Hingga akhirnya pintu kamar Reyhan terbuka, Naya lalu melihat pria dingin itu berdiri tepat di hadapannya dengan wajah datar.
"Akh, ternyata kamu ada di kamar Rey" Naya tersenyum. "Itu Rey, aku ingin mengajak mu makan malam bersama. Ayo".
Reyhan bukannya menjawab pertanyaan Naya, ia malah semakin berjalan mendekati Naya dengan wajah datar itu. Kemudian Naya melihatnya dengan wajah bingung, ia bertanya ada apa dengannya.
Tetapi Reyhan lagi-lagi tidak menjawabnya hingga akhirnya Reyhan pergi begitu saja dari hadapannya menuruni anak tangga.
"Rey, kamu mau kemana? Rey?".
Naya pun akhirnya pasrah, ia melihat punggung Reyhan semakin menjauh dari hadapannya. Lalu ia juga pergi meninggalkan pintu kamar Reyhan, ia kembali ke meja makan. Ia melihat hidangan yang tadi ia masak begitu cukup banyak pas untuk mereka berdua bagi.
"Ya sudah kalau dia tidak mau makan. Lebih baik aku makan sendiri".
.
Sekarang Reyhan berada di dalam club, ia tengah duduk di salah satu kursi yang berada di depan si bartender dengan segelas alkohol.
Kemudian seorang wanita menghampiri dirinya, wanita itu terlihat sangat cantik dan juga modis. Reyhan pun langsung melihat kepadanya dengan senyuman di wajahnya.
"Siapa nama mu?" Reyhan menanyakan namanya. Lalu wanita itu mendudukkan diri di samping Reyhan, ia meneguk dengan sekali tegukan saja alkohol milik Reyhan, setelan itu ia melihat Reyhan dengan senyuman manja.
"Kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan ku?" Reyhan bertanya lagi mencoba menyentuh wajahnya. Tetapi wanita itu malah menghentikan tangan Reyhan dengan jemari lentiknya.
"Kamu menyukai ku?" ia tersenyum menggoda. "Baiklah, kalau kamu penasaran aku akan memberitahu nama ku siapa. Kenalin, nama ku Naila".
"Naila?" Reyhan meminta kepada si bartender satu jelas alkohol lagi. "Nama yang indah. Siapa yang memberikan nama itu kepada mu?".
"Tentu saja kedua orang tua ku. Lalu bagaimana dengan mu? Boleh aku tau siapa nama mu?".
"Reyhan, kamu panggil saja dengan sebutan itu. Aku tidak akan keberatan".
Naila pun tersenyum semakin lebar, ia menyentuh dada bidang Reyhan dengan lembut dan memberikan sebuah kecupan yang begitu sangat menggodanya di leher jenjang Reyhan.
Reyhan tertawa kecil, "Apa malam ini kamu ingin berkencan dengan ku?".
Sejenak Naila terdiam.
"Kenapa? Kamu tidak menginginkan aku?".
"Baiklah, malam ini aku mau berkencan dengan mu".
Keduanya pun segera meninggalkan club, mereka langsung menuju hotel berbintang yang terdekat berada di sana. Dan begitu keduanya berada di dalam kamar, Reyhan menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Ia melihat Naila memasuki kamar mandi, tidak lama setelah itu, Naila keluar menggunakan pakaian lingerie.
Reyhan tersenyum tipis, wanita yang berada di hadapannya itu mampu membuat aura kejantanannya kembali hidup. Ia lalu menarik tubuh Naila ke dalam pelukannya, ia mencium aroma tubuh Naila begitu sangat menggodanya.
"Kamu sangat seksi sekali honey" bisik Reyhan.
"Apa aku begitu sangat menggoda mu?".
Dengan lembut Naila melepaskan satu persatu pakaian yang melekat di tubuh Reyhan. Dan sekarang dada bidang itu begitu sangat menggoda, Naila kemudian mencuci dada Reyhan hingga leher jenjangnya.
Merasa ada sesuatu yang bergejolak di bawah sana, Reyhan pun langsung membawa tubuh Naila keatas ranjang. Ia menatap kedua manik mata Naila dengan intens, kedua mata itu terlihat begitu sangat membutuhkan dirinya, ditambah aroma tubuh Naila yang begitu sangat enak. Reyhan lalu mencoba mengulurkan tangannya, ia menyentuh bagian paha Naila hingga suara yang begitu sangat seksi terdengar di kedua telinganya.
"Lagi honey, aku sangat menyukai suara desa*Han mu. Ayo sebutkan nama ku Reyhan".
Naila pun semakin menjadi-jadi, ia melakukan seperti yang baru saja Reyhan ucapkan hingga akhirnya Reyhan mengeluarkan sebuah cairan putih tanpa melakukan hubungan badan.
Reyhan lalu menjatuhkan tubuhnya, ia melihat Naila menimpah tubuhnya.
"Kenapa sampai disini saja?" tanya Naila kesal.
Reyhan tersenyum, ia menyisihkan anak rambut Naila yang tergerai membuat kecantikan Naila tidak bisa ia lihat dengan jelas.
"Kenapa hhhmmm? Kenapa wajah mu terlihat kesal seperti itu?".
"Ck, aku rasa kamu sedang mempermainkan aku disini".
Reyhan tertawa.
"Sudahlah, tidak apa-apa, meskipun kamu sudah berhasil membuat ku marah, tapi tidak salah juga kamu tidak menyetubuhi aku. Sekarang katakan berapa bayaran yang akan kamu berikan?".
Reyhan memeluk tubuhnya, "Berapa yang kamu inginkan honey?".
"5 juta saja. Aku rasa kamu memiliki uang sebanyak itu".
"Baiklah, aku akan memberikan uang sebanyak itu untuk mu" Reyhan mengangkat tubuhnya, ia mengeluarkan ponselnya dari dalam saku meminta berapa nomor rekening Naila. Begitu Naila memberikan, hanya menunggu 1 menit saja, uang tersebut telah masuk ke dalam rekeningnya.
"Ooo, wah.. Sepertinya kamu orang kaya" Naila tersenyum senang. "Terima kasih sudah mau memberikan aku uang sebanyak ini. Rasanya aku ingin berlangganan dengan mu, bagaimana kalau kita tukaran nomor?".
"Mmmmm" angguk Reyhan setuju memberikan nomor ponselnya. "Nanti aku akan menghubungi mu".
"Benar".
.
Jam 1 malam Reyhan kembali kerumah. Ia melihat semua lampu rumah menyala.
kemudian ia melihat Naya terlelap tidur diatas sofa dengan pakaian dingin, ia pun berjalan mendekati.
"Apa yang sedang dia lakukan disini?" batin Reyhan.
Setelah itu ia pergi menaiki anak tangga, namun saat itu juga ia mendengar suara Naya menyebut namanya.
"Jangan pergi, aku mohon jangan pergi Rey. Jangan tinggalkan aku, kamu sudah berjanji kepada ku kalau kamu akan menikahi ku. Jangan pergi Rey".
Reyhan pun langsung memutar tubuhnya, ia melihat Naya sedang mengigau memanggil namanya sampai berulang kali.
Tidak lama setelah itu, Naya kedinginan, AC ruangan tersebut begitu sangat dingin. Melihat Naya seperti itu, tiba-tiba ia merasa kasihan, dan pada akhirnya ia pun membawa Naya masuk ke dalam kamarnya tanpa sepengetahuan Naya.
"Aaiisss, bagaimana bisa dia memiliki tubuh seberat ini? Ck".
Reyhan lalu keluar dari dalam kamarnya, ia segera meninggalkan kamar Naya menuju lantai dua. Ia kemudian memasuki kamarnya, dengan tubuh lelah langsung masuk ke dalam kamar mandi membersihkan tubuhnya. Tidak lama setelah itu, ia keluar dengan tubuh segar.
Ting!
Sebuah notifikasi masuk ke dalam ponselnya, ia melihat pesan tersebut berasal dari Naila.
"Kamu sedang apa? Aku rasa kamu sudah di rumah ❤️".
Melihat pesan tersebut, Reyhan tersenyum tanpa berniat membalas pesan Naila.
Lalu ia membaringkan tubuhnya diatas ranjang, dan sebelum ia menutup kedua mata, bayangkan Yolanda kembali menghantui jiwa dan raganya.
"Apa yang sedang kamu lakukan sekarang sayang? Aku sangat merindukan mu. Rasanya aku ingin mengakhiri ini semua tanpa kehadiran mu".
Reyhan membuka laci meja samping tempat tidur, ia melihat cincin pernikahannya dengan Yolanda. Tanpa ia sadari, ia pun meneteskan air mata meremas cincin tersebut dengan sangat erat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Cetak Photommp
menjijikan kotor ni laki!
2023-04-02
1