Kedatangan Miguel

"Nyonya!" jerit Momo ketika melihat Helena tergeletak di lantai dengan hidung yang berdarah.

"Tolong! tolong! nyonya Helena!"

Momo terlihat panik, pasalnya Ia adalah orang yang ditugaskan oleh Miguel untuk menjaga Helena.

Tiba-tiba dari arah belakang rambut Momo dijambak oleh seseorang.

"Jangan ikut campur!" seru  Reina.

"Nyonya Reina ? Tolong Nyonya Helena,"minta Momo dengan memelas.

"Aku bilang jangan ikut campur ini urusan ku!"ucap Reina  dengan penuh penekanan, Ia pun melepaskan cengkraman tangannya pada rambut Momo.

"Cepat bawa dia ke kamar! Dan jangan pernah dia diberi obat? biarkan dia mati secara perlahan!" Seru Reina.

"Tapi nyonya?"

"Tidak ada tapi-tapian, jika kau menolak perintah dariku, maka kami semua akan bersekongkol untuk menuduhmu yang telah melakukan ini pada Helena," 

"Tidak nyonya Jangan lakukan itu, saya takut dihukum oleh Tuan Miguel!

"Kalau begitu bawa saja dia ke dalam kamar, bersihkan hidung dan mulutnya yang berdarah dan jangan pernah dia beri obat, biar dia mati secara perlahan!"

"Baik nyonya," ucap Momo yang gemetar.

Momo tak berani melawan perintah Reina, karena Miguel pasti akan percaya pada Reina dan istri-istrinya itu bandingkan dengan dirinya.

Mereka membawa Helena yang pingsan dan membiarkannya di dalam kamar tanpa memberikan perawatan pada Helena.

Sementara istri Miguel yang lain berusaha menghapus rekaman CCTV.

"Jangan pernah kau laporkan pada Miguel, tentang kasus ini, jika tidak kau tahu sendiri akibatnya!" ancam Cecilia pada Momo.

"Tapi Nyonya bolehkah saya menyuapi Helena makanan, dia bisa mati jika tidak makan dan minum."

"Mati ? hahaha memang itu yang kami rencanakan ,kami ingin dia mati secara perlahan tapi  Miguel tak menaruh curiga sama sekali."

"Ayo kalian semua keluar, biarkan saja Helena berada di dalam kamarnya!"

Momo menatap iba kepada Helena yang terbaring dengan wajah yang pucat.

***

Siang harinya Helena tersadar sendiri, beruntung keadaannya tidak apa-apa.

Momo datang menghampiri Helena dengan membawa makanan cara sembunyi-sembunyi.

"Nyonya bagaimana dengan keadaan anda?"

Helena melihat ke arah Momo."Aku tadi kenapa ya?"

'Nyonya terjatuh dari lantai atas."

Helena coba mengingat apa yang terjadi baru saja.

"Iya, aku terpeleset."

Helena bangkit meski kepalanya terasa pusing.

"Sekarang anda istirahat dan makan siang dulu."

'Untung saja Nyonya Helena tidak terluka parah.'batin Momo.

***

Setelah istirahat selama 1 hari ,keadaan Helena mulai membaik, Helena tak menaruh curiga pada madu-madunya itu.

Lagi pula ia tak peduli dengan Apa yang dilakukan para istri Miguel lainnya. Helena kembali turun, Namun, kali ini Ia lebih berhati-hati ketika menuruni anak tangga anak tangga.

"Heh, lihat tuh Helena!  sepertinya kejadian yang kemarin tidak membuatnya terluka parah!"seru Barbara.

"Wah ternyata sulit juga menyingkirkan wanita seperti dia!" Sambar Felisha.

"Iya, kalau begitu kita laporkan saja pada Reina, bisa bahaya jika Helena memberitahu pada Miguel tentang apa yang terjadi pada dirinya."

Mereka bertiga menghampiri Reina di ruangannya.

***

"Apa setelah jatuh dari tangga itu Helena tidak apa-apa?!" Raina begitu kaget, padahal Ia lihat sendiri jika banyak sekali darah yang mengalir pada hidung mulut dan kening Helena.

"Brengsek!  kita harus pikirkan cara yang lebih sadis, tapi lebih lembut untuk menyingkirkannya lagi!"

"Bagaimana caranya? kita pikir dengan jatuh dari anak tangga, kepalanya bisa terbentur dan Helena bisa cacat atau pun meninggal. Tapi ternyata keadaannya baik-baik saja."

"Cara bagaimana lagi untuk menyingkirkan Helena itu?"

Reina tersenyum menyeringai Ia kemudian menghampiri lemari pakaiannya.

Reina  menarik sebuah pakaian berwarna pink dengan ratusan batu  permata yang indah sebagai payetnya.

"Kita suruh Helena pakai gaun ini."

Mereka semua mengerutkan  dahi karena bingung dengan maksud Reina tersebut.

"Maksud kamu apa Reina?"

"Kita lihat saja nanti, Rencana  kali ini lebih halus dan lebih lembut, tapi ini bisa membuat Helena mati secara perlahan dan tak ada yang menyangka jika ini adalah pembunuhan berencana."

Mereka semua tersenyum menyeringai mendengar rencana Reina itu..

Helena mengelilingi harem, meski kepalanya dan masih terasa sakit karena benturan akibat kecelakaan semalam.

Selama beberapa jam ia berusaha untuk mencari jalan keluar.  Helena menyusuri setiap sudut rumah dan berusaha mencari celah agar bisa keluar dari bangunan tinggi yang mengurungnya.

Helena berjalan menuju taman, ia menghampiri pagar beton yang mengelilingi kastil Miguel.

Helena tiba di satu titik, di mana beton yang ada di hadapannya berbeda dengan konstruksi pagar beton yang lainnya.

Ada garis pada tembok yang sepertinya bisa digunakan untuk keluar masuk.

Helena coba meraba-raba tembok itu, berusaha untuk membuka tembok tersebut. Namun setelah didorong-dorong tembok itu tidak bergerak. 

"Bagaimana cara membuka pintu ini,"gumam Helena sambil meraba-raba dinding pintu yang terdapat di tembok.

"Pasti ada jalan lain untuk keluar dari tempat ini."

"Nyonya!"teriak Momo sambil berjalan menghampirinya.

"Momo! gawat dia tidak boleh tahu jika aku ingin melarikan diri."

"Ada apa Momo?" tanya Helena berpura-pura tidak tahu.

"Anda tidak diperbolehkan melewati batas itu! " Momo menuju k tembok harem mereka.

"Memangnya kenapa?"

"Entahlah, tapi Tuan Miguel melarang anda untuk memasuki wilayah ini."

"Tapi kenapa?" tanya Helena, Helena menduga jika di kawasan taman itu terdapat jalan keluar dari kastil ini.

Momo berlari menghampiri Helena.

"Nyonya tolong anda jangan kemari, jika Tuan tahu pasti saya juga akan dihukum!" Seru Momo sambil menarik tangan Helena.

"Kenapa dihukum? aku bosan di kamar, boleh dong aku sekali-sekali ke taman melihat danau yang ada di sini," sahut Helena.

"Maaf non Nyonya, tapi saya hanya menjalankan tugas, anda tidak boleh keluar dari harem, sekarang Ayo kita kembali, kita tidak tahu kapan Tuan pulang. Karena Ia memang tidak pernah memberitahu kapan dia pulang."

Helena memicingkan matanya mendengar kata-kata Momo tersebut.

'Itu berarti, waktuku sangat terbatas untuk melarikan diri dari sini,' batin Helena.

"Anda silakan keluar kamar ,tapi jangan sampai Anda keluar dari harem. Anda bisa menikmati pemandangan taman itu, dari balkon kamar anda sendiri."

Karena tak ingin Momo terkena masalah, Helena mengikuti Momo, mereka menuju ke kamar Helena

"Sebaiknya Anda banyak beristirahat,karena anda sempat mengalami kecelakaan kemarin, saya tak ingin dihukum oleh Tuan,"ucap Momo sambil merapikan tempat tidur Helena.

Baru saja tiba di kamarnya, Helena dihampiri oleh Felisha, istri ke-4 dari Miguel.

"Helena, Aku punya hadiah untukmu, sebuah gaun yang indah. Aku berharap kau bisa memakainya sore nanti," ucap Felisha sambil tersenyum manis.

Ia kemudian menyodorkan gaun tersebut pada Helena.

Gaun itu terbuat dari bahan sutra dan tile dengan banyak penambahan batu permata sebagai payet.

"Gaun ini bagus sekali ,"ucap Helena.

"Iya sore ini kami ada pesta kecil-kecilan, merayakan ulang tahun salah satu penghuni harem ini, kami menggunakan pakaian yang sama di pesta itu, jadi aku rasa lebih baik kau kenakan pakaian ini dan datanglah ke pesta,"  bujuk Felicia.

Helena tak menaruh curiga sedikitpun.

'Baiklah, kalau begitu jam berapa acaranya?"

Meskipun sebenarnya Helena enggan untuk menghadiri acara para madunya itu. Ia hanya menghargai Felisha yang tidak pernah membuat masalah kepadanya. Sebenarnya Felisha memang tidak bermasalah pada Helena Ia hanya ikut-ikutan saja. Jika tidak menuruti perintah Reina maka bisa jadi Felisha akan jadi korban Bulian seperti Helena.

"Jam 04.00 sore Nanti datanglah ke ruang tengah, kami menunggumu di sana."

"Baiklah,"jawab Helena.

,"Kalau begitu aku permisi dulu."

"Felisha keluar dari kamar Helena kemudian melaporkan kepada Raina.

***

Pukul 04.00 sore Helena berada di cermin rias, baju yang ia kenakan begitu pas di tubuhnya, bling-bling dari berlian tersebut semakin menambah kemewahan dan keanggunan Helena.

Dengan penuh percaya diri Helena keluar kamar, kebetulan ia melihat Cecilia dan Barbara mengenakan gaun yang hampir serupa dengan yang ia kenakan.

Helena berpikir, mungkin itu adalah gaun khusus yang sengaja disiapkan oleh Miguel untuk para istrinya.

***

Keempat istri Miguel sudah berkumpul di ruang tengah. Ruang tengah mereka cukup besar dan di tengah-tengah ruangan itu terdapat kolam renang. Miguel memang tak membiarkan para Bodyguard masuk ke dalam haremnya, yang bertugas menjaga keamanan di sana, adalah para asisten dari istri-istrinya. Sementara para Bodyguard berjaga di luar harem.

Reina tiba dengan membawa Kitty ,kucing persia kesayangannya.

Ia mengelus-ngelus Kitty sambil berjalan mengitari kolam renang.

"Lihatlah Apa yang dilakukan oleh Reina? Tanya Barbara pada Sisilia.

"Entahlah, tapi dia yakin sekali ,jika rencananya kali ini berhasil."

Raina melihat ke anak tangga ia mendengar suara ketukan sepatu milik Helena.

"Dia sudah datang," guman Reina.

Reina memberi aba-aba pada rekan-rekannya, untuk masuk dan meninggalkan ruang tengah tersebut.

Reina tersenyum menyeringai kemudian melemparkan Kitty ke dalam kolam renang. Kemudian Ia berlari menghampiri rekan-rekannya untuk bersembunyi.

Miaw! miaw! miaw Kitty menjerit-jerit berusaha untuk berenang dan keluar dari kolam renang tersebut.

Turun dari anak tangga Helena mendengar suara kucing, Ia pun berusaha mencari suara kucing yang meminta tolong.

Matanya membelalak kaget melihat kucing persia yang lucu itu berada di tengah-tengah kolam.

"Astaga! kenapa kucing itu bisa berada di dalam kolam renang!" seru Helena.

Tanpa berpikir panjang, Helena menuju kolam renang, Ia bermaksud untuk menolong Kitty.

Namun, karena pakaiannya mengandung banyak bahan material seperti batu permata dan kain yang terbuat dari serat, Helena kesulitan untuk bergerak karena berat pakaiannya. Ia coba meraih Kitty yang menangis-nangis di dalam kolam renang.

Helena sendiri kesulitan untuk mengapung, ia mengapa-mengepakan tangannya agar tidak tenggelam.

Reina dan ketiga madunya tersenyum melihat Helena yang hampir tenggelam.

Karena kesulitan berenang dengan pakaian yang berat itu, Helena akhirnya tenggelam juga.

"Yes!" ucap mereka semua ketika melihat dengan perlahan kepala Helena tenggelam.

Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki seorang berlari dari arah pintu menuju kolam renang.

"Helena!" teriak Miguel yang baru saja tiba.

Kitty berenang dan sampai di tepi kolam, sementara Helena masih berada di tengah kolam yang cukup luas itu. Ia kesulitan untuk mengapung, karena selain pakaiannya yang berat kondisi tubuhnya juga belum fit saat itu.

Tanpa melepas sepatu ataupun blazer yang dikenakannya, Miguel langsung terjun ke dalam kolam renang.

Ia menarik tubuh Helena untuk sampai ke tepi kolam.

Saat itu Helena sudah pingsan, ia banyak sekali minum air kolam.

Miguel menarik tubuh Helena ke tepi kolam. Kemudian ia terlentangkan.

"Helena! bangun Helena! tepuk Miguel pada pipi Helena. 

" Helena, bangun Helena !"miguel-nepuk pipi Helena Tapi tetap saja tak membuat Helena sadar.

Kemudian ia memompa bagian perut Helena agar Helena memuntahkan air yang sudah diminumnya.

Beberapa kali percobaan itu tak juga berhasil.

Miguel kemudian membuka mulut Helena menjepit hidungnya, kemudian menempelkan bibirnya pada Helena dan melakukan napas buatan untuk membuat Helena sadar.

Miguel menarik nafas panjang kemudian ia hembuskan ke mulut Helena selama beberapa kali.

Huek …Helena langsung memuntahkan air. Kepala terasa begitu pusing dan tubuhnya semakin lemah.

"Helena! Helena!" Panggil Miguel dengan panik sambil menepuk pipi Helena.

Karena kondisinya yang lemah, Helena kembali pingsan.

Miguel langsung mengangkat tubuh Helena dan membawanya ke dalam kamar untuk melakukan pertolongan selanjutnya.

"Momo! Dimana kau ?!" teriak Migue dengan penuh emosi.

Miguel semakin panik ketika melihat wajah Helena memucat dengan bibir yang membiru karena kedinginan.

Dengan langkah cepat Miguel menuju kamar Helena, iya melepaskan penutup tubuh Helena dan membalutnya dengan selimut tebal.

Keempat istri Miguel lainnya seketika menjadi panik. Mereka takut jika kejadian tersebut diketahui oleh Miguel, sedangkan mereka belum sempat menghapus rekaman CCTV.

"Sial! Lagi-lagi rencana kita Gagal!" seru Reina. Kali ini mereka yang merasa terancam.

bersambung dulu gengs jangan lupa dukungannya ya seikhlasnya saja terima kasih 🙏

 

Terpopuler

Comments

Kaizar Kaizar

Kaizar Kaizar

oh tidak...knp jantung tidak baik2 saja

2023-02-11

0

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

Klo Momo dihukum siapa yang akan bersikap baik pada Helena

2023-01-18

0

Eva Karmita

Eva Karmita

kasihan Helena 😔😭 , Miguel jangan hukum Momo dia tidak bersalah, tapi itu para istri" gila + iblis mu lah yang membuat Helena celaka 😤

2023-01-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!