BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA

"Kenapa Papa tidak mengenaliku? atau pria itu memang bukan Papa? Tapi, wanita itu benar ibu Gishella dan memanggilnya Papa."

"Papaku masih hidup! hiks...hiks...hiks," tangis Arga.

Arga berusaha mengejar, dia ingin lebih memastikan apa yang baru saja dia lihat, tapi sang Papa sudah menghilang dibalik kerumunan tamu.

Timbul perasaan senang, sedih dan juga kecewa, bercampur jadi satu di hati Arga. Tidak percaya jika sang Papa masih hidup, tapi itu nyata.

Arga mengelap air mata yang masih menetes, dia bingung apakah harus mengatakan hal itu kepada sang Mama atau tetap menyembunyikannya.

Mamanya sudah bahagia menjadi istri Fras, apa dia tega membuat mamanya kembali bersedih dan berada dalam posisi serba salah.

Arga tidak jadi pergi ke kamar mandi, matanya masih celingukan berharap bisa kembali melihat sang papa.

Dirta dan Artha yang sudah mengambil makanan dan duduk menunggu Arga, merasa heran, kenapa Arga begitu lama di toilet.

"Dir, Arga kemana ya? kenapa belum balik ke sini. Sudah hampir setengah jam lho?"

"Iya ya Tha, cobalah aku susul, barangkali dia ketemu cewek di toilet hingga lupa dengan kita," jawab Dirta asal dan sambil tertawa.

"Ya sudah pergilah cari dia, biar aku jaga makananmu."

Dirta pun pergi mencari Arga, tapi dia tidak menemukan sahabatnya di sana. Dirta mencoba bertanya kepada salah satu petugas keamanan yang melintas, tapi petugas itupun tidak ingat. Tidak mungkin petugas keamanan bisa mengingat satu persatu, karena terlalu banyak tamu yang hadir di sana.

Dirta pun akhirnya memutuskan kembali menemui Artha, lalu keduanya pun bergegas mencari Arga ke seluruh Aula.

Arga terus mencari hingga dia melihat sang papa bersama Gishella keluar aula. Gishella memutuskan untuk pulang karena dia malu dengan bajunya yang kotor.

Meski Riko sudah menahan, tapi Gishella tetap pada pendiriannya, dia ingin pulang.

Sementara Riko merasa tidak enak dengan Hans, lalu mereka pun berdebat. Gisella berlari keluar dan Riko pun mengejarnya.

Arga ikut berlari, dia masih ingin melihat sang Papa meski hanya dari kejauhan.

Di area parkir, Arga terpaku menatap kepergian Riko yang akhirnya menuruti kemauan Gishella.

"Pa, kenapa pergi? Apa papa memang tidak ingin bertemu kami lagi. Kenapa papa tidak mencari kami," monolog Arga.

Arga masih terpaku di tempatnya, sementara mobil Riko sudah meninggalkan tempat pesta.

Dirta dan Artha terus mencari, tapi mereka belum juga menemukan Arga.

Mereka tidak berani mengusik kebahagiaan Fras dan Mirna yang masih asyik ngobrol dengan teman-teman Fras.

"Dir, coba kita cari di luar dulu, jika tidak ada juga, baru kita lapor ke Om Fras. Siapa tahu Arga bosan dengan keramaian dan dia memilih duduk santai di luar."

"Mana mungkin Tha, jika dia ingin nyantai di luar, pasti Arga mengajak kita."

"Iya sih, tapi kita coba dulu deh, mudah-mudahan saja Arga memang ada di luar."

Keduanya pun keluar dari pintu samping Aula dan mata keduanya celingukan mencari-cari Arga. Lalu mereka menuju area parkir dan keduanya melihat Arga berdiri sedang menatap kejauhan.

Dirta dan Artha pun berlari mendekat dan mereka mengejutkan Arga dengan menepuk bahunya.

Arga tersentak kaget, dia menatap kedua sahabatnya dengan tatapan sayu.

"Hei Ga, ngapain kamu di sini! Kami mencarimu kemana-mana, eh...nggak taunya malah melamun di sini," ucap Dirta.

"Apa yang kamu lihat Ga? Kelihatannya kok kamu sedang sedih?" tanya Artha dengan selidik.

"Nggak ada apa-apa kok kawan," jawab Arga yang belum bisa mengatakan apa yang membuatnya sedih.

"Jadi, ngapain kamu di sini? ayo kita kembali, makanan kami pasti sudah dingin."

"Ayo," jawab Arga sambil melangkah meninggalkan Keduanya.

Artha dan Dirta saling pandang, mereka merasa aneh dengan sikap Arga, lalu keduanya pun berlari dan merangkul Arga.

"Kamu tidak bisa membohongi kami, pasti ada masalah yang membuatmu bersikap seperti ini," ucap Dirta.

"Iya benar. Aku juga yakin, kamu ada masalah Ga!"

"Nggak ah, ayo cepat! Aku lapar nih!"

"Nah 'kan? aneh Dir?"

Dirta memberi kode dengan matanya, dia tidak ingin Artha memaksa Arga untuk bercerita. Jika Arga sudah tenang, Dirta yakin, sahabatnya itu pasti akan menceritakan masalahnya kepada mereka.

Dirta mengambilkan makanan untuk Arga, lalu mengajak Arga duduk ke meja yang tadi mereka pilih.

Arga dan Dirta makan dengan lahap. Ini kesempatan bagi mereka untuk menikmati aneka menu mewah secara gratis.

Sementara Arga tidak berselera makan, dia hanya mengaduk-aduk makanannya dengan sendok.

Artha menyenggol lengan Dirtha, lalu Dirta pun mengambil makanan dari piring Arga dengan sendok dan mengacungkan ke mulut sahabatnya.

"Makanlah! Katanya lapar, kok malah hanya dilihatin saja."

"Arga pun memgangakan mulut dan memakan makanan yang Dirta berikan."

"Nah gitu, jika ada masalah ceritalah kepada kami Ga? Jangan kamu pendam sendiri. Kita 'kan sudah janji, untuk menghadapi semua masalah bersama-sama," ucap Dirta.

Arga masih diam, dia ingin cerita tapi waktunya tidak tepat.

Artha gantian menyuapi Arga dan itu mereka lakukan secara bergantian hingga makanan di piring Arga pun habis.

Ternyata, perbuatan mereka sejak tadi diperhatikan seseorang, ketika ketiganya hendak pergi menikmati hiburan pesta, gadis itupun menghampiri, "Selamat malam!"

Arga, Artha dan Dirta pun menoleh, mereka melihat Cinta dengan gaun yang begitu indah berdiri sambil tersenyum.

"Eh, kamu di sini juga?" tanya Arga.

"Iya Ga, mereka teman Papaku."

"Kalian hanya datang bertiga?"

"Kami datang dengan Mama dan Papa Fras," jawab Arga.

"Mana pacar menyebalkan mu itu?" tanya Dirta.

Arga menyenggol lengan Dirta agar tidak bicara sembarangan di tempat umum, yang siapa saja bisa mendengarnya.

"Maafkan Bara ya, dia memang terkadang menyebalkan. Dia malam ini mungkin tidak hadir," jawab Cinta sambil melihat arloji yang ada di tangannya.

"Oh, jadi kamu datang dengan orangtuamu?" tanya Artha.

Cinta pun mengangguk, lalu berkata, "Katanya, Bara mau menyusul, tapi sepertinya tidak jadi, jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam.

"Kalau begitu mari gabung saja dengan kami, kita menikmati suguhan musik dan kata MC, sebentar lagi ada acara dansa, barangkali kamu mau ikut?"

"Mana ada yang mau menjadi pasangan ku?"

"Ini ada Arga, dia pasti mau jadi pasangan dansamu," jawab Dirta.

"Arga kembali menyenggol Dirta dengan lengannya, lalu dia berkata, "Maaf Cin, Dirta asal ngomong, aku tidak pandai berdansa."

"Sama dong, aku juga tidak pandai. Apa salahnya jika kita belajar di sini, toh banyak pasangan tua. Kita bisa belajar dengan melihat mereka berdansa," jawab Cinta.

"Ayo kita bergabung kesana! lihat Dir, mereka sudah pada turun dan musik dansa telah di putar," ajak Artha sambil menarik tangan Dirta dan meninggalkan Arga serta Cinta berdua di sana.

Dirta tahu, Artha memang sengaja ingin memberikan kesempatan kepada Arga dan Cinta, makanya dia tidak menolak saat tangannya ditarik oleh Artha menuju ke tempat dansa.

Terpopuler

Comments

Pendi

Pendi

makin males bacanya

2024-01-17

0

Jhon Edison Sinaga

Jhon Edison Sinaga

wah

2023-10-10

0

Indra Cahyadi

Indra Cahyadi

ya oke

2023-07-26

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!