Miguel langsung berlari menuju arah taman, karena hanya di situ pintu keluar yang tidak dijaga.
Secepat kilat Ia berlari melewati koridor, hingga tiba di ujung koridor. Miguel menuruni anak tangga untuk tiba di taman.
"Helena!"panggil Miguel dengan suara yang lantang, karena ia melihat Helena tengah meraba bagian tembok.
"Miguel," lirih Helena,ia jadi panik bukan kepalang. Namun ia tidak bisa berbuat apa-apa, karena ternyata membuka pintu itu, tak semudah seperti yang ia lihat kemarin.
Sementara, Miguel berlari semakin kencang ke arahnya, jantung Helena berdebar kencang karena pelariannya tersebut kini kedapatan Miguel.
"Berani sekali kau mencoba untuk kabur dari tempat ini!"seru Miguel sambil menarik tangan Helena.
"Lepaskan Miguel! lepaskan! Aku memang ingin melarikan diri dari sini
! aku tidak ingin tinggal di sini selamanya!"
"Jika kau ingin membalaskan dendammu,kau bunuh saja aku! atau biarkan aku bebas!"
Teriak Helena sambil memberontak.
"Kau pikir akan semudah itu keluar dari rumahku ini?!"
Miguel terus menarik tangan Helena mencoba menahan, agar Miguel tak kembali membawanya ke harem.
"Katakan saja apa maumu Miguel, kau sudah memenjarakan ayahku! kau juga sudah merenggut kehormatanku! Kau bahkan memisahkan antara aku dan suamiku!"
"Apa itu belum cukup bagimu Miguel?!" tanya Helena dengan suara lantang hingga bergema di seluruh penjuru Harem.
"Aku tak pernah berbuat apapun terhadapmu, bahkan sebelum ini kita tak pernah saling mengenal!"
Helena terus saja memberontak, sambil mengungkit apa saja yang telah dilakukan terhadapnya.
"Kau pikir dengan itu semua bisa membayar kesalahan keluargamu itu terhadap keluargaku!"sahut Miguel.
"Bahkan dengan nyawamu sendiri, kau takkan bisa menebus kesalahan kedua orang tuamu!"
Miguel terus menarik Helena dengan kasar ia menyeret Helena sepanjang koridor, sementara Helena terus memberontak.
Sesekali Miguel menyentak tangan Helena, hingga membuat Helena hampir saja tersungkur.
"Nyonya!" panggil Momo ketika ia melihat perlakuan kasar Miguel terhadap Helena.
Momo berlari kecil menghampiri Helena dan Miguel.
"Tuan, tolong jangan berbuat kasar kepada nyonya!"Seru Momo sambil menakup kedua telapak tangannya.
"Diamlah! kau tidak berhak mengaturku! Kau hanya babu di sini dan setelah aku menghukumnya, kau juga akan ku hukum!"
"Lepaskan Miguel! aku bisa jalan sendiri," teriak Helena.
Keempat istri Miguel lainnya tersenyum bahagia, melihat Helena ditarik seperti hewan peliharaan yang sedang digembala oleh pemiliknya.
Langkah Miguel semakin cepat menarik tangan Helena menuju lorong di belakang harem, keempat istri Miguel buru-buru mengikuti Miguel dari belakang.
Mereka semua ingin melihat hukuman apa yang didapat Helena.
Tibalah Miguel di sebuah ruangan yang sedikit gelap dan pengap di ujung lorong.
Miguel membuka jeruji besi, kemudian mendorong tubuh Helena untuk masuk ke dalam sel itu.
" Kau akan tinggal selama 3 hari di penjara ini sebagai hukuman, karena kau telah berusaha melarikan diri!"
"Tidak Tuan! jangan hukum Nyonya Helena. Biar aku saja yang dipenjara," pinta Momo yang tiba-tiba ikut berlari menghampiri Miguel.
Diam! kau juga akan mendapatkan hukuman, akan ku pikirkan hukuman apa yang pantas untuk kalian berdua.
Miguel menarik tangan Momo, kemudian membawanya masuk bersama Helena dalam satu sel tahanan.
"Kau berusaha akan kabur kan?! Kau sudah kuberi kebebasan dengan tinggal di sebuah kamar yang nyaman ,dilayani oleh seorang asisten tapi kau malah kabur melarikan diri!"
Helena menatap tajam mata Miguel, pantulan sinar semakin mempertajam tatapan Helena pada Miguel, kemudian ia menyunggingkan senyum menyeringai.
"Apa kau tahu, aku lebih suka dipenjara daripada melayani nafsu bejatmu itu! Teriak Helena.
Seketika Miguel membelalakkan bola matanya.
Tangannya mencekam leher Helena, dengan emosi ia ingin mencekik Helena. Kedua manik mata mereka bertemu.
Napas Helena memburu menatap Miguel dengan tatapan penuh kebencian Seolah ingin menantang Miguel.Namun, tatapan tersebut justru meluluh lantakkan api emosi di hati Miguel
Miguel melepaskan cengkramannya.
"Kenapa, kenapa kau tidak melakukannya, silahkan bunuh saja aku!"seru Helena.
Miguel membuang wajahnya, karena tak sanggup ditatap seperti itu oleh Helena.
"Karena aku belum puas menyiksamu, sekarang kalian berdua aku tahan selama 3 hari."
Miguel terus saja berlalu.
"Tapi tuan…!"kata-kata Momo tertahan, karena Miguel langsung meninggalkan tempat tersebut diikuti oleh ketiga istrinya.
Sementara Reina tersenyum menghampiri Momo.
"Sebaiknya kau jangan katakan pada Miguel, jika Helena tengah hamill, jika kau masih nekad, maka akulah yang akan membunuh kalian berdua," ucap Reina.
Helena menatap bengis ke arah Reina.
"Hahaha, cup cup Sayang, nasibmu akan lebih tragis lagi Helena, jika Miguel tahu kau hamil.Sebaiknya kau kabur melarikan diri."
Reina tertawa jahat, karena dengan terpenjaranya Momo dan Helena,ia memberikan bubuk penggugur kandungan itu.
Reina tersenyum menyeringai.
Kemudian Ia berlari menghampiri Miguel.
Keempat istri Miguel masuk ke dalam ruang pribadi Miguel.
Miguel duduk dengan keempat istrinya yang mengelilinginya.
Miguel menatap heran keempat istrinya itu sambil menyerikan dahi.
"Mau apa kalian berkumpul di ruanganku?" tanya Miguel dengan dingin.
"Aku ingin bertanya kenapa kau memberikan hukuman ringan untuk Helena, Kau hanya memenjarakan Helena selama tiga hari. Sedangkan kami, kau tak memberi kami uang selama 6 bulan, selama satu bulan kami juga tak bisa menikmati fasilitas dilayani oleh para asisten, kau tak menyentuh kami dan datang ke kamar kami selama satu bulan. Aku rasa itu tidak adil Miguel!Sejak kapan kau jadi berlaku tidak adil pada istrimu?!"protes Reina.
Aku sudah bilang aku yang berkuasa di sini! aku bisa menentukan hukuman apa yang pantas untuk kalian semua, jika kalian melanggar aturan dariku."
"Oh ya aku lupa kau memang penguasa di sini, Karena itulah kau bisa bertindak semena-mena pada kami!"cacar Reina.
"Sudahlah, aku sudah membuat keputusan. Siapa yang tidak menerima keputusanku, silahkan keluar dari harem ini!"
Mereka semua terdiam dan kembali tertunduk.
Reina keluar dari ruangan tersebut karena ia semakin mual dengan sikap Miguel.
"Masih ada yang ingin dibicarakan?" tanya Miguel.
"Miguel, Apa kau tak ingin tidur bersama salah satu di antara kami?"tanya Barbara yang terlalu merindukan suaminya.
Miguel menggelengkan kepalanya dengan lirih.
"Hari ini aku ingin sendirian."
Keempat istri Miguel itu terlihat kecewa, tapi apa daya.
***
Reina ke dapur untuk melaksanakannya aksinya.
Ia menghampiri juru masak.
"Dimana makanan untuk Momo dan Helena?"tanya Reina.
"Tidak ada Nyonya, tuan hanya memberi mereka roti tawar dan segelas air,dan tuan sendiri yang telah membawa makanan tersebut di penjara."
Reina kembali syok, lagi-lagi ia tak bisa meracuni Helena.
Dengan kesal Reina keluar dari dapur.
"Sebenarnya malaikat apa yang telah melindungi Helena," gerutunya.
Bruk! Cecilia tak sengaja menabrak Reina.
Bubuk yang terbungkus plastik transparan itu terjatuh.
Cecilia dan Reina mencoba meraih bubuk tersebut secara bersamaan, tapi tangan Reina lebih cepat menyambar bubuk tersebut.
Dengan cepat ia memasukkan bubuk tersebut ke dalam kantong celana jeans nya.
Reina berlalu begitu saja.
Cecilia menatap punggung Reina yang berlalu darinya.
'Sepertinya Reina menyembunyikan sesuatu, untuk apa bubuk itu? Apa aku selidiki saja," guman Cecilia.
***
Miguel membawa dua potong roti dan gelas mineral.
"Ini untuk makan pagi kalian dan nanti malam kalian baru dapat jatah makan lagi! Ini semua sebagai hukuman karena berani menentangku."
Miguel berjongkok kemudian meloloskan kantong plastik bening yang berisi roti tawar di antara jeruji besi.
"Ayo makan lah," ucap Miguel sambil menyodorkan roti tersebut kepada Helena.
Tapi Helena menepis pemberian tersebut.Hingga membuat Miguel tersinggung
Miguel yang tempramen itu berdiri.
"Dasar wanita sombong yang tak tau diuntung. Baiklah kalian berdua tak usah makan, biar saja kalian berdua membusuk di sini!" Seru Miguel.
Maaf tuan, tiba-tiba ada seseorang bodyguard menghampiri Miguel.
"Ada apa?!"tanya Miguel membentak.
"Maaf tuan, di depan harem ada seorang dokter yang ingin menemui Anda?"
"Dokter Jose, ada perlu apa dia menemui ku sepagi ini?"
Bukan Dokter Jose,tuan. Dia seorang dokter wanita.
"Dokter wanita?"
" Baiklah." Miguel berlalu dari tempat itu tanpa menoleh sedikitpun ke arah Helena,ia tak mau harga dirinya terinjak-injak hanya karena merasa iba terhadap Helena.
***
"Selamat pagi Tuan,"sapa dokter wanita itu.
"Iya ada perlu apa?"tanya Miguel dingin.
"Saya diutus oleh dokter Jose untuk memeriksa keadaan istri anda yang sedang hamil," ucap Wanita tersebut.
"Hamil? " Miguel melotot bola matanya saking belum pun hilang rasa kaget tersebut,wanita itu kembali mengajukan pertanyaan.
"Iya Tuan, bisa saya memeriksa nyonya Helena sekarang?"tanya Wanita itu lagi yang membuat Miguel kaget berkali-kali kaget dari sebelumnya.
"Helena hamil?"lirih Miguel.
bersambung dulu ya gengs jangan lupa dukungannya dan komentarnya, biar author semakin semangat nulisnya 🙏😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
👑Ria_rr🍁
mampus, Si kakak Hel hamil dei.
ayo terus bikin anak biar kagak bisa berkutik tu istri² nya yang sok berkuasa
2023-03-19
0
Eva Karmita
berharap Miguel bisa menceraikan 4 istrinya , dan menjadi Helena istri satu"nya 🙏
2023-01-12
0
Lissaerlina
lanjuttttt 💪💪💪💪💪
2023-01-12
0