14. Pagi Hari

Satu jam dia masih berpikir bagaimana besok bicara sama Andre keluar dari kedainya. Apakah Anisa bisa membantunya memberi alasan pada Andre.Laras mengambil ponselnya, lalu menghubungi Anisa.

"Assalamu alaikum, Nisa.,Kamu sudah pulang?" tanya Laras setelah sambungan teleponnya tersambung.

"Iya, ini aku baru sampai.Ada apa Ras?"

"Emm, aku resign dari kedai kak Andre besok, gimana ngomongnya ya?"

"Lho, kok keluar. Kenapa?"

"Mas Danu ngga boleh aku kerja lagi." ucap Laras ragu, dia melirik ke arah kamar Danu.

"Kamu balik ke rumah suamimu lagi?"

"Iya, katanya mulai besok aku ngga boleh bekerja lagi."

"Lalu, kamu ngga kerja mau apa? Di rumah aja?"

"Iya, aku juga bingung harus apa nanti. Mungkin buka usaha katering atau bikin toko online, yang penting punya kesibukan di rumah." kata Laras.

"Ya udah kalau begitu. Besok kamu bisa ke kedai kan?"

"Ngga, mungkin lusa baru bisa ke kedai. Besok aku di ajak ke pengacaranya ibu Ramona, ngga tahu mau apa. Kamu bisa bantu aku buat alasan yang bisa di terima sama kak Andre, Nis?"

"Aku ngga tahu, lihat besok aja. Kalau pak Andre menanyakan kamu ya aku kasih tahu."

"Jangan bilang aku sudah menikah ya. Aku ngga mau mas Danu marah sama aku." kata Laras.

"Ck, suamimu itu egois. Dia tidak mau mengakuimu sebagai istri tapi dia enak-enakan pacaran sama orang lain!"

"Udah sih, jangan buat aku tambah bingung. Aku juga udah bilang, tapi dia marah. Ya udahlah, aku pasrah aja." Laras menghela nafas.

Dia memandang kamar Danu yang tertutup rapat. Apa dia akan tidur di kamar itu?

"Ras, kamu masih di situ?"

"Iya, udah dulu ya. Aku ngantuk, mau tidur." kata Laras.

"Ya udah, sana tidur. Biar besok kamu bisa menghadapi hidup yang penuh dilema."

"Ck, kamu jangan meledekku. Aku minta doanya aja sama kamu, biar aku kuat menghadapinya."

"Iya iya, aku doakan semoga suamimu itu sadar. Ya udah aku tutup teleponnya."

Klik

Laras meletakkan ponselnya di meja, kini dia kembali dilema. Tidur di kamar suaminya atau di sofa depan? Lama berpikir, akhirnya Laras melangkah menuju kamar Danu. Memutar handel pintunya, ternyata terkunci. Kemudian dia ke ruang tamu, merebahkan tubuhnya yang terasa lelah.

Merebahkan tubuhnya dengan posisi terlentang,menatap langit-langit ruang itu. Merenungi nasibnya yang tidak pasti akan berakhir bahagia atau selamanya hidup dalam bayang-bayang penderitaan. Pernikahan macam apa yang dia jalani?

Menolak dan mengacuhkan statusnya sebagai istri, rasanya tidak etis. Tapi hidupnya akan selalu seperti itu, bahkan jika dia di madu akan lebih menyakitkan lagi. Laras memejamkan matanya ketika beberapa kali menguap.

"Ya Allah, kuatkan aku." lirih Laras berdoa dalam kebimbangannya.

_

Pagi hari, Laras bangun lebih dulu. Dia masuk ke kamar mandi belakang untuk memgambil air wudhu dan melaksanakan sholat. Tapi dia bingung, mukenahnya tidak ada. Semua peralatan sholat ada di kostnya dan dia belum mengambilnya. Apa dulu mas Danu punya pembantu? pikir Laras.

Lalu dia menuju kamar belakang, di sana tidak terkunci pintunya sehingga Laras bisa masuk dengan mudah. Di bukanya lemari kecil di samping dipan yang berukuran kecil pula. Mencari di beberapa tumpukan baju bekas, dan dia menemukan satu mukenah.

"Alhamdulillah, bisa sholat subuh juga. Ini masih bersih dan bisa langsung di pakai." kata Laras dengan senyum mengembang.

Di gerainya sajadah menghadap ke arah kiblat, lalu di pakai mukenahnya dan langsung melakukan gerakan takbiratul ikhram hingga selesai.

Setelah selesai, dia melipat kembali mukenah dan merapikan lagi sajadahnya. Lalu dia keluar dari kamar itu dan menuju ke dapur.

Dia akan membuat sarapan untuk suaminya. Pertama dia membuka kulkas dan melihat isinya, hanya ada sayur dan telur. Dia kemudian mengambil beras untuk di masak, setelah selesai baru membuat tumis serta telur ceplok yang di buat bumbu kecap.

Satu jam lebih Laras sibuk di dapur, jam menunjukkan pukul enam tiga puluh. Waktunya Danu sarapan. Kemudian Laras menuju kamar Danu untuk memberitahu bahwa sarapan sudah siap.

Tok tok tok

"Mas Danu, sudah siang. Sarapan sudah ada di meja.",ucap Laras.

Tak lama Danu keluar dengan berpakaian sudah rapi. Dia memakai setelan jas dan rambut yang rapi. Dia menuju meja makan dan langsung duduk. Memperhatikan apa yang ada di meja makan.

Dengan sedikit malas, dia mengambil nasi dan telur dadar itu. Laras memperhatikan suaminya yang makan dengan malas, setidaknya hasil masakannya di makan walaupun tampak malas untuk memakannya.

Dan hanya beberapa kali suap saja Danu memakan masakan Laras, dia mengambil gelas dan meminum isinya. Kemudian dia bangkit dari duduknya kembali masuk ke dalam kamar mengambil tas kerjanya.

"Mas, pagi ini aku mau ambil bajuku ke kostan." kata Laras.

"Langsung pulang, jangan pergi kemana-mana." kata Danu.

"Iya."

Lalu Laras merapikan piring bekas tempat makan suaminya, dia menengok ke arah Danu yang sudah siap berangkat kerja. Laras menghampiri Danu, menarik tangan kanannya untuk menyalaminya.

"Emm, mas. Di dapur semuanya kosong isi kulkasnya, aku mau beli bahan makanan untuk masak setiap hari." kata Laras lagi.

Danu mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa lembar ratusan ribu. Ada sepuluh lembar, dia serahkan pada Laras. Lalu pergi setelah Laras menerima uang satu juta untuk membeli bahan makanan di pasar.

Lalu dia keluar menuju mobilnya, sebelum berangkat ke kantor dia sudah berjanji menjemput pacarnya mengantar sampai sekolahnya.

Dari jauh Laras melihat suaminya menerima telepon dari seseorang, dan dia yakin itu adalah gadis SMA pacarnya itu. Tampak wajah Danu sangat senang menerima telepon itu, berbanding terbalik jika berhadapan dengan Laras.

Laras menghela nafas panjang, dia sebenarnya harus terbiasa melihat senyum ceria suaminya untuk gadis itu, namun tetap saja rasanya sakit sekali jika harus melihatnya terus.

Lalu Laras kembali merapikan meja makan dan langsung bergegas merapikan dan membersihkan rumah. Dia ingin segera selesai dan langsung ke tempat kostnya mengambil baju-bajunya dan barang-barang lainnya.

Sepulang dari kostan, dia akan ke pasar membeli bahan lauk pauk dan juga beras. Serta sembako lainnya.

Dia akan tidur di kamar yang tadi dia tempati untuk sholat, tidak peduli rencana akan mempunyai anak dari Danu. Sejujurnya dia ragu, namun untuk saat ini biarlah dia menjalaninya dengan permintaan mendiang mertuanya, ibu Ramona. Setidaknya dia sudah menjalani amanat ibu mertuanya itu. Meski entah sampai kapan.

Dalam benaknya, dia tanamkan tidak akan menaruh hati pada Danu suaminya. Namun begitu, entah bagaimana nanti apakah lain lagi seiring berjalannya waktu.

_

_

******************

Terpopuler

Comments

Mis Liati

Mis Liati

novel paling bodoh

2023-02-19

1

arlisa

arlisa

Thor tolong jgn kasi Laras watak yg terlaluh lemah dan gampang jatuh cinta Thor......jgn mentang2 wanita yatim piatu .....dikasi jadi lemah......ngam adil lo.

2023-02-04

0

Anita Almantik

Anita Almantik

kayak lagu
ku berharap jangan sampai pacr Danu ketemu laras nant tambah ketindas tu laras...

2022-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 01. Mendadak Menikah
2 02. Perjanjian Nikah
3 03. Meninggalnya Ibu Ramona
4 04. Layaknya Seorang Istri
5 05. Merasa Terhianati
6 06. Di Perputakaan
7 07. Di Usir Dari Rumah
8 08. Menginap Di Kost Anisa
9 09. Di Kedai Kopi
10 10. Pacar Andre
11 11. Surat Wasiat
12 12. Kebimbangan Laras
13 13. Perjanjian Lagi
14 14. Pagi Hari
15 15. Kantor Pengacara
16 16. Mengenai Ibu Ramona
17 17. Membacakan Wasiat
18 18. Jasmin Berkunjung
19 19. Nomor Ponsel
20 20. Rencana Danu Untuk Laras
21 21. Telepon
22 22. Di Pamggil Pak Robi
23 23. Laras Bercerita
24 24. Kesibukan Laras
25 25. Danu Marah
26 26. Pindah Rumah
27 27. Melamar Jasmin
28 28. Pernikahan Danu Dan Jasmin
29 29. Daftar Kuliah
30 30. Menginap Acara Kampus
31 31. Mencari Jasmin
32 32. Makan Di Rumah Laras
33 33. Tidak Dapat Jatah
34 34. Danu Kesal
35 35. Ke Rumah Laras Lagi
36 36. Hanya Pelampiasan Saja?
37 37. Perubahan Sikap Danu
38 38. Jasmin Selingkuh
39 39. Menginap
40 40. Bertengkar
41 41. Melihatnya
42 42. Periksa
43 43. Bertemu Andre
44 44. Andre Kecewa
45 45. Danu Terkejut
46 46. Danu Vs Andre
47 47. Jasmin Pura-pura
48 48. Curhatan Danu
49 49. Menyewa Orang
50 50. Di Depan Toko Kue
51 51. Membujuk Jasmin
52 52. Datang Bersama
53 53. Datang Lagi
54 54. Orang Suruhan
55 55. Bukti
56 56. Fakta Di Luar Dugaan
57 57. Nasehat Rizwan
58 58. Dua Perasaan Berbeda
59 59. Sikap Danu
60 60. Memberi Pelajaran
61 61. Ibu Dan Anak
62 62. Selesai Makan Siang
63 63. Foto-Foto
64 64. Syok
65 65. Surat Cerai
66 66. Ke Panti Asuhan
67 67. Mencari Laras
68 68. Sosial Media
69 69. Di Pemakaman
70 70. Di Pemakaman 2
71 71. Melahirkan
72 72. Perasaan
73 73. Salah Paham
74 74. Kejutan Di Rumah Baru
75 75. Obrolan Santai
76 76. Tidak Bisa Menggantikan
77 77. Menemui Jasmin
78 78. Lagi Aneh
79 79. Bukan Laki-Laki Romantis
80 80. Kebahagiaan Danu Dan Laras
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Mendadak Menikah
2
02. Perjanjian Nikah
3
03. Meninggalnya Ibu Ramona
4
04. Layaknya Seorang Istri
5
05. Merasa Terhianati
6
06. Di Perputakaan
7
07. Di Usir Dari Rumah
8
08. Menginap Di Kost Anisa
9
09. Di Kedai Kopi
10
10. Pacar Andre
11
11. Surat Wasiat
12
12. Kebimbangan Laras
13
13. Perjanjian Lagi
14
14. Pagi Hari
15
15. Kantor Pengacara
16
16. Mengenai Ibu Ramona
17
17. Membacakan Wasiat
18
18. Jasmin Berkunjung
19
19. Nomor Ponsel
20
20. Rencana Danu Untuk Laras
21
21. Telepon
22
22. Di Pamggil Pak Robi
23
23. Laras Bercerita
24
24. Kesibukan Laras
25
25. Danu Marah
26
26. Pindah Rumah
27
27. Melamar Jasmin
28
28. Pernikahan Danu Dan Jasmin
29
29. Daftar Kuliah
30
30. Menginap Acara Kampus
31
31. Mencari Jasmin
32
32. Makan Di Rumah Laras
33
33. Tidak Dapat Jatah
34
34. Danu Kesal
35
35. Ke Rumah Laras Lagi
36
36. Hanya Pelampiasan Saja?
37
37. Perubahan Sikap Danu
38
38. Jasmin Selingkuh
39
39. Menginap
40
40. Bertengkar
41
41. Melihatnya
42
42. Periksa
43
43. Bertemu Andre
44
44. Andre Kecewa
45
45. Danu Terkejut
46
46. Danu Vs Andre
47
47. Jasmin Pura-pura
48
48. Curhatan Danu
49
49. Menyewa Orang
50
50. Di Depan Toko Kue
51
51. Membujuk Jasmin
52
52. Datang Bersama
53
53. Datang Lagi
54
54. Orang Suruhan
55
55. Bukti
56
56. Fakta Di Luar Dugaan
57
57. Nasehat Rizwan
58
58. Dua Perasaan Berbeda
59
59. Sikap Danu
60
60. Memberi Pelajaran
61
61. Ibu Dan Anak
62
62. Selesai Makan Siang
63
63. Foto-Foto
64
64. Syok
65
65. Surat Cerai
66
66. Ke Panti Asuhan
67
67. Mencari Laras
68
68. Sosial Media
69
69. Di Pemakaman
70
70. Di Pemakaman 2
71
71. Melahirkan
72
72. Perasaan
73
73. Salah Paham
74
74. Kejutan Di Rumah Baru
75
75. Obrolan Santai
76
76. Tidak Bisa Menggantikan
77
77. Menemui Jasmin
78
78. Lagi Aneh
79
79. Bukan Laki-Laki Romantis
80
80. Kebahagiaan Danu Dan Laras

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!