Terima Hukuman Atau Pergi!

"Momo! " Miguel membawa Helena menuju kamarnya.

Momo berlari menghampiri Miguel karena mendengar panggilan dari tuannya .

"Ada apa Tuan?" tanya momo panik ketika melihat Helena terbaring dengan tubuh yang basah kuyup.

"Kau dimana?! Kenapa Helena bisa tenggelam di kolam renang?!"

"Tenggelam?!"

"Maaf tuan saya dari gudang.Nyonya Reina meminta saya untuk mencari sesuatu di gudang." 

"Aku menyuruhmu menjaga Helena ! bukan Reina, dia kan punya asisten sendiri, kenapa harus kau yang mengurusnya.

Momo hanya tertunduk.

"Siapkan air hangat! Jaga dan rawat Helena Aku ada urusan."

Miguel masuk ke dalam ruang kerjanya untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi pada Helena.

Di rekaman CCTV  memperlihatkan jika Raina melempar Kitty ke dalam kolam renang, kemudian Raina berlari ke arah depan.

Tak beberapa lama, rekaman tersebut memperlihatkan Helena tenggelam.

Miguel mencurigai ada konspirasi jahat di dalam harem. Dengan penuh emosi Miguel keluar dari kamar itu.

Miguel langsung menghampiri kamar Reina, sebelumnya Miguel curiga karena gaun yang dipakai oleh Helena adalah gaun Reina, dan tak mungkin Reina rela memberikan gaun kesayangannya itu kepada Helena, jika tanpa sebab, sementara Reina sendiri tidak menyukai Helena.

Bruk …pintu kamar Reina terbuka lebar karena di dobrak Miguel.

"Miguel, kapan kau datang?!"tanya Reina pura-pura kaget.

Tatapan tajam Miguel langsung tertuju ke arah Reina.

"Sebenarnya, apa yang terjadi pada Helena? kenapa ia bisa tenggelam di dalam kolam?!" Tanya Miguel.

"Tenggelam di dalam kolam? Kenapa bisa begitu?  padahal kami mengundangnya untuk perayaan bersama di ruang tengah."

Miguel mendengar penuturan dari Reina dengan tatapan yang masih tajam hingga membuat Reina jadi insecure.

"Karena lama menunggu Helena, kami berjalan-jalan sebentar mengelilingi harem, mencari tempat yang tepat untuk melaksanakan pesta," ucap Helena memberi alasan.

Namun, matanya tak mampu menatap ke wajah Miguel yang sedang menatap tajam ke arahnya.

"Kedatanganku kesini untuk mendengar pengakuanmu, aku sudah mendapatkan bukti dengan melihat rekaman CCTV," ucap Miguel dengan tatapan mengintimidasi.

Mendengar semua itu, Reina tak bisa mengelak lagi.

"Aku tunggu kalian di ruang kerjaku sekarang juga!"ucap Miguel sambil berlalu dari hadapan Reina.

Tak hanya Reina Ketika istrinya yang lain juga dipanggil ke ruangan yang sama saat itu juga.

***

Miguel berada di sebuah ruangan  bersama keempat istrinya.

Mereka semua berdiri menghadap Miguel.

Miguel langsung memutar rekaman CCTV di hadapan keempat wanita itu, tanpa bicara apa-apa.

"Bisa jelaskan apa yang terjadi pada Helena, Kenapa kau melempar Kitty ke dalam kolam renang?" tanya Miguel pada Reina.

"Oh itu karena Kitty mencakar tanganku," ucap Reina sambil berjalan menghampiri Miguel, kemudian ia memperlihatkan tangannya yang terkena cakaran Kitty.

"Lalu kenapa kau berlari ke arah depan, kau lihat sendiri gerakanmu dalam video itu sangat mencurigakan!"

Miguel memang tak mau menghukum istrinya tanpa ada bukti, karena itu ia mengumpulkan para istrinya itu untuk disidang saat ini.

"Miguel, Aku berlari karena mengejar mereka , Cecilia,Barbara dan Felicia Mereka ingin meninggalkanku." Reina mencoba bersikap tenang memberikan klarifikasi tersebut.

Miguel menatap ke arah ketiga wanita yang lainnya.

"Apa benar begitu?" tanya Miguel dengan nada tegas pada ketiga istri nya.

Ketiga orang itu menunduk, mereka memang tak pernah berani menentang Miguel. di antara mereka, hanya Reina yang berani berbohong kepada Miguel.

"Aku bertanya pada kalian! Apa benar yang dikatakan oleh Raina itu?!" Tanya Miguel dengan suara yang nyaring dan tinggi.

"Benar!" sahut mereka secara singkat dan serempak. 

"Begitukah, Siapa yang merencanakan konspirasi ini?" tanya Miguel.

Mereka kembali terdiam.

"Maksudmu konspirasi apa Miguel ?"tanya Reina, ia masih menolak mengakuinya.

Miguel menyunggingkan senyum menyeringai.

"Aku tahu kau Reina, kau takkan pernah memberi seseorang barang yang begitu Kau sukai, Lalu kenapa kau meminjamkan gaun itu pada Helena. Kenapa kau juga melempar Kitty ke dalam kolam renang kemudian meninggalkannya?!"

Reina membelalakkan bola matanya, Dia pikir dengan mencakarkan Kitty ke tangannya, bisa membuat Miguel percaya dengan alasannya. Tapi Miguel bukan orang bodoh, dia orang sukses dalam segala hal, karena ia memiliki kecerdasan yang  melampaui di atas rata-rata manusia normal.

Reina tertunduk, tak mampu menjawab kata-kata Miguel. Namun otaknya masih bekerja keras untuk mencari cara agar ia tak mendapat hukuman dari Miguel.

Beberapa saat kemudian tubuh Reina terguncang, ia pun menangis tersedu-sedu.

"Hiks hiks iya, Ini semua aku yang merencanakannya," ucap Reina dengan air mata buayanya, agar bisa mengambil simpati Miguel.

"Iya kami yang merencanakannya!" sahut Cecilia, Barbara dan Felisha secara kompak, untuk membela Reina.

Sebelumnya mereka memang sudah berdiskusi untuk memecahkan masalah ini, keempat wanita itu memang licik, mereka sudah mengatur sedemikian rupa agar alasan yang mereka buat, bisa menjadi pertimbangan bagi Miguel untuk tak menghukum mereka.

Miguel kembali melempar senyum sinisnya. Ia bukanlah kadal yang bisa diakali.

"Memangnya Apa kesalahan Helena, hingga kalian berbuat seperti itu terhadapnya?" tanya Miguel dengan emosi.

Keempat wanita itu pura-pura menangis seolah-olah mereka telah tersakiti.

"Sebenarnya Helena tidak salah hiks, yang salah adalah kau! Sejak kedatangan Helena, kau tidak lagi memperdulikan kami, kau selalu mendatangi kamar Helena terlebih dahulu sebelum mendatangi kamar kami! Kau lebih perhatian terhadap Helena, daripada kami!" Seru Reina.

"Benar sekali! Kau sudah berbuat tidak adil kepada kami Miguel! padahal selama ini kamilah yang menemani mu saat malam dan di keseharianmu!" timpal Cecilia.

"Kau beralasan menjadikan Helena istri hanya untuk balas dendam, dengan menyakitinya, tapi tidak kau sadari, jika cinta telah tumbuh di hatimu!  kau mengabaikan kami dan hanya peduli terhadap Helena!" Seru mereka saling bersahutan.

Miguel membelakakan bola matanya, menatap keempat wanita itu.

Mereka memang sepakat untuk menentang Miguel saat itu juga. Mereka berdiri berhadapan dengan Miguel secara serempak menatap tajam ke arah Miguel.

Miguel bergerning sejenak.

"Kalian tidak bisa mengaturku! aku melakukan apa saja yang akan kulakukan!" Seru Miguel.

"Tidak bisa seperti itu Miguel, baiklah jika kau memilih Helena, maka kau harus menceraikan kami berempat ! silahkan saja kau tinggal bersama Helena di harem ini,"  ucap Reina dengan nada mengancam.

Miguel yang tadinya duduk santai,kemudian berdiri sambil menyilang kedua tangannya ke dada.

"Kau berani mengancamku?!"tanya Miguel sambil menatap tajam ke arah Reina.

Dengan kesombongan, keangkuhan dan keyakinannya, jika Miguel tak akan menceraikannya, Reina membalas Miguel, dengan tatapan yang lebih tajam.

"Jika iya kenapa?"tanya Reina sambil bercekak pinggang.

"jika kau menginginkan Helena, maka kau bisa menceraikan kami semua dan kami akan keluar dari harem ini," imbuhnya.

Miguel menjunggikan senyum tipis mendengar ancaman tersebut.

"Baiklah, jika itu yang kau mau ! silahkan saja pergi dari harem ini sekarang juga," ucap Miguel.

Alangkah terkejutnya Reina, ketika mendengar Miguel mengucapkan kalimat itu. Seketika bola mata Reina membulat dengan sempurna.

' Apa? dia lebih memilih perempuan itu! daripada aku, yang sudah 10 tahun mendampinginya,' batin Reina.

Miguel menghampiri ketiga istrinya yang kini menundukkan wajahnya.

"Kalian semua aku beri kenikmatan hidup, aku beri harta, aku bahagiakan anggota keluarga kalian, Tapi sekarang kalian sudah berani menentangku!"

"Sejak di awal menikah dengan ku, aku sudah berkata, aku ingin memiliki istri seberapa banyak pun yang aku mau dan kalian tidak boleh menentang keputusanku, benar bukan?"

Mereka semua semakin menundukkan wajah.

"Sekarang, aku beri dua pilihan untuk kalian bertiga."

"Terima hukuman atau pergi dari harem ini," ucap Miguel dengan yakin.

Ketiga wanita cantik itu syok mendengar ucapan Miguel.

Miguel tak pernah mengusir mereka, semarah apapun ia pada istri-istrinya, tapi kali ini Miguel bertindak nekat dengan mengancam akan menceraikan keempat istrinya hanya demi Helena.

"Aku punya waktu 24 jam untuk kalian berpikir, terima hukuman atau kalian pergi dari harem ini," ucap Miguel dengan tegas. Ia kemudian keluar dari ruangan tersebut.

Ketiga wanita itu panik apalagi Reina. Reina tak punya siapa-siapa selain Miguel di dunia ini.

Reina pikir ,dengan bersikap keras Miguel akan lebih memilih dirinya, dan tiga madunya daripada Helena.

Nyatanya Miguel rela ditinggalkan keempat istrinya hanya untuk membela Helena.

"Ini semua karena Helena! aku yakin Miguel sudah jatuh cinta padanya! entah apa yang ia lakukan, pada suami kita itu, hingga dia berani mengusir kita dari harem ini," ucap Reina.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang, aku tidak ingin berpisah dengan Miguel. Seperti apapun dia, Aku masih mencintainya," ucap Felicia.

"Aku juga masih mencintai Miguel, Aku tak ingin berpisah dengannya," timpal Barbara.

"Lalu bagaimana denganmu Cecilia ?Apa kau menerima hukuman atau memilih pergi dari harem ini ?" tanya Barbara.

Cecilia tak menjawab ia keluar dari ruangan tersebut.

Sebelum keluar, ia menghampiri Reina.

"Ini semua gara-gara kebodohanmu itu Reina!," ucap Cecilia kemudian berlalu meninggalkan ruangan itu.

 Diantara mereka bertiga, hanya Cecilia yang berani berbicara begitu pada Reina.

Cecilia keluar dari ruangan tersebut diikuti Barbara dan Felisha.

Sementara Reina mendengus kesal, tentu saja ia tak ingin meninggalkan harem itu. Ia tak akan membiarkan Helena memiliki Miguel seorang diri.

Setelah dari sidang, Miguel menghampiri kamar Helena.

"Bagaimana keadaannya Momo?" tanya Miguel sambil duduk di samping Helena.

Miguel menatap iba wajah Helena.

Wajah Helena terlihat pucat, Selain itu pada bagian dahi, hidung, bagian tepi bibirnya terlihat ada bekas luka lebam.

Miguel menyentuh wajah Helena dengan tangan yang gemetar.

Seketika ia ingat kata-kata Reina. Mungkin saja, saat ini ia memang telah jatuh cinta pada Helena, tanpa ia sadari.

Dengan tangan gemetar pula Miguel menarik kembali tangannya. 

Ia kembali menyalakan api dendam dan  api kebenciannya pada Helena yang sempat meredup.

Miguel memandang tajam ke arah Helena.

'Tidak aku tidak boleh jatuh cinta padanya! aku tidak boleh kasihan padanya! aku melakukan ini, karena aku tak ingin Helena disakiti oleh keempat istriku, hanya aku yang boleh menyakiti Helena,' batin Miguel.

Kemudian ia keluar dari kamar meninggalkan Helena.

***

Sudah 24 jam tenggang waktu yang diberikan Miguel pada ke-4 istrinya,satu persatu istrinya memilih meminta hukuman daripada meninggalkan harem tersebut.

Keempat orang itu berada di hadapan Miguel. Miguel saat ini sedang bersedekap, berdiri menatap mereka.

"Kira-kira hukuman apa yang pantas untuk kalian?" tanya Miguel.

Mereka semua tertunduk tak mampu menjawab pertanyaan Miguel. Setelah beberapa saat hening, Miguel langsung memberi keputusan.

"Hukuman untuk kalian adalah 1 bulan ini aku akan meniadakan asisten untuk kalian!  kalian lakukan urusan kalian masing-masing, aku juga tidak memberikan uang bulanan selama 6 bulan, dan meniadakan kunjunganku ke kamar kalian selama satu bulan,"  ucap Miguel dengan tegas.

Mereka semua saling memandang karena kaget.

"Apa! tapi itu semua tidak adil!" sahut Reina.

"Mau bagaimana lagi, itu sudah jadi keputusanku!" Ucap Miguel, kemudian ia berlalu meninggalkan ruangannya.

Meski kesal, dongkol dan merasa sakit hati atas keputusan Miguel tersebut, mereka semua hanya bisa pasrah menerima.

Mereka berempat harus  mengurusi keperluan mereka masing-masing, mulai dari memasak, mencuci hingga membersihkan kamar mereka seorang diri, selain itu jatah bulanan mereka tidak dapatkan selama enam bulan,apalagi waktu  kunjungan pada keempat istrinya selama sebulan ditiadakan .

Api dendam di hati Miguel terhadap Helena masih menyala, meski tak berkobar seperti dulu. Setelah keadaan Helena membaik seperti biasa, Miguel melampiaskan hasratnya hanya pada Helena selama satu bulan full.

Karena ia telah menghukum keempat istrinya itu.

Hampir setiap hari melayani nafsu birahi sang suami, tak membuat Helena mencintai Miguel, justru malah semakin membencinya.

Helena masih bertekad untuk melarikan diri dari harem ini.

***

Sudah sebulan sudah kejadian tenggelamnya Helena.

Helena membuka matanya sambil melirik penunjuk waktu.

Tangannya langsung menepis tangan kekar yang tengah memeluknya.

Helena menyibak selimut, mencari sesuatu untuk menutupi tubuhnya yang bugil itu.

Kemudian secepat mungkin ia berlari ke kamar mandi karena merasa perutnya bergejolak.

Di kamar mandi, Helena memuntahkan seluruh isi perutnya hingga membuat tubuhnya lemas.

Setelah puas, Helena kembali berbaring.

Berhari-hari kejadian tersebut terus terjadi, keadaan Helena semakin parah, hingga Momo meminta seorang dokter memeriksa keadaan Helena.

Kebetulan saat itu Miguel tidak ada di tempat. Untuk bisa memasukkan orang asing ke dalam harem, Momo harus menelpon Miguel meminta izin.

Memang biasa Helena mengalami demam dan sakit mungkin karena kelelahan melayaninya, karena itu Miguel tak heran jika Momo meminta seorang tenaga medis untuk memeriksa istri tawannya tersebut.

"Bagaimana keadaan Nyonya?" tanya Momo ketika dokter memasangkan infus pada pergelangan tangan Helena.

Saat itu Helena terbaring dengan lemas karena sudah berhari-hari ia tidak merasakan nafsu makan. Tapi ia terus saja muntah.

Helena menatap sayu ke arah dokter yang tengah berbicara pada Momo, ia ingin tahu sebenarnya sakit apa yang sedang ia alami.

"Saya sudah memeriksa urine Nyonya Helena, dan ternyata Nyonya Helena hamil," papar dokter tersebut.

Mata Helena yang awalnya sayu ,langsung membelalak membulat dengan sempurna.

"Hamil?"gumamnya lirih.

Bersambung dulu gengs jangan lupa dukungannya ya seikhlasnya saja terima kasih.

Terpopuler

Comments

watashi tantides

watashi tantides

dari benci jadi cinta💖

2023-09-14

0

Kaizar Kaizar

Kaizar Kaizar

jangan menyakiti lebih dari

2023-02-11

0

👑Ria_rr🍁

👑Ria_rr🍁

Stop! Aku tidak sanggup baca ceritamu ini, aku sudahi sampai bab ini. Aku rasa semakin aku baca semakin kasihan aku sama Helena😞

2023-01-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!