Cinta Suamiku Bukan Untukku

Cinta Suamiku Bukan Untukku

01. Mendadak Menikah

Laras berlari menyusuri lorong rumah sakit,dia berlari dengan tergesa karena ibu Ramona pemilik panti asuhan memanggilnya sekarang juga. Padahal dia sedang ada kuliah tambahan di kampusnya.

Setelah masuk ke ruangan di mana ibu Ramona di rawat, Laras menghentikan langkahnya. Dia melihat di sana banyak sekali orang, terutama Doni anak ibu Ramona yang masih memakai setelan jas kerjanya.

Serta beberapa orang yang sudah siap untuk melakukan sesuatu yang penting. Ibu Ramona yang mengetahui anak asuh kesayangannya sudah datang pun tersenyum senang.

Dia melambaikan tangannya pada Laras agar lebih mendekat padanya. Laras menurut walau dia masih bingung dengan situasi itu. Laras menyalami ibu Ramona yang terbaring lemah di bangsalnya. Kemudian dia duduk di samping tangan kanan ibu Ramona.

"Laras, ibu minta sama kamu. Anggap saja ini adalah permintaan terakhir dari ibu pada kamu." kata ibu Ramona dengan suara pelannya.

"Ibu ngomong apa, tidak ada permintaan terakhir. Saya siap apa saja jika ibu meminta apapun dari saya bu." ucap Laras sambil memegang tangan ibu Ramona.

Ibu Ramona tersenyum, dia berpikir tidak salah memilih Laras untuk di jadikan menantu. Ibu Ramona memegangi tangan Laras dengan erat, membuat Laras jadi bingung.

"Laras, ibu belum selesai. Apa kamu mau menuruti permintaan ibu?" tanya ibu Ramona menatap mata Laras.

"Saya akan menuruti permintaan ibu. Ibu jangan khawatir, apa pun saya akan lakukan buat ibu Mona." kata Laras meyakinkan ibu Ramona, walaupun dia tidak tahu permintaan apa yang akan di minta darinya.

Ibu Ramona tersenyum lagi, kemudian dia memegangi tangan Laras dengan erat. Menarik nafas panjang dan berat.

"Sekarang, jika ibu minta kamu menikah dengan Danu anak ibu, apa kamu mau?" tanya ibu Ramona sambil tersenyum.

Wajah Laras pias, dia amat terkejut dengan ucapan ibu asuhnya itu. Benarkah permintaannya seperti itu? Dia melirik ke arah Danu.

"Bu, ibu bicara apa. Saya kurang paham." ucap Laras mengelak apa yang dia dengar.

Hanya untuk memastikan pendengarannya benar atau salah.

"Ibu bicara yang sebenarnya, Laras. Kamu harus menikah dengan Danu anak ibu." kata ibu Ramona lagi.

"Tapi bu ...." Laras tidak menyelesaikan kalimatnya.

"Ibu hanya minta itu saja, menikahlah dengan Danu. Dia sudah bersedia untuk menikah denganmu. Makanya ibu memintamu untuk segera datang menemui ibu sekarang." kata ibu Ramona lagi.

Laras menunduk, bukannya dia tidak mau. Apakah mas Danu mau dengannya? Pikir Laras.

Sejujurnya dia mau menerima permintaan ibu Ramona menikah dengannya, karena dia tidak mau mengecewakan ibu asuhnya itu, Tapi dia juga perlu mendengar jawaban langsung dari Doni sendiri. Laras sudah banyak di bantu oleh ibu Ramona, dari sekolahnya hingga kuliahnya. Dan sekarang dia menjaga perpustakaan milik ibu Ramona dan di gaji sesuai dengan karyawan lainnya.

Dia juga ingin semua berdasarkan keikhlasan menjalani pernikahan nantinya.

"Laras?" panggil bu Ramona, membuyarkan lamunan Laras.

"Iya bu Mona."

"Apa kamu mau menikah dengan Danu?" tanya ibu Ramona lagi.

Laras semakin bingung, dia melirik Danu yang sejak tadi diam dengan wajah acuh. Ada kekesalan di wajah itu, tapi tetap diam saja.

"Ibu sebaiknya tanyakan dulu sama mas Danu, apa beliau mau menikah denganku." kata Laras memastikan kalau Danu mau menikah dengannya.

"Danu sudah setuju, tinggal persetujuan dari kamu. Apa mau menikah dengan Danu."

"Apa tidak bisa berpikir dulu?" tanya Laras bernegosiasi.

"Tidak bisa Laras, kalau kamu mau saat ini juga akan di nikahkan. Semua sudah menunggu kamu saja." kata ibu Ramona tidak sabar, nafasnya semakin lemah. Laras cemas, dia memegangi tangan ibu Ramona.

"Bu, maaf apa kita bisa segera di laksanakan. Karena saya juga sudah di tunggu di tempat lain." kata laki-laki yang memakai baju batik dinas itu melirik jam di tangannya.

"Laras?"

"Iya bu, saya mau." akhirnya Laras menyetujui permintaan ibu Ramona.

Ibu Ramona pun tersenyum lega, sedangkan Danu mendengus kesal.Tapi wajahnya tampak biasa saja agar ibunya tidak kecewa dengan sikapnya itu. Di tempat itu juga Danu dan Laras akan menikah di hadapan ibu Ramona. Kemudian penghulu yang sudah siap sejak tadi bersiap menikahkan Laras dan Doni.

Saksi-saksi di ambil dari perawat serta wali dari Laras adalah wali hakim yang di wakilkan oleh penghulu tersebut, karena Laras hidup sebatang kara tanpa saudara sejak di asuh oleh ibu Ramona.

Setelah pernikahan singkat dan sederhana telah terlaksana, kini bu Ramona tersenyum bahagia. Dia tahu hidupnya tidak akan lama lagi, karena penyakit kankernya yang sudah stadium empat dan tidak bisa di sembuhkan.

Semua peralatan kembali di pasang setelah semua sudah selesai, baik Doni dan Laras sudah kembali ke tempat aktivitasnya masing-masing. Sebelum berpisah, Doni meminta nomor ponsel Laras. Karena dia akan menghubunginya setelah pulang dari kerjanya.

_

Kini ibu Ramona kembali menjalani perawatan intensif setelah permintaan terakhir pada dokter yang merawatnya untuk yang terakhir kali.

"Dokter, berapa lama lagi umurku akan bertahan?" tanya ibu Ramona terbata.

"Perkiraan dari medis mungkin satu minggu lagi. Tapi kita kembali lagi pada Kuasa Tuhan, bu. Mungkin bisa satu bulan, satu tahun bahkan bisa hidup lebih lama kalau ibu optimis untuk sembuh." kata dokter memberi semangat padanya.

Dokter memeriksa denyut nadi di pergelangan tangan ibu Ramona. Masih ada denyut, namun semakin lemah. Dia tidak bisa membaca denyut nadinya, kadang lemah. Kadang juga berhenti, kadang juga sangat cepat sekali. Membuat dokter yang menangani ibu Ramona bingung.

"Kita harus bagaimana dokter?" tanya perawat memperhatikan wajah ibu Ramona yang semakin pucat.

Dokter hanya menatap pasiennya itu dengan sedih, dia menggeleng dengan pertanyaan perawatnya itu. Pasrah.

"Dokter, kemarin malam ibu Ramona meminta kertas dan pena. Saya tidak tahu untuk apa." kata perawat yang setia merawat ibu Ramona.

Dokter memperhatikan raut muka pasiennya itu, dia juga tidak bisa berbuat banyak. Hanya selang dan infus serta alat mesin yang bisa menahan laju perkembangbiakan sel kanker yang menggerogoti ibu Ramona. Ibu Ramona tersenyum, kemudian matanya tertutup.

Dokter menatap perawat itu, dia juga pernah di titipi pesan oleh pasiennya ini. Jika dia sudah tidak ada, untuk memberikan surat pada anaknya juga menantunya. Dokter itu kemudian menuju meja yang ada di samping bangsal. Dia membuka laci yang di bawahnya,dan benar saja.Ada tiga pucuk surat.

Di setiap surat ada namanya masing-masing. Satu untuk dokternya satu untuk menantunya dan satu lagi untuk anaknya, Danu. Dokter kemudian mengambil semua surat itu, lalu memandang wajah ibu Ramona dan beralih kembali pada surat itu. Dia ragu untuk membuka surat untuknya, belum saatnya di buka.

Tapi dokter tersebut memasukkan suratnya ke dalam saku baju putih dinasnya. Dia akan membacanya setelah ibu Ramona benar-benar sehat atau sudah tiada. Bukan dia mendoakan kejelekan, tapi peluang untuk sembuh total itu tidak mungkin ada kecuali Tuhan memberikan keajaiban.

Dokter menghela nafas panjang, kemudian dia melangkah keluar di ikuti perawat tadi.

_

_

*************

Terpopuler

Comments

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂

🤗🤗🤗

2024-01-17

0

sakura

sakura

..

2023-05-29

0

abdan syakura

abdan syakura

Assalamu'alaikum
Mampir Thor...😊👍💪

2023-03-21

0

lihat semua
Episodes
1 01. Mendadak Menikah
2 02. Perjanjian Nikah
3 03. Meninggalnya Ibu Ramona
4 04. Layaknya Seorang Istri
5 05. Merasa Terhianati
6 06. Di Perputakaan
7 07. Di Usir Dari Rumah
8 08. Menginap Di Kost Anisa
9 09. Di Kedai Kopi
10 10. Pacar Andre
11 11. Surat Wasiat
12 12. Kebimbangan Laras
13 13. Perjanjian Lagi
14 14. Pagi Hari
15 15. Kantor Pengacara
16 16. Mengenai Ibu Ramona
17 17. Membacakan Wasiat
18 18. Jasmin Berkunjung
19 19. Nomor Ponsel
20 20. Rencana Danu Untuk Laras
21 21. Telepon
22 22. Di Pamggil Pak Robi
23 23. Laras Bercerita
24 24. Kesibukan Laras
25 25. Danu Marah
26 26. Pindah Rumah
27 27. Melamar Jasmin
28 28. Pernikahan Danu Dan Jasmin
29 29. Daftar Kuliah
30 30. Menginap Acara Kampus
31 31. Mencari Jasmin
32 32. Makan Di Rumah Laras
33 33. Tidak Dapat Jatah
34 34. Danu Kesal
35 35. Ke Rumah Laras Lagi
36 36. Hanya Pelampiasan Saja?
37 37. Perubahan Sikap Danu
38 38. Jasmin Selingkuh
39 39. Menginap
40 40. Bertengkar
41 41. Melihatnya
42 42. Periksa
43 43. Bertemu Andre
44 44. Andre Kecewa
45 45. Danu Terkejut
46 46. Danu Vs Andre
47 47. Jasmin Pura-pura
48 48. Curhatan Danu
49 49. Menyewa Orang
50 50. Di Depan Toko Kue
51 51. Membujuk Jasmin
52 52. Datang Bersama
53 53. Datang Lagi
54 54. Orang Suruhan
55 55. Bukti
56 56. Fakta Di Luar Dugaan
57 57. Nasehat Rizwan
58 58. Dua Perasaan Berbeda
59 59. Sikap Danu
60 60. Memberi Pelajaran
61 61. Ibu Dan Anak
62 62. Selesai Makan Siang
63 63. Foto-Foto
64 64. Syok
65 65. Surat Cerai
66 66. Ke Panti Asuhan
67 67. Mencari Laras
68 68. Sosial Media
69 69. Di Pemakaman
70 70. Di Pemakaman 2
71 71. Melahirkan
72 72. Perasaan
73 73. Salah Paham
74 74. Kejutan Di Rumah Baru
75 75. Obrolan Santai
76 76. Tidak Bisa Menggantikan
77 77. Menemui Jasmin
78 78. Lagi Aneh
79 79. Bukan Laki-Laki Romantis
80 80. Kebahagiaan Danu Dan Laras
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Mendadak Menikah
2
02. Perjanjian Nikah
3
03. Meninggalnya Ibu Ramona
4
04. Layaknya Seorang Istri
5
05. Merasa Terhianati
6
06. Di Perputakaan
7
07. Di Usir Dari Rumah
8
08. Menginap Di Kost Anisa
9
09. Di Kedai Kopi
10
10. Pacar Andre
11
11. Surat Wasiat
12
12. Kebimbangan Laras
13
13. Perjanjian Lagi
14
14. Pagi Hari
15
15. Kantor Pengacara
16
16. Mengenai Ibu Ramona
17
17. Membacakan Wasiat
18
18. Jasmin Berkunjung
19
19. Nomor Ponsel
20
20. Rencana Danu Untuk Laras
21
21. Telepon
22
22. Di Pamggil Pak Robi
23
23. Laras Bercerita
24
24. Kesibukan Laras
25
25. Danu Marah
26
26. Pindah Rumah
27
27. Melamar Jasmin
28
28. Pernikahan Danu Dan Jasmin
29
29. Daftar Kuliah
30
30. Menginap Acara Kampus
31
31. Mencari Jasmin
32
32. Makan Di Rumah Laras
33
33. Tidak Dapat Jatah
34
34. Danu Kesal
35
35. Ke Rumah Laras Lagi
36
36. Hanya Pelampiasan Saja?
37
37. Perubahan Sikap Danu
38
38. Jasmin Selingkuh
39
39. Menginap
40
40. Bertengkar
41
41. Melihatnya
42
42. Periksa
43
43. Bertemu Andre
44
44. Andre Kecewa
45
45. Danu Terkejut
46
46. Danu Vs Andre
47
47. Jasmin Pura-pura
48
48. Curhatan Danu
49
49. Menyewa Orang
50
50. Di Depan Toko Kue
51
51. Membujuk Jasmin
52
52. Datang Bersama
53
53. Datang Lagi
54
54. Orang Suruhan
55
55. Bukti
56
56. Fakta Di Luar Dugaan
57
57. Nasehat Rizwan
58
58. Dua Perasaan Berbeda
59
59. Sikap Danu
60
60. Memberi Pelajaran
61
61. Ibu Dan Anak
62
62. Selesai Makan Siang
63
63. Foto-Foto
64
64. Syok
65
65. Surat Cerai
66
66. Ke Panti Asuhan
67
67. Mencari Laras
68
68. Sosial Media
69
69. Di Pemakaman
70
70. Di Pemakaman 2
71
71. Melahirkan
72
72. Perasaan
73
73. Salah Paham
74
74. Kejutan Di Rumah Baru
75
75. Obrolan Santai
76
76. Tidak Bisa Menggantikan
77
77. Menemui Jasmin
78
78. Lagi Aneh
79
79. Bukan Laki-Laki Romantis
80
80. Kebahagiaan Danu Dan Laras

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!