"Apa yang kau inginkan dariku Tuan?"tanya Helena sambil membalas tatapan tajam dari Miguel.
"Sebentar lagi polisi akan datang ke sini, aku memintamu satu hal, berpura-puralah bahagia dengan pernikahan kita ini."
"Aku tidak mau! aku tidak sudi, cuih " ucap Helena kemudian ia meludahi Wajah Miguel.
Miguel yang berang langsung mencekik Helena.
"Beraninya kau !"seru Miguel dengan mempererat cekikannya.
Napas Helena tersengal-sengal karena hampir kehabisan pasokan udara.
Ketika melihat wajah Helena yang membiru, baru lah Miguel melepaskan cekikannya.
Hua Hua Hua Helena menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.
Sudah sekian kalinya ia dicekik oleh suaminya, Helena sendiri tak tahu apa salah dirinya.
Miguel menarik dan menjambak rambut Helena.
"Menangislah di hadapan ku! Memohonlah agar aku mengasihi mu! " Seru Miguel sambil tersenyum menyeringai.
Akh! Helena menahan rasa sakit di bagian kepalanya, ia coba untuk mengatur nafas agar lebih rileks.
Setelah nafasnya mulai teratur Helena tertawa.
"Haha kenapa kau menyuruhku menangis, apa seperti ini saja siksaan dari mu! aku tak akan menangis hanya karena tersakiti oleh mu! Aku bersumpah tak akan ada air mata yang jatuh menetes di pipi ku hanya karena penyiksaan mu ini!"
Miguel membelalak bola matanya menatap tajam ke arah Helena.
"Dasar keras kepala! Jika kau tak menuruti perintah ku, maka kau lihat apa yang terjadi pada daddy mu itu."
"Aku punya bukti yang kuat ,bagaimana daddy mu itu membunuh dan merebut kekuasaan dari seorang pria bernama Ernest Simon!"
"Kau lihat ini !" Seru Miguel sambil merogoh saku celana untuk mengambil gawai miliknya.
Miguel memutar rekaman pembunuhan yang di lakukan oleh tuan Yogust.
Direkaman tersebut memperlihatkan tuan Eners di gantung kemudian dicambuk hingga berdarah-darah dan meninggal secara mengenaskan oleh tuan Yogust.
Berkali kali Helena membelalak bola matanya melihat perubuatan sadis yang dilakukan oleh daddynya, terhadap seseorang pria yang tak berdaya.
"Daddy," gumamnya lirih, Helena meneteskan air matanya melihat kengerian yang terjadi di Video.
"Kau tahu! Ketika menemukan rekaman ini, aku bersumpah tak akan pernah hidup dengan tenang sebelum aku membuat daddy mu menderita!"seru Miguel sambil kembali menjambak rambut Helena.
"Hiks jika kau memiliki rekaman itu, kenapa kau tak melaporkan Daddy ku ke penjara saja?!" tanya Helena, tubuhnya bergetar, karena syok melihat perlakuan ayahnya yang seperti iblis berbentuk manusia.
"Ayahmu itu licik! Dia berhasil menyuap hakim saat itu, jadi ia hanya terkena hukuman denda saja!"
"Apa kau juga tahu, jika ayahmu telah merebut APA corporation dari tangan ku dengan cara yang licik!"
Tubuh Helena gemetaran menahan rasa sakit karena cengkraman tangan Miguel, kedua netra mereka kembali bertemu, Helena bisa melihat kobaran dendam pada iris mata Miguel yang berwarna indah itu.
Kedua jantung mereka berdetak semakin kencang, entah karena apa.
"Kau tahu, apa yang membuat ku semakin membenci ayahmu itu?" Pertanyaan Miguel sontak membuyarkan Helena yang sempat terpaku menatap Miguel.
Helena menelan salivanya, ia bisa merasakan tangan kekar yang sedang meremas rambutnya tersebut bergetar, bahkan kali ini Helena bisa melihat bola mata indah yang pada awalnya mengobarkan api dendam, perlahan mulai berembun dan berkaca-kaca.
"Ayah mu telah memperkosa ibuku hingga beliau meninggal!" Tangan Miguel semakin gemetaran ketika mengatakan hal itu, sementara Helena semakin syok.
Miguel menarik tangan Helena dan menariknya di atas tempat tidur.
Bugh
Tubuh Helena terlentang kembali, belum pun sempat ia menarik napas Miguel sudah berada di atas tubuhnya.
"Kau! Kau harus jadi tumbal balas dendam ku terhadap ayah mu! Bagaimana dia memperlakukan ibuku! Begitulah kau, akan ku perlakukan!"
Helena membelalak bola matanya mendengar ucapan Miguel tersebut.
Miguel merobek pakaian yang dikenakan Helena hingga gadis itu kembali bugil, kemudian memasukkan senjata tumpul miliknya yang sudah menegang itu ke bagian inti tubuh Helena tanpa pemanasan terlebih dahulu.
Akh! Helena menahan rasa sakit ketika senjata itu bergesekan dengan kulit bagian intinya yang begitu lembut.
Miguel terus bergerak maju mundur secara brutal menghajar bagian bawah tubuh istrinya itu dengan senjata miliknya.
Sesak terasa di sekujur tubuh Helena, bagian bawah tubuhnya terasa perih tak terkira, akibat sodokan benda tumpul sang suami yang terus menerobos bagian intimnya tanpa jeda. Namun ia biarkan Miguel melakukan apa saja terhadapnya, Helena tak ingin mengeluh apa lagi memohon ampun kepada Miguel.
"Akh! Berteriaklah Helena!"teriak Miguel di sela-sela Des*ahan nikmat yang ia rasakan.
Helena tak bergeming, ia hanya menatap Miguel dengan tatapan penuh kebencian.
Miguel terus memompa tubuh Helena, sesekali ia memutar balikkan tubuh Helena untuk mengganti posisinya.
Akh! Esh ******* tanpa sadar keluar dari mulut Miguel bersertaan dengan tetesan keringat yang semakin membasahi tubuhnya.
"Ehm, nikmat sekali," gumam Miguel dengan mata yang merem melek, Miguel mempercepat tempo gerakannya agar Helena menjerit dan memohon padanya agar di lepaskan.
"Berteriaklah Helena! Mohonlah pengampun dari ku! " Teriak Miguel dengan mata yang merem melek menikmati perse*tubuhan dengan istrinya.
Helena tak berkutik, sekuat mungkin ia berusaha untuk tak menangis.
Miguel semakin cepat memompa senjatanya dan menyentak- nyenyak berharap Helena mengerang kesakitan kemudian memohon kepada Miguel untuk menghentikan aksinya tersebut.
Setengah jam berlalu peraduan dua insan lawan jenis itu masih berlangsung, tubuh Miguel dan Helena menjadi licin karena keringat yang mulai mengucur deras dari tubuh keduanya.
Miguel kembali membalikkan Helen hingga tubuh Helena kembali terlentang dan kembali menghujamkan serangan brutalnya.
Tubuh Helena bergerak turun naik di atas tempat tidur seirama dengan gerakan Miguel.
Entah bagaimana Miguel bisa punya stamina yang luar biasa, bahkan sudah tiga kali ia menembakkan benihnya ke rahim Helena.
Miguel masih terus memompa tubuh Helena berharap gadis itu memohon kepadanya untuk berhenti menyiksanya seperti itu.
Namun Helena memang tipe wanita keras kepala ia takkan berteriak meminta ampunan bahkan sampai ia mati.Ia tak ingin melihat senyum kepuasan di wajah tampan Miguel yang bahagia karena telah berhasil menyakitinya.
Helena menatap hampa langit-langit kamarnya.Sudah satu jam lebih ia berada di bawah kukungan pria perkasa yang kini telah menjadi suaminya.
Helena merasakan seluruh tubuhnya yang terasa hancur, bahkan baru semalam kegadisannya terenggut paksa oleh pria tak di kenalnya itu, sekarang ia harus melayani suaminya yang tak menaruh rasa iba sedikitpun terhadapnya.
Apakah nasibku akan sama seperti ibunya? begini kah rasanya dilecehkan hingga mati! Jika itu benar, maka mulai saat aku menanam bibit dendamku terhadap mu!"
Tatapan Helena tertuju pada Miguel yang terlihat begitu menikmati tubuhnya.
Sampai mati pun akan ku balaskan perbuatan mu ! Kau salah jika menjadikan ku sebagai pelampiasan dendam mu, karena aku bukan putri kandung Yogurt Gwen, batin Helena.
Secara perlahan Helena mulai menutup kelopak matanya, setelah semua terlihat gelap, Helena tak tahu apalagi yang terjadi padanya.
Sementara Miguel terus memompa Helena sambil menikmati sensasi yang tiada Tara, tak seperti yang ia rasakan sebelumnya.
Akh! Satu hentakan terakhir Miguel membuatnya berhasil mencapai ******* tertinggi, sensasinya terasa sampai ke ubun-ubun.
Miguel tergeletak tak berdaya di samping Helena.
Ia mengatur nafasnya sambil menikmati sisa-sisa pelepasan nya.
Miguel merem melek karena merasa betapa nikmatnya percintaannya dengan istri tawanannya itu.
"Sial dia pingsan lagi! Lagi-lagi aku gagal membuatnya menangis dan meminta ampunan," ucap Miguel ketika melihat ke arah Helena yang tak sadarkan diri..
Miguel merasakan tubuhnya yang begitu lelah, setelah itu matanya mulai terpejam, ia kini tidur di samping Helena.
Tanpa sadar dalam igaunya Miguel memeluk dan mencium pipi Helena.
Sepasang mata mengintip di balik pintu, api cemburu kembali membakar Raina.
"Sialan, lagi-lagi Miguel menghabiskan waktu bersamanya, sepertinya Helena memang harus aku habisi, agar ia tak merebut cinta Miguel dari ku."
***
Tuan Yogust membawa petugas kepolisian mendatangi kediaman Miguel.
"Dimana putri ku? Aku ingin membawanya pulang?" tanya tuan Yogust ketika berhadapan dengan Miguel.
"Kenapa kau mencarinya? Dia aman bersama ku!"
"Jangan sembarang! Pak polisi tolong tangkap orang ini! " Perintah tuan Yogust kepada dua polisi tersebut.
Dua polisi itu bergerak, tapi bukan menangkap Miguel melainkan memborgol tangan tangan Tuan Yogurt!
"Apa-apan ini! Saya meminta anda menangkap Miguel ! Kenapa Anda menangkap saya?!"
"Kau ingat siapa aku?! Tanya Miguel sambil menunjukkan kalung milik ayahnya.
Tuan yogurt berkali-kali menelan salivanya, "Jadi kau putra dari Eners Simon?"
"Ya, dan mulai saat ini, perusahaan APA corporation menjadi milikku!"
Miguel menghampiri tuan Yogust yang tengah menatap tajam ke arahnya.
"Kau ingat bagaimana kau buat ibu ku menderita, seperti itulah aku akan membuat Helena menderita," bisik Miguel ke tepi telinga tuan Yogust.
"Bawa dia! "
"lepaskan bedebah! aku akan membunuhmu jika terjadi sesuatu pada putriku!" Yogust berusa memberontak ketika di giring pihak kepolisian.
Miguel tersenyum menyeringai melihat Yogust di seret dan di paksa masuk ke dalam mobil.
"Kau tunggu saja eksekusi ku selanjutnya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Rafalia Azen
amit amit jabang bayi dah
2023-10-17
0
👑Ria_rr🍁
lagi² dicekik, bunuh saja sekalian biar kgak menyiksa Kya gt
2023-01-18
0
Shaqila Dwi
tunggu pembalasan Helena kau akan bucin tingkat akut Miguel
2023-01-06
0