Miguel membuka matanya ketika mendengar suara jeritan minta tolong.
"Ada apa lagi ini," gumamnya sambil menyibak selimut.
Miguel bangkit dari tempat tidurnya dan menuju arah pintu.
Ceklik… pintu dibuka dan hal yang begitu mengagetkan terjadi di hadapan Miguel.
4 orang Bodyguard berada di sisi kanan dan dua orang Bodyguard berada di sisi kiri Minguel, sementara Reina berada di antara mereka.
"Ada apa ini?" tanya Miguel.
Semua hening, para Bodyguard tak bisa menjawab karena mereka juga tak tahu sebenarnya apa yang telah terjadi.
***
Cecilia berlari menaiki anak tangga. Ia terus menjerit minta tolong.Nafasnya memburu dengan dada yang bergemuruh.
"Ada apa ini?"
Ketika mendengar suara Miguel, Cecilia menoleh.
"Miguel," lirihnya, Cecilia pun kembali menuruni anak tangga dengan maksud meminta pertolongan.
***
"Miguel!"
tiba-tiba suara tangis seseorang memanggil nama Miguel.
Langkah kaki pun terdengar menuruni anak tangga.
Miguel masih bergeming menatap Cecilia dengan keadaan yang berantakan menghampirinya berlari.
"Miguel Reina ingin membunuhku,"ucap Cecilia sambil berlutut memeluk kaki Miguel, nafasnya juga terengah-engah.
Huah huah…
Cecilia berusaha mengatur nafasnya, agar ia bisa menjadi tenang dan segera menceritakan apa yang baru saja terjadi kepada Miguel.
Sementara Reina, ia berjalan mundur beberapa langkah untuk menghindari tatapan Miguel.
Bughk tubuh Reina menabrak dua orang Bodyguard yang menghadangnya.
"Miguel, Reina ingin membunuhku! Dia mengikatku di dalam gudang Hua Hua." Terdengar suara nafas Cecilia yang terengah-engah tutur katanya pun terputus-putus.
Miguel masih menatap tajam ke arah Reina. Tampak sekali Reina ketakutan, itu berarti apa yang dikatakan Cecilia itu benar adanya.
Huah-huah Nafas Cecilia masih memburu, jantungnya berdetak kencang. Namun, ia tak ingin membuang-buang waktu untuk mengatakan sesuatu hal yang sangat penting.
"Ada apa Cecilia?" tanya Miguel, sambil melepaskan pandangannya pada Reina, karena dua orang Bodyguard sudah berada di belakang Reina.
Setelah beberapa saat keadaan Cecilia mulai tenang.
"Ayo bicara denganku di kamar! "Ajak Miguel.
" Kalian berdua bawa Reina ke dalam penjara!"perintah Miguel pada kedua orang Bodyguard yang berada di belakang Raina.
Kedua Bodyguard itu langsung mencekam kedua lengan Reina.
"Ikut kami ke penjara, Nyonya!"
Tanpa bisa menolak, Reina mengikuti kemana arah Bodyguard itu menarik tangannya.
Miguel mengulurkan telapak tangannya ke arah Cecilia, agar istri keduanya itu mampu untuk berdiri.
Wajah Cecilia terlihat begitu pucat, rambutnya basah oleh keringat ketika Miguel menyentuh tangannya, Cecilia masih gemetaran.
"Tenangkan dirimu," ucap Minguel sambil menuntun Cecilia menuju ruangannya.
"Katakan apa sebenarnya yang terjadi Cecilia?" tanya Miguel sambil menyodorkan segelas air putih kepada Cecilia.
Sebelum menjawab pertanyaan Miguel, Cecilia menyempatkan diri untuk minum, ia meneguk habis air segelas sloki yang diberikan Miguel kepadanya.
Hal yang pertama dilakukan Ceciliasaat keadaannya tenang adalah menangis, betapa ia merasa syok dan trauma atas perlakuan Raina.
Cecilia tahu jika Reina tidak menyukainya, Reina juga seorang yang pencemburu, tapi Cecilia juga tak menyangka jika Reina adalah seorang psikopat yang mengerikan.
Hiks hiks derai air mata Cecilia berjatuhan membasahi wajahnya. Miguel kemudian meraih tisu kemudian menghapus air mata di wajah Cecilia.
"Pelan-pelan saja bicaranya aku akan mendengarkanmu,"ucap Miguel sambil mengusap punggung Cecilia agar ia lebih tenang.
Setelah keadaan tenang, Cecilia mengatur nafasnya untuk menceritakan rentetan peristiwa yang ia alami baru saja.
"Aku melihat Helena keluar dari kamarnya menuju dapur, padahal kau sendiri memberi larangan pada istrimu untuk pergi ke dapur pada saat malam hari,"papan Cecilia dengan kata-kata yang teratur.
Miguel menyimak sambil menganggukkan kepalanya.
"Aku melihat Reina menabur sesuatu di dalam wadah penampungan air."
"Ketika aku menanyakan kepadanya tentang apa yang dilakukannya, dia mencoba berkilah. Dengan mengatakan jika kran air di ruangannya tersumbat."
"Aku pun menemukan kantong plastik yang berisi bubuk putih, aku merampas plastik yang berisi bubuk tersebut."
"Karena aku curiga dengan perbuatannya, aku mengancamnya untuk memberitahumu tentang apa saja yang dilakukannya saat itu."
"Kemudian ia langsung menjambak rambutku, menyeretku menuju dapur, tak hanya di dapur, dia juga mengikatku di dalam gudang, serta mulutku disumpal dengan kertas koran bekas yang berdebu."
"Reina mengaku padaku, jika selama ini dialah yang membuat kami mandul, dengan menaburkan obat itu ke dalam wadah minuman kami semua."
Mendengar hal itu Miguel langsung membelalakkan bola matanya, Miguel yang awalnya tenang seketika ekspresinya menjadi berubah.
"Benarkah itu?!" tanya Miguel dengan emosi.
Hiks hiks Cecilia menangis, ketika mengingat Apa yang dilakukan Raina pada dirinya Barbara dan Felicia.
"Pantas saja mereka semua tak pernah hamil."
"Iya Miguel, bukan hanya itu dia bahkan ingin membunuhku karena aku berhasil mengetahui rahasianya,"ucap Cecilia.
Hiks hiks Cecilia kembali menangis segegukan.
Miguel menggenggam tangannya.
"Ternyata ada musuh dalam selimut di rumah ku," ucap Miguel dengan tubuhnya yang gemetaran.
Miguel keluar dari ruangan dengan langkah tergesa-gesa menuju penjara.
Tubuhnya bergetar, mengingat orang yang mengkhianati adalah istrinya sendiri, bahkan Reina sengaja memandulkan para istrinya hanya untuk keinginannya semata.
Reina tersentak kaget ketika mendengar suara langkah kaki Miguel yang berjalan menghampirinya.
"Miguel," lirih Reina.
Seketika Miguel dan Raina saling menatap, tatapan Miguel begitu tajam dengan bola mata yang memerah.
"Reina! Kau…."
Bersambung dulu ya gengs.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
👑Ria_rr🍁
kapok ko Reina tinggal istriainnya yang belum terhempaskan
2023-03-19
0
Hasbi Kc
terlalu banyak istri kau miguil, bukannya senang malah kau ribet sendiri kan
2023-01-17
0
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
bagus org paling jahat akhirnya tertangkap jua
2023-01-17
0