Bab 13

"Ada apa Nay?" Rian berjalan mendekati Reyhan bersama dengan Paris. Ia lalu tertawa melihat keduanya, "Kalian mau kemana?" tanyanya.

Reyhan terdiam, ia melihat Naya dengan wajah dingin seperti sedang mengejeknya.

"Oh iya Nay, ini dia pimpinan di perusahaan ini. Namanya Reyhan Dirgantoro. Aku rasa kamu tidak mengenalnya karna ini baru pertama kali kamu melihatnya. Ayo berikan salam kepadanya".

Naya masih terdiam, tidak lama setelah itu ia melihat Reyhan kembali.

"Dia tuan Reyhan" ucap Rian.

Kemudian Naya menarik sudut bibirnya, lalu ia menundukkan kepala di hadapan Reyhan sambil berkata.

"Selamat pagi tuan" ucapnya.

Reyhan tersenyum menyeringai, lalu pergi meninggalkan mereka begitu saja membuat Rian heran kepada rekannya itu tiba-tiba pergi begitu saja.

"Nay, tidak usah perdulikan dia. Reyhan memang seperti itu, tapi itu semua semakin bertambah sejak dia kehilangan istrinya".

"Mmmmm" angguk Naya.

.

"Tuan!" panggil Paris.

Reyhan menghentikan langkahnya.

"Kenapa nona Naya berada disini? Bagaimana bisa dia mengenal Rian?".

Reyhan memutar tubuhnya melihat kearah Rian dan Naya yang sedang menunggu pintu lift.

"Aku tidak tau, biarkan saja" jawab Reyhan.

Paris menghela nafas, "Tuan tau sendiri Rian orangnya seperti apa. Aku takut kalau sesuatu terjadi dengan nona Naya".

"Biarkan saja, apa perduli mu kepadanya? Aku jauh lebih senang kalau Rian menggunakan dia sebagai teman tidurnya".

Paris terkejut, "Kenapa tuan berkata seperti itu? Nona Naya adalah istri tuan sendiri".

Reyhan tertawa, "Dia hanya istri diatas kertas Paris, tidak lebih dari itu semua".

Paris pun langsung terdiam, ia tidak akan membahas itu lagi. Tetapi ia tidak tega kalau sampai Rian memanfaatkan Naya, karna ia sangat tau jelas Rian orangnya seperti apa. Rian adalah laki-laki playboy yang pernah ia temukan sepanjang hidupnya. Bahkan bisa dibilang, setiap malam Rian selalu mengencani wanita mana pun. Ia tidak akan perduli, dan sekarang wanita incaran dia adalah wanita bos dia sendiri.

Paris lalu mengikuti langkah kaki Reyhan, mereka hendak menemui beberapa tamu yang baru saja datang dari Prancis. Dan sekarang ini mereka berada di sebuah restoran, Reyhan melihat beberapa hidangan telah tersaji diatas meja. Paris lalu memberitahu sang manager untuk menutup restoran mereka untuk beberapa jam ke depannya.

Setelan itu, tidak lama kemudian. Tamu tersebut telah tiba disana, Reyhan langsung tersenyum senang menyambut kedatangan mereka.

"Hahahaha... Apa kabar tuan Willy? Lama tidak bertemu" Ujar Reyhan memberi salam dibalas oleh tuan Willy bersama dengan rekan-rekannya yang lain. "Mari, silahkan duduk tuan".

"Hahahaha... Terima kasih Reyhan. Semakin hari kamu semakin sukses saja. Akh iya, aku turut berdukacita atas meninggalnya istri mu. Kamu baik-baik saja?".

Reyhan mengangguk, "Aku baik-baik saja. Terima kasih belasungkawanya".

"Iya Reyhan".

Mereka semua langsung duduk kecuali Paris yang masih berdiri di belakang Reyhan.

"Kenapa kamu masih berdiri disitu? Duduklah Paris. Aku ingin kita semua sarapan pagi bersama menikmati hidangan ini semua hahahaha.. Bukan begitu?" tanyanya kepada rekan yang lain.

"Iya, mari bergabung bersama dengan kami".

Reyhan melihat Paris, ia lalu mengangguk mengiyakan perkataan mereka. Paris pun langsung duduk di kursi paling ujung.

"Sudah sangat lama sekali kami tidak pernah berkunjung ke Indonesia. Bagaimana kabar Lukman sekarang ini Reyhan?".

"Sepertinya biasa, papa baik-baik saja tuan".

"Benar" angguknya tersenyum senang. "Lukman pria tangguh yang pernah aku temui. Dia sangat kuat hahahhaha".

.

"Nay, ini ruangan ku. Lihatlah, kamu bisa melihat sepuas mu. Dan juga, memandang dari sini begitu sangat indah" Rian manarik tali gorden ruangannya hingga pemandangan tersebut terlihat begitu sangat indah. "Wah... Aku sangat suka".

Naya kemudian mendudukkan diri, ia melihat Rian masih berdiri disana. Sedangkan ia sama sekali tidak tertarik melihat kesana kemari, yang ada dalam pikirannya. Bagaimana jika nantinya ia bertemu juga dengan Reyhan? Tidak hanya dirumah saja, ia pasti akan membuat Reyhan lama-lama bosan kepadanya.

"Kamu melamun lagi Nay" ucap Rian membuat Naya tersadar. "Ada apa? Ayo cerita kepada ku kalau kamu tidak keberatan".

"Tidak ada apa-apa Rian. Lalu bagaimana dengan pekerjaan ku? Bukankah tadi kamu sudah menjanjikan sebuah pekerjaan untuk ku? Kenapa sampai sekarang kamu belum memberikan pekerjaan itu?".

Rian tertawa, ia mendudukkan diri tepat disebelah Naya.

"Kenapa kamu tidak sabaran sekali Nay hhhmmm?".

Naya spontan menjauh darinya, "Maaf Rian. Aku mohon jangan terlalu dekat seperti ini dengan ku. Aku tidak suka".

Rian pun terdiam, setelan itu ia berkata maaf kepadanya. Dan keduanya sempat terdiam, lalu Naya melihatnya, ia melihat pria yang berada di hadapannya itu merasa sangat bersalah sekali kepadanya. Merasa tidak enak, akhirnya Naya yang pertama kali mengajukan pertanyaan kepadanya.

"Kenapa sampai sekarang kamu belum juga menjawab pertanyaan ku Rian? Ayo katakan pekerjaan apa yang akan kamu berikan kepada ku?".

Rian melihatnya, ia pun tersenyum kecil.

"Tidak usah bersedih seperti itu, aku tidak marah kepada mu" ucap Naya mencoba memberikan penghiburan kepadanya. "Tapi kamu berhasil membuat aku kesal. Sampai sekarang lagi-lagi kamu tidak menjawab pertanyaan ku".

"Baiklah, aku akan menjawab pertanyaan mu. Tapi, terlebih dahulu aku ingin mengucapkan terimakasih banyak untuk mu. Bukan hanya saja cantik, tapi kamu baik hati sekali seperti malaikat".

Naya tersenyum kaku, "Jangan berkata seperti itu kepada ku Rian. Aku jadi merasa tidak enak sekali kepada mu".

"Hahahaha... Kamu membuat ku tertawa. Baiklah, aku akan memberitahu pekerjaan kamu di perusahaan ini. Mulai hari ini kamu akan menjadi sekretaris ku. Bagaimana? Kamu tertarik kan Nay?".

Tidak menjawabnya, Naya hanya dia saja sambil melihat Rian begitu saja seperti tidak mempercayai apa yang baru saja ia dengar.

"Ada apa Nay? Kenapa lagi-lagi kamu melihat ku seperti itu?".

"Apa aku tidak salah mendengar pekerjaan yang baru saja kamu berikan kepada ku Rian? Aku rasa kamu harus memikirkannya sekali lagi. Sekretaris seorang direktur tidak boleh sembarang seperti aku ini. Jadi karna itu, tolong kamu pikirkan lagi".

"Kenapa? Kamu pikir aku sedang bercanda Naya?".

"Bukan seperti itu Rian, aku hanya saja tidak mau kamu sembarangan memilih orang menjadi sekretaris mu. Pastinya, kamu harus memilih orang yang sudah pernah berpengalaman dan juga...

"Jangan khawatir Naya, aku juga tidak semudah itu mencari sekretaris yang bisa aku percayai. Tapi karna aku tau kalau kamu itu orangnya jujur, makanya aku menjadikan kamu sebagai sekretaris ku".

Naya tertawa kecil, "Jangan mudah menilai seseorang hanya dari luar saja. Kamu belum tau siapa aku Rian, bagaimana jika nantinya aku malah mengkhianati kamu dan membuat kamu hancur? Apa kamu tidak memikirkan sampai kesana?".

Terpopuler

Comments

nurul jannah

nurul jannah

lah kok malah kantornya raihan sih, aku kecewa thor 😔😔

2023-05-22

0

Cetak Photommp

Cetak Photommp

gara2 mulut dajalmu Paris, Ray main kekerasan sama istrinya! semoga kalian nyesel entar!!

2023-04-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!