Bab 11: Perempuan yang Disukai Dev

Dev berjalan menghampiri helikopter itu. Benda itu berwarna putih dan sangat elegan. Tulisan 'Bella Xander' berwarna emas tertera di sisinya. Dev terpana memandang salah satu transportasi favoritnya itu dimiliki oleh Bella.

"Lo bisa 'kan ngemudiin heli. Gue pengen jalan-jalan sama lo." Ucap bella yang kini sudah berdiri di samping Dev.

Dev tidak menjawab, masih memandang helikopter di depannya.

"Dev? Lo kok diem aja?" Tanya Bella.

"Lo tahu dari mana gue bisa ngemudiin heli? Kalo lo pengen tau sesuatu tentang gue, lo harusnya tanyain langsung ke gue." Ucap Dev.

"Emang kenapa kalo gue nyari tahu sendiri tentang lo? Bukannya sama aja 'kan. Terus kalo nanya langsung, belum tentu lo bakal jawab pertanyaan gue."

Dev menghela nafas kemudian berkata, "kalo lo nanya langsung, kita jadi bisa ngobrol banyak. Itu bisa bikin kita tambah deket."

"Bener juga ya." Hal itu sama sekali tidak pernah terpikirkan olehnya. Bella kemudian berkata, "jadi lo sekarang pengen tambah deket juga ckan sama gue?" Bella melingkarkan tangannya di lengan Dev dengan riang.

"Nggak sih. Gue males malah deket sama cewek aneh kayak lo." Dev melepaskan tangan Bella dan berjalan ke arah pintu helikopter. Bella memajukan bibirnya mendengar perkataan Dev.

Dev membuka pintu helikopter dan mengulurkan tangannya untuk membantu Bella naik. Bella tersenyum dan menyambut tangan Dev kemudian melangkah masuk ke dalam helikopter miliknya. Dev mengitari moncong helikopter itu dan masuk ke kursi kemudi. Setelah memakai sabuk dan headphone, mengecek semuanya dan berkomunikasi dengan ATC(Air Traffic Controller), helikopter putih itu mulai mengudara.

Pemandangan dari ketinggian mulai terlihat.

"Dev, lo keren banget! Kirain bohong lo bisa ngemudiin heli." Ucap Bella takjub, berbicara melalui mic pada headphone yang dikenakannya.

"Gue sering jadi pilot cabutan. Lo pasti udah tahu kan." Ucap masih terus mengemudikan helikopter itu.

"Lo beneran bisa ngemudiin pesawat tempur juga?" tanya Bella.

"Iya." Ucap Dev singkat.

"Kalau gitu nanti gue mau sewa dan lo harus bawa gue naik pesawat tempur. Gue pengen lo bawa gue bermanuver. Seru banget deh kayaknya!"

"Lo gak ada takut-takutnya jadi cewek. Gak semua orang bisa naik pesawat tempur, apalagi sewa. Kalo lo mau ngerasain sensasi naik pesawat tempur, lo bisa sewa pesawat glider. Pesawat itu gak ada mesinnya, dia bakal dibawa take off sama pesawat yang lain dan setelah itu dilepasin, terus terbang ngikutin kekuatan angin. Tapi lo gak usah khawatir karena tetep ada pengendalinya. Lo bisa ngerasain naik turun dan jungkir balik kayak lagi pake pesawat tempur."

"Oh iya gue pernah liat itu di filmnya Fifty Shades of Grey 'kan?"

"Film apaan tuh?" Tanya Dev yang sama sekali tidak mengetahui film yang Bella maksudkan.

"Dasar cupu deh, masa gak tahu itu 'kan film udah lama banget. Yang tentang cowok yang punya semacam kelainan dalam menikmati se ks. Kalo pas lagi berhubungan se ks, dia suka kalo ceweknya tuh dia siksa, kayak dicambuk, diiket tangannya, yang gitu-gitu. Gue sempet nonton itu di bioskop di Singapura, soalnya di Indonesia gak lulus sensor, soalnya banyak adegan se ksnya."

"Kayak nonton bo kep dong."

"Iya nggak dong. Itu 'kan filmnya ada ceritanya juga, nah salah satunya si cowoknya itu ngajakin si ceweknya buat naik helikopter dan pesawat glider. Seru kok filmnya, bukan gara-gara banyak adegan se ksnya."

"Masa sih?" goda Dev.

"Iya beneran. Lo jangan mikir gue otaknya ngeres ya. Lagian manusiawi kali kalo orang suka sama hal-hal berbau se ks."

"Iya emang manusiawi. Asal inget aja harus dilakuin sama orang yang bener-bener lo suka dan udah ada ikatan. Bukannya tiba-tiba buka baju dan tidur di tempat cowok yang baru dikenal." Ucap Dev menyindir Bella yang pernah bertindak ero tis di depannya tempo hari.

"Gue 'kan suka sama lo makanya gue berani buka baju depan lo." Ucap Bella yang merasa tersindir dengan ucapan Dev.

Wajah Dev memerah mengingat tempo hari saat Bella melucuti pakaiannya satu persatu di depan matanya.

"Tapi lo bukan siapa-siapa gue, Bel."

"'kan gue bilang gue mau nikah sama lo. Bahkan gue bukan ngajak lo pacaran. Nikah, Dev!" Bella menekan kata-katanya.

"Lo kayaknya sering ngajakin cowok-cowok buat nikahin lo, gampang banget lo minta nikah sama orang yang baru lo kenal."

Bella meraih dagu Dev, dan membimbingnya agar Dev melihat kearahnya.

"Baru lo doang cowok yang gue ajak nikah. Karena lo cowok pertama yang gue suka. Ngerti lo?" ucap Bella.

Dev memandang sejenak wajah Bella kemudian fokus kembali ke depan.

"Lo baru pertama kali suka sama cowok di umur lo yang sekarang? Gak salah." Tanya Dev masih belum mempercayai perasaan Bella terhadapnya.

"Beneran. Gue gak bohong. Baru lo yang bisa bikin gue deg-degan, ketawa-ketiwi gak jelas kayak orang gila, dengan ngeliat lo aja gue udah seneng banget. Apalagi pas lo cium gue dan lo kasih gue kissmark. Gue bahkan udah upload foto leher gue di instagram biar semua orang tahu kalau gue udah gak jomblo lagi, lo udah liat belum?"

"Lo upload di instagram? Lo emang gak malu? Orang pasti mikir lo yang macem-macem."

"Justru biar cowok-cowok di luar sana pergi dari gue! Cape gue dideketin sama cowok-cowok ngebosenin dan bisanya cuma bikin gue kesel. Tinggal tunggu aja bentar lagi, foto lo yang bakal gue upload di instagram gue." Ucap Bella sumringah.

"Gue gak mau ada di instagram lo! Awas aja gue bakal bajak IG lo nanti."

"Kenapa sih? Lo 'kan calon suami gue. Terus lo ganteng dan keren abis. Orang-orang pasti bilang kita serasi."

"Gak ada. Siapa juga yang calon suami lo. Gue gak pernah tuh bilang mau nikah sama lo." Ucap Dev dengan nada dinginnya.

"Makin lo bilang gak mau, makin gue pengen naklukin lo. Gue yakin bentar lagi lo juga bakal bilang kalo lo suka sama gue." Ucap Bella percaya diri.

Dev tidak menjawab lagi. Ia bingung harus menjawab apa lagi untuk setiap tingkah dan pikiran Bella yang sering kali out of the box.

"Dev, sejak kapan lo kenal sama anak-anak Black Panther?" Bella mengalihkan pembicaraan, menyadari Dev yang terdiam mendengar kata-katanya.

"Udah lama. Abbas temen SMA gue, dia yang ngediriin Black Panther dari SMA."

"Jadi Abbas emang udah jadi anak badung dari dulu? Lo kenapa gak masuk geng kalo gitu?"

"Gue gak mau ikut-ikutan. Ada yang pernah bilang ke gue, kalo gue harus jadi orang yang baik. Gue harus jadi orang kuat secara fisik dan mental biar bisa nolongin yang lemah."

"Siapa yang pernah ngomong gitu? Nyokap bokap lo?" tanya Bella.

"Bukan. Seseorang waktu gue kelas 1 SMP. Gara-gara omongan dia juga gue mutusin masuk AKMIL." Ucap Dev.

"Siapa? Cewek atau Cowok?" Tanya Bella penasaran. Orang itu pasti sangat penting bagi Dev.

"Cewek." Ucap Dev sambil tersenyum mengingat sosok yang sangat berjasa baginya itu.

"Cewek?! Siapa? Kok bisa sampe bikin lo mutusin buat masuk AKMIL." Teriak Bella cemburu.

Dev tertawa mendengar Bella yang kini cemberut.

"Udahlah gak usah dibahas." Ucap Dev.

Setelah sekitar setengah jam mengudara Dev mulai mengarahkan helikopternya menuju helipad di rooftop gedung Xander Corp. Helikopter pun mulai melandai dan mendarat dengan mulus di helipad. Bella dan Dev keluar dari helikopter dan seseorang mengambil alih helikopter itu.

Bella mulai memasuki lift dan Dev mengekor di belakangnya. Dev melirik ke arah Bella yang terdiam menyilangkan tangan di dadanya, masih dengan wajah yang cemberut. Dev hanya tersenyum melihatnya.

"Tere gak bener dapetin infonya. Siapa sih cewek itu? Sampe bikin lo mutusin buat jadi tentara. Dia pasti penting banget buat lo." Ucap Bella memandang ke arah Dev dengan kesal.

Dev tidak menggubris Bella yang sedang mendumel. Ia fokus melihat angka yang terus berubah pada satu sisi lift.

"Dev!" teriak Bella.

"Apa sih lo teriak-teriak?" Ucap Dev.

"Siapa cewek itu? Bukannya lo gak pernah pacaran?" Tanya Bella.

"Dia emang bukan pacar gue. Tapi lo bener, dia emang penting banget buat gue. Omongan dia terus gue inget sampai sekarang. Dia yang selalu gue inget selama gue di AKMIL. Sayangnya gue belum sempet ngebuktiin ke dia kalo gue udah jadi cowok yang kuat karena gue keburu keluar dari TNI."

Bella semakin meradang mendengar perkataan Dev.

"Jadi lo suka sama cewek itu?!" Tanya Bella dengan marah.

Lift sampai di lantai satu. Dev memandang ke arah Bella sebelum melangkah keluar dan berkata, "iya. Gue suka sama cewek itu, sejak kelas 1 SMP sampai sekarang."

Terpopuler

Comments

Nur Azizah

Nur Azizah

ceweknya Bella kali ya kak ,,,,

2025-01-06

1

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ohhhhh...aku baru nyambung...waktu dev bilang"lo gak inget gue?????"

2023-01-20

2

Chandra Dollores

Chandra Dollores

cewe itu udah pasti ko lah Belll
Dev aja yg belum cerita
sabar.. sabar... penonton sabar menunggu tayangan berikutnya....

2022-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Prolog
2 Bab 2: Perdebatan
3 Bab 3: Laki-laki Spiderman
4 Bab 4: Siasat
5 Bab 5: Red Eagle
6 Bab 6: Taruhan
7 Bab 7: Lo Gak Inget Siapa Gue?
8 Bab 8: Kissmark
9 Bab 9: Dua Laki-laki
10 Bab 10: Dua Yatim Piatu
11 Bab 11: Perempuan yang Disukai Dev
12 Bab 12: Ambisi Kris
13 Bab 13: Cuma Gue yang Boleh Nyium Lo
14 Bab 14: Masa lalu
15 Bab 15: Selamat Tidur, Anak Gendut
16 Bab 16: Peran Ganda Tere
17 Bab 17: Dev, Lo jahat!
18 Bab 18: Ratu Xander Corp
19 Bab 19: Tekad Bella
20 Bab 20: Bertemu di Tempat Tertinggi
21 Bab 21: Jebakan untuk Dev
22 Bab 22: Mengisi Posisi Kris
23 Bab 23: Bodyguard Kesayangan
24 Bab 24: Ungkapan Hati Dev
25 Bab 25: Selamat Pagi
26 Bab 26: Memahami Bella
27 Bab 27: Dev Cemburu
28 Bab 28: Obat Sakit Kepala
29 Bab 29: Pengawal vs Mantan Pengawal
30 Bab 30: Hari yang Buruk bagi Dev
31 Bab 31: Penyesalan Dev
32 Bab 32: Komitmen
33 Bab 33: Pillow Talk di Pagi Hari
34 Bab 34: Pacar Kepala Batu
35 Bab 35: Jamuan Bisnis
36 Bab 36: Ledakan Emosi
37 Bab 37: Kebenaran
38 Bab 38: Syarat
39 Bab 39: Amarah
40 Bab 40: Resah
41 Bab 41: Aku dan Kamu
42 Bab 42: Lelah
43 Bab 43: Sayang
44 Bab 44: Pengawal Resmi Xander
45 Bab 45: Strategi
46 Bab 46: Tipe Ideal
47 Bab 47: Bantuan Mr. Nates
48 Bab 48: Transformasi
49 Bab 49: Kelopak Mawar Merah
50 Bab 50: Sesi Berendam
51 Bab 51: Hacker Pro
52 Bab 52: Abbas
53 Bab 53: Duel Dua Putri Xander
54 Bab 54: Tenang Sebelum Badai
55 Bab 55: Instruksi Sederhana
56 Bab 56: Alpha Eagle
57 Bab 57: Pembalasan
58 Bab 58: Hilang Kontak
59 Bab 59: Penculikan
60 Bab 60: Breaking News
61 Bab 61: Pengadilan
62 Bab 62: Hukuman
63 Bab 63: Ditemukan Selamat
64 Bab 64: Makasih Udah Bertahan
65 Bab 65: Bahagia dan Ringan
66 Bab 66: Konsekuensi
67 Bab 67: Muak
68 Bab 68: Diculik
69 Bab 69: Alasan Kuat
70 Bab 70: Malam Sekelam Vantablack
71 Bab 71: Menghukum Kris
72 Bab 72: Menjadi Suami Bella
73 Bab 73: Anak Kita
74 Bab 74: Pembenaran
75 Bab 75: Marry Me, Bella
76 Bab 76: Alec Xander Bentlee (end)
77 Ekstra 1: Terimakasih Banyak Readers!
78 Ekstra 2: Wanita Rahasia Daddy Zach
79 Ekstra 3: Pengorbanan Nayara
80 Ekstra 4: The Bad Boy and His Nanny
81 Ekstra 5: Om Rey Tersayang
82 Ekstra 6: My Big Girl
83 Ekstra 7: Single Mom
84 Ekstra 8: Miss Rania, I Love You
85 Ekstra 9: Mengejar Cinta Nabila
86 Ekstra 10: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Bab 1: Prolog
2
Bab 2: Perdebatan
3
Bab 3: Laki-laki Spiderman
4
Bab 4: Siasat
5
Bab 5: Red Eagle
6
Bab 6: Taruhan
7
Bab 7: Lo Gak Inget Siapa Gue?
8
Bab 8: Kissmark
9
Bab 9: Dua Laki-laki
10
Bab 10: Dua Yatim Piatu
11
Bab 11: Perempuan yang Disukai Dev
12
Bab 12: Ambisi Kris
13
Bab 13: Cuma Gue yang Boleh Nyium Lo
14
Bab 14: Masa lalu
15
Bab 15: Selamat Tidur, Anak Gendut
16
Bab 16: Peran Ganda Tere
17
Bab 17: Dev, Lo jahat!
18
Bab 18: Ratu Xander Corp
19
Bab 19: Tekad Bella
20
Bab 20: Bertemu di Tempat Tertinggi
21
Bab 21: Jebakan untuk Dev
22
Bab 22: Mengisi Posisi Kris
23
Bab 23: Bodyguard Kesayangan
24
Bab 24: Ungkapan Hati Dev
25
Bab 25: Selamat Pagi
26
Bab 26: Memahami Bella
27
Bab 27: Dev Cemburu
28
Bab 28: Obat Sakit Kepala
29
Bab 29: Pengawal vs Mantan Pengawal
30
Bab 30: Hari yang Buruk bagi Dev
31
Bab 31: Penyesalan Dev
32
Bab 32: Komitmen
33
Bab 33: Pillow Talk di Pagi Hari
34
Bab 34: Pacar Kepala Batu
35
Bab 35: Jamuan Bisnis
36
Bab 36: Ledakan Emosi
37
Bab 37: Kebenaran
38
Bab 38: Syarat
39
Bab 39: Amarah
40
Bab 40: Resah
41
Bab 41: Aku dan Kamu
42
Bab 42: Lelah
43
Bab 43: Sayang
44
Bab 44: Pengawal Resmi Xander
45
Bab 45: Strategi
46
Bab 46: Tipe Ideal
47
Bab 47: Bantuan Mr. Nates
48
Bab 48: Transformasi
49
Bab 49: Kelopak Mawar Merah
50
Bab 50: Sesi Berendam
51
Bab 51: Hacker Pro
52
Bab 52: Abbas
53
Bab 53: Duel Dua Putri Xander
54
Bab 54: Tenang Sebelum Badai
55
Bab 55: Instruksi Sederhana
56
Bab 56: Alpha Eagle
57
Bab 57: Pembalasan
58
Bab 58: Hilang Kontak
59
Bab 59: Penculikan
60
Bab 60: Breaking News
61
Bab 61: Pengadilan
62
Bab 62: Hukuman
63
Bab 63: Ditemukan Selamat
64
Bab 64: Makasih Udah Bertahan
65
Bab 65: Bahagia dan Ringan
66
Bab 66: Konsekuensi
67
Bab 67: Muak
68
Bab 68: Diculik
69
Bab 69: Alasan Kuat
70
Bab 70: Malam Sekelam Vantablack
71
Bab 71: Menghukum Kris
72
Bab 72: Menjadi Suami Bella
73
Bab 73: Anak Kita
74
Bab 74: Pembenaran
75
Bab 75: Marry Me, Bella
76
Bab 76: Alec Xander Bentlee (end)
77
Ekstra 1: Terimakasih Banyak Readers!
78
Ekstra 2: Wanita Rahasia Daddy Zach
79
Ekstra 3: Pengorbanan Nayara
80
Ekstra 4: The Bad Boy and His Nanny
81
Ekstra 5: Om Rey Tersayang
82
Ekstra 6: My Big Girl
83
Ekstra 7: Single Mom
84
Ekstra 8: Miss Rania, I Love You
85
Ekstra 9: Mengejar Cinta Nabila
86
Ekstra 10: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!