BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH

Fras menanti kedatangan pihak keluarga ibunya, seperti janji awal saat dia meminta mereka datang di malam ketujuh tahlilan. Tapi, tidak satupun dari mereka ada yang datang.

"Pergilah kalian tidur Ga, hari sudah malam. Besok pagi kita ke kantor dulu, baru papa antar kamu ke universitas."

"Iya pa, tapi jika Papa repot, Arga bisa pergi sendiri kok Pa."

"Nggak Ga, Papa sekalian ingin mengunjungi teman. Kalian juga istirahatlah! besok Om akan pikirkan pekerjaan apa yang cocok untuk kalian."

"Baik Om," jawab Artha dan Dirta serentak.

Setelah ketiganya pergi tidur, Marni pun mendekati Fras, lalu diapun bertanya, "Mas, kenapa keluarga ibu tidak ada yang datang?"

"Inilah salah satu bukti jika mereka sudah tidak peduli lagi dengan kita. Mereka mengabaikan apa yang aku minta."

"Biarlah Mir, besok semua pasti berusaha menjilat. Aku akan membuat mereka menyesal telah mengusik kehidupan keluargaku! Ayo, sekarang kita tidur," ajak Fras.

"Iya Mas. Oh ya Mas, apakah kampus Arga jauh dari kantor?"

"Memangnya kenapa Mir?"

"Aku takut Mas, keluarga almarhum suamiku mengenal Arga karena wajah Arga sangat mirip almarhum."

"Oh, jangan takut Sayang, Mereka tidak akan ku biarkan menyakiti putraku."

"Terimakasih Mas."

Mirna masih was-was jika membayangkan kisah masa lalunya, dia tidak ingin putra semata wayangnya celaka.

Mereka pun beristirahat, hanya tinggal para pembantu yang merapikan tempat yang tadi di gunakan untuk acara tahlilan.

Pagi hari, semua sudah bersiap. Mirna sudah menyiapkan sarapan untuk keluarganya. Kemudian dia kembali ke kamar, merapikan dasi suaminya yang tengah bersiap.

"Terimakasih Sayang, ayo kita temui anak-anak. Apa mereka sudah siap?"

"Sudah Mas, mereka nunggu di ruang makan."

Fras dan Mirna pun bergegas ke ruang makan, lalu mereka pun sarapan bersama sebelum berangkat ke kantor.

Arga, Artha dan Dirta pun pamit, mereka siap ikut fras ke kantor.

Sesampainya di kantor, Frans pun meminta anak-anak untuk menunggu di lantai bawah, sementara fras menuju ruangan untuk meletakkan tas kerjanya.

Tapi, sebelumnya dia menemui sekretaris untuk meminta agenda kegiatan hari ini.

"Pagi Pak!" sapa Rina.

"Selamat pagi, tolong antar agenda kerja hari ini ke ruangan saya!" pinta Fras.

"Tapi, ruangan Bapak sudah ditempati oleh Pak Rendi. Pak Rendi memaksa, katanya beliau yang akan menggantikan posisi ibu Anda dan ibunya di sini!"

"Oh, dia bilang seperti itu. Nggak apa-apa Rin, kamu siapkan saja agendanya dan saya akan menemui dia."

Fras berusaha menahan amarah, lalu dia menuju ke ruangan untuk menemui Rendi.

Tanpa mengetuk pintu, Fras pun masuk.

"Hei, nggak sopan sekali! Masuk tanpa izin!" seru Rendi tanpa memandang siapa orang yang ada di hadapannya. Dia sedang asyik mengotak-atik ponselnya sambil kedua kaki di julurkan ke atas meja.

"Hemm, yang nggak sopan itu aku atau kamu!" ucap Fras dengan ketus.

"Mendengar suara yang tidak asing, Rendi pun mendongak, "Oh, ternyata Om. Selamat datang Om Fras, ayo silakan duduk!"

"Nggak terbalik, apa-apaan ini?"

"Om belum tahu ya, jika kepemimpinan perusahaan sudah dipercayakan ke aku!"

"Aku kok tidak diberitahu jika ibuku mempercayakan hal ini kepadamu!"

"Hahaha, makanya Om, orangtua sakit itu diurus, tiba mau dapat warisan, baru pulang!"

Fras sudah tidak sabar menghadapi Rendi, lalu dia menarik dasi yang Rendi pakai hingga hampir tercekik.

"Kalau ngomong hati-hati kamu! Itu nggak ada urusannya dengan mu! Sekarang juga kamu keluar dari ruanganku!" ucap Fras yang sudah kehilangan kontrol emosi.

"Hei, harusnya aku yang ngusir Om, lepaskan!" teriak Rendi sambil menarik dasinya.

"Kalau kau tidak mau keluar dari sini, aku akan panggil keamanan!" seru Fras lagi.

"Silakan, Om baca ini! Siapa pemilik perusahaan ini!" ucap Rendi sambil melempar sebuah copy-an surat pengalihan perusahaan.

Fras membaca surat tersebut, disitu tertera ibunya mengalihkan perusahaan kepada Gisella, adik tiri sang ibu atau tepatnya mama Rendi.

"Bajingan kalian! Kalian palsukan tanda tangan ibuku!"

"Terserah apa kata Om, mau dibawa kemanapun, mamaku tetap menang. Sekarang keluar Om dari sini!" teriak Rendi sambil mendorong Fras.

Fras terjengkang ke belakang dan hampir saja menabrak sofa yang ada di sana.

Saat itu, Arga dan teman-temannya pun masuk dan melihat saat Fras hampir terjatuh..

"Pa, Papa nggak apa-apa kan?" tanya Arga.

"Nggak apa-apa Ga!"

Rendi bengong melihat kedatangan mereka, apalagi saat menatap Arga. Dia melihat kemiripan wajah dengan sang Papa.

Sesaat Rendi teringat akan masa lalu, dan dia menerka apakah mungkin itu bocah yang dulu pernah dia dan mamanya usir.

Tapi yang membuat Rendi ragu, kenapa dia memanggil Fras dengan sebutan Papa.

Dirta yang melihat perlakuan Rendi yang kasar terhadap Fras, kemudian berkata, "Hei, nggak sopan sekali kamu, main dorong-dorong orangtua!" teriak Dirta yang emosi.

"Kalian tidak usah ikut campur! Ini hakku untuk mengusir dia atau siapapun dari sini!" ucap Rendi sambil mendorong Dirta.

Arga yang melihat hal itu ingin mendekat, tapi Fras menarik lengannya, "Jangan Ga!"

"Tapi Pa, dia sombong sekali. Sok berkuasa mengusir Papa."

"Mereka telah menggunakan cara licik dan mengambil alih perusahaan ini," jelas Fras.

"Tapi Pa, kita tidak bisa diam saja, ini hak Papa dan dia tidak berhak ada di ruangan ini."

"Kita akan usut semuanya. Papa nggak akan tinggal diam, Papa akan ambil kembali semuanya dari mereka."

Rendi yang mendengar hal itupun tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Silakan jika kamu bisa! Sekarang kalian semua keluar dari ruanganku sebelum security mengusir kalian!" teriak Rendi.

Kemudian Rendi memencet telepon dan berkata, "Segera keruangan saya dan usir para pembuat onar ini!"

Tidak lama, datanglah seorang security, tapi dia enggan untuk mengusir Fras keluar dari tempat itu. Karena dia tahu Fras lah yang sebenarnya pemilik perusahaan.

"Hei! Kamu usir mereka atau aku pecat kamu!"

"Tapi Tuan..."

"Cepat!"

Security pun mendekati Fras dan berkata, "Maafkan saya Tuan! Saya harus menjalankan tugas."

"Kami akan keluar dan kamu tidak perlu minta maaf."

"Ayo anak-anak, kita keluar dari sini. Kita pasti akan kembali kesini lagi untuk mengambil semuanya."

Rendi tersenyum sinis memperhatikan keempatnya pergi.

Namun, dia masih penasaran dengan pemuda yang memanggil papa kepada Fras dan mirip sekali dengan papanya.

Setelah Fras dan yang lain pergi, Rendi pun menelepon sang mama.

"Hallo Ma, Mama sekarang ada di mana?"

"Di butik lah Ren, memangnya ada apa?"

"Mama pasti terkejut dengan apa yang ingin aku katakan."

"Ada apa Ren, jangan buat Mama makin penasaran!"

Rendi pun menceritakan tentang kedatangan Fras beserta anaknya yang wajah serta perawakannya sangat mirip dengan Riko, sang Papa.

Bersambung.....

Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!