DENDAM SANG PEWARIS
Ampun Bu, ampun! tolong, jangan siksa lagi," ucap Arga sambil menangis menahan panas dan sakit pada kakinya, akibat teh panas yang disiramkan oleh Gisella.
"Dasar, anak tidak berguna, bisanya cuma makan dan tidur. Rasakan itu! siapa suruh mengambil makanan putraku."
Gisella terus mengomel, lalu merampas ayam goreng dari piring Arga, setelah itu diapun berkata lagi, "Makan itu nasi sama garam! Kalau mau makan enak, kerja! Ibu dan anak sama saja, cuma menjadi benalu," omel Gisella, sambil meletakkan kembali ayam goreng ke dalam lemari.
Mirna yang sedang sakit, mendengar suara tangis serta jeritan Arga di dapur, langsung berlari keluar dan dia sangat terkejut saat melihat air teh berserakan dan Arga duduk sambil memegangi serta meniup kakinya. Kaki Arga memerah dan yang pasti bakal melepuh.
Mirna tak kuasa menahan tangis, lalu dia mengelap kaki Arga dengan lengan bajunya sambil ikutan meniup untuk mengurangi rasa panas.
Dia tidak pernah menyangka, jika Gisella sanggup menyakiti seorang anak, padahal Mirna selama ini selalu menyayangi Rendi, seperti putranya sendiri.
Kemudian dengan masih terisak, Mirna pun bertanya kepada Gisella, "Sebenarnya apa salah Arga Mbak? kenapa Mbak tega melakukan hal ini terhadapnya, Arga kan masih kecil Mbak."
"Tanya saja anakmu itu! Apa yang sudah dia lakukan hingga aku marah. Makanya, kamu sebagai ibu jangan tiduran saja. Kerja, jika anakmu mau makan enak!"
"Aku sakit Mbak, biasanya juga aku 'kan, yang mengerjakan semua tugas rumah. Tolong dong Mbak, berikan makanan untuk Arga. Kalau aku, makan pakai garam pun nggak masalah," mohon Mirna.
"Enak saja! cuci dulu bajuku, baru akan kuberikan ayam goreng untuk putramu!"
"Besok Mbak, pasti semua baju kalian akan aku cuci. Saat ini, aku masih demam dan takut jika berendam di air, akan bertambah parah."
Arga yang mendengar perkataan sang Mama, lalu menimpali, "Ma, jangan! Mama belum sembuh, Arga makan pakai garam saja. Sekarang, Mama harus banyak istirahat. Ayo Ma, Arga antar ke kamar."
"Tapi, kakimu bagaimana Nak? jika tidak diobati bakal melepuh."
"Nggak apa-apa Ma, nanti Arga oles saja pakai pasta gigi, pasti bakal sembuh. Sekarang, Arga antar Mama dulu ke kamar, baru ke apotik untuk membeli obat Mama."
"Eh...eh, darimana kamu dapat duit? Kamu mencuri uangku ya! Dasar anak bandel, kembalikan uangku!" bentak Gisella sambil menjewer telinga Arga.
"Siapa yang mencuri uang ibu! Jangan sembarang menuduh Bu! lepaskan telinga saya!" lawan Arga dengan menepis tangan Gisella.
"Tolong Mbak, lepaskan Arga, dia bukan pencuri!" pinta Mirna, sambil memeluk kaki Gisella.
Ira, pembantu yang kebetulan masuk ke dapur merasa iba, saat mendengar Gisella menuduh dan memperlakukan Arga dengan buruk.
Kemudian, Ira pun menimpali ucapan Gisella, "Iya Bu, tolong lepaskan Den Arga. Uang itu dari saya! sebagai upah Den Arga yang telah membantu saya."
"Kemaren, saya meminta tolong untuk mengantarkan uang ke rumah ayah. Jadi, sebagai imbalannya, saya beri Den Arga uang jajan." ucap Ira.
"Kamu jangan bohong ya Ra! awas, kalau itu cuma alasanmu saja untuk menolongnya!"
"Nggak kok Bu, memang Saya yang memberinya."
Gisella pergi dengan bersungut-sungut. Sebenarnya, dia tidak kehilangan uang satu senpun. Tuduhannya tadi, memang sengaja, agar Arga memberikan uang itu dan tidak jadi membeli obat untuk Mirna. Gisella senang jika Mirna sakit-sakitan, jadi akan lebih mudah untuk terus menyiksanya."
Arga, yang sudah ditolong oleh Bi Ira, mengucapkan terimakasih. Jika bukan karena kebohongan pembantunya itu, rencana Gisella, pasti sudah berhasil.
Melihat Arga menyeringai menahan sakit, Ira pun menawarkan bantuan.
"Ayo Den, Bibi obati kaki Aden. Nanti, biar Bibi saja yang pergi ke apotik. Lihat, jari jemari kaki Den Arga sudah mulai melepuh."
"Iya, kamu benar Ra," ucap Mirna.
Kemudian, Mirna dan Arga pun kembali ke kamar. Arga tidur dengan mamanya sejak Riko, sang papa kecelakaan dan tidak kembali.
Riko dinyatakan hilang, dalam sebuah kecelakaan pesawat tujuan Kalimantan, sekitar satu bulan yang lalu.
Pesawat yang di tumpangi Riko, jatuh di perairan selat Karimata saat dia hendak meninjau tambang emas miliknya yang ada di sana.
Mayat Riko tidak ditemukan hingga sekarang. Jadi, pihak kepolisian dan para tim SAR pun akhirnya menyatakan jika Riko tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kehidupan pahit Mirna dan Arga dimulai sejak itu. Dulu, saat Riko masih ada, Mirna menjadi Ratu dan Riko sangat menyayangi Arga.
Mirna adalah pacar Riko sejak SMA dan hubungan mereka tidak direstui oleh Raka, Papa Riko.
Akhirnya hubungan merekapun putus, saat Riko terpaksa harus menuruti permintaan orangtuanya untuk kuliah di luar negeri.
Setelah menyelesaikan kuliahnya, Riko kembali ke tanah air, dia menggantikan sang Papa, menjadi CEO di perusahaan miliknya.
Riko pun dijodohkan dengan Gisella, anak dari sahabat karib Raka. Tapi, tidak ada yang tahu, jika saat itu Gisella tengah mengandung anak dari pacarnya yang tidak mau bertanggung jawab.
Rumah tangga mereka hanya sebatas di atas kertas, karena Riko tidak pernah mencintai Gisella. Apalagi saat Riko akhirnya tahu, jika Gisella mengandung anak pria lain.
Gisella memohon agar Riko tidak memberitahu kepada keluarga, jika anak itu bukanlah anak Riko. Dan Gisella tidak mau diceraikan dengan alasan kesehatan papanya.
Akhirnya Riko pun setuju dan mereka membuat kesepakatan sebagai jaminan jika Gisella tidak akan berbalik omong.
Riko akan menuruti permintaan Gisella dan menganggap putra Gisella sebagai putranya, asalkan suatu saat Gisella mengizinkan Riko untuk menikahi wanita yang Riko cintai.
Bertahun, Riko mencari keberadaan Mirna, tanpa kenal putus asa. Dan ternyata, Mirna bekerja sebagai TKW Arab, sejak kedua orangtuanya meninggal.
Ketika Mirna kembali ke tanah air untuk Ziarah ke makam orangtuanya, kejadian tidak disengaja telah mempertemukan mereka kembali.
Mobil yang dikendarai Riko hampir menabrak Mirna, saat dia keluar dari pemakaman sambil menangis.
Kemarahan berganti dengan kebahagiaan, saat Riko melihat gadis itu adalah Mirna, wanita yang Riko cintai dan yang selama bertahun-tahun dia cari.
Riko tidak membuang kesempatan itu dan dia tidak ingin kehilangan Mirna lagi.
Akhirnya Riko melamar Mirna hari itu juga, setelah dia menceritakan semua tentang rumahtangga dan kesepakatannya bersama Gisella.
Mirna yang memang masih mencintai Riko dan hidup sebatang kara, akhirnya mau menerima Riko dan seminggu kemudian merekapun menikah.
Pernikahan dilakukan secara diam-diam di KUA dan Riko pun membawa pulang Mirna untuk tinggal di rumahnya.
Riko menjelaskan kepada Gisella, siapa sebenarnya Mirna dan Gisella berpura-pura menerima pernikahan tersebut.
Bertahun, telah hidup satu atap dan melihat Rendi tumbuh dengan kasih sayang dari Riko, membuat Gisella akhirnya diam-diam mencintai Riko.
Hatinya begitu sakit dan tidak rela, saat Riko mengatakan jika dia telah menikah dengan Mirna.
Riko telah membuktikan janjinya, hati Riko tidak untuk wanita manapun kecuali Mirna, sejak mereka putus dan dia berangkat kuliah keluar negeri.
Sesuai kesepakatan, selama papa Gisella masih hidup, Riko dan Gisella akan tetap berpura-pura menjadi pasangan suami istri yang harmonis dan untuk sementara menyembunyikan identitas Mirna.
Mirna tidak keberatan, selagi cinta Riko tidak terbagi untuk wanita lain, dia rela berkorban menggunakan identitas sebagai pengasuh Rendi dirumah suaminya itu.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Muawanah
baru awal bc bingung mau komen apa....???
yg pasti cerita nya menarik....
2024-01-15
2
sakura
...
2023-08-28
0