BAB 20. DISERANG

"Tapi Ga, kita nggak bisa selamanya menyembunyikan hal ini dari mama. Bisa saja 'kan secara tidak sengaja mama dan papa Riko juga bertemu, seperti yang terjadi pada kamu saat ini," ucap Artha.

"Biarlah dulu Tha, saat ini Arga belum siap. Biar dia tenangkan hatinya dulu."

"Aku akan balas mereka semua, aku benci mereka! Riko, Gishella dan Rendi...tunggu pembalasan ku!" ucap Arga sambil mengepalkan tangan dan meninju kasurnya.

"Begini saja Ga, kita selidiki dulu kenapa Papa Riko tidak mencari kalian, bisa saja kan ini akal-akalan ibu serta kakak tirimu itu," ucap Dirta.

"Iya, mereka berdua 'kan sangat licik, pasti ada campur tangan mereka dalam hal ini. Sudah yuk, sekarang kita istirahat dulu. Bukankah kamu besok kuliah pagi Ga?"

"Iya Ga, ayo kita tidur. Kami janji akan bantu kamu, kita akan cari tahu tentang Papa Riko dan ibu serta saudara tirimu itu."

Arga akhirnya menurut, meski susah diapun berusaha memejamkan mata. Ketiganya pun terlelap dalam alam mimpinya masing-masing.

Suara panggilan subuh membangunkan seisi rumah, seperti biasa Fras mengajak ketiga anak lelakinya untuk pergi ke masjid terdekat.

Pagi ini, Fras akan mengantar Arga ke kampus dan setelah itu dia akan langsung menemui pengacara yang menangani kasus tuntutannya atas perusahaan yang diambil alih oleh Gishella dan juga Rendi.

"Sudah siap Ga?" tanya Fras.

"Sudah Pa," jawab Arga sambil menenteng tasnya.

"Oh ya Ma, kami berangkat dulu ya. Aku akan pulang sebelum jam makan siang, sore baru kita temui dokter."

"Mama sakit?" tanya Gara yang nampak cemas.

"Nggak Nak, hanya ingin chek-up saja."

"Oh, Arga pikir penyakit Mama kambuh. Arga pergi dulu ya Ma. Hei, kalian berdua! Titip Mama ya!"

"Siap Bos!" jawab Dirta dan Artha menirukan gaya seorang prajurit.

Setelah pamit, Fras dan Arga pun berangkat. Dalam perjalanan, Arga lebih banyak diam hingga membuat Fras merasa heran.

"Ga, kamu kenapa? Apa ada masalah yang mengganggu pikiran mu?"

Arga tersentak dari lamunannya, lalu dia menjawab, "Nggak ada apa-apa Pa, Arga hanya mikir tentang masalah perkuliahan."

"Jika ada masalah katakan pada Papa Ga, jangan disimpan sendiri. Meskipun itu masalah kuliah, papa pasti bakal membantu. Jika nggak sanggup, papa akan tanya ke teman-teman yang berprofesi sebagai dosen."

"Iya Pa, terimakasih. Arga masih bisa kok menyelesaikan semuanya."

"Oh ya Ga, gadis yang berdansa denganmu tadi malam itu pacarnya Bara 'kan?"

"Iya Pa."

"Tapi kenapa Bara tidak datang bersama dia? Jika Bara sampai tahu kalian berdansa, bisa runyam."

"Anak itu gampang emosian, papa nggak mau kamu sampai dicelakai oleh dia."

"Iya Pa, Arga akan waspada. Arga tidak mau terlibat masalah dengan siapapun. Arga ingin fokus dengan kuliah, karena mewujudkan cita-cita dan membahagiakan Mama adalah yang utama bagi Arga."

"Bagus Nak, Papa setuju."

"Oh ya Ga, nanti pulangnya naik taksi saja ya, takutnya nggak terkejar antara mengantar Mama ke dokter dan menjemputmu."

"Iya, nggak apa-apa Pa."

"Kita sudah sampai, semangat ya, kamu pasti bisa meraih prestasi dan mewujudkan mimpimu. Papa dan Mama akan selalu mendukung."

"Terimakasih ya Pa. Arga masuk dulu," pamit Arga sambil mencium tangan Fras.

Fras memperhatikan Arga hingga dia menghilang dari pandangan mata. Setelah itu, Fras pun melajukan mobilnya menuju ke kantor pengacaranya.

Arga yang tiba di halaman fakultas, tidak pernah menduga jika seseorang telah menunggunya di sana.

Tiba-tiba sebuah bogem mentah berhasil mengenai perutnya. Arga pun mengerang kesakitan, dia nggak siap atas serangan mendadak tersebut.

"Hei, kamu jangan macam-macam dengan Cinta, dia itu cuma milikku! Apa yang telah kamu lakukan tadi malam hah! ini untuk kekurang ajaranmu yang telah berani menyentuh Cinta!" teriak Bara sambil kembali melayangkan pukulan ke perut Arga.

Kali ini Arga melawan dengan menangkis serangan Bara. Arga memelintir tangan Bara hingga dia kesakitan.

Bara yang tidak mau kalah, akhirnya main curang, dia berteriak minta tolong, hingga puluhan mahasiswa sebentar saja sudah berkumpul di sana.

Bara berakting seolah-olah Arga lah yang memulai perkelahian, hingga para mahasiswa yang saat ini datang menonton ikut menghakimi Arga.

Arga dihujat serta dicaci maki, bahkan ada yang melayangkan pukulan ke tubuhnya.

Cinta yang baru saja tiba dan turun dari mobil, segera menghampiri kerumunan. Dia sangat terkejut saat melihat Arga dipukul tanpa diberi kesempatan untuk melawan.

"Berhenti! Apa yang kalian lakukan!" teriak Cinta sambil masuk ke dalam kerumunan dan berdiri di hadapan Arga untuk menghalangi orang-orang yang akan memukul Arga lagi.

Alhasil, Cinta lah yang terkena pukulan dan jatuh pingsan. Arga yang melihat hal itu, langsung mengangkat tubuh Cinta agar segera mendapatkan pertolongan.

Bara tidak terima, lalu dia memukul Arga kembali, hingga Arga pun jatuh sambil memeluk tubuh Cinta.

Seorang penjaga keamanan kampus pun datang karena aduan seorang mahasiswi yang iba melihat Arga dipukuli.

Lalu security itu meminta semua yang bersamgkut paut dalam perkelahian itu agar menghadap ke pihak Dekan.

Arga kembali bangkit, dan dia minta tolong agar ada yang memanggilkan dokter. Arga tidak mempedulikan keadaan dirinya, yang terpenting adalah keselamatan Cinta.

Dengan bantuan security, Arga pun membaringkan Cinta di ruang kesehatan. Lalu, dia meminta tolong agar membelikan minyak kayu putih untuk menyadarkan Cinta sebelum dokter tiba.

Cinta pun akhirnya sadar bertepatan dengan datangnya dokter. Kemudian dokter memeriksa Cinta dan juga mengobati luka lebam pada wajah Arga akibat pukulan.

Bara dan beberapa mahasiswa yang membantunya memukul Arga, kini sudah berkumpul di ruang Dekan. Bara berusaha memutarbalikkan fakta agar Arga lah yang di persalahkan.

Arga pun dipanggil ke ruangan Dekan untuk di mintai keterangan, lalu dia menjelaskan bahwa dirinya tiba-tiba saja di serang oleh Bara.

Bara tidak terima, diapun menelepon Gishella, sang Mama untuk mendukungnya hingga bisa mengeluarkan Arga dari kampus.

Pihak kampus harus tetap menegakkan keadilan, meski Gishella dan Riko adalah salah satu penyandang dana di sana.

Gishella marah saat mendengar Bara di skorsing, dia mengajak Riko untuk menghadap Rektor.

Dan Arga pun di minta pihak Dekan agar menghubungi orangtuanya. Mereka ingin menyelesaikan masalah itu secara damai, sebelum tercium awak media dan beritanya tersebar keluar yang hanya akan memburukkan nama almamater.

Arga sebenarnya tidak ingin menyangkut pautkan hal itu dengan orangtuanya. Tapi, karena dia tidak ingin membuat malu citra universitas, akhirnya dengan ragu Arga pun menelepon Fras.

Fras terkejut saat mendengar penuturan Arga, lalu dia menunda urusannya bersama sang pengacara.

Dengan terburu-buru Fras pun pergi ke kampus Arga untuk membantu putranya menyelesaikan permasalahan perkelahian tersebut.

Terpopuler

Comments

Pendi

Pendi

biar sampai mati lh arga ribet,lebih baik baca novel yg mcnya sat set sat set super hero dari mc klemet klemet

2024-01-17

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!