15. Kantor Pengacara

Laras pergi ke kostan Anisa untuk mengambil barang-barangnya, dia sengaja kesana sebelum Anisa berangkat kerja. Sampai di depan kost, Laras langsung masuk ke kostan. Dia mengetuk pintu kamar Anisa dan memberi salam. Sebelumnya sudah menghubungi Anisa lebih dulu.

Tok tok tok

"Assalamu alaikum, Anisa!" ucap Laras

"Wa alaikuk salam, masuk Laras.",jawab Anisa.

Laras pun membuka handel pintu dan masuk ke dalam kamar. Dia melihat Anisa sedang bersiap untuk berangkat kerja. Laras duduk di tepi ranjang berukuran satu orang itu, dia melihat Anisa yang sedang memoles bedak di wajahnya.

"Kamu yakin akan keputusanmu keluar dari kedai kopi?" tanya Anisa yang masih merias wajahnya.

"Ini bukan keputusanku, tapi keputusan mas Danu. Sudahlah, aku hanya mau jadi istri yang baik. Menuruti kemauannya dulu, kalau dia masih saja tidak mau menerimaku. Ya aku terima." ucap Laras lirih, dia juga sebenarnya enggan untuk keluar dari kerjaannya itu.

"Istri yang baik tapi tidak di hargai, sama aja menjemput kepedihan." ucap Anisa menyindir.

"Aku bisa apa, Nis.A ku juga bukan orang kaya dan ngga punya orang tua. Hidupku selalu di temani kesedihan sejak dulu. Dulu juga aku bisa, kenapa sekarang ngga bisa?" ucap Laras mematahkan sindiran Anisa.

Anisa menghentikan kegiatannya, dia menatap Laras yang masih diam. Kasihan juga, pikirnya.

"Maaf atas ucapanku,aku hanya ngga rela kamu selalu dalam kesedihan dan kepedihan. Semua orang berhak bahagia Laras, kamu bisa mencari bahagiamu sendiri. Sebelum terlambat, Ras." kata Anisa lagi.

"Aku sudah terikat oleh surat wasiat itu, bagaimana bisa aku mau berontak. Setidaknya aku berusaha dulu untuk merubah keadaan dengan menerima kenyataan pahit ini, namun jika Allah berkehendak lain ya aku terima. Mungkin ini garis nasibku, Nisa." ucap Laras sedikit bergetar bibirnya menahan tangis pilunya.

"Maaf, aku terlalu memojokkanmu. Aku doakan kamu bisa menghadapi semuanya ini. Aku akan tetap dukung kamu, dan kapan pun kamu mau bercerita, aku siap dengarkan." kata Anisa memeluk sahabatnya itu.

"Terima kasih Nis,aku senang kamu selalu dukung apa yang akan aku lakukan.Aku juga tidak akan berdiam diri menerima kepahitan ini,aku akan cari kesibukan sendiri walaupun di rumah saja."ucap Laras sambil tersenyum dan menghapus airmatanya yang sempat menitik.

Mereka berpelukan,lalu Anisa membantu mengemasi barang-barang Laras.Walaupun sangat di sayangkan Laras menerima perintah suaminya,namun memang harus patuh.Walau bagaimanapun Laras statusnya istri,jadi harus patuh pada suaminya.

"Kapan kamu mau ke kedai kopi?"tanya Anisa.

"Belum tahu,mungkin nanti jika sudah selesai urusan dengan pengacara."

"Kalau gitu aku ijin ke pak Andrenya kamu lagi sakit aja ya,biar ijin resmi resign kamu sendiri yang mengajukan."

"Boleh deh,aku janji ngga akan lama menutupi kebohonganmu sama teman-teman di sana juga kak Andre."ucap Laras sambil terseyum.

Anisa hanya tersenyum menanggapi ucapan Laras.Kemudian keduanya keluar dari kostan Anisa,Anisa pergi bekerja sedangkan Laras kembali ke rumah suaminya.

Mereka berpisah dengan datangnya ojek online yang mereka pesan dengan tujuan berbeda

Laras kembali ke rumah suaminya dan sampai di rumah sebelum Danu menjemputnya. Tepat pukul sepuluh, mobil Danu masuk halaman rumah. Dia keluar dari dalam mobil dan langsung masuk ke dalam rumah menuju kamarnya mengambil sesuatu yang tertinggal.

Laras sudah siap sejak kedatangan suaminya, dia duduk di sofa ruang tamu menunggu suaminya keluar lagi dari kamarnya.

Agak lama Danu di kamarnya, dia masih mencari barang yang tertinggal. Sedangkan Laras masih berkutat dengan ponselnya, dia membuka akun sosial medianya. Melihat-lihat status orang-orang di sosial media. Tidak ada yang menarik, dia kembali menutup akun sosial medianya setelah Danu selesai mencari barang yang tertinggal.

Mengajak Laras segera masuk ke dalam mobil. Mereka pun berangkat menuju kantor pengacara ibu Ramona, mendengarkan pembacaan surat wasiat dari ibu Ramona tentang harta yang di tinggalkan.

Satu jam mereka sampai di kantor pengacara, Danu langsung menuju gedung advokat corp yang menaungi beberapa pengacara handal dan baru berkecimpung di dunia hukum. Danu memasuki satu ruangan besar, di ikuti oleh Laras dari belakang yang sejak keluar dari mobil Danu selalu berjalan di depan Laras. Laras tidak menyamai jalan suaminya karena dia tahu suaminya itu engga berjalan beriringan dengannya.

Sampai di dalam ruangan besar itu, pengacara yang bernama Herianto itu sedang memeriksa sebuah dokumen dan berkas kasus dari kliennya. Danu menyapa pengacara Herianto dengan sopan.

"Selamat pagi menjelang siang pak Heri." sapa Danu.

"Oh, hahah pak Danu. Silakan duduk." kata pak Heri, dia melihat Laras di belakang Danu hanya tersenyum saja.

"Ini pasti nyonya Danu kan?" ucap pak Heri.

Laras yang mendengar ucapan pak Heri hanya tersenyum tipis, sedangkan Danu hanya diam saja. Mendengus pelan.

"Silakan duduk pak Danu dan nyonya Danu." ucap pak Heri mempersilakan duduk di sofa ruangannya yang memang sengaja untuk membahas hal penting dengan klien atau rekan kerjanya.

Baik Danu dan Laras duduk, mereka duduk agak berjauhan. Karena Laras sadar diri akan kedudukannya. Dan Danu sendiri tidak mempedulikan dengan itu Laras duduk berjauhan dengannya.

Pak Heri memperhatikan tingkah kedua suami istri itu, seperti ada hal yang kurang di sukai oleh kliennya ini,pikir pak Heri. Namun demikian dia tidak mau mencampurinya.

"Begini pak Danu, sebelum saya membacakan surat wasiat ibu anda. Ada baiknya anda berjanji untuk memenuhi permintaan mendiang ibu anda. Karena ini menyangkut semua aset yang di miliki mendiang ibu anda." kata pak Heri memberi peringatan pada anak kliennya itu.

"Ya, itu tidak masalah pak Heri. Kami akan menjalankannya sesuai wasiat ibu." ujar Danu datar.

"Baiklah, karena sepertinya pak Danu sedang banyak pekerjaan jadi saya membacakan wasiat mendiang ibu anda. Sebentar, saya ambil dulu berkasnya." kata pengacara Heri.

Lalu pak Heri menuju mejanya kembali, mengambil berkas yang selama ini tersimpan sejak setengah tahun lalu. Ibu Ramona membuat wasiat sebelum dia masuk rumah sakit, tapi dia sudah sakit-sakitan dan sering periksa.

Dokter memaksa untuk di rawat karena penyakitnya sudah tidak bisa lagi tertolong, namun demikian dengan di rawat dan di pantau di rumah sakit akan lebih baik dari pada hanya kontrol dan periksa saja.

_

_

**************

Terpopuler

Comments

heni diana

heni diana

Kayanya harta warisan bu ramona akan jatuh k tangan danu kalau dia tetap mempertahankan rumah tangganya sma laras jadi danu mau tak mau memperthankan laras..

2022-12-19

2

lihat semua
Episodes
1 01. Mendadak Menikah
2 02. Perjanjian Nikah
3 03. Meninggalnya Ibu Ramona
4 04. Layaknya Seorang Istri
5 05. Merasa Terhianati
6 06. Di Perputakaan
7 07. Di Usir Dari Rumah
8 08. Menginap Di Kost Anisa
9 09. Di Kedai Kopi
10 10. Pacar Andre
11 11. Surat Wasiat
12 12. Kebimbangan Laras
13 13. Perjanjian Lagi
14 14. Pagi Hari
15 15. Kantor Pengacara
16 16. Mengenai Ibu Ramona
17 17. Membacakan Wasiat
18 18. Jasmin Berkunjung
19 19. Nomor Ponsel
20 20. Rencana Danu Untuk Laras
21 21. Telepon
22 22. Di Pamggil Pak Robi
23 23. Laras Bercerita
24 24. Kesibukan Laras
25 25. Danu Marah
26 26. Pindah Rumah
27 27. Melamar Jasmin
28 28. Pernikahan Danu Dan Jasmin
29 29. Daftar Kuliah
30 30. Menginap Acara Kampus
31 31. Mencari Jasmin
32 32. Makan Di Rumah Laras
33 33. Tidak Dapat Jatah
34 34. Danu Kesal
35 35. Ke Rumah Laras Lagi
36 36. Hanya Pelampiasan Saja?
37 37. Perubahan Sikap Danu
38 38. Jasmin Selingkuh
39 39. Menginap
40 40. Bertengkar
41 41. Melihatnya
42 42. Periksa
43 43. Bertemu Andre
44 44. Andre Kecewa
45 45. Danu Terkejut
46 46. Danu Vs Andre
47 47. Jasmin Pura-pura
48 48. Curhatan Danu
49 49. Menyewa Orang
50 50. Di Depan Toko Kue
51 51. Membujuk Jasmin
52 52. Datang Bersama
53 53. Datang Lagi
54 54. Orang Suruhan
55 55. Bukti
56 56. Fakta Di Luar Dugaan
57 57. Nasehat Rizwan
58 58. Dua Perasaan Berbeda
59 59. Sikap Danu
60 60. Memberi Pelajaran
61 61. Ibu Dan Anak
62 62. Selesai Makan Siang
63 63. Foto-Foto
64 64. Syok
65 65. Surat Cerai
66 66. Ke Panti Asuhan
67 67. Mencari Laras
68 68. Sosial Media
69 69. Di Pemakaman
70 70. Di Pemakaman 2
71 71. Melahirkan
72 72. Perasaan
73 73. Salah Paham
74 74. Kejutan Di Rumah Baru
75 75. Obrolan Santai
76 76. Tidak Bisa Menggantikan
77 77. Menemui Jasmin
78 78. Lagi Aneh
79 79. Bukan Laki-Laki Romantis
80 80. Kebahagiaan Danu Dan Laras
Episodes

Updated 80 Episodes

1
01. Mendadak Menikah
2
02. Perjanjian Nikah
3
03. Meninggalnya Ibu Ramona
4
04. Layaknya Seorang Istri
5
05. Merasa Terhianati
6
06. Di Perputakaan
7
07. Di Usir Dari Rumah
8
08. Menginap Di Kost Anisa
9
09. Di Kedai Kopi
10
10. Pacar Andre
11
11. Surat Wasiat
12
12. Kebimbangan Laras
13
13. Perjanjian Lagi
14
14. Pagi Hari
15
15. Kantor Pengacara
16
16. Mengenai Ibu Ramona
17
17. Membacakan Wasiat
18
18. Jasmin Berkunjung
19
19. Nomor Ponsel
20
20. Rencana Danu Untuk Laras
21
21. Telepon
22
22. Di Pamggil Pak Robi
23
23. Laras Bercerita
24
24. Kesibukan Laras
25
25. Danu Marah
26
26. Pindah Rumah
27
27. Melamar Jasmin
28
28. Pernikahan Danu Dan Jasmin
29
29. Daftar Kuliah
30
30. Menginap Acara Kampus
31
31. Mencari Jasmin
32
32. Makan Di Rumah Laras
33
33. Tidak Dapat Jatah
34
34. Danu Kesal
35
35. Ke Rumah Laras Lagi
36
36. Hanya Pelampiasan Saja?
37
37. Perubahan Sikap Danu
38
38. Jasmin Selingkuh
39
39. Menginap
40
40. Bertengkar
41
41. Melihatnya
42
42. Periksa
43
43. Bertemu Andre
44
44. Andre Kecewa
45
45. Danu Terkejut
46
46. Danu Vs Andre
47
47. Jasmin Pura-pura
48
48. Curhatan Danu
49
49. Menyewa Orang
50
50. Di Depan Toko Kue
51
51. Membujuk Jasmin
52
52. Datang Bersama
53
53. Datang Lagi
54
54. Orang Suruhan
55
55. Bukti
56
56. Fakta Di Luar Dugaan
57
57. Nasehat Rizwan
58
58. Dua Perasaan Berbeda
59
59. Sikap Danu
60
60. Memberi Pelajaran
61
61. Ibu Dan Anak
62
62. Selesai Makan Siang
63
63. Foto-Foto
64
64. Syok
65
65. Surat Cerai
66
66. Ke Panti Asuhan
67
67. Mencari Laras
68
68. Sosial Media
69
69. Di Pemakaman
70
70. Di Pemakaman 2
71
71. Melahirkan
72
72. Perasaan
73
73. Salah Paham
74
74. Kejutan Di Rumah Baru
75
75. Obrolan Santai
76
76. Tidak Bisa Menggantikan
77
77. Menemui Jasmin
78
78. Lagi Aneh
79
79. Bukan Laki-Laki Romantis
80
80. Kebahagiaan Danu Dan Laras

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!