BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN

Arga malam ini akan tidur dengan tenang, dia akhirnya bisa ke Jakarta dan kali ini langkahnya untuk membalas perbuatan ibu serta kakak tirinya akan lebih mudah.

Setidaknya Arga punya Fras yang bisa memfasilitasi dirinya untuk masuk ke golongan kelas atas.

Sesuai janji, walaupun Arga berangkat dengan Fras dan ibunya, tapi Dirta dan Artha tetap berangkat bersama mereka.

Fras telah menjual lahan beserta usahanya dan dia akan fokus di Jakarta dengan mengelola bisnis keluarga yang selama dia pergi di kelola oleh keluarga adik sepupu ibunya.

"Hore, kita berangkat!" seru Dirta.

"Terimakasih Om, telah memberi kami tumpangan, ongkos bisa buat makan beberapa hari," ucap Artha.

"Kalian bisa saja, benar kalian nggak mau kuliah, biar Om bantu."

"Nggak Om, otak kami nggak seencer Arga. Kami mau cari kerja saja, biar bisa bantu menyekolahkan adik-adik."

"Tapi, kalau cuma lulusan SMA mau kerja apa kalian di Jakarta. Om yang lulusan sarjana saja minggir ke kampung, memilih membuka usaha di kampung."

"Itu kan memang maunya Om menghindar dari kehidupan kota, buktinya sekarang Om akan mengelola perusahaan raksasa," timpal Artha.

"Bisa saja kalian menjawab."

"Memang kenyataan 'kan Om? Om anak orang kaya, tapi maunya hidup sederhana dan malah membaur dengan orang miskin seperti kami. Benar kan Ga?"

Arga hanya tersenyum, dia tahu bagaimana sifat Papa Fras, yang tidak mau membanggakan harta keluarganya.

"Jika tidak begitu, mana mungkin Om bisa bertemu dengan Arga dan kalian!"

"Benar juga ya. Pokoknya Om Fras is the best. Panutan yang patut di tiru. Orang kaya tapi tidak sombong. Berpuluh tahun, kami hanya mengenal Om sebagai orang biasa ternyata anak Sultan," ucap Dirta.

Mereka pun tertawa, sementara Mirna sejak tadi hanya diam mendengarkan celotehan kedua teman anaknya yang sudah dia anggap putra sendiri.

"Kalian ribut saja, coba perhatikan Ibu Mirna, kepalanya pusing mendengar celotehan kalian sejak berangkat tadi."

"Iya Bu? Maaf ya Bu, habisnya kami senang banget bisa melihat dan akan tinggal di ibu kota," jawab Dirta.

"Kalian melihat sisi enaknya saja dan kalian belum tahu bagaimana kerasnya kehidupan di ibu kota!"

"Doakan saja Mir, mereka tidak akan pernah mengalami kepahitan selama tinggal di sana."

"Nah itu, terimakasih doanya Om," ucap Artha.

"Nanti di sana, kalian bantu Om saja ya? Kalau Arga belum bisa bantu, dia harus fokus kuliah dulu."

"Serius Om! Kami kerja apa Om? Kami tidak tahu berbisnis, tahunya cuma mulung!" ucap Dirta malu.

"Yang penting mau belajar, pasti bisa!"

"Iya ya Om, ajari kami ya Om!"

"Beres, yang penting bantu Om. Om, juga sudah lama tidak berkecimpung di bisnis keluarga, pastinya seperti awal lagi. Harus banyak belajar."

"Om, apa Om tidak punya saudara? Adik gitu?" tanya Dirta.

"Ada, 3 perempuan. Mereka tinggal di luar negeri. Suami dari ketiganya juga pebisnis dan satu merangkap duta besar Indonesia di sana."

"Jadi apa alasan Om, memilih tinggal jauh dari keluarga? Kami pikir, Om dulu memang hidup sebatang kara," tanya Dirta lagi.

"Ceritanya sangat panjang, untuk saat ini Om belum bisa cerita. Terlalu sakit jika di ingat."

"Oh, maaf Om."

"Sudah jangan ngobrol saja, ini di makan rotinya dan ini juga ada tempe mendoan. Tadi ibu menggorengnya sebelum berangkat, untuk pengganjal perut kita sementara, daripada berhenti dan makan di restoran, mahal."

"Nggak apa-apa Mir, jika anak-anak ingin makan, nanti kita berhenti di rumah makan langganan Om. Rasa masakannya cukup enak, tapi masih kalah dengan rasa masakan Bu Mirna."

"Mas Fras bisa saja, masakan mereka jelas lebih enak, buktinya laris."

"Bagiku, tidak ada masakan yang bisa menyamai masakanmu. Masakanmu paling lezat Mir. Jika tidak percaya, nanti kamu masak makanan kesukaan ibu dan kita bawa ke rumah sakit. Ibuku pasti akan mengatakan hal yang sama."

"Mas Fras terlalu melebih-lebihkan, jadi naik nih, kuping saya."

Anak-anak kembali tertawa dan mereka mengiyakan perkataan Fras.

Mirna pun menjadi malu, tapi dia senang, suasana kekeluargaan membuat perjalanan mereka jadi lebih menyenangkan.

Akhirnya mereka pun sampai di rumah keluarga Fras. Rumah itu sangat besar dengan fasilitas yang lengkap.

Tapi sayang, penghuninya tidak ada. Ibu Fras masih di rawat. Rumah sebesar itu, hanya satu orang yang tinggal bersama para pembantu.

"Ayo masuk!" ajak Fras.

"ini rumah atau istana Om?"

"Wow Ga, coba lihat ada kolam renang juga. Besok kita berenang ya!" ucap Artha.

"Kalian jangan sembarangan, Nyonya rumah sedang tidak ada," ucap Mirna.

"Nggak apa-apa Mir, jika ibuku ada di sini, beliau pasti bakal senang. Rumah jadi ramai."

"Ayo kita istirahat dulu. Ga, Dirta dan Artha, mari Om tunjukkan kamar kalian masing-masing!"

"Kami tinggal satu kamar saja Om! lebih asyik bisa ngobrol," ucap Artha.

"Boleh, Om akan pilihkan kamar yang paling besar. Ayo ikut Om ke atas. Mir, kamu mau kamar di atas atau di bawah saja?"

"Sepertinya di bawah saja Mas, kaki ku nggak kuat jika harus naik turun tangga."

"Ada lift lho Mir, itu di sebelah sana, spesial digunakan oleh ibu."

"Nggak ah, di bawah saja Mas."

"Baiklah, kamu tunggu di sini dulu ya, aku antar anak-anak."

"Iya Mas."

"Mbak?" panggil Fras kepada salah satu pembantunya.

"Iya Tuan. Ada yang bisa saya bantu?"

"Tolong, buatkan jus jeruk ya Mbak."

"Baik Tuan."

"Kami ke atas dulu ya Mir."

Mirna pun mengangguk, lalu diapun duduk di sofa yang begitu empuk. Mirna tidak pernah menyangka jika Fras berasal dari keluarga yang sangat kaya.

Selama ini Fras memilih hidup sederhana, menjadi penampung barang-barang bekas di kampung hingga bertemu dirinya dan juga Arga.

"Nya, silahkan di minum," ucap pembantu yang menyuguhkan jus.

"Mbak, panggil saja aku Mirna."

"Tidak Nya."

"Atau ibu saja kedengarannya lebih enak Mbak."

"Baiklah Bu, saya kebelakang dulu, mau menyiapkan pekerjaan."

"Silakan Mbak."

Mata Mirna menyapu area dinding, dia melihat foto-foto Fras saat muda dan juga foto keluarga.

Di situ terlihat seorang wanita anggun, berwibawa dan Mirna yakin, itu adalah ibu dari Fras.

Sedang asyik memandangi satu persatu foto-foto tersebut, Mirna dikejutkan oleh kedatangan Fras.

"Itu aku, gagah saat seusia Arga 'kan Mir?"

"Heemm, saat ini Mas Fras juga masih gagah," jawab Mirna.

"Sudah mulai beruban."

"Pasti, saat muda banyak gadis yang naksir Mas Pras?"

"Banyak, tapi nggak ada yang sehati."

"Maksud Mas Fras?"

"Wanita yang kucintai meninggal sebelum aku sempat mengungkapkan perasaanku," ucap Fras sedih. Dia jadi teringat akan masa lalu.

Bersambung.....

Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!