Dalam Pelarian

"Helena! Jangan pergi Helena!"teriak Miguel.Namun Helena tetap saja berlari.

Miguel bangkit untuk mengejar Helena, tapi Helena sudah memasuki mobil dan langsung membawa pergi mobil tersebut.

Miguel segera meraih gawai pintar miliknya untuk menghubungi seseorang.

"Halo Tuan,"sapa seseorang dengan suara lantang di seberang telepon.

"Black! Helena telah membawa lari mobilku, dia telah kabur! Sekarang kau kejar dia, tapi  berhati-hatilah aku tak ingin terjadi sesuatu pada Helena dan janin yang ada di dalam kandungannya,"ucap Miguel sambil terbata-bata karena menahan rasa sakit.

"Baik Tuan!"

"Kau perintahkan juga orang untuk menyusulku di KM 13 menuju arah luar kota, Helena menusuk perutku dengan pisau."

"Apa?! Anda ditusuk oleh istri anda sendiri?!"Black begitu kaget.

Belum pun sempat menjawab pertanyaan Black, tiba-tiba pandangan Miguel menjadi gelap, ia langsung tumbang di atas rumputan dengan posisi terlentang.

***

Hiks.. hiks.. Tangan Helena gemetaran ketika menancap pisau tersebut di perut Miguel, entah apa yang mendorongnya, hingga berani melakukan hal yang mengerikan seperti itu.

"Yang aku inginkan saat ini adalah melihat kematian mu!" Seru Helena dengan menatap tajam ke arah Miguel.

"Akh! Helena, apa yang kau lakukan?"

Helena mendorong tubuh Miguel untuk kembali melumpuhkannya , setelah itu, ia menarik pisau yang tertancap di perut Minguel dengan kasar, kemudian melemparkan pisau itu di balik semak-semak.

"Jangan pergi Helena,"minta Miguel ketika Helena hendak mencabut kunci dari dalam saku celana jeansnya.

Selain mengambil kunci mobil, Helena juga meraih dompet Miguel.

Miguel berusaha menahan kaki Helena agar Ia tidak pergi.

"Tolong jangan pergi Helena, aku janji, takkan menyakitimu lagi meski Apa yang telah kau lakukan padaku,"ucap Miguel dengan mata yang sayu  menatap Helena.

Namun, Helena sama sekali tak menggubris permintaan Miguel.

"Lepaskan!" Seru Helena sambil menendang tangan dan kaki Miguel sekuat tenaga.

"Akh! Helena Jangan pergi Helena!"

Miguel coba menarik menarik kaki Helena lagi.Namun, gagal.

Helena langsung berlari menuju mobil menghidupkan mobil tersebut.

Brum…

Seketika mobil itu melaju menembus jalan raya.

Hiks hiks hiks.

Sambil menyetir, Helena menangis ia tak percaya bisa melakukan hal tersebut kepada seseorang.

Meski begitu, ia merasa puas karena bisa membunuh Minguel dan melampiaskan dendamnya.

Sambil menangis, Helena mengontrol laju mobilnya.

"Sekarang aku harus kemana?"tanyanya pada diri sendiri.

Sampai saat ini, Helena belum tahu harus ke mana, ia memang sudah merencanakan akan pergi dari tempat itu, kebetulan minguel  ingin mengajaknya jalan berdua saja, Helena pun melancarkan aksinya karena merasa ada kesempatan.Namun Helena juga belum pernah terpikir sampai sejauh ini.

Mobil melaju menyusuri jalan licin, Helena masih terus mencari tempat yang aman untuk dia pergi dan bersembunyi.

Helena berpikir akan pergi dari kota itu, pergi yang jauh, sejauh-jauhnya dari Miguel. Agar Miguel tidak bisa menemukannya.

1 jam sudah Helena menempuh perjalanan, ia masih belum bisa menemukan di mana dia akan tinggal untuk sementara waktu.

Sekitar 4 jam perjalanan, Helena beristirahat sebentar untuk meregangkan pinggang dan mengisi perutnya, beruntung hari itu ia tidak mengalami muntah-muntah. Hingga tak mengganggu aktivitasnya.

Setelah setengah jam beristirahat, Helena kembali melanjutkan pelariannya.

Di dompet Miguel ia menemukan beberapa kartu kredit.

Namun, tentu saja ia tidak bisa menggunakannya, karena ia tidak tahu passwordnya.

Hanya ada uang cash Miguel yang ia bisa gunakan. Itupun hanya beberapa ratus dolar.

Helena Terus melajukan  mobilnya, hingga ia tiba di suatu desa, Helena mencari penginapan di desa itu.

Desa tersebut cukup jauh dari tempat kejadian, sekitar 200 meter.

Dan malam itu, ia berencana akan beristirahat di salah satu penginapan kemudian melanjutkan perjalanannya di keesokan hari.

Helena menyembunyikan mobilnya di tempat yang sedikit tersembunyi tak jauh dari penginapan itu.

Setelah itu, ia menuju penginapan dan memesan kamar di sana.

Pukul 09.00 malam Helena membaringkan tubuhnya di di atas tempat tidur.

Dengan posisi terlentang sambil menatap langit-langit kamarnya Helena mengelus perutnya.

"Bagus anakku, kita akan lari sejauh Mungkin,"ucap Helena karena merasa anaknya ikut membantu pelariannya.

Karena seharian itu Helena tak merasakan mual dan muntah. Mungkin karena kebenciannya pada Miguel juga hingga mengubah hormon pada tubuh Helena, setelah lepas dari cengkraman Miguel ia kembali seperti biasa.

Kehidupan yang baru akan Helena mulai tapi tentu saja itu takkan mudah seperti apa yang terlihat.

Selain tak memiliki siapa-siapa lagi di dunia ini,Helena juga sekarang dalam pelarian dan Miguel pasti akan mencarinya.

"Kalau begitu aku harus merubah identitasku, dan hidup dengan nama yang baru."

Setelah bergulat dengan pikirannya Helena mulai memejamkan matanya.

Perasaannya begitu tenang, udara yang ia hirup juga terasa nyaman, tak seperti berada dalam harem yang penuh tekanan.

Baru kali ini Helena tidur nyenyak berselimut mimpi yang indah.

***

Black dan Jack mencari keberadaan Miguel, mereka masih berada dalam sambungan telepon untuk mencari keberadaan Miguel.

Setelah setengah jam pencarian melalui GPS Miguel, Miguel ditemukan tergeletak bersimbah darah.

"Tuan bangun Tuan," ucap Jack.

"Tuan terluka darah parah." Mereka kemudian membebat bagian perut Miguel untuk menghentikan pendarahannya. Setelah itu mereka langsung membawa Miguel menuju rumah sakit terdekat.

***

Keempat istri Miguel menanti di luar ruangan operasi.

Reina mondar-mandir di depan ruang operasi karena gelisah.

"Sialan! si Helena itu berani-beraninya, ia melakukan percobaan pembunuhan terhadap Miguel," ucap Reina.

"Aku tak pernah menyangka, jika gadis yang terlihat lugu seperti Helena bisa melakukan perbuatan itu terhadap suami kita," tutur Felicia sambil meneteskan air mata.

"Lihat saja, Miguel pasti akan menyuruh orang mencarinya sampai dapat!"

"Miguel pasti akan menghabisi wanita itu!"cecar Cecilia.

Setelah kurang lebih 1 jam Miguel berada di ruang operasi, akhirnya operasi tersebut selesai dan Miguel keluar dari ruangan itu Miguel 

Reina menghampiri seorang suster yang mendorong tempat tidur Miguel.

"Bagaimana keadaan suami saya?"

"Operasinya berjalan lancar, hanya saja pasien kehilangan banyak darah.Untuk sementara biarkan saja pasien beristirahat."

Keempat istri itu, mengikuti Miguel menuju ruang perawatan di salah satu rumah sakit.

Dengan sabar mereka menanti Miguel siuman.

"Helena Jangan pergi Helena, Jangan pergi Helena, tetaplah tinggal bersamaku Helena," ucap Miguel  dalam keadaan tidak sadar.

Miguel terus mengulangi kalimat itu dalam igauannya hingga menarik perhatian keempat orang istri yang menunggunya.

Reina membelalakkan bola matanya mendengar ucapan Miguel tersebut.

'Sialan! setelah disakiti dan hampir mati, Miguel masih saja menyebut nama Helena, dan memintanya untuk tetap tinggal bersamanya?!'batin Reina.

Bersambung dulu ya gengs jangan lupa dukungannya ya seikhlasnya saja terima kasih.

Terpopuler

Comments

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

astaga kamu mau kemana Kk Hel, Thor jangan bikin hidup Helena tambah susah napa

2023-03-19

0

Ida Nurhidayah

Ida Nurhidayah

pergilah yg jauh Helena

2023-01-15

1

Eva Karmita

Eva Karmita

Thor buat Helena pergi dan Miguel susah untuk menemukan Helena.
biar Miguel menderita dan menyesali semua perbuatan dan perlakuan nya sudah menyiksa Helena , buat Miguel menceraikan ke 4 istrinya

2023-01-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!