Armando tiba di ruang presiden direktur ACA Corporation.
Bola mata Armando langsung terbelalak.
"Kenapa kau bisa berada di ruanganku?!"tanya Armando dengan geram.
Miguel menyunggingkan senyum sinis.
"Karena sekarang akulah pemilik terbesar perusahaan ini! Aku memiliki saham 60 persen, dan aku sudah mengumpulkan para pemegang saham lainnya dan membeli saham yang mereka miliki.
"Aku yang akan menggantikan posisimu saat ini, sebagai presiden direktur!"
"Apa, kenapa kau bisa melakukan itu?? Miguel, sebenarnya apa maumu dariku, bukannya kita ini berteman sejak dari kuliah dulu?" tanya Armando.
"Kau sudah merebut istriku di malam pertama, sekarang kau juga ingin merebut posisiku di perusahaan ini?!" Imbuhnya lagi.
Miguel berdiri sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Apa kau tahu siapa pemilik perusahaan ini sebelumnya?"tanya Miguel.
Armando menatap tajam ke arah Miguel sambil menunggu penjelasan selanjutnya.
"Perusahaan ini milik kakek ku ,yang sengaja dirampas oleh ayahmu!"
"Ayah ku?!" tanya Armando mempertegas.
"Jika kau ingin tahu, kau tanyakan sendiri pada ayahmu, karena aku tidak punya waktu untuk menjelaskan kepadamu. Sekarang keluar dari ruangan ini!"
"Bodyguard seret dia keluar dari ruangan ini!" titah Miguel kepada dua orang bodyguardnya.
"Apa! Tidak bisa begitu, apa-apa ini?!"tanya Armando sambil memberontak.
Kedua bodyguard itu terus saja menarik tangan Armando menyeretnya keluar.
"Lepaskan aku!" Seru Armando sambil memberontak. Namun kedua Bodyguard itu masih menyeret Armando dengan kasar.
"Miguel! Kau berani bermain api dengan ku! Lihatlah akan ku balas kau!" Seru Armando,suara masih tersebut masih terdengar di ruangan Miguel.
Miguel tersenyum puas, setelah sepuluh tahun, baru kali ini ia bisa merebut perusahaan milik kakeknya.
ACA Corporation dan APA Corporation sebenarnya satu induk perusahaan yang sama, Yogust dan Samuel Skeil bekerja sama menghancurkan perusahaan milik ayah dan kakeknya kemudian mereka membagi dua perusahaan tersebut.
Hanya saja menurut penyelidikan Samuel tak pernah terlibat pembantaian kedua orang tuanya. Itulah kenapa dendam di hati Miguel terhadap Armando tak seberapa dalam, tak seperti dendamnya terhadap Helena.
***
Miguel pulang ke rumahnya,hari ini ia mendapatkan dua kebahagiaan sekaligus, kebahagiaan karena sebentar lagi menjadi seorang ayah dan kebahagiaan karena kembali memiliki ACA Corporation. Rasanya Ia sudah tak sabar pulang ke rumah.
Selain untuk mengabarkan kebahagiaan yang telah memiliki 60 persen atas saham ACA Corpoation.Ia juga sudah tak sabar bertemu istri yang kini telah mengandung anaknya.
Tiba di rumah, Miguel di hadang oleh keempat istrinya.
"Mau kemana Miguel?! "tanya mereka dengan sorot mata mengintimidasi,ketika Miguel hendak naik ke kamar Helena.
"Selamat empat hari, kau bisa bisa menemui Helena!" Cetus Reina yang berdiri di garda terdepan.
Tangannya menyilang dengan tatapan tajam seolah menantang Miguel.
"Hari ini, kau harus menghabiskan waktumu bersama ku," imbuhnya lagi.
"Iya aku tahu. Aku hanya ingin melihat keadaannya sebentar."
"Tidak bisa!" Seru Mereka berempat dengan lantang.
Ketiga istri Miguel yang lain, coba menghadang langkah Miguel. Mereka mengatur formasi agar berada di sekeliling Miguel.
"Hari ini jatahmu untuk Reina, setelah itu dengan ku, Barbara dan Felisha,di hari ke lima barulah kau bisa menemui Helena," ucap Cecilia dengan penuh penekanan.
Mereka mulai mengambil posisi masing-masing memegang lengan Miguel.
"Tapi, aku ingin melihat keadaan Helena sebentar saja," pinta Miguel.
"Tidak bisa Miguel!"
Reina, Barbara, dan kedua istrinya secara bersama-sama menarik tangan Miguel.
"Eh apa-apaan ini?!"tanya Miguel yang dikerumuni para istrinya.
Mereka tak menjawab pertanyaan Miguel.
Karena tak memiliki alasan untuk menolak lagi, Miguel akhirnya pasrah.
Mereka membawa Miguel kedalam kamar Reina.
"Masuklah Miguel!"seru Reina yang menarik tangan tangannya, agar ia masuk ke dalam kamar.
"Reina, hari ini suami kita itu akan menjadi milikmu! Silahkan kau nikmati sesuka hatimu! Haha "seru Cecilia sambil tertawa kecil.
"Beres!"sahut Reina sambil memeluk lengan Miguel dengan erat, seolah Miguel tak boleh pergi darinya.
"Haha kalau begitu manfaatkan sebaik mungkin,!"seru Barbara dan Felisha berbarengan.
Haha! Mereka semua tertawa karena rencana mereka hampir berhasil
Kemudian mereka mengunci Miguel dari luar.
Miguel mencoba untuk berlari menghampiri pintu.
"Hey! Apa yang kalian lakukan! Buka pintunya!"
Tok tok tok.
Miguel menggedor pintu kamar tersebut, sementara Reina berjalan menuju nakas, ia kemudian menambahkan bubuk untuk menambah gairah dan stamina kedalam segelas air kemudian meminumnya.
'Akh! Aku tak tahu efek obat ini tapi, aku yakin Grace tidak akan mengecewakan,' batin Reina sambil tersenyum menyeringai.
"Barbara! Cecilia! Felisha! Buka pintunya!"
Tok tok tok.
Miguel berusia membuka pintu dengan memainkan handle pintu tersebut, sambil meneriaki ketiga istrinya.
Sementara Reina tubuhnya sudah menggelinjang karena merasakan hasrat yang sudah bergelora akibat obat perangsang yang diminumnya.
Reina langsung membuka penutup tubuhnya hingga tak sehelai benang pun menempel di tubuhnya yang mulus dan indah.
Ia kemudian berjalan menghampiri Miguel yang masih mencoba membuka pintu.
Helena meraba punggung Miguel sambil meremas salah satu bagian dadanya.
Karena kaget dengan sentuhan tersebut, Miguel langsung menoleh ke arah Reina.
Tatapan bola matanya terlihat begitu sayu, Reina tersenyum dengan wajah yang bersemu sambil menggigit bibirnya.
Belum pun hilang kagetnya Miguel, bibir Miguel langsung disambar oleh Reina yang sudah begitu merindukan kehangatan darinya.
Dengan ganas Reina Melu*mat bibir seksi milik suaminya.
"Reina kau…?" Kata-kata Miguel menggantung, karena setelah itu Reina kembali melu*mat habis bibirnya hingga Miguel kesulitan mencari nafas.
"Reina hentikan! apa-apaan kau?!" Teriak Miguel coba menepis tangan Reina.
Bukannya bernafsu, Miguel justru merasa aneh terhadap sikap Reina itu.
"Ayolah Miguel, sebulan aku menunggu saat ini," ucap Reina sambil melepaskan satu persatu kancing kemeja yang Miguel kenakan.Ia terus mencumbui Miguel dengan penuh hasrat.
Setelah kancing kemeja Miguel terlepas, Reina menyibak kemeja tersebut hingga menampakkan dada bidang yang ditumbuhi dengan bulu lebat, melihat itu tubuh Reina semakin gemetar,ia sudah tak lagi bisa membendung syahwatnya.
Dengan segera Reina menarik tangan Miguel menuju ke tempat tidur.
Setibanya di samping tempat tidur, Reina langsung mendorong tubuh Miguel hingga pria perkasa itu terlentang di atas tempat tidur.
Miguel hanya heran melihat Reina yang seperti kesurupan.
Tanpa menunggu banyak waktu, Reina melepaskan bagian bawah penutup tubuh Miguel.
"Oh my God, Sudah lama aku merindukan ini," ucap Raina ketika melihat senjata milik Miguel berdiri tegak.
Tanpa pemanasan dan tanpa aba-aba, Reina langsung menancapkan tombak itu ke dalam inti tubuhnya.
Blub.. senjata itu tertancap dengan sempurna.
"Akh! Esk!" ******* lirih keluar dari mulut kedua insan itu bersamaan.
gerakan Reina di atas ranjang semakin gila,sementara Miguel hanya terdiam, ia tak percaya jika Reina bisa bertingkah seperti wanita yang haus akan sek*s.
'Apakah wanita yang tidak disentuh selama sebulan, akan berubah menjadi agresif seperti kuda liar seperti Reina?"
' batin Miguel.
Tubuh Miguel berguncang di atas ayunan Reina yang menghentak-hentak bagian bawahnya.
Setengah jam berlalu, Miguel sudah melakukan pelepasannya. Senjata tumpul yang berdiri tegak itu perlahan mulai layu, seperti balon kempis.
Namun, Reina belum mencapai puncak *******. Dia kembali memaksakan tongkat itu agar berdiri tegak dengan memasukkan ke dalam liang bagian bawah tubuhnya.
Reina kembali mengguncang tempat tidur tersebut dengan gerakan erotis yang berlawanan dengan tubuh Miguel.
Miguel hanya bisa pasrah dan menikmati.
Hampir 1 jam Miguel kembali merasakan puncak *******, nafas Miguel terengah-engah, meski gerakan hanya sesekali.
Ia membalikan tubuhnya sambil mengatur nafas untuk pendinginan.
Setelah mengatur nafas sebentar, mata Reina yang awalnya sayu, kembali membelalak, karena ia kembali merasakan gairah.
"Miguel aku menginginkannya lagi," ucap Reina sambil menelentangkan tubuh Miguel.
"Tunggu Reina! Aku ingin istirahat sejenak," ucap Miguel sambil menahan tubuh Reina.
Tapi seakan tidak peduli, Raina kembali melanjutkan aksinya.
Ia kembali naik di atas tubuh Migue, kemudian kembali memasukkan senjata suaminya yang telah layu itu, ke dalam gua sempit miliknya lagi.
"Sudah Reina!"teriak Miguel nafas yang terengah-engah. Miguel benar-benar kehabisan tenaga.
Tapi Reina kembali melakukan gerakan erotis di atas tubuh Minguel seperti kuda jantan yang berlari kencang.
geledah geleduk ranjang mereka terdengar begitu berisik akibat hentakan-hentakan dari Reina.
Gerakannya begitu agresif, turun naik di atas tubuh Miguel, Miguel memang merasakan sensasi yang luar biasa nikmat. Namun, Ia juga lelah hingga kurang menikmatinya.
Sudah berkali-kali Miguel mencapai puncak orgasme nya, entah ramuan apa yang digunakan Reina, hingga Raina masih kuat setelah jam-jam.
Karena tak kuasa melayani hasrat Reina yang menggebu-gebu itu, untuk pertama kalinya Miguel pingsan di atas ranjang karena diperkosa oleh istrinya sendiri.
Tubuh Reina tersungkur ketika ramuan Grace telah hilang,ia pun tertidur lelap sambil memeluk Miguel yang sudah tak sadarkan diri.
***
Malam berikutnya kejadian yang sama menimpa Miguel kembali.
Setelah pulang dari kantor, Miguel di dekat oleh keempat istrinya.
Kali ini Miguel menanggapi dengan santai, meskipun ia sudah merasa lelah, karena percintaannya dengan Reina yang terjadi semalaman.
Miguel pikir Cecilia akan bersikap biasa saja. Tapi ternyata Miguel salah, Cecilia tak jauh berbeda dengan Reina. Malam itu Miguel kembali diperkosa oleh istri keduanya.
Begitupun dengan malam ketiga ketika ia bersama Barbara.
Saking lelahnya Miguel melayani hasrat ketiga istrinya itu selama 3 hari berturut-turut, ia merasakan kelelahan yang luar biasa, hingga ketika bangun di pagi hari, Miguel berjalan ngangkang dengan tubuh yang sedikit membungkuk.
Iya buru-buru keluar dari kamar tersebut, sebelum Barbara bangun. Karena ternyata Barbara lebih ekstrem daripada Reina dan Cecilia.
"Aduh tubuhku sakit sekali ,"ucap Miguel dengan kaki yang tidak bisa rapat.
Beberapa asisten yang lewat tertawa melihat Miguel yang berjalan ngangkang seperti orang habis disunat.
Nigel terus berjalan tetapi-tatih melewati koridor, hingga tibalah Ia di ruangan pribadinya.
"Akhirnya aku tiba di kamarku," ucap Miguel dengan senang seperti terbebas dari penderitaan.
Ketika hendak masuk ke ruangan pribadinya, ia bertemu dengan Felisha di depan pintu.
Felisha tersenyum mesum ke arahnya.
"Mau apa kau kemari, bukannya jatahmu nanti malam?" tanya Miguel Yang sepertinya trauma.
"Ah tidak, kedatanganku kemari hanya untuk bertanya sesuatu padamu," ucap Felisha sambil menggigit bibir bagian bawahnya.
"Bertanya apa?!" tanya Miguel ketus
"Menurutmu, mana yang bagus untuk aku gunakan nanti malam?" tanya Felisha sambil menunjukkan dua lingerie dengan warna yang berbeda.
Miguel membelalakkan bola matanya, seperti merasakan trauma, wajahnya terlihat begitu lesu, sambil menghembus nafas kasarnya.
"Oh iya, aku lupa. Bukannya nanti malam aku rasa, aku tidak butuh pakaian ini," ucap Felisha sambil menggigit bibirnya dan mengedipkan sebelah matanya.
Senyum Felisha terlihat begitu mesum, membuat tubuh Miguel bergidik ngeri, tak dapat ia bayangkan, jika Felisha sama buasnya dengan ketiga istrinya yang lain.
"Oh My God! apa jadinya aku nanti malam,"keluh Miguel, sesak langsung terasa di dadanya.
Bersambung dulu gengs jangan lupa dukungannya, author kasih bab santui dulu ya, sebelum memasuki episode berikutnya yang akan lebih menegangkan hehe 🙈😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rafalia Azen
rasain lu Megel megol 🤪🤪
2023-10-17
0
watashi tantides
episode yang begitu gila🤣 suami diperkosa istri sendiri😭
2023-09-14
1
Fera YL
🤣🤣🤣🤣sampe pingsan gak tuh miguel 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🗿🗿🗿
2023-08-31
0