Aku Istri Pengganti Yang Tidak Dianggap
Naya Tarian, dia gadis cantik, polos dan memiliki kriteria sedikit pendiam. Tetapi saat di ajak berbicara secara empat mata, dia orang yang bisa dikatakan mudah berbaur kepada siapapun.
Sejak kecil, Naya telah kehilangan kedua orang tuanya. Dan dia pun di adopsi oleh sang paman.
Naya sebenernya anak orang kaya, tetapi semenjak ia kehilangan orang tua, harta kekayaan mereka di kuasai oleh sang paman. Sedangkan ia, sekarang ini hanya dianggap seperti pembantu dirumah tersebut.
Sang paman memiliki dua anak yaitu Yolanda dan Loiner. Sejak kecil, mereka tidak pernah kurang kasih sayang, mereka selalu di manja apapun yang kedua orang itu minta. Bahkan, kedua orang itu lulusan dari universitas terkemuka di dunia. Dan sekarang mereka telah kembali ke Indonesia.
"Naya" panggil Yolanda.
Mendengar namanya di panggil, Naya langsung memutar tubuhnya melihat orang tersebut yang baru saja memanggil namanya adalah Yolanda.
"Apa yang sedang kamu lakukan disini Nay?" tanya Yolanda melihat.
Kedua orang itu berada di taman belakang.
Naya tersenyum, "Seperti biasa, aku sangat menyukai menikmati udah segar di pagi hari".
Yolanda tertawa, "Kamu ada-ada saja. Ini sudah jam 11 siang. Kenapa kamu berkata ini masih pagi? Oh iya, aku ingin memberitahu mu kalau bulan depan aku akan menikahi pria pujaan hati ku. Kamu tau siapa dia kan?".
Dan lagi-lagi Naya tersenyum, "Mmmmm, aku tau".
"Bagus deh kalau kamu tau Nay. Terus, apa kamu tidak berencana menikah? Umur kamu terbilang tidak mudah lagi. Bahkan, kamu lebih tua dari ku. Ayolah, menikahlah Nay. Kamu tidak bosan tinggal dirumah ini terus? Aku saja yang baru kembali dari Amerika sudah bosan. Apalagi kamu yang sejak kecil tinggal disini".
Naya menghela nafas, "Entahlah, untuk saat ini aku belum kepikiran menikah. Tidak tau kalau tahun depan".
"Wah, sepertinya kamu sedang melihat seseorang nih untuk dinikahi. Iyakan? Ayo kamu ngaku".
"Tidak. Terus, kapan tanggal pernikahannya? Kamu sudah membicarakan kepada paman dan bibi kalau kamu mau menikah?".
"Tentu saja mereka tau Nay. Bahkan keluarga Reyhan sendiri yang mempercepat pernikahan ini. Sepertinya mereka tidak sabar lagi ingin segera memiliki cucu dari kami berdua Nay. OMG!".
"Selamat yah. kamu sangat beruntung sekali bisa mendapatkan Reyhan pria tampan yang sangat pekerja keras dan juga dari keluarga terpandang".
"Mmmmm, aku sangat bahagia sekali Nay. Aku jadi tidak sabar lagi ingin menikah dengannya hahahaha".
Reyhan Dirgantoro... Ia baru saja mendirikan sebuah perusahaan besar yang berada di tengah pusat ibu kota. Perusahaan ia bergerak di bidang ekspor dan impor bahan mentah dari tanah air tercinta. Sejak kecil, ia sudah di ajarkan menjadi seorang pengusaha muda oleh sang ayah Lukman Dirgantoro dan keinginan itu pun benar-benar terjadi.
"Tuan, ada meeting jam 1 siang nanti" ucap Paris sekretaris Reyhan.
"Mmmmm" jawab Reyhan menghentikan pekerjaannya menatap Paris. "Bulan depan aku akan menikah".
Paris tersenyum, "Apa dia nona Yolanda tuan?".
"Mmmmm, dia cantik bukan?" senang Reyhan memuji sang calon istri.
"Iya tuan, dia cantik dan juga dewasa. Saya rasa, dia benar-benar tipe ideal tuan".
"Benar, dia sangat tipe ideal ku sekali. Aku sangat bersyukur sekali bisa menikahi dia. Kira-kira, cincin pernikahan seperti apa yang harus aku beli untuknya Paris? Kamu tau?".
Paris bergumam, lalu mengeluarkan ponselnya dari dalam jas menunjukkan sebuah gambar di hadapannya. "Bagaimana kalau ini menurut tuan?".
"Ini cincin keluaran terbaru dari brand xx tuan".
Reyhan menatap cincin tersebut dengan intens, lalu ia tersenyum. "Mmmmm, kamu ambil cincin itu sekarang juga. Aku rasa dia akan menyukainya".
"Baik tuan".
Paris kemudian keluar dari dalam ruangannya. Reyhan mendengar ponselnya berdering mendapatkan panggilan dari sang kekasih yang tak lain adalah Yolanda.
"Iya sayang?".
"Coba kamu tebak aku dimana?".
Reyhan mengernyitkan dahi, "Aku tidak tau sayang. Kamu sedang dimana?".
Ceklek!
"Taraaaa... Aku disini Reyhan".
Reyhan pun tertawa senang, ia bangkit berdiri dari kursi kebesarannya menghampiri Yolanda langsung memeluknya dengan sangat erat dan juga memberikan ciuman yang begitu sangat keduanya sukai.
"Hahahaha... Aku membawa bekal makan siang untuk mu sayang" Yolanda menaruh diatas meja. Namun saat itu juga Reyhan malah menjatuhkan tubuh Yolanda diatas sofa sembari menyentuh pipi mulus sang kekasih dengan lembut.
Yolanda tersenyum senang, ia tau kalau Reyhan sudah memperlakukannya seperti ini. Itu artinya, Reyhan sedang mengajaknya bercinta. Dan benar sekali, Reyhan kini menciumi leher jenjangnya dan juga kedua tangannya tak henti-hentinya meraba anggota tubuhnya.
"Sayang, apa kita akan melakukannya disini?" bisik Yolanda.
Reyhan menghentikan aksinya, ia melihat keambang pintu segera membawa tubuh Yolanda ke dalam ruangan istirahat yang biasanya ia gunakan. Disana keduanya telah berada di atas ranjang, Yolanda lalu memberikan ciuman dan di balas oleh Reyhan hingga ciuman itu semakin lama semakin panas.
"Rey, aku sangat menyukai setiap sentuhan mu. Kamu selalu berhasil membuat ku bergairah" ucap Yolanda begitu sangat seksi di kedua telinga Reyhan.
Reyhan lalu melepas satu persatu pakaian yang melekat di tubuh kekasih, "Sayang, aku mencintai mu, aku sangat mencintaimu. Aku ingin segera memiliki mu" hingga tubuh keduanya polos tanpa dibaluti sehelai benang pun yang tersisa disana.
Reyhan menatap setiap lekukan tubuh Yolanda begitu sangat indah dan menyentuhnya kembali hingga tangan Reyhan berhenti di buah dada Yolanda.
"Aakkhhh....!!" Yolanda memberikan desa*han membuat Reyhan semakin bersemangat mencium pu*tingnya. Dan lagi-lagi suara merdu itu Reyhan dengarkan. Dan sekarang, terjadilah percintaan di keduanya.
.
Sore ini hujan turun, Naya berada di dalam kamar, ia melihat keluar jendela kamar dengan tatapan kosong mendengar setiap rintikan hujan.
Lama beberapa menit, Naya mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya. Mengetahui dari suara tersebut, Naya langsung bisa menebak kalau orang itu adalah sang bibi.
Ia lalu membuka pintu.
"Iya Bi?".
"Sedang apa kamu di dalam kamar?" tanyanya dengan suara kasar. "Ayo ikut aku, ada pekerjaan yang harus kamu kerjakan".
Tanpa menolak, Naya pun mengikuti dari belakang.
"Duduk!".
Naya mengernyitkan dahi, ia merasa heran kepada bibinya itu yang tiba-tiba menyuruhnya duduk.
"Tidak usah melihat ku seperti itu. Sekarang kamu duduk".
Naya kemudian melihat pamannya itu juga berada disana bersama dengan Loiner.
"Ada apa paman?" tanyanya.
"Duduklah dulu Nay. Ada hal penting yang ingin kami bicarakan dengan mu".
"Iya paman, apa itu?".
"Begini Nay" Sang paman menarik nafas. "Kira-kira kapan rencana mu menikah? Bulan depan Yolanda akan segera menikahi putra dari keluarga besar Dirgantoro. Paman rasa kamu mengenal calon suami Yolanda".
Naya terdiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Soraya
permisi numpang duduk dl ya kak
2023-07-11
1
Anne Soraya
lanjut
2022-12-29
3