BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN

"Wah, kamu hebat Ga. Baru mulai, sudah langsung dapat banyak. Rezeki anak sholeh ya 'kan?"

"Rezeki untuk mama ku teman. Kita temui Mama ku dulu ya, setelah itu baru pergi menjual hasil pencarian kita," ajak Arga.

"Ayo, kami juga ingin kenalan dengan Mama mu. Pastinya cantik, kamu saja tampan," ucap Athar.

"Kalian bisa saja. Ayo buruan!"

Ketiga sahabat kecil itupun berjalan kepayahan karena karung yang mereka bawa berisi penuh dengan barang-barang hasil mulung.

Dari kejauhan, Arga melihat sang mama sudah bangun, "Alhamdulillah, itu mamaku!" tunjuk Arga.

"Pasti beliau sedang mencarimu Ga. Lihat, beliau celingukan, seperti orang kebingungan."

"Iya teman."

Melihat Arga datang, Mirna pun merasa lega. "Dari mana kamu Nak! Mama khawatir lho."

"Arga pergi mencari ini Ma, lumayan bisa untuk beli makanan kita nanti malam."

Mirna menangis melihat nasib anaknya. Keegoisan Gisella dan Rendi, telah membuat Arga, bocah sekecil itu terpaksa harus memulung demi mendapatkan uang untuk membeli makanan.

"Mama jangan nangis dong! Kita pasti bisa Ma, meski tanpa mereka."

"Iya Tante, Arga benar."

"Arga hebat lho Tan!"

"Kalian siapa?"

"Oh ya Ma kenalkan, ini teman-teman Arga."

"Salam kenal Tante," ucap Athar dan Dirta serempak.

"Obatnya sudah di minum Ma?"

"Sudah."

"Ma, sekarang kita ikut mereka. Arga dan teman-teman mau menjual barang-barang ini dulu dan setelah itu baru kita membuat gubuk kecil untuk tidur."

"Di mana? Apa ada yang mau memberi kita tumpangan Ga?"

"Tante jangan khawatir, banyak kok yang tinggal di sana!" sahut Athar.

"Iya Tan, ayo kita berangkat, nanti keburu senja!" ajak Dirta.

Merekapun beranjak meninggalkan tempat tersebut dan Mama membantu Arga serta teman-temannya secara bergantian mengangkat karung mulung yang lumayan berat isinya.

Sesampainya di tempat penampungan barang bekas, Dirta pun menemui Om Fras, pemilik usaha tersebut.

"Selamat sore Om?"

"Hei, kalian! wah...ada teman baru rupanya."

"Iya Om, kenalkan...namanya Arga dan itu ibunya."

"Salam kenal Dek, Bu. Selamat datang di keluarga besar pemulung," sapa Om Fras.

"Salam kenal juga Om. Oh ya Om, kami mau menjual barang-barang ini. Saya 'kan pemula dan belum tahu bagaimana caranya."

"Oh, kalau adek mau dapat hasil penjualan lebih banyak, barang-barang harus dipilah Dek! Misal, besi sendiri, tembaga, plastik, kardus, kertas dan lain-lain. Untuk kertas saja banyak macam, dari mulai kertas ubi, koran, dan kertas yang putih seperti ini!"

"Gitu ya Om. Tapi, hari ini saya butuh uang cepat untuk membeli makanan dan tentunya tidak sempat memilah lagi Om. Bukankah tempat ini sudah mau tutup? Nggak apa-apa deh Om, pukul rata saja, terserah Om, berapa mau menghargai barang-barang ini. Dan hasil Pencarian besok, baru saya sortir sesuai jenisnya," ucap Arga.

"Kalau nggak, begini saja Dek, Om pinjamkan dulu kamu uang untuk beli makanan dan tinggalkan saja barang-barang itu di sini, besok kamu bisa menyortirnya."

"Wah, Om baik banget, kalau begitu terimakasih banyak ya Om."

Frans mengangguk, lalu dia bertanya, "Kalian tinggal dimana?"

"Rencananya mau ikut tinggal bersama Dirta dan Artha Om. Soalnya untuk saat ini kami belum ada tempat tinggal."

Mendengar hal itu, Fras iba. Kemudian Fras pun bertanya, "Ibu kamu bekerja dimana Dek?"

"Nggak kerja Om."

"Apa mau bekerja di sini?"

"Kerja apa Om?"

"Saat ini Om butuh tenaga untuk membantu memilah barang-barang rongsokan itu," tunjuk Om Fras ke tumpukan barang-barang yang ada di dalam gudangnya."

"Mau Om, Mama pasti mau! Tapi, saat ini mama sedang sakit Om," jawab Arga sedih.

"Kalau nanti sudah sembuh, datang saja kesini Ga! Om butuh tenaga dua orang. Yang satu besok sudah masuk."

"Terimakasih Om. Arga tanya mama dulu ya Om!"

Arga bersyukur, ada saja jalan keluar di saat mereka sedang kesulitan.

Arga mencari sang Mama yang saat ini sedang melihat-lihat di luar gudang.

"Ma, Om Fras membutuhkan karyawan untuk membantu sortir. Apa Mama bisa?"

"Mau Nak, Mama mau," jawab Mirna bersemangat.

"Tapi 'kan Mama sedang sakit? Arga nggak mau sakit Mama tambah parah."

"Besok juga sembuh Ga, tadi kan sudah minum obat!"

Syukur ya Ga, kita bertemu dengan orang-orang baik seperti mereka."

"Iya Ma, kalau begitu ayo kita masuk dan bilang ke Om Fras jika Mama bersedia bekerja."

"Ayo Nak!"

Fras lagi ngobrol dengan Dirta dan juga Athar, sepertinya mereka sangat akrab, sudah seperti Omnya sendiri.

Saat melihat Mirna masuk, Fras pun bertanya, "Bagaimana Bu, apakah Ibu bersedia bekerja di sini? Memang sih gajinya tidak besar, tapi jika rajin dan hasil kerja ibu bagus, saya akan beri tambahan bonus," ucap Fras.

"Mau Mas, terimakasih telah menawari saya pekerjaan. Saat ini, kami memang sedang butuh uang Mas, biarlah nggak besar, yang penting nggak membebani putra saya. Kasihan dia, masih kecil sudah harus memikul tanggung jawab untuk mencari uang."

"Kalau begitu, lusa saja ibu datang, besok istirahat dulu, agar pulih kesehatan ibu, soalnya Arga bilang, ibu sedang sakit."

"Iya, tapi sudah enakkan kok, besok juga sembuh."

"Baiklah, mudah-mudahan cepat sembuh ya Bu.

"Oh ya Ga, ini uangnya! cukup 'kan?"

"Terimakasih Om, ini lebih dari cukup."

"Oh ya Om, kalau begitu kami permisi ya. Kami mau mencari spanduk bekas untuk membuat gubuk buat Arga dan ibunya, nanti keburu malam.

"Itu, Om punya satu, ambillah jika bisa digunakan."

"Pasti bisa Om. Kami ambil ya Om," ucap Athar.

Merekapun pamit, lalu Dirta dan Athar mengajak Arga dan mamanya ke kolong jembatan di mana keluarganya tinggal.

Ternyata banyak yang tidak memiliki rumah, bahkan bayi pun ada yang ikut tinggal di sana.

Dirta memperkenalkan Arga dan Mirna kepada para ibu yang ada di sana. Mereka semua sangat ramah hingga membuat Mirna dan Arga merasa tidak sendirian hidup susah, di dunia ini.

Ternyata Mirna dan Arga masih lebih beruntung dibandingkan teman yang lain, setidaknya Mirna dan Arga pernah merasakan hidup serba ada.

Dirta, Artha beserta keluarganya bergotong royong mendirikan gubuk untuk Mirna dan Arga, kebetulan ada yang masih menyimpan spanduk bekas, hingga mereka tidak perlu mencarinya lagi.

Untuk tonggaknya, mereka memotong dahan pohon yang tumbuh di dekat tempat tersebut.

Gubuk untuk Arga pun akhirnya selesai dan malam ini, Mirna beserta Arga sudah bisa beristirahat dan tinggal di sana.

Mengenai tempat mandi dan pembuangan, untuk sementara mereka menggunakan sumur umum, yang ada di lingkungan masjid.

Meski dengan tempat tinggal seadanya, Mirna dan Arga bisa tidur dengan nyaman. Tidak dihantui rasa takut lagi, karena penyiksaan yang dilakukan oleh Gisella dan juga Rendi.

Sepeninggal Mirna dan Arga, Gisella dan Rendi mengadakan pesta. Mereka sudah sah menjadi pewaris harta Riko.

Gisella tidak akan membiarkan Mirna dan Arga kembali untuk merampas apa yang sekarang dia dan putranya miliki.

Untuk mengamankan harta Riko, Gisella membalik nama beberapa aset atas namanya dan juga atas nama Rendi.

Dan mengenai keluarga Riko, tentu saja mereka mendukung yang Gisella lakukan, karena mereka tidak tahu siapa pewaris yang sesungguhnya.

Sejak itu, hidup Gisella dan Rendi berubah total, mereka bergelimang harta yang seharusnya menjadi hak Arga sebagai pewaris sesungguhnya.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

dementor

dementor

tunggu pembalasan kalian berdua wahai duo benalu.. kagak punya malu,milik orang elo embat.. dasar benalu bin parasit..

2023-03-04

2

sri dilapanga

sri dilapanga

lanjut Thor

2022-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!