DI RUMAH PAK IRSYAD.
Waktu menunjukkan pukul 01: 00 Siang
Di halaman rumah, terlihat Erik dan Dinda yang sedang berjalan masuk ke dalam rumah, karena mereka berdua baru saja pulang dari kampus.
"Mamaaah, papaaah, mas Arya juga.? Kalian kapan pulang.? Iiiihhh kok enggak kasih tau Dinda.?"
Kata Dinda kaget, sambil tersenyum senang melihat kedua orang tuanya dan juga Arya kakaknya yang sudah pulang dari Korea, yang sekarang ini sedang duduk, sambil asyik ngobrol di depan teras rumahnya.
"Kenapaaa.? Enggak seneng nih, lihat masnya pulang.?" Kata Arya sambil tersenyum menggoda Dinda, ia sengaja berbicara seperti itu, padahal ia sangat tau kalau Dinda adik tersayangnya itu sangat senang melihat dirinya dan juga ke dua orang tuanya pulang.
"Iiiiihhhhh mas Arya apaan sih.? Udah jelas lah Dinda seneng banget lihat mas Arya pul,,,,,," Seketika ucapan Dinda terpotong.
"Hai pak Dosen.! Gimana nih kabarnya.?
Dengar-dengar, udah nemuin calon aja nih buat dijadiin istri.? Mana muridnya lagi." Kata Arya sambi tersenyum menatap kearah Erik sehabatnya sejak kecil yang sedang berjalan menghampirinya.
"Hemmm.! Bisa aja kamu.?"
Kata Erik sambil tersenyum, kemudian ia pun langsung duduk disampingnya.
Melihat Erik tersenyum seperti itu, pak Irsyad dan Ibu Yuli pun ikut tersenyum, akan tetapi tidak dengan Dinda, ia terlihat biasa saja, apalagi ia juga tidak tau menau kalau Erik sudah mempunyai calon istri, dan ia pun tidak mau tau, karena menurutnya itu semua bukan urusannya.
"Oh iya.! Om, Tan, nyampe jam berapa nih ke Indonesia.?"
Kata Erik sopan, sambil menatap kearah pak Irsyad dan ibu Yuli yang dari tadi masih asyik ngobrol.
"Baruuu aja nyampe Rik.?" Kata pak Irsyad sambil tersenyum.
"Oh iya, ngomong-ngomong gimana nih Dinda.? Bandel enggak selama Tante enggak ad,,,,,,,," Seketika ucapan Ibu Yuli terpotong.
"Iiiiiiihhhhh mamah apaan sih.?" Kata Dinda sambil cemberut.
Melihat Dinda adik tersayangnya cemberut seperti itu, Arya pun tersenyum.
"Udah, udaaah.! Enggak usah cemberut kayak gitu.? Lebih baik sekarang kita masuk ke dalam aja yuk.? Kayaknya lebih enakan ngobrol di dalam deh.!" Kata Arya, ia mengajak mereka semua untuk masuk kedalam rumahnya, hingga akhirnya mereka semua pun masuk dan duduk di ruang tamu sambil ngobrol dengan begitu asyiknya, namun disaat mereka sedang asyik-asyiknya ngobrol, tiba-tiba datang pak Edi (Mantan dosen Dinda di kampus) dan ibu Sari, yang tak lain adalah kedua orang tua dari Erik.
"Assalamualaikum..." Kata pak Edi dan ibu sari, memberi salam.
Mendengar suara seseorang memberi salam, dengan segera ibu Yuli pun langsung melangkah menuju pintu.
"Eeehhh pak Edi, ibu Sari.? Udah pada nyampe nih.? Ya udah ayo masuk, masuk.!" Kata ibu Yuli sopan, ia terlihat bisa saja melihat mereka datang ke rumahnya, karena memang pak Irsyad lah yang mengundang mereka.
"Oh iya, terimakasih Bu.?" Kata pak Edi dan Ibu Sari secara bersamaan, kemudian mereka berdua pun langsung melangkah masuk kedalam dan diikuti oleh Ibu Yuli dari belakang.
"Pak Edi.? Gimana kabarnya nih pak.? Kok tumben pak Edi main ke rumah Dinda.?" Kata Dinda dengan suara tinggi karena kaget, melihat pak Edi mantan dosennya yang tiba-tiba berkunjung ke rumahnya, karena sampai sekarang ia memang belum tau kalau ternyata pak Edi dan ibu Sari itu adalah kedua orangtua Erik.
"Kabar bapak Alhamdulillah baik Din, gimana kabar kamu.? Kuliahnya lancar kan.?' Kata pak Edi sambil tersenyum.
"Kabar Dinda Alhamdulillah baik, tapi kalau kuliah,,,, Ahhh udah lah.! Dinda enggak mau bahas itu." Kata Dinda kesel, sambil menatap sinis wajah Erik yang sedang duduk tepat di sampingnya, ia tidak mau bahas masalah kuliah karena sekarang ini ia masih belum terima dengan perlakuan Erik yang terus-terusan menghukumnya.
Melihat Dinda menatapnya seperti itu, Erik hanya tersenyum dingin.
"Oh iya pak Edi, kok pak Edi enggak kasih tau Dinda dulu sih, kalau pak Edi udah enggak ngajar dikampus Dinda lagi.?" Kata Dinda lagi, penasaran.
"Kenapa emaang Din.? Bukanya kamu seneng yah kalau bapak udah gak ngajar di kampus Dinda lagi.? Kan dulu Dinda pernah ngomong kalau bapak itu galak." Kata pak Edi sambil tersenyum menggoda Dinda, ia berbicara seperti itu karena ia sangat tau, kalau Dinda menganggapnya dosen yang galak.
Mendengar jawaban dari pak Edi, seisi ruangan pun tersenyum.
"E, e, enggak kok pak, kata siapa.? Pak Edi baik kok.! Malahan baik banget, dari pada dosen baru yg gantiin pak Edi.? Iiiihhhhh galak bangettttt.! Pasti pak Edi belum kenal deh sama itu dosen.?" Jawab Dinda gugup sambil melirik ke arah Erik, karena ia sengaja sedang menyindirnya.
Mendengar sindiran dari Dinda, lagi-lagi Erik pun hanya tersenyum.
"Eeeemmm mas tau, itu mah kamu kali yang bandel.?" Kata Arya sambil tersenyum menggoda Dinda, ia menggodanya dengan kata-kata seperti itu, karena ia sangat tau sifat Dinda adiknya itu seperti apa.
"Iiiiiiihhhhh mas Arya apaan sih.?" Kata Dinda sambil cemberut.
"Udah, udah jangan pada ribut.! Malu tuh sama pak Edi, sama ibu sari juga." Kata pak Irsyad tegas, sambil menatap kearah pak Edi dan juga Ibu Sari.
10 menit berlalu,,,,,,
Akhirnya pak Edi dan pak Irsyad pun menjelaskan kepada semuanya apa maksud dari pertemuan antara kedua keluarga tersebut, dan ternyata,,,,, mereka bertemu untuk membicarakan masalah perjodohan antara Dinda dengan anak pak Edi, yang tak lain adalah Erik.
"Mamaaah.?" Kata Dinda kaget mendengar kabar tersebut, karena sebelumnya pak Irsyad memang belum pernah menceritakan hal tersebut kepadanya.
"Iya sayang." Kata Ibu Yuli pelan sambil mengusap-usap pundak Dinda.
"T, t, tapi mah,,,,," Kata Dinda mencoba untuk menolak perjodohan tersebut, karena ia keberatan dijodohkan dengan laki-laki yang tidak ia cintai dan tidak ia kenal, karena seperti yang kita tau, sampai sekarang ia belum tau kalau putra pak Edi adalah Erik, dosen galaknya di kampus yang sering menghukumnya, dan sepertinya meskipun ia tau, ia tidak akan pernah mau dijodohkan dengannya.
"Udah sayang, kamu tenang aja.! Nanti biar mamah sama papah jelasin yah.? Lebih baik sekarang kita dengerin dulu tuh.! Kata-kata dari papah sama pak Edi." Kata Ibu Yuli mencoba untuk menenangkan Dinda, kemudian ia dan Dinda pun langsung mendengarkan obrolan pak Irsyad dan pak Edi tentang perjodohannya dengan putra pak Edi, yaitu Erik.
Mendengar kabar perjodohan tersebut, Erik justru terlihat tenang dan biasa saja, karena ternyata ia sudah mengetahui semuanya, kalau pak Irsyad dan pak Edi ayahnya, sudah menjodohkannya dengan Dinda dari dulu, akan tetapi karena ia terlalu teliti dalam memilih pasangan, ia pun lebih memilih untuk mengenal Dinda terlebih dahulu, dan itu sebabnya mengapa sekarang ini ia bisa ada dan numpang di rumah pak Irsyad, karena ia ingin tau seperti apa sifat perempuan yang akan dijodohkan dengannya, ia melakukan itu semua karena ia takut kalau sampai ia salah memilih pasangan, karena menurutnya pernikahan itu adalah hal yang sangat sakral dan bukan untuk main-main.
Namun sebenarnya saat pertemuan pertama ia dengan Dinda, ia sama sekali tidak tertarik dengannya, apalagi dengan sifat dan kelakuan Dinda yang sangat berbanding terbalik dengannya, dari cara ia berpakaian, berbicara, Erik sama sekali tidak menyukainya.
Namun entah mengapa, semakin sering ia melihat Dinda, perasaannya sedikit demi sedikit berubah, semakin lama ia semakin mengagumi nya, karena menurutnya Dinda itu adalah perempuan yang baik, hanya saja Dinda itu butuh seseorang yang bisa membimbingnya, dan ia sangat yakin kalau dirinya pasti bisa membimbingnya agar bisa berubah menjadi perempuan yang baik.
Itu sebabnya, ia mau pernikahannya dengan Dinda dipercepat supaya ia bisa membimbing dan menjaga Dinda sepenuhnya, karena ia khawatir kalau Dinda seperti itu terus, ia akan dimanfaatkan banyak lelaki, apalagi semenjak kejadian Adit dan Dinda di gudang tadi, ia pun jadi semakin khawatir kepadanya, namun sepertinya bukan hanya khawatir, ia melakukan itu semua, karena ia sudah terlanjur mencintai Dinda dan takut kehilangannya.
Dan itu sebabnya juga, saat ia melihat kejadian Adit dan Dinda di gudang tadi, dengan segera ia pun langsung menelpon orang tuanya dan orang tua Dinda untuk segera pulang dan membicarakan masalah perjodohannya dengan Dinda, agar Dinda tau, karena diantara semua keluarganya dan keluarga Dinda, hanya Dinda yg belum tau masalah perjodohan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Dinda pasti kaget siapa yg akan di jodohin sama Dinda🤭🤭🤭🤭
2021-11-24
0
tursina anriasi
perjodohan sllu bikin best🤭❤️
2021-03-11
1
Abdi Permana
Dan akhirny perjodohan juga 😁
2020-10-28
16