Berita Bahagia

"Helena hamil?"

"Iya Tuan, anda tidak tahu jika istri anda sedang hamil?"tanya dokter itu heran.

"Tapi, tak ada yang memberitahu saya, kalau begitu anda tunggu disini sebentar, setelah istri saya siap, saya panggil Anda untuk memasuki kamarnya."

"Oh ya terima kasih Tuan."

Miguel kemudian berjalan menghampiri penjara, dengan perasaan tak menentu.

Senang sudah pasti, Ia sangat senang karena hal itu sudah lama ditunggu oleh nya  selama hampir 10 tahun 

"Tapi kenapa Helena yang mengandung anak ku, padahal aku memiliki 4 orang istri yang lainnya,"batin Miguel heran.

Dengan tergesa-gesa ia berjalan menuju penjara.

Tiba di penjara, Miguel kembali di kejut kan dengan satu hal lagi.

***

Helena bersandar pada dinding tembok, tubuhnya begitu lemah dengan keringat dingin yang mengucur pada wajah nya.

"Nyonya, makanlah terlebih dahulu," ucap Momo sambil menyodorkan roti tawar  pemberian Miguel.

"Saya nggak selera makan Momo. Kamu tahu sendiri kan," lirih Helena.

"Iya saya tau,tapi jika anda tidak memaksa diri anda untuk makan, itu akan berdampak buruk pada janin anda."

"Biar saja Momo, aku juga sudah kehilangan semangat hidup, jika aku hidup, maka hidupku juga akan menderita," tutur Helena.

"Jangan bicara seperti itu Nyonya, kita tak kan tahu seperti apa nasib kita kedepankan."

Helena menghela nafas panjang, tubuhnya gemetar sekali, semalam ia tak bisa tidur karena harus bolak balik ke toilet yang ada di penjara tersebut.

Selain itu, ruangan itu begitu lembab hingga membuat Helena semakin tak nyaman.

Helena terkulai tak berdaya,ia hanya bersandar di dinding.

Langkah kaki terdengar menggema di ruangan itu, sudah bisa dipastikan Siapa yang datang menghampiri mereka.

Helena membuang wajahnya, ia tak ingin melihat ke arah Miguel yang kini berada di depan jeruji besi.

"Tuan, tolong Nyonya tuan!" Momo langsung berlutut di hadapan Miguel.

"Tolong Nyonya! Tuan Tolong keluarkan dia dari penjara, Nyonya Helena sedang mengidam ,dia bisa mati jika terus belajar di ruangan ini," pinta Momo.

Dengan bola mata yang berkaca-kaca Minguel menatap ke arah Helena yang terbaring tak berdaya.

Kemudian ia menghampiri Helena.

"Kenapa kau datang kemari?" tanya Helena Ketus, tak sedikitpun yang menoleh ke arah Miguel.

Miguel berjongkok merendahkan tubuhnya, bersamaan dengan merendahkan dirinya, mencoba untuk bersikap lebih baik.

Tanpa basa-basi, Miguel langsung mengangkat tubuh Helena.

"Apa-apaan kau?!" tanya Helena ketika tubuhnya terangkat.

Kedua bola mata mereka kembali bertemu, kali ini tak ada lagi tatapan kebencian pada manik mata  Miguel.

Miguel seperti sedang sedih karena bola matanya berkaca-kaca.

Tapi tidak Helena,entah kenapa semakin hari ia semakin membenci Miguel.

"Lepaskan aku!" Helena memberontak sambil memukul dada Miguel, meski tubuhnya terasa tak berdaya.

Miguel tetap berjalan sambil menggendong Helena menuju kamarnya.

"Turunkan aku brengsek! Biarkan saja aku di penjara! Aku tidak mau kembali ke kamar! " teriak Helena sambil memukul mukul dada bidang Miguel.

Miguel terus berjalan, tatapan matanya tetap fokus ke arah depan,sementara Helena tak berhenti memberontak sambil mengeluarkannya kata umpatan.

Brengsek! Bajingan! Helena terus mencaci maki Miguel, berharap Miguel emosi dan mengembalikan ke dalam penjara.

Helena lebih suka di penjara, dengan demikian ia tak harus melayani lelaki yang menurutnya bejat itu.

Tapi Miguel tetap membiarkan Helena mengatakan apa saja, karena lelah mencaci maki pria itu, Helena akhirnya hanya bisa diam, karena kondisi yang memang semakin lemah.

***

Keempat istri Miguel melihat, Miguel yang menggendong Helena menuju kamarnya.

"Hm, setelah 6 tahun menikah, Miguel tak pernah seromantis itu terhadap ku," ucap Cecilia.

Begitupun,Barbara , Felisha dan juga Reina, kecemburuan mereka semakin menjadi-jadi terhadap Helena.

Helena di bawa ke atas tempat tidur dengan sangat hati-hati.

Kemudian Miguel menelpon seseorang.

"Suruh dokter itu langsung memeriksa istri ku."

"Baik Tuan."

"Momo! Kau rapikan pakaian Helena, sebentar lagi dokter akan memeriksanya," ucap Minguel tanpa emosi,tak seperti biasanya.

"Baik Tuan."

Momo kemudian mengganti pakaian Helena dan membersihkan tubuh Helena ala kadarnya.

Tok tok pintu digedor.

Momo menghampiri pintu dan membuka pintu.

Seorang wanita berjas putih menghampiri mereka.

"Silahkan di periksa istri saya dokter," ucap Minguel.

Dokter kemudian memeriksa keadaan Helena.

"Tekanan darahnya rendah sekali Tuan," ucap dokter tersebut.

Mendengar itu Miguel merasa khawatir, ia tak ingin terjadi sesuatu pada calon buah hatinya.

"Tekanan darah? Apa bahaya untuk bayi saya?"

"Tentu saja, itu akan berpengaruh pada tumbuh kembangnya," tutur dokter tersebut.

"Lalu bagaimana agar tekanan darah istri saya jadi normal Dok?"

"Istri anda harus banyak minum air putih makan yang bergizi dan menghindari stres."

"Baik Dokter."

"Saya resepkan vitamin, untuk sementara istri Anda harus diinfus."

"Silakan saja."

Setelah memasang infus dan meresepkan vitamin dokter itu bergegas pulang.

***

Dokter menghampiri Helena, ia duduk di kursi samping tempat tidur Helena.

Miguel meraih tangan Helena, kemudian mencium punggung tangan istrinya kemudian menggenggamnya dengan erat.

"Kenapa kau tak bilang pada ku, jika kau tengah mengandung anak kita," ucap Miguel dengan bola mata yang berbintang.

"Karena aku tidak menginginkannya!"sahud Helena dingin sedingin tatapan Helena ke arah depan dengan datar.

"Sudahlah, sebaiknya kau beristirahat. Kau tinggal bilang apa yang kau butuhkan," ucap Miguel sambil mengusap kepala Helena, untuk pertama kalinya, Miguel mencium pucuk kepalanya dengan lembut.

Momo,aku ada urusan sebentar, kau jaga Helena, jangan sampai terjadi sesuatu padanya.

"Siap Tuan."

Miguel keluar dari kamar tersebut, ia bermaksud untuk memasang kamera pengintai yang lebih banyak di dalam harem.

Agar ia bisa memantau Helena dan menjaga Helena dari keempat istrinya yang lain, karena bisa saja mereka akan semakin iri jika mengetahui Helena tengah mengandung pewaris untuk Mobil.

Ketiga istri Miguel yang lainnya menghampiri Miguel.

"Apa-apaan ini Miguel?! kenapa baru satu hari Helena sudah kau keluarkan dari penjara?! "tanya ketiga istrinya.

Miguel tersenyum manis, mungkin karena terlalu bahagia atas kabar kehamilan tersebut.

"Karena Helena sedang mengandung anak ku," ucap Minguel dengan bangga.

Seketika mereka berempat membelalak bola matanya.

"Tapi bagaimana bisa?"tanya Cecilia, Barbara dan Felisha.

bersambung dulu ya gengs 🙏. Terima kasih karena terus menantikan kisah ini selanjutnya.

Terpopuler

Comments

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

jika author telah bertindak maka kekuatan istri tua tidak akan mengalahkan garis author😂😂😂 kapok kan lo gagal muluk membuat Helena mandule

2023-03-19

0

Sae Rehan

Sae Rehan

ya bisalah...kan mau digugurin Ama nenek raiana gagal trus🤣🤣🤣🤣

2023-01-13

1

Azka Syfa

Azka Syfa

kok blm up kak

2023-01-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!