Kecemburuan

"Bodoh ! Kenapa kau lakukan itu?! Apa yang akan kita katakan pada Tuan Yogust!"

Armando tertunduk dengan darah yang menetes di hidungnya karena pukulan Samuel Skeil.

Karena merasa bersalah, Armando hanya diam ketika ayahnya itu memukulnya berkali-kali.

"Kau tahu kan akibatnya, Helena itu Putri Tuan yogurt satu-satunya, usaha kita bisa hancur ,jika seperti ini!"

"Maaf daddy, tawaran yang diberikan oleh Miguel begitu menggiurkan, ia menawarkan ku perusahaannya yang terbesar di Amerika. Lagipula, Miguel tak pernah menang jika berjudi dengan ku," ucap Armando sambil menghapus darah yang menetes di hidungnya.

"Bodoh! Itulah kebodohan mu! Orang Sepertinya rela mengorbankan apa saja demi sebuah ambisi, kita tak tahu apa sebenarnya yang diinginkan oleh Miguel."

"Selama ini dia hanya mengumpan mu dan membiarkanmu menang! Padahal sebenarnya dia menunggu kau melakukan kesalahan untuk mendapatkan kemenangan yang lebih besar!"

"Apa yang akan kita katakan pada Yogust nantinya!"

Bugh! Bugh!

"Maafkan aku Daddy!"

"Tak ada Maaf bagimu!"

Armando berkali-kali dipukul oleh Samuel Skeil hingga pingsan tak sadarkan diri, setelah itu tuan Samuel Skeil justru menyesali perbuatannya ia langsung memanggil bodyguard untuk membawa Armando ke rumah sakit!

***

Tuan Yogust baru saja tiba di ruangannya. Baru saja mendaratkan bokongnya di kursi kebesarannya, ia mendapatkan sebuah pesan.

Bukan main kagetnya tuan Yogust melihat foto pernikahan putrinya dengan salah satu pengusaha kaya raya yang bernama Miguel Simon.

"Apa-apaan ini? Kenapa ada foto pernikahan Helena dan Miguel Simon?" Tuan Yogust bermonolog.

Tak ingin terpancing emosi,Tuan Yogust memanggil asistennya.

"Justin! Ke ruangan ku sekarang!"

Justin menghampiri ruangan tuan Yogust begitu mendapat perintah.

"Ada apa Tuan?"

"Kamu periksa foto ini, apakah ini hanya editan atau justru foto asli."

"Siap Tuan!"

Belum pun Justin beranjak dari tempat berdirinya, Tuan Yogust kembali mendapatkan kiriman Video yang merekam pernikahan antara Miguel dan putrinya, dalam rekaman tersebut terlihat sekali wajah Helena sembab mungkin karena habis menangis.

"Apa-apaan lagi ini?!" Teriak tuan Yogust sambil membanting laptopnya.

Brak! Laptop tersebut hancur berderai.

"Sebenarnya ada apa Tuan?" tanya Justin tak mengerti.

Justin  memberanikan diri untuk melihat rekaman tersebut, seketika bola mata membulat dengan sempurna.

"Siapa pria yang bersama nona Helena ini tuan, sepertinya dia tuan Miguel Simon pesaing terberat kita."

Tuan Yogust mulai mengatur napasnya yang memburu.

"Kenapa bisa Helena melakukan ritual pernikahan bersama Miguel Samuel?!  padahal ia sudah menikahi Armondo Skeil?!"

Telepon berdering, tuan Yogust menatap nanar ke arah panggilan telepon dari nomor yang tak dikenal itu.

"Halo!" tuan Minguel menyambut telepon tersebut dengan emosi yang belum mereda.

"Selamat pagi ayah mertua, bagaimana dengan kabar anda hari ini ? hahaha, semoga saja anda tidak sampai mengalami serangan jantung mendadak. Hahaha " Tawa Miguel terdengar mengejek.

Tuan Yogust mengepal tangannya dengan tubuh yang gemetar dan sudut bibir yang terangkat ke atas.

"Miguel Simon, sebenarnya apa mau mu?!" tanya tuan Yogust.

"Tidak apa-apa,aku hanya ingin melihat kau sengsara, seperti aku yang akan membuat putri mu sengsara! Aku pastikan penderitaan putrimu akan membuatnya mengakhiri hidupnya sendiri!"

"Bangsat kau! Awas saja jika terjadi sesuatu pada putriku!"

"Tentu tidak Tuan, aku tak akan membiarkan Putri mu itu mengakhiri hidupnya dengan mudah, karena aku belum puas menikmati tubuh indah miliknya! Haha haha."

"Bangsat! Kau pikir aku akan tinggal diam?! Lihat saja aku yang akan membuatmu meminta kematian mu sendiri kepada ku!"

"Haha silahkan saja ayah mertua, lakukan apa saja yang bisa kau lakukan,aku tutup dulu teleponnya,aku sudah tak sabar untuk menikmati penderita putrimu."

Bruk! 

Tuan Yogust melempar handphone tersebut hingga terbelah menjadi dua. 

"Helena!"

"Ini pasti karena Armondo, kenapa Helena bisa ada bersama Miguel! Padahal semalam mereka berada di hotel?!"

Tuan Yogust tak mengerti kenapa Miguel Simon ingin melihatnya sensara, padahal sebelum ini, mereka tak pernah terlibat cekcok, ya walaupun terjadi perang dingin antara mereka karena persaingan bisnis.

"Justin ikut aku!"

"Siap Tuan!"

Dengan emosi yang membakar kepalanya, tuan Yogust berjalan menghampiri mobilnya untuk sampai ke perusahaan ACA Corporation.

Di dalam mobil mewah tuan Yogust menghubungi para bodyguard untuk ikut bersama dengannya menuju ACA Corporation.

***

Bugh!  pintu ruang presiden direktur PT ACA Corporation terbuka, tuan Samuel tersentak kaget dengan kehadiran tuan Yogust yang tiba-tiba.

"Dimana Armando?!"tanya tuan Yogust sambil menarik kerah kemeja tuan Samuel Skeil.

"Tuan tenangkan dirimu dulu! Ini semua tak seperti yang kau pikirkan."

Bugh! 

Sebuah bogem mentah mendarat di pipi tuan Samuel Skeil.  Tubuhnya seketika tersungkur di lantai.

"Dimana si pengecut Armando?! Kenapa putriku bisa bersama bahkan menikah dengan Miguel Simon?!"

Bugh! bugh ! tanpa berniat melawan tuan Samuel hanya bisa menangis serangan dari tuan Yogust, jika saja ia inginkan,ia juga pasti bisa mengusir tuan Yogust tersebut dari ruangannya bahkan memukulnya hingga babak belur.

Tuan Samuel juga menyadari jika Armando lah biang kerok dari semua ini. Padahal rencana mereka sudah sangat sempurna untuk menjatuhkan HM Corporation milik Miguel Simon.

"Kata kan dimana Armando?!" teriak tuan Yogust ketika melihat lawannya tergeletak tak berdaya di atas lantai akibat serangan bertubi-tubi darinya.

Tuan Yogust kembali mengepalkan tangannya hendak memukul tuan Samuel.

"Tunggu tuan!  saya bisa jelaskan dengan anda,apa yang terjadi sebenarnya.Saya harap anda tenang dulu kita bisa selesaikan masalah ini."

Tuan Yogust berhenti memukul Tuan Samuel.

'Armando di jebak Tuan."

"Apa katamu, dijebak? Bagaimana bisa Armando dijebak? Lalu kenapa putriku bisa bersama Migue?!"

"Miguel sengaja mengajak Armando  memasang taruhan dimeja judi, ia mempertaruhkan seluruh saham PT HM Corporation miliknya. Namun, Miguel meminta Armando untuk mempertaruhkan Helena dalam perjudian tersebut.

"Apa berani sekali dia melakukan itu Helena itu putriku?!"

Tuan Yogush kembali hendak memukul Tuan Samuel, tapi berhasil ditahan oleh kedua Bodyguard Samuel yang baru saja tiba.

Samuel bangkit merapikan pakaiannya. Sementara Tuan yogurt berdiri dengan kedua Bodyguard mencekak  lengannya

"Ya Tuan, selama ini Miguel memang tak pernah menang melawan Armando di meja judi, saat itu Armando yakin jika ia bisa memiliki saham HM Corporation dari hasil perjudian, dengan demikian, usaha kita untuk menjadi perusahaan terbesar di Amerika akan berhasil dan Miguel bisa kita singkirkan."

"Namun, kenyataannya untuk pertama kalinya Armando kalah dalam perjudian itu," papar tuan Samuel.

"Brengsek! jadi itu sebabnya Miguel berhasil memiliki Helena?!"

"Iya Tuan, saya akui ini kesalahan Armando. Tapi kita masih bisa melawan Miguel jika kita bersatu,"bujuk Samuel Skeil.

"Jangan harap! Aku bisa menyelesaikan sendiri masalahku !tapi ingat, mulai saat ini hubungan kerjasama Kita akan putus! Kalian harus bertanggung jawab apa yang terjadi pada putri itu,camkan itu!"ancam tuan Yogust.

Kemudian ia dan Justin segera keluar dari ruangan itu.

"Justin! siapkan pasukan yang banyak, Kita serang HM Corporation."

"Baik Tuan, tapi saya rasa tuan Miguel tidak ada di kantor HM Corporation, lebih baik kita ke kediamannya saja yang ada di luar kota."

"Kau benar juga, Apa perlu kita menghubungi petugas yang berwajib untuk menangani masalah ini."

"Tentu saja Tuan, negara ini negara hukum, meski Miguel memiliki kekuasaan yang besar, tapi ia takkan bisa lepas dari jerat hukum jika ia merasa bersalah."

"Baiklah hubungi pihak kepolisian kita menuju kediaman, Miguel sekarang!"

***

Seperti yang diduga Miguel jika tuan Yogust pasti akan membawa polisi ke tempatnya, ia harus melakukan suatu cara agar Helena memberikan keterangan palsu untuk laporan ke polisi. 

Miguel menghampiri kamar Helena dan tak menemukannya.

"Momo, di mana Helena?" tanya Miguel pada asisten nya yang bertugas untuk menjaga Helena.

"Sepertinya Nyonya Helena masih berada di kamar Nyonya Raina."

Miguel memicingkan matanya.

"Di kamar Raina, apa yang dilakukannya?" tanya Miguel.

"Tidak tahu Tuan."

Miguel langsung berjalan menuju kamar Raina.

***

Di ruangan Raina, Helena terlihat tengah menyisir rambut panjang Raina.

"Akh! Sakit!"teriak Raina tiba-tiba, Ia langsung menoleh ke arah Helena yang heran karena tak tahu apa sebabnya Raina menjerit.

"Bodoh! Apa kau tidak bisa menyisir rambutku! lihatlah rambutku yang indah ini berguguran ke lantai!

Plak ….satu tamparan mendarat ke wajah Helena.

"Apa yang kau lakukan! kau tak bisa berbuat kasar terhadap ku!  aku bukan pembantumu!"  teriak Helena memprotes.

Raina menyunggingkan senyum smirknya. 

"Oh jadi kau sudah berani melawanku! " Serunya sambil mendorong tubuh Helena hingga bersandar pada dinding.

Kedua asisten lainnya langsung menahan tubuh Helena agar tetap bersandar pada dinding.

Rania mengambil pisau cutter. "Kau tahu ini apa kan? Bagaimana jika benda ini mengiris-iris wajahmu yang cantik itu?" ucap Raina sambil memperlihatkan ketajaman pisau cutter yang ia pegang. 

"Apa yang ingin kau lakukan?! tanya Helena wajahnya terlihat panik, karena Raina semakin mendekat ke arahnya.

"Aku sudah memintamu untuk menuruti perintahku, jika saja aku melaporkanmu pada Miguel, mungkin saja kau akan menerima hukuman yang lebih dari ini."

"Hukuman? tapi aku salah apa?"tanya Helena, Ia berusaha memberontak.

Kedua asisten Raina itu semakin kuat mencengkram Helena.

"Lepaskan!  Apa yang ingin kau lakukan padaku?"  Helena berusaha memberontak melepaskan dua asisten Rania yang bertubuh tegap itu.

"Hahaha aku tidak ingin apa-apa hanya memberi tanda di wajahmu itu," ucap Raina sambil menempelkan pisau cutter tersebut di pipi Helena.

"Ini hanya peringatan kecil bagimu! 

Jantung Helena berdetak kencang melihat cutter tersebut sudah menempel di bagian pipinya.

Saking takutnya, Helena memejamkan mata sambil menahan nafasnya.

Pisau cutter yang terasa dingin itu terasa menempel di bagian pipinya.

"Aku berikan kau satu tanda, karena kau berani melawanku hari ini," ucap Raina sambil menggoreskan pisau cutter itu ke pipi Helena.

"Tolong,jangan lakukan itu," pinta Helena mengiba, ia bahkan tak berani bergerak ,karena sekali saja bergerak pisau itu bisa merusak wajahnya.

Napas Helena menderu melihat tatapan kebencian Raina terhadapnya, tatapan kecemburuan dari seorang istri yang merasa saingannya lebih cantik daripada dirinya.

"Jangan lukai wajah ku, hiks,"pinta Helena ketika pisau tajam itu hampir melukai wajahnya.

"Hentikan Rainaa! " suara bariton itu seketika membuat tangan Rania bergetar, hingga menjatuhkan cutter tersebut sebelum melukai pipi Helena.

Kini giliran tangan Raina yang menjadi gugup mengatur nafas mencoba bersikap seolah tidak terjadi sesuatu apapun.

Miguel menatap tajam ke arah Raina.

"Apa yang kau lakukan Rania?!" tanya Miguel.

"Miguel kau baru datang?" tanya Rania sambil berlari menghampiri Miguel. Ia langsung memeluk pria tampan yang bertubuh tegap dan berotot tersebut.

Dengan wajah dinginnya Miguel melepaskan tangan Rania..

"Apa yang kau lakukan padanya?"tanya Miguel.

"Tidak, aku hanya memberinya pelajaran agar dia mau menuruti perintahku,"

"Apa katamu, menuruti perintahmu? Aku yang berkuasa di sini dan Helena adalah milikku! hanya aku yang boleh menyakitinya," ucap Miguel dengan tatapan tajam seperti ingin membunuh Raina.

Kedua Bodyguard Raina melepaskan cengkraman tangannya pada Helena.

"Kau ikut denganku, Aku masih ada urusan denganmu!"

Miguel kemudian menarik tangan Helena hingga membuat tubuh mungil Helena ikut terseret.

"Lepaskan aku bisa jalan sendiri!"

Namun seperti yang sudah-sudah, Miguel takkan pernah melepas cengkraman tangannya, sebelum ia sendiri yang akan melepas cengkraman tangannya.

Tiba di kamar Helena, Miguel langsung melepaskan tangannya kemudian mendorong Helena hingga ia terlentang di atas tempat tidur.

Pria perkasa itu lalu menindih tubuhnya.

Dengan tatapan tajam penuh kebencian, Miguel menatap mata teduh Helena yang menatapnya dengan tatapan sendu, beberapa saat keduanya saling menatap.

"Apa yang kau inginkan dariku Tuan?" tanya Helena.

Bersambung dulu ya gengs jangan lupa dukungannya ya

Terpopuler

Comments

Kaizar Kaizar

Kaizar Kaizar

manusia apa bukanbsih mereka

2023-02-11

1

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

fixs Miguel bukan manusia melainkan iblis yang berwujud manusia😠

2023-01-18

0

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

mataku kayaknya muli kumat, baca nama Yogust jadi yoghurt 😂😂😂🙈

2023-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!