Marry Me, Dev

Marry Me, Dev

Bab 1: Prolog

Seorang perempuan cantik menatap lurus ke arah seorang pria. Rambut hitam panjangnya ia kibaskan ke belakang. Matanya menatap nakal, ia gigit perlahan bibir bawahnya, mencoba untuk memancing hasrat pria tampan di hadapannya yang terduduk di sisi tempat tidur di sebuah kamar hotel.

Ia melepas sepatu adidas merah jambu dengan polet ungu yang dikenakannya, dan perlahan melepas jaket kulit hitamnya. Kini ia hanya memakai tank top berwarna hitam dan hot pants robek-robek berbahan denim yang membalut bagian tubuh bawahnya. Celana bergaya seksi itu menampilkan kakinya yang putih bak pualam, jenjang dan ramping. Matanya masih tertuju pada pria beralis tebal dan memiliki sorot mata yang begitu tajam.

Pria itu menatap perempuan cantik yang begitu menggoda di hadapannya. Jantungnya berdebar sangat kencang. Sekuat tenaga ia menahan hasrat yang perlahan terbangun seiring godaan dari perempuan cantik bermata sipit dan dengan bulu mata yang lentik itu.

Kemudian aksi sensualnya pun berlanjut, perempuan itu menarik tank top hitamnya ke atas dan terlepaslah benda itu dari tubuhnya. Dua bukit indah yang tertutup bra berwarna hitam kini terpampang nyata di hadapan pria tampan itu, membuat ia merasakan celana yang dikenakannya kian menyempit.

Pria itu masih menampakkan ekspresi dingin di wajahnya, padahal di dalam hati ia menahan setengah mati keinginannya untuk menghambur ke arah perempuan itu dan menjamah tubuh indahnya. Sorot matanya masih menatap tajam pada perempuan yang kini melucuti satu persatu pakaian yang melekat di tubuhnya.

Kini perempuan itu mulai menurunkan hot pants yang dikenakannya, mempertontonkan g-string hitam yang membalut indah inti tubuhnya. Kemudian, kedua tangannya yang lentik menggapai kaitan bra dipunggungnya.

Seketika pria itu beranjak dan menghampiri perempuan itu. Pria itu melingkarkan tangannya ke kedua sisi tubuh perempuan itu. Kedua tangannya menggapai kedua kaitan bra yang baru saja dilepaskan oleh pemiliknya, dan mengaitkannya kembali.

Kedua mata mereka bertatapan.

"Pake lagi baju Lo." Ucap pria itu dengan suara bassnya.

"Kenapa? Lo gak mau liat tubuh gue lagi?" Tanya perempuan itu dengan kecewa.

"Gue gak pernah liat tubuh lo dan gue gak ngelakuin ini sama cewek mahal kayak lo."

Perempuan itu tersenyum. Kata-kata pria itu terdengar seperti pujian dan begitu saja membangkitkan gairahnya.

Ia melingkarkan tangannya di sekeliling leher pria itu dan melu mat bibir pria tampan beralis tebal itu tanpa izin.

Pria itu berusaha melepaskan pagutan perempuan yang dengan beraninya menciumnya untuk kedua kalinya lebih dulu.

Namun perempuan itu begitu lihai dalam menciumnya. Pria itu tidak kuasa untuk menahan lagi gairah yang muncul seiring bibir mereka yang terus berpagut. Iapun mulai mengikuti permainan lidah perempuan itu di dalam mulutnya.

BRAK!!

Pintu kamar hotel itu didobrak.

Seorang pria tinggi bersetelan jas hitam, dengan sorot mata dingin, memandang ke arah mereka. Pria tinggi itu menundukkan pandangannya, berusaha untuk tidak melihat perempuan yang hampir telanjang itu.

Keduanya terkejut bukan main. Pria berjas hitam itu melayangkan sebuah pukulan pada pria beralis tebal itu hingga tersungkur ke belakang. Perempuan itu berteriak melihat pria yang baru saja diciumnya itu kini tersungkur akibat pukulan yang sangat keras dari pria berjas itu.

"Kris! Kenapa sih lo selalu aja ganggu gue?!" Teriak perempuan itu pada pria berjas hitam yang bernama Kris.

Pria beralis tebal itu bangkit dan balik memukul Kris. Merekapun terlibat baku hantam. Sampai akhirnya perempuan itu mengambil sebuah vas bunga yang terbuat dari keramik di sudut meja.

PRAKK!!

Perempuan itu melemparkan vas bunga yang lumayan berat itu ke arah kepala Kris. Seketika Kris tumbang tersungkur di lantai. Pria beralis tebal itu terbelalak melihat tingkah bar-bar dari perempuan yang masih belum berpakaian itu.

Perempuan itu segera memakai kembali pakaiannya dan menarik tangan pria itu keluar dari kamar hotel. Ia melihat beberapa pria berjas hitam di ujung lorong dan memutar arahnya ke tangga darurat.

Mereka berdua menuruni tangga dengan berlari sekuat tenaga, menghindari pria-pria bersetelan jas yang terus mengejar mereka. Namun saat tiba di lantai paling bawah, pria berjas lainnya sudah mencegat mereka.

"Nona Bella, tolong jangan lari lagi." Pinta seorang pria bersetelan jas hitam itu pada perempuan bar-bar yang bernama Bella.

"Please, lo harus bawa gue kabur. Kalo nggak lo juga bakal dapet masalah!" Pinta Bella pada pria beralis tebal.

Para pria bersetelan jas hitam tiba-tiba saja menyerang mereka. Seketika pria itu menghindar dan balik melayangkan pukulan demi pukulan pada pria-pria itu. Satu per satu mereka berhasil ditumbangkan, tersungkur di lantai dengan wajah dan hidung yang lebam.

Pria beralis tebal itupun menggenggam tangan Bella, dan membawanya berlari ke arah basement. Ia mengeluarkan kunci dan memasukkannya ke lubang kunci sebuah motor ducati merah yang terparkir di sana. Ia memakai helmnya dan membantu Bella untuk naik ke jok belakang. Saat Bella sudah duduk dengan aman, melingkarkan tangannya di perutnya, iapun segera tancap gas meninggalkan basement.

Saat keluar dari basement, beberapa pria berjas menghadang mereka. Namun pria itu terus menarik pedal gasnya lebih dalam dan mereka berhasil keluar dari area hotel.

Bella bersorak.

"YESS!! Lo emang keren, Dev!" Ucap Bella gembira karena berhasil lepas dari pria-pria berjas hitam yang mengejar mereka.

"Pegangan. Mereka pasti masih bakal ngejar kita." Ucap pria beralis tebal yang bernama Dev itu.

Bella mengeratkan pegangannya di sekeliling tubuh Dev. Dev melajukan motornya dengan kecepatan lebih tinggi lagi di jalanan malam kota Jakarta yang sudah agak lengang menuju ke pinggiran kota.

Setelah beberapa saat motor Dev sampai di sebuah gedung bertingkat di pinggiran kota Jakarta. Ia memarkirkan motornya di parkiran di lantai satu. Bella turun dari motor dan melihat ke sekeliling. Ada beberapa motor lain di parkiran lantai satu itu.

"Ini dimana?" Tanya Bella.

"Kost-an gue." Ucap Dev sambil melangkahkan kakinya menaiki tangga. Bella mengekor di belakang Dev.

Mereka terus melangkahkan kakinya hingga tiba di lantai empat, lantai paling atas. Bella sampai di anak tangga terakhir dan melihat sebuah balkon luas di sana. Ada dua buah kursi lengkap dengan meja yang terdapat asbak di atasnya.

"Wah, gak nyangka tadi di bawah kumuh banget. Tapi di atasnya ada pemandangan sebagus ini." ucap Bella terperangah dengan pemandangan di hadapannya.

Dev duduk di sebuah kursi di balkon itu. Ia menyalakan sebuah rokok dan memandang jauh ke kemilauan lampu malam ibukota.

"Tadi yang ngejar kita siapa?" Tanya Dev.

"Bodyguard-bodyguard gue." Sahut Bella masih memandang ke pemandangan di depannya. Dev tidak bertanya lagi dan kembali menghisap rokoknya.

"Itu rumah lo?" Tanya Bella menunjuk ke sebuah pintu yang ada di sisi sebelah kanan.

"Kamar." Ucap Dev.

Bellapun memandang ke arah ruangan itu. Memang terlalu kecil untuk disebut rumah.

"Kenapa? Lo mau lanjut yang tadi di kamar gue?" Tanya Dev dengan nada bicara yang dingin.

"Lo mau?" Ucap Bella sumringah. Bella menghampiri Dev yang masih asyik dengan benda berasap itu.

"Gak. Udah gue bilang gue gak ngelakuin sama cewek kayak lo." ucap Dev.

"Cewek kayak gue tuh yang kayak gimana?"

"Gue bakal tidur sama cewek-cewek murahan."

Bella memandang lekat ke arah Dev. Ia menjambak pelan rambut Dev hingga kepala Dev menengadah dan kedua matanya menatap kedua mata Bella.

"Gue suka sama lo. Lo cowok yang selama ini gue cari." Ucap Bella, kemudian dengan penuh keyakinan ia berkata,

"Marry me, Dev." Ucap Bella.

Dev masih bergeming memandang wajah cantik di depannya.

"Dev, Gue mau lo nikah sama gue."

Terpopuler

Comments

Yaser Levi

Yaser Levi

wuih
..lanjut

2024-01-13

2

Liu Zhi

Liu Zhi

kegep

2023-04-17

1

Nuhume

Nuhume

astaga, ceweknya barbar😆😆😆

2023-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Prolog
2 Bab 2: Perdebatan
3 Bab 3: Laki-laki Spiderman
4 Bab 4: Siasat
5 Bab 5: Red Eagle
6 Bab 6: Taruhan
7 Bab 7: Lo Gak Inget Siapa Gue?
8 Bab 8: Kissmark
9 Bab 9: Dua Laki-laki
10 Bab 10: Dua Yatim Piatu
11 Bab 11: Perempuan yang Disukai Dev
12 Bab 12: Ambisi Kris
13 Bab 13: Cuma Gue yang Boleh Nyium Lo
14 Bab 14: Masa lalu
15 Bab 15: Selamat Tidur, Anak Gendut
16 Bab 16: Peran Ganda Tere
17 Bab 17: Dev, Lo jahat!
18 Bab 18: Ratu Xander Corp
19 Bab 19: Tekad Bella
20 Bab 20: Bertemu di Tempat Tertinggi
21 Bab 21: Jebakan untuk Dev
22 Bab 22: Mengisi Posisi Kris
23 Bab 23: Bodyguard Kesayangan
24 Bab 24: Ungkapan Hati Dev
25 Bab 25: Selamat Pagi
26 Bab 26: Memahami Bella
27 Bab 27: Dev Cemburu
28 Bab 28: Obat Sakit Kepala
29 Bab 29: Pengawal vs Mantan Pengawal
30 Bab 30: Hari yang Buruk bagi Dev
31 Bab 31: Penyesalan Dev
32 Bab 32: Komitmen
33 Bab 33: Pillow Talk di Pagi Hari
34 Bab 34: Pacar Kepala Batu
35 Bab 35: Jamuan Bisnis
36 Bab 36: Ledakan Emosi
37 Bab 37: Kebenaran
38 Bab 38: Syarat
39 Bab 39: Amarah
40 Bab 40: Resah
41 Bab 41: Aku dan Kamu
42 Bab 42: Lelah
43 Bab 43: Sayang
44 Bab 44: Pengawal Resmi Xander
45 Bab 45: Strategi
46 Bab 46: Tipe Ideal
47 Bab 47: Bantuan Mr. Nates
48 Bab 48: Transformasi
49 Bab 49: Kelopak Mawar Merah
50 Bab 50: Sesi Berendam
51 Bab 51: Hacker Pro
52 Bab 52: Abbas
53 Bab 53: Duel Dua Putri Xander
54 Bab 54: Tenang Sebelum Badai
55 Bab 55: Instruksi Sederhana
56 Bab 56: Alpha Eagle
57 Bab 57: Pembalasan
58 Bab 58: Hilang Kontak
59 Bab 59: Penculikan
60 Bab 60: Breaking News
61 Bab 61: Pengadilan
62 Bab 62: Hukuman
63 Bab 63: Ditemukan Selamat
64 Bab 64: Makasih Udah Bertahan
65 Bab 65: Bahagia dan Ringan
66 Bab 66: Konsekuensi
67 Bab 67: Muak
68 Bab 68: Diculik
69 Bab 69: Alasan Kuat
70 Bab 70: Malam Sekelam Vantablack
71 Bab 71: Menghukum Kris
72 Bab 72: Menjadi Suami Bella
73 Bab 73: Anak Kita
74 Bab 74: Pembenaran
75 Bab 75: Marry Me, Bella
76 Bab 76: Alec Xander Bentlee (end)
77 Ekstra 1: Terimakasih Banyak Readers!
78 Ekstra 2: Wanita Rahasia Daddy Zach
79 Ekstra 3: Pengorbanan Nayara
80 Ekstra 4: The Bad Boy and His Nanny
81 Ekstra 5: Om Rey Tersayang
82 Ekstra 6: My Big Girl
83 Ekstra 7: Single Mom
84 Ekstra 8: Miss Rania, I Love You
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Bab 1: Prolog
2
Bab 2: Perdebatan
3
Bab 3: Laki-laki Spiderman
4
Bab 4: Siasat
5
Bab 5: Red Eagle
6
Bab 6: Taruhan
7
Bab 7: Lo Gak Inget Siapa Gue?
8
Bab 8: Kissmark
9
Bab 9: Dua Laki-laki
10
Bab 10: Dua Yatim Piatu
11
Bab 11: Perempuan yang Disukai Dev
12
Bab 12: Ambisi Kris
13
Bab 13: Cuma Gue yang Boleh Nyium Lo
14
Bab 14: Masa lalu
15
Bab 15: Selamat Tidur, Anak Gendut
16
Bab 16: Peran Ganda Tere
17
Bab 17: Dev, Lo jahat!
18
Bab 18: Ratu Xander Corp
19
Bab 19: Tekad Bella
20
Bab 20: Bertemu di Tempat Tertinggi
21
Bab 21: Jebakan untuk Dev
22
Bab 22: Mengisi Posisi Kris
23
Bab 23: Bodyguard Kesayangan
24
Bab 24: Ungkapan Hati Dev
25
Bab 25: Selamat Pagi
26
Bab 26: Memahami Bella
27
Bab 27: Dev Cemburu
28
Bab 28: Obat Sakit Kepala
29
Bab 29: Pengawal vs Mantan Pengawal
30
Bab 30: Hari yang Buruk bagi Dev
31
Bab 31: Penyesalan Dev
32
Bab 32: Komitmen
33
Bab 33: Pillow Talk di Pagi Hari
34
Bab 34: Pacar Kepala Batu
35
Bab 35: Jamuan Bisnis
36
Bab 36: Ledakan Emosi
37
Bab 37: Kebenaran
38
Bab 38: Syarat
39
Bab 39: Amarah
40
Bab 40: Resah
41
Bab 41: Aku dan Kamu
42
Bab 42: Lelah
43
Bab 43: Sayang
44
Bab 44: Pengawal Resmi Xander
45
Bab 45: Strategi
46
Bab 46: Tipe Ideal
47
Bab 47: Bantuan Mr. Nates
48
Bab 48: Transformasi
49
Bab 49: Kelopak Mawar Merah
50
Bab 50: Sesi Berendam
51
Bab 51: Hacker Pro
52
Bab 52: Abbas
53
Bab 53: Duel Dua Putri Xander
54
Bab 54: Tenang Sebelum Badai
55
Bab 55: Instruksi Sederhana
56
Bab 56: Alpha Eagle
57
Bab 57: Pembalasan
58
Bab 58: Hilang Kontak
59
Bab 59: Penculikan
60
Bab 60: Breaking News
61
Bab 61: Pengadilan
62
Bab 62: Hukuman
63
Bab 63: Ditemukan Selamat
64
Bab 64: Makasih Udah Bertahan
65
Bab 65: Bahagia dan Ringan
66
Bab 66: Konsekuensi
67
Bab 67: Muak
68
Bab 68: Diculik
69
Bab 69: Alasan Kuat
70
Bab 70: Malam Sekelam Vantablack
71
Bab 71: Menghukum Kris
72
Bab 72: Menjadi Suami Bella
73
Bab 73: Anak Kita
74
Bab 74: Pembenaran
75
Bab 75: Marry Me, Bella
76
Bab 76: Alec Xander Bentlee (end)
77
Ekstra 1: Terimakasih Banyak Readers!
78
Ekstra 2: Wanita Rahasia Daddy Zach
79
Ekstra 3: Pengorbanan Nayara
80
Ekstra 4: The Bad Boy and His Nanny
81
Ekstra 5: Om Rey Tersayang
82
Ekstra 6: My Big Girl
83
Ekstra 7: Single Mom
84
Ekstra 8: Miss Rania, I Love You

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!