti apa?" Tanyanya Ersam yang berjalan ke arah Rasmi dengan tatapan matanya yang seolah akan menerkam mangsanya.
"Tidak apa-apa kok Abang, saya masuk duluan yah mau bersihin badanku dulu baru shalat magrib, Abang mau ikut bareng shalat berjamaah gitu," ajaknya Rasmi yang menawarkan untuk shalat berjamaah bersama dengan Ersam pria yang sudah lama sekali tidak pernah melaksanakan shalat apapun itu.
Rasmi terdiam dan berdiri di depan ambang pintu sembari menunggu jawaban dari pria yang sebenarnya dulu sangat disayanginya sebelum ia dipersunting oleh Eko Prasetyo sebagai istrinya sekitar enam orang tahun lalu.
"Apa… shalat!" beonya Ersam Arsenio Arya Dewantara.
"Iya shalat lah masa tidur bareng!" Sarkasnya Rasmi.
"Kalau itu aku setuju dan tidak pakai lama lah," candanya Ersam yang melangkahkan kakinya menuju ke arah tempat berdirinya Rasmi.
Rasmi menatap jengah ke arah Ersam," ihh amit-amit tidur bareng yang bukan suamiku, apa jangan-jangan kamu sudah lupa gerakan shalat lagi jadinya enggak bisa jawab siap untuk shalat berjamaah!" Ketusnya Rasmi yang sedikit judes melihat tingkahnya Ersam yang seolah kebingungan ketika mereka membahas tentang shalat magrib.
"Kalau gitu yuk kita nikah supaya aku jadi suamimu," gurau Ersam yang sengaja berbicara seperti itu agar memancing emosinya dan reaksinya Rasmi.
"Ihh idih! enggak mau nikah sama pria yang shalatnya saja kagak tahu gimana caranya mau nuntun saya masuk surga kalau gitu," gerutunya Rasmi lalu segera memundurkan langkahnya ke arah belakang.
Ersam tersenyum penuh maksud," kalau aku bisa shalat berjamaah dan jadi imam kamu apa aku boleh menikahimu?' tanyanya Ersam yang menenteng jasnya dan berjalan semakin mendekat ke arah Rasmi.
Rasmi sudah terpojok karena tubuhnya terantuk di pintu dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.
"Oke kalau Abang bisa pimpin shalat lima waktu dan shalat sunah dan juga hafal surah Al-Baqarah dua puluh ayat aku setuju nikah dengan Abang," ujarnya Rasmi yang menantang Ersam.
Rasmi ingat sewaktu mereka masih duduk di bangku sekolah menengah atas, setiap pelajaran agama pasti ia akan bolos sehingga dulu Ersam mengulang beberapa kali pelajaran tersebut.
"Aku yakin ini tantangan yang paling mudah untuk menguji keseriusannya karena kalau tesnya pakai uang atau yang ada hubungannya dengan materi pasti aku yakin dia akan memudahkan langkahnya untuk melamarku, jadi sepertinya ini cara yang paling ampuh," batinnya Rasmi yang tersenyum penuh arti.
"Kapan tesnya?" Ersam menyentuhkan telapak tangannya di dinding pintu tepatnya dekat telinganya Rasmi.
"Hari ini saat shalat magrib berjamaah!" Tegasnya Rasmi yang merasakan degup jantungnya berdetak kencang setelah mereka berdekatan cukup dekat jaraknya hingga hembusan nafasnya Ersam yang bau mint itu tercium dengan jelas hingga ke rongga hidungnya.
Ersam terdiam sesaat sebelum menjawab pertanyaan dan tantangan yang dilayangkan oleh Rasmi untuknya itu.
"Oke aku akan memenuhi permintaan kamu tapi, ingat jangan sekali-kali kamu melanggar janji kamu yang akan menikah denganku hari ini juga gimana?"
"Apa! Hari ini juga!" Teriaknya Rasmi yang terkejut dengan penawaran dari Ersam pria arogan dan sedikit pemaksa tersebut.
Jangan lupa untuk memberikan dukungannya yah! mampir juga dinovel aku yang judulnya:
Majikan Ayah Dari Anakku
Rindu Bintang Kejora
Makasih banyak all readers..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Yuanita qa Nawir
taruhan yang berujung kata sah
2023-01-24
1