Melihat keadaan Dinda seperti itu, Erik pun langsung duduk di atas ranjang tepat dibelakangnya, kemudian ia pun langsung mengusap-usap pundaknya.
"Ssssssttttt mamah dingin bangeeeeet.? Dinda pengin dipeluuuuk.!" Kata Dinda merengek manja sambil memegang erat tangan Erik, ia berbicara seperti itu, karena setaunya Ibu Yuli lah yang sedang duduk di belakangnya sambil mengusap-usap pundaknya, ia tidak menyadari kalau ternyata orang tersebut adalah Erik suaminya.
Mendengar rengekan manja dari Dinda, tanpa basa-basi Erik pun langsung berbaring disampingnya, kemudian ia pun langsung memeluknya dengan erat.
"Ssssssttttt mamah masih dingiiin.? Ssssssttttt dingin banget mamaaah.?" Kata Dinda sambil terus merintih kedinginan di pelukan Erik.
"Eeemmm masih dingin yah.? Saya peluk lebih erat lagi yaaah.? Biar kamu enggak kedingin." Kata Erik penuh perhatian, sambil mengeratkan pelukannya ke tubuh Dinda.
Mendengar suara Erik, seketika Dinda pun langsung membuka selimut yang menutupi wajahnya.
"P, p, pak Erik.? Pak Erik ngapain di kamar Dinda.?" Kata Dinda gugup dengan raut wajah merah karena malu, karena ia baru sadar kalau ternyata dari tadi Erik lah yang sedang memeluknya, kemudian dengan segera ia pun langsung melepaskan pelukan Erik itu dari tubuhnya.
Melihat tingkah laku Dinda seperti itu, Erik pun tersenyum tipis.
"Kamu kenapa, kamu malu.? Kamu enggak usah malu.! Bukanya semalam juga kamu bobo dipelukan saya sampai pagi.?" Kata Erik sambil menatap wajah cantik Dinda.
Mendengar kata-kata dari Erik, Dinda hanya bisa terdiam, sambil terus menggigil kedinginan.
"Tuh kan kamu kedinginan.! Sekarang saya peluk lagi yah, biar hangat.?" Kata Erik penuh perhatian, kemudian ia pun langsung memeluknya kembali.
"Ssssttttttt pak Erik peluknya yang kenceng.! Dinda Ssssssttttt dingiiiin.?" Kata Dinda dengan sangat manjanya.
"Ya udah saya peluk yang kenceng yaaah.? Biar kamu enggak kedinginan lagi." Kata Erik sambil tersenyum dan mengeratkan pelukannya itu ke tubuh Dinda, sampai akhirnya tubuhnya pun berkeringat dan berhenti menggigil.
"Kamu sakit kenapa enggak kasih tau saya.? Kalau tadi kamu kasih tau saya, kan saya enggak akan nguhukum kamu, apalagi sampai kamu kehujanan kaya tadi.? Saya minta maaf yah.?" Kata Erik serius, sambil menatap dalam wajah cantik Dinda.
Mendengar kata-kata dari Erik, Dinda tidak menjawabnya, ia hanya terdiam.
"Pak Erik tuh sebenernya kenapa sih.? Tadi aja di kampus galak banget.! Sekarang aja sok perhatian ke gw.? Apa jangan-jangan, pak Erik baik ke gw karena pak Erik takut disalahin sama mama lagi, karena tadi udah menghukum gw sampai sakit kaya gini.?" Kata Dinda dalam hati bingung dan sedikit curiga dengan tingkah laku Erik yang sering berubah-rubah itu.
"Heemmm.! Kalau itu sampai bener, berarti pak Erik itu licik banget.! Iiiiiihhhhh dasar suami jahat.! Kenapa sih mama sama papah jodohin gw sama pak Erik.? Udah jahat, kasar lagi.! Pokoknya pak Erik itu ngeselin, ngeselin, ngeselin.!" Kata Dinda lagi dalam hati, sambil menatap sinis wajah Erik yang sekarang ini masih terus memeluknya.
"Kamu kenapa, kok kamu diem.?" Kata Erik bingung melihat Dinda terdiam seperti itu.
"Oh e, e, enggak, Dinda enggak pap,,,,,," Seketika ucapan Dinda terpotong.
"Saya minta maaf, kamu mau kan maafin saya.?" Kata Erik mencoba untuk meminta maaf lagi kepada Dinda.
"D, d Dinda mau ke kamar mandi dulu.! Dinda mau pipis." Kata Dinda ketus karena ia belum ikhlas memaafkan Erik, kemudian ia pun langsung melepaskan pelukan Erik dari tubuhnya, dan mencoba untuk melangkah pergi menuju kamar mandi, namun belum sempat ia melangkah, tiba-tiba Erik sudah menarik tangannya dengan kuat, sehingga ia pun terjatuh dan terbaring dipelukannya kembali.
"P, p, pak Erik mau ngapain.? Lepasin.! Dinda mau pip,,,,,,," Belum sempat Dinda menyelesaikan ucapannya namun sudah terpotong.
"Kamu kenapa enggak jawab.? Kamu marah sama saya.? Ia saya salah, saya minta maaf yah.?" Kata Erik serius, sambil menatap dalam wajah cantik Dinda, sepertinya sekarang ini ia benar-benar merasa sangat bersalah kepadanya dan ia pun serius ingin meminta maaf karena telah membuatnya sakit seperti sekarang ini.
Mendengar Erik yang lagi-lagi meminta maaf kepadanya, Dinda tidak menjawabnya, ia hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap dalam wajah Erik.
"Terimakasih yah.?" Kata Erik sambil tersenyum dan mengusap-usap rambutnya.
##########
Jangan lupa.!!!
like, coment, vote dan rate yah.!!!
karena satu like dari kalian sudah membuat saya semakin semangat untuk berkarya 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Dela Aulia
kalimatnya kepotong mulu....contohnya... "dinda mau pi..."
2022-04-29
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kapan saling cinta ya🤔🤔🤔🤔🤔🤔
2021-11-24
0
Heni Yuhaeni
seharusnya erik nyadar, kenapa dinda g ngerjain tugas, jngn malah di kasih hukuman yg berakibat sakit.
2021-02-03
3