BAB16. MENGHADIRI PESTA

"Jadi kita harus bagaimana Ga?" tanya Dirta.

"Saat ini aku juga belum memiliki ide Ta. Mau menyusup dengan melamar kerja di sana tidak mungkin, karena bakal ketahuan."

"Iya, kamu benar Ga, orang itu terlanjur melihat dan mengenali kita."

"Aku punya ide Ga, bagaimana jika kita selidiki dulu dengan mendekati karyawan di sana. Barangkali kita bisa minta bantuan mereka untuk menjebak pria sombong itu. Kita tunggu kelengahannya, baru masuk untuk memeriksa apakah surat pengalihan itu benar atau palsu."

"Boleh juga Tha, untuk sementara hanya itu yang bisa kita lakukan."

"Eh...ngomong-ngomong, gadis cantik itu perhatian banget sama kamu Ga. Jangan-jangan dia naksir kamu," ucap Dirta.

"Ngaco kamu Dir! Aku bisa kena gampar sama cowoknya jika sampai itu terjadi."

"Benar Ga, gadis itu terlalu baik dan lembut, jadi sangat tidak cocok dengan pemuda sombong serta culas itu," timpal Artha.

"Ah kalian, dia cinta dan merasa cocok, kok malah kita yang tidak setuju. Ayo kita istirahat, biar nggak mengantuk nanti malam saat menghadiri pesta," ajak Arga.

"Oke, mudah-mudahan nanti malam pestanya asyik dan kita menemukan jodoh di sana."

"Ngaco kalian! kerja saja belum, sudah mikir jodoh! sudahlah ayo kita tidur."

Ketiganya pun memejamkan mata, dan akhirnya tertidur.

Mereka terbangun menjelang senja, lalu bersiap untuk melaksanakan ibadah sebelum berdandan untuk berangkat ke pesta.

Setelah selesai menjalankan ibadah, Mirna dan Fras juga bersiap. Mirna mengenakan gaun pesta pemberian Fras berikut perhiasan mewah.

Saat Arga melihat sang Mama tampil begitu cantik dan tersenyum sambil menggandeng lengan Fras, diapun merasa terharu. Harapannya untuk melihat sang Mama bahagia sudah terkabul.

Mereka pun bergegas pergi karena pesta pasti sudah di mulai. Arga, Artha dan juga Dirta senang, ini kali pertama mereka menghadiri pesta keluarga kaya.

"Tha, kita jangan sampai membuat malu Om Fras ya. Ingat Tha, ini pesta orang kaya."

"Iya benar Dit, aku kok deg-degan ya! Penasaran banget aku Dit, sebenarnya pesta para konglomerat itu seperti apa. Kalau di kampung paling di suguhi hiburan gending Jawa, kuda kepang, reog, tari-tarian atau kesenian tunggal."

"Aku juga penasaran Tha."

"Kalian nanti akan lihat sendiri, yang pasti namanya pesta ya tetap meriah meski beda hiburan atau makanan yang disuguhkan," ucap Fras.

"Oh gitu ya Om."

"Pasti banyak cewek cantik yang hadir ya Om, aduh...penampilan kami pasti kalah dengan para pemuda kota," ucap Artha.

"Siapa bilang kalian kalah dengan mereka. Kalau menurut Om, penampilan tidak terlalu penting, tapi sifat dan kebaikan hati itu jauh lebih penting!" ucap Fras.

"Ganteng, kaya, tapi jika sifat serta hatinya buruk juga percuma 'kan?"

"Iya sih Om."

"Oh ya, nanti jika ada yang bertanya siapa kalian, bilang saja kalian itu adalah anak-anak Om!" pinta Fras.

"Oke, terimakasih ya Om."

Fras mengacungkan jempol, dia berbuat demikian, untuk antisipasi jika ada tamu yang menyepelekan asal usul kedua sahabat putranya.

Merekapun tiba, di luar sudah tampak ramai para undangan yang datang.

Fras mengulurkan lengannya sambil tersenyum, dia ingin Mirna menggandengnya saat memasuki aula pesta.

"Kita temui teman Om yang mengadakan pesta dulu ya, baru kalian boleh keliling melihat-lihat suasana pesta," ucap Fras.

"Baik Pa."

"Iya Om. Dir sini dulu!" tarik Artha saat melihat Dirta hendak berbelok arah menuju tempat dimana para tamu menyaksikan hiburan.

"Hans selamat ya, atas pernikahan putrimu."

"Terimakasih Fras. Selamat datang Mbak, adik-adik. Terimakasih ya sudah mau hadir di pesta Om."

"Kami yang seharusnya berterimakasih Om," ucap Arga, Dirta dan juga Artha serempak.

"Ayo, silahkan ajak mereka menikmati hidangan dan juga hiburannya Fras. Selain pesta pernikahan putriku, ini juga pesta ulang tahun pernikahan kami, jadi ada acara khusus buat kita."

"Wah, selamat lagi ya Hans, Mbak Yu, semoga samawa terus sampai akhir hayat."

"Di sebelah sana teman-teman kita sudah ngumpul Fras."

"Oke Hans, kami kesana dulu ya."

"Anak-anak silahkan jika kalian ingin menikmati hidangan. Kami mau bergabung dulu dengan teman-teman Papa yang lain."

"Oke Pa!"

"Dit, Artha, aku mau ke toilet dulu ya. Jika kalian lapar langsung saja ke bagian hidangan, nanti aku menyusul."

"Baiklah Ga."

Arga pun menemui salah satu security yang tugasnya mengawasi pesta. Dia menanyakan di mana letak toilet.

Karena terburu-buru, Arga menabrak seorang pelayan, hingga gaun pesta orang tersebut basah terkena tumpahan air minum.

"Maaf Nyonya, saya tidak sengaja!" ucap Arga sembari mengelap gaun wanita yang ketumpahan minuman dengan sapu tangannya."

Pelayan pun meminta maaf, semua ini juga salahnya karena berjalan tidak hati-hati.

"Maaf, kalian bilang! Ini gaun mahal ya, biar kalian tahu! Kerja begitu saja tidak becus, apa perlu saya laporkan kepada pemilik pesta! Dan kamu! jalan itu pakai mata, jangan celingukan kesana-kemari seperti orang kampungan saja!" ucap Gishella.

Arga terpaku, dia seperti mengenali wanita yang baru saja dia tabrak. Arga menutup mulutnya dengan tangan, karena dia ingat, siapa wanita tersebut.

"Kamu kenapa malah tutup mulut? Pokoknya kalian ganti kerugian saya!" ucap Gishella yang terus saja merepet.

Riko yang baru kembali dari toilet merasa heran saat melihat Gishella marah-marah. Riko pun menghampiri Gishella dan bertanya, "Ada apa Ma, kamu kok marah-marah!"

"Lihat Pa! baju mama basah, ini akibat ulah mereka berdua, pokoknya Mama tidak terima, mereka harus ganti rugi."

Arga yang merasa tidak asing dengan suara pria yang dipanggil Papa itupun menoleh.

Dan sekali lagi matanya membulat, dia tidak percaya melihat pria yang ada di hadapannya.

"Papa," monolog Arga lirih.

Riko yang sedang berusaha menenangkan Gishella pun tidak mendengar perkataan Arga.

"Sudahlah Ma, ini cuma noda jus, nanti juga hilang. Kasihan mereka jika harus mengganti. Mama tahu kan, berapa penghasilan seorang pelayan?"

"Tapi Pa, mama 'kan malu?"

"Kalian pergilah, biar saya yang membersihkan dan menenangkan istri saya!"

"Terimakasih Tuan!" ucap pelayan, lalu buru-buru pergi meninggalkan tempat itu.

Daripada berlama-lama di sana dan ujung-ujungnya suruh mengganti, lebih baik pelayan itupun pergi begitu Riko memberi kesempatan.

Sementara Arga masih terpaku di sana, air matanya menetes saat melihat pemandangan yang sama sekali tidak dia duga.

"Papa," ucap Arga lagi.

Riko yang sedang fokus mengelap gaun Gishella di tambah lagi dengan suara musik, tentu tidak mendengar perkataan Arga.

Arga merindukan sang Papa, rasanya dia ingin memeluk Riko yang saat ini ada di hadapannya, tapi apalah daya, sang Papa tidak mengindahkannya.

Riko yang sudah selesai membersihkan gaun Gishella mengembalikan sapu tangan Arga, tapi dia tidak sempat menatap pemuda itu, karena lengannya sudah ditarik oleh Gishella yang mengajaknya pergi dari sana.

Terpopuler

Comments

Dewi Nurlela

Dewi Nurlela

Giman reaksi Riko ma Mirna klu mereka bertemu ya

2023-07-25

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!