Mendengar jawaban dari Tika, Erik pun hanya bisa teridam, sepatah kata pun tak terucap dari bibirnya.
"Apa, Dinda sakit.? Dan saya sebagai suaminya enggak tahu tentang itu.? Bahkan saya malah justru menghukumnya.? Suami macam apa saya ini.?" Kata Erik dalam hati kaget dan panik, sepertinya sekarang ini ia merasa sangat bersalah.
"Tunggu dulu.! Kalau Dinda udah pulang, terus Dinda pulang sama siapa, naik apa.?" Kata Erik lagi dalam hati khawatir, karena ia sangat tahu kalau Dinda tidak bisa pulang sendiri, namun meskipun ia khawatir, sebagai Dosen ia berusaha tetap profesional, Ia tetap melanjutkan mengajar murid-muridnya meskipun sebenarnya perasaannya sekarang ini sudah tidak fokus dan tidak karuan, karena memikirkan keadaan Dinda, Dinda dan Dinda istri tersayangnya itu.
**********
DI TEMPAT BERBEDA, DI RUMAH PAK IRSYAD.
Terlihat Dinda yang baru saja sampai dari kampus dan masuk ke dalam kamarnya dengan keadaan yang sudah tidak karuan, wajah Dinda telihat semakin pucat dan lelah, badan Dinda pun terlihat semakin lemas, belum lagi pakaian Dinda yang basah kuyup.
"Sayang, kok kamu udah pulang.?" Kata Ibu Yuli yang baru saja masuk ke dalam kamar Dinda.
"Kamu kenapa, kamu sakit.? Kok muka kamu pucat banget sih.?" Kata Ibu Yuli lagi panik dan khawatir, melihat keadaan Dinda Putri tersayangnya seperti itu.
"Iya mah, kepala Dinda pusing bangeeet.?" Kata Dinda dengan keadaan yang sangat lemas sambil merengek manja.
"Kok bisa jadi kaya gini, emang tadinya kenapa.?" Kata ibu Yuli semakin penasaran.
Mendengar pertanyaan dari Ibu Yuli, Dinda pun langsung menjelaskan semuanya, kalau ia baru saja mendapat hukuman dari Erik, karena ia tidak mengerjakan tugas darinya.
"Ooohhh gitu ceritanya.? Ya udah, tar mamah panggil dokter Tia kesini yah.? Takut nya kamu kenapa-napa lagi." Kata ibu Yuli khawatir dan penuh perhatian, ia berniat memanggil dokter Tia untuk memeriksa keadaan Dinda sekarang ini, dan Dokter Tia itu adalah dokter pribadi keluarga Pak Irsyad.
Melihat Ibu Yuli sekhawatir itu, bahkan sampai mau memanggil Dokter Tia, Dinda pun akhirnya memberi tahu semuanya kenapa dirinya bisa Demam seperti sekarang ini.
"Mamaaah, sebenarnya bukan cuma itu kenapa Dinda bisa sakit kaya giniiii.? Tapi,,,,, Dinda mau kasih taunya takuuut, Dinda takut kalau mamah marah sama Dindaa.?" Kata Dinda manja, dengan raut wajah yang sangat ketakutan.
"Sayaaang, emang kenapa kamu bisa sakit kaya gini.? Kalau ada apa-apa kasih tau mamah dong.! Udah enggak usah takut, cepet kasih tau mamah.!" Kata ibu Yuli semakin khawatir.
"T, t, tapi mamah janji yah jangan marah sama Dinda.?" Kata Dinda gugup.
"Iya sayang, mamah janji enggak bakal marah.! Tapi kamu haru jujur dong sama mamah kalau ada apa-apa.! Udah cepetan kasih tau mamah.!" Kata ibu Yuli mencoba untuk meyakinkan Dinda lagi, agar ia mau jujur.
"Maaah, sebenarnya semalaman Dinda bobo enggak pakai baju, soalnya semalam waktu Dinda bobo, pak Erik buka baju Dinda, terus pas Dinda bangun Dinda kedinginan, ditambah lagi tadi dikampus Dinda hujan-hujanan, karena pak Erik ngehukum Dinda, jadinya sekarang Dinda sakit kaya gini maaah.?" Kata Dinda manja dengan raut wajah merah karena malu.
Mendengar kata-kata dari Dinda, Ibu Yuli pun langsung tersenyum, karena lucu melihat tingkah laku Dinda yang sangat polos, sampai-sampai hal seperti itu ia kasih tau kepada dirinya.
"Iiiiiiihhhhh kok mamah malah senyum sih.?" Kata Dinda kesel dengan raut wajah yang semakin malu.
"Mamah enggak nyangka sayang, sekarang anak mama udah gede, bobonya udah ada yang nemenin." Kata ibu Yuli sambil tersenyum menggoda Dinda, sepertinya sekarang ini ia sangat senang melihat Dinda putrinya yang sangat manja itu sekarang sudah gede dan sudah memiliki suami.
"Tapi ngomong-ngomong, semalam suami kamu ngapain aja nih sama kamu.?" Kata ibu Yuli lagi sambil terus tersenyum menggoda Dinda.
"Mamaaaah.!" Kata Dinda semakin malu.
"Eeemmmmm mamah tau, kayaknya ada yang mau kasih mamah cucu nih sebentar lagi." Kata ibu Yuli lagi sambil tersenyum, karena membayangkan betapa buasnya Erik kepada Dinda semalam, sampai-sampai ia tidak sabar dan langsung membuka semua pakaian yang Dinda kenakan.
"Iiiiiihhhhh mamah ngomong apa sih.? Semalam Dinda enggak ngapa-ngapain sama pak Eriiiiik." Jawab Dinda sambil merengek manja.
"Enggak, gak ngomong apa apa.! Ya udah kamu istirahat yah.? Mamah mau kebawah dulu." Kata Ibu Yuli mencoba untuk mengalihkan pembicaraan, kemudian ia pun langsung melangkah pergi keluar dari kamar Dinda.
2 Jam berlalu,,,,,
MASIH DI KAMAR DINDA.
Terlihat Dinda yang sedang kesusahan untuk istirahat dan tidur.
"Ssssssttttt Aduhhhh kok dingin banget sih.? Padahal kan tadi udah di periksa sama dokter Tia.?"
Kata Dinda sambil merintih kedinginan, ia berbicara seperti itu, karena tanpa sepengetahuan dari kita, tadi Dokter Tia sudah datang ke rumahnya dan memeriksa keadaannya.
"Aduuuuh, ssssssttttt dingin bangeeet.?" Kata Dinda terus merintih kedinginan, kemudian ia pun langsung menutupi seluruh tubuh dan wajahnya menggunakan selimut, sehingga ia tidak menyadari kalau Erik sudah pulang dan sedang berdiri tepat disampingnya.
"Kasihan kamu.! Sampai sakit kaya gini, maafin saya yah.?" Kata Erik dalam hati, sambil menatap kearah Dinda yang masih terus merintih kedinginan, sepertinya ia sengaja pulang lebih cepat dari biasanya, karena ia sangat mengkhawatirkan keadaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
itu mah nyiksa Erik bkn ngasih hukuman
2021-11-24
0
Princeess alnhy
ya elah dinda,,,sepolos apa sih dirimu,,padahal udh kuliah loh,,bkn anak smp lagi,,,masa iya sampai bilang ke mamanya soal erik buka bajunya,,,jangan" klw udah disentuh sm erik,,,,bilang juga sm mamanya.....
2021-05-05
3
Mira Wahyuni
noh...puas dah nyiksa istri
2021-03-01
12