Pengantin Yang Dipertaruhkan
Sebuah resepsi pernikahan sedang digelar di sebuah gedung mewah.
Sang mempelai wanita adalah Helena Gwen, putri cantik seorang miliarder pemilik perusahaan APA Corporation sementara mempelai pria bernama Armando Skeil putra dari Samuel Skeil pemilik ACA Corporation.
Pernikahan ini memang tak di dasari oleh cinta, bahkan kedua mempelai tak pernah saling mengenal dan baru beberapa kali bertemu.
Tujuan pernikahan ini untuk mempersatukan bisnis dari kedua keluarga, dimana keduanya adalah pewaris tunggal dari keluarga masing-masing.
Persaingan bisnis membuat Yogust Gwen rela menikahkan putrinya dengan pewaris tunggal PT ACA Corporation yang bernama Armando Skeil, meski Armando terkenal dengan pria yang menyukai taruhan hingga diberi gelar dewa judi. Semua itu ia lakukan demi sebuah ambisi, agar bisa mengalahkan HM Corporation yang kini menjadi pesaing bisnis mereka.
PT HM Corporation adalah perusahaan terbesar di Amerika.
Pemiliknya saham terbesar PT HM adalah seorang pria muda berusia 30 tahun yang bernama Miguel Simon.
***
Kedua keluarga kini tengah menikmati perayaan makan malam setelah resepsi pernikahan mereka di sebuah restoran mewah.
Meski menikah tanpa rasa cinta, Helena Gwen dan Armando Skeil terlihat mesra.
"Bersulang untuk kebahagiaan putra dan putri kita dan untuk perusahaan kita yang sebentar lagi akan menyaingi perusahaan PT HM Corporation," ucap tuan Yogust sambil menyodorkan gelas sloki.
Ciss ! gelas mereka saling berbenturan.
Keenam orang tersebut bersulang.
Begitupun dengan pengantin baru itu, mereka berdua terlihat bahagia dengan pernikahan ini.
"Bersulang untuk mu Sayang," ucap Armando pada Helena.
"Untuk mu juga Sayang." Helena membalas.
Cing.. kedua gelas kaca itupun berbenturan.
Setelah pesta makan malam di antara kedua keluarga, Armando membawa pengantinnya menuju mobil, mereka akan menginap di hotel bintang lima di kota New York malam ini.
Selama di perjalanan, Helena dan Armando mengobrol ringan, masing-masing menceritakan pengalaman hidup masing-masing.
Dalam beberapa jam saja pengantin baru itu sudah terlihat akrab dan mesra.
Tak terasa mereka kini tiba di hotel bintang lima dan langsung menuju kamar yang sudah dipesan sebagai kamar pengantin mereka.
***
Kedua pengantin baru itu pun masuk kedalam kamar.
Armando langsung menuntun Helena menuju tempat tidur. Ia sudah tak sabar mencicipi istrinya yang masih suci itu.
Selama ini Armando tak pernah bercinta dengan gadis yang masih menjaga kesuciannya.
Helena bukanlah gadis sembarangan, sebelumnya ia tak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun, hingga kesucian tetap terjaga.
Helena menundukkan wajahnya ketika Armando mulai meraba wajah cantiknya.
Armando mengangkat dagu Helena kemudian mencium bibirnya dengan lembut.
"Aku sudah tak sabar menikmati malam pertama kita," ucap Armando setelah melepaskan pagutan bibirnya.
Tangan Armando mulai membuka resleting gaun yang dikenakan oleh Helena.
Sambil terus menciumnya.
Dengan perlahan ia membaringkan tubuh Helena karena sebentar lagi mereka akan melakukan ritual malam pertama.
Helena dan Armando saling menatap selama beberapa saat, kemudian kembali memulai ciuman panas.
Kring ..
Suara panggilan telepon seketika membuyarkan kedua insan itu.
"Ganggu saja!" ucap Armando sambi beranjak dari tempat tidurnya kemudian meraih handphonenya.
Armando menatap layar handphonenya itu.
"Miguel? Ada apa dia menelponku?"
Armando mengangkat telepon dari Miguel.
"Ada apa kau menelponku?"tanya Armando.
"Kawan kita masih ada satu kali taruhan yang harus diselesaikan. Apa kau tak ingat itu?!"
"Tentu saja aku ingat, tapi hari ini aku tak bisa, karena hari ini adalah hari pernikahanku dan sebentar lagi aku akan menikmati malam pertamaku bersama istriku."
"Hahaha ternyata Kau pengecut Armando."
"Aku sudah banyak kalah darimu! Sesuai perjanjian, sekali lagi kita akan bertaruh dan hari ini aku akan pertaruhkan perusahaan HM Corporation. Jika aku kalah dalam taruhan ini, silahkan saja kau ambil perusahaanku itu. Bagaimana Armando, kau takkan dapat penawaran yang lebih baik dari hari ini."
Mendengar taruhan dari Miguel sebuah perusahaan HMCorporation Armando jadi begitu tertarik.
'Miguel tak begitu pandai di meja judi, kurasa kali ini aku akan kembali menang seperti sebelum sebelumnya,' batin Armando kemudian ia tersenyum menyeringai.
"Wah taruhan mu besar sekali, baiklah apa yang harus aku pertaruhkan yang bisa sebanding dengan perusahaan terbesar di New York itu? Tanya Armando.
"Hahaha kau cukup pertaruhkan istrimu saja!"
"Apa kau gila, Bagaimana mungkin aku mempertaruhkan istriku yang baru saja aku nikahi?"
"Hai pecundang, Ternyata kau penakut, istrimu itu tidak sebanding dengan perusahaanku, sebuah perusahaan terbesar kota New York. Baru kali ini kau menolak ajakan taruhanku, Apa kau sudah mulai tak mempercayai dirimu lagi hai Armando si Dewa judi?!"
Armando terpancing emosi mendengar ucapan Miguel, otaknya bekerja keras untuk mempertimbangkan tawaran dari Miguel itu.
Miguel itu selalu kalah bertaruhan denganku. Aku yakin, kali ini dia juga akan kalah dan perusahaan HM Corporation akan menjadi milikku," ucap Armando sambil tersenyum menyeringai.
Armando melirik ke arah Helena sambil tersenyum.
"Baiklah aku terima tantanganmu!"
"Oke, aku tunggu kau di tempat biasa sekarang!"
Miguel menutup teleponnya.
Armando menghampiri Helena.
"Sayang maaf aku harus pergi."
"Pergi kemana? kenapa kau meninggalkanku, di malam pertama kita?" tanya Helena bernada protes.
"Kau tenang saja, aku ada urusan sebentar, saat pulang nanti aku akan bawa berita Bahagia untukmu," ucap Armando sambil mencium kening pengantinnya.
***
Malam semakin larut Helena kini sudah berganti pakaian menunggu kedatangan suaminya.
Sudah lebih dari 3 jam Armando pergi dan tak memberinya kabar.
Kreak..
Wajah Helena merona ketika melihat Armando yang membuka pintu kamarnya.
"Sayang kenapa kau lama sekali ?"tanya Helena.
Armando tak menjawab wajahnya terlihat begitu sedih dengan kerutan penyesalan.
"Maaf Helena, kau harus pergi dari sini?"
Mendengar itu, Helena kaget bukan kepalang.
"Maksudmu, kau mengusirku?" tanya Helena sambil menatap tajam ke arah Armando.
Kreak pintu hotel kembali dibuka oleh seseorang yang tak dikenal Helena sama sekali.
"Wah istrimu cantik juga," ucap Miguel.
" Sayangnya, sebentar lagi dia akan menjadi milikku.
Lagi-lagi Helena dibuat kaget dengan pernyataan Miguel tersebut.
"Apa maksudmu?" tanya Helena pada Miguel.
"Hahaha, Armando katakan pada Helena dengan jujur."
Armando menghampiri Helena, Helena ketakutan melihat reaksi wajah Armando .
"Maaf Helena, aku kalah dalam taruhan kali ini dan aku telah mempertaruhkanmu! Kau sekarang menjadi milik Miguel, pergilah bersamanya," ucap Armando dengan bola mata yang berpendapaer menatap Helena.
Seketika bola mata Helena melebar membulat dengan sempurna, mendengar ucapan itu mulut Helena ternganga seakan tak percaya pada kata-kata Armando.
Bersambung dulu ya gengs jangan lupa dukungannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Siti Khalimah
wiiii !
taruhan!!!
2023-10-23
0
Mas Sigit
nyimak dlu
2023-10-17
0
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya Caraku Menemukanmu
2023-07-14
0