BAB 11. PESAN TERAKHIR

Pernikahan Fras dan Mirna pun dilangsungkan secara sederhana dengan di saksikan oleh teman Fras dan juga beberapa orang saksi dari Kantor Urusan Agama.

Kini keduanya telah sah menjadi pasangan suami istri. Hal itu membuat Arga merasa memiliki keluarga yang utuh. Keluarga yang dia dambakan sejak kecil.

"Terimakasih Pa, tolong bahagiakanlah Mama, sudah cukup Mama menderita sejak aku masih kecil."

"Inshaallah, Papa janji akan membahagiakan kalian," ucap Fras sambil memeluk Mirna.

"Sekarang kita ke rumah sakit jenguk nenek. Arta dan Dirta, apa kalian mau ikut?"

"Om, sebaiknya Ibu dan Arga dulu yang ikut ke rumah sakit, jika terlalu ramai juga nggak baik untuk pasien. Dan inikan, pertama kali Om memperkenalkan mereka ke nenek, masa bawa kami," ucap Artha.

"Baiklah, lain waktu Om akan ajak kalian. Sekarang kami pergi dulu dan ingat, jangan kemanapun sebelum kami pulang."

"Baik Om."

Fras mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit, kali ini dia menepati janji datang membawa anak serta istri.

Saat tiba di parkiran, Mirna dan Arga turun terlebih dulu karena Fras masih mencari tempat yang pas untuk memarkirkan mobilnya.

Namun, tiba-tiba Mirna mundur dan hampir saja terjatuh. Untung Arga dengan sigap menahan tubuh sang mama, hingga bertopang pada dada Arga.

"Mama kenapa? Mama sakit?"

"Itu mereka!" tunjuk Mirna.

"Siapa Ma! siapa mereka?" tanya Arga yang tidak mengerti dengan maksud sang mama.

Mirna masih menunjuk ke arah sebuah mobil yang baru keluar dari parkiran.

Wajah Mirna pucat, dia syok melihat orang-orang dari masa lalunya ada di tempat yang sama.

"Ada apa Mir?" tanya Fras yang melihat Mirna pucat.

"Nggak apa-apa Mas, hanya teman. Ayo Nak, kita masuk!"

"Ma, tolong katakan, siapa yang mama lihat? Arga jadi penasaran melihat mama begitu terkejut."

"Sudah Ga, biarkan mama tenang, nanti baru kamu tanyakan lagi. Ayo kita masuk!"

Fras, Mirna dan Arga pun menuju ke ruang rawat sang ibu. Di depan pintu mereka bertemu dengan dokter.

"Selamat siang Dok, kami ingin mengunjungi ibu," ucap Fras.

"Maaf Pak, tolong biarkan ibu Anda istirahat dulu. Tadi kondisinya sempat drop."

"Drop Dokter?"

"Iya Pak, malam tadi dan barusan beliau kedatangan tamu, setelah itu tiba-tiba nafasnya menjadi sesak dan detak jantungnya tidak beraturan."

"Siapa Dok tamu ibu saya?"

Mereka belum pernah kemari Pak, jadi kami tidak mengenali tamu beliau. Cuma suster bilang, ada seorang wanita paruh baya yang sempat marah-marah.

Fras pun bingung, dia tidak tahu siapa orang-orang tersebut.

"Baiklah Dok, kami akan tunggu di sini!"

"Oke Pak, jika kondisi ibu sudah stabil, kami akan segera memberitahu Bapak dan mengizinkan kalian masuk."

Fras pun mengangguk, lalu meminta Mirna dan Arga untuk duduk, sedangkan dirinya masih memikirkan perihal yang disampaikan oleh dokter.

Di benaknya muncul tanda tanya besar, siapa tamu-tamu ibunya, hingga membuat kondisi beliau ngedrop.

"Pa, apakah mereka berniat buruk terhadap nenek?" tanya Arga.

"Entahlah Ga, Papa juga belum tahu apa maksud kedatangan serta siapa mereka."

Mirna masih diam, dia juga sedang berpikir, siapa yang sakit hingga Giselle dan putranya datang ke rumah sakit.

"Mir, kenapa kamu diam saja? Lihatlah wajahmu masih terlihat pucat. Sebaiknya kita temui Dokter," ajak Fras.

"Nggak usah Mas, aku nggak apa-apa kok. Tadi aku melihat dia orang dari masa lalu kami."

"Apa Ma! Bu Giselle dan Rendi?"

Arga langsung menebak nama keduanya, dia makin penasaran dan sudah tidak sabar ingin bertemu kedua orang yang telah membuat hidup mereka sengsara.

"Iya Nak!"

"Kenapa Mama tidak bilang sejak tadi? Arga ingin sekali bertemu dan melihat mereka. Apa mereka masih sombong seperti dulu atau mungkin lebih lagi."

"Nggak, Mama nggak mau sampai kamu bertemu mereka. Mereka bisa saja menyakitimu lagi."

"Mir, tidak akan yang bisa menyakiti kalian lagi. Sekarang Arga sudah besar, dia mampu melindungi dirinya dan kamu sudah ada aku. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakiti keluargaku," ucap Fras.

"Papa benar Ma, mereka tidak akan Arga biarkan menyakiti kita lagi."

Mirna pun sedikit tenang, lalu dia bangkit saat melihat suster terburu-buru masuk ke ruangan ibunya Fras.

"Mas, apa ada masalah dengan kesehatan ibu, lihat suster masuk dengan setengah berlari dan itu dokter pun menyusul masuk."

"Iya, ayo coba kita tanya ke mereka," ajak Fras sembari bangkit dari tempat duduknya.

Fras menghampiri suster jaga, kemudian diapun menanyakan tentang kondisi ibunya.

"Sus, kenapa dokter dan suster masuk terburu-buru ke ruangan ibu saya? Apa ada yang darurat?"

"Iya Pak. Ibu Anda makin drop dan tidak sadarkan diri."

"Jadi bagaimana Sus, apa masih ada harapan untuk ibu sadar kembali?"

"Kita sama berdoa ya Pak, dokter saat ini sedang berusaha memberikan pertolongan. Mudah-mudahan ibu Anda segera sadar."

Fras pun berjalan mendekati pintu ruangan sang Ibu. Dia mondar-mandir sambil harap cemas.

Mirna mengajak fras duduk dan dia meminta agar Fras tenang serta mendoakan yang terbaik untuk sang ibu.

Saat melihat dokter keluar dari ruangan, Fras pun menghampiri dan menanyakan apa sebenarnya yang terjadi.

"Dok, bagaimana keadaan ibu saya?"

"Ibu Anda baru sadar dan beliau memanggil-manggil nama Anda, sepertinya ingin menyampaikan sesuatu. Masuklah, tapi harap bergantian."

Fras memandang Mirna dan Mirna pun meminta agar Fras masuk terlebih dahulu.

Fras masuk dan dia melihat berbagai alat terpasang di tubuh sang ibu. Ibu begitu lemah, hingga membuat Fras sangat khawatir.

"Bu, aku datang."

"Fras, mana istrimu? Ibu ingin melihat menantu sebelum pergi. Ibu sudah tidak kuat lagi Fras."

"Bu, Ibu harus kuat demi aku. Ibu pasti sembuh."

"Tidak, cepat panggillah istri dan anakmu!" pinta ibu dengan nafas yang tersengal-sengal.

"Ibu jangan banyak bicara dulu. Sebentar ya Bu, Fras panggil mereka."

Fras pun minta izin kepada dokter, dia memberitahu jika sang ibu ingin bertemu anak dan istrinya.

Setelah mendapatkan izin, Fras mengajak Mirna dan Arga untuk masuk.

"Bu...ini Mirna, istri Fras dan ini Arga, putra kami."

"Maaf Bu, saya baru bisa datang mengunjungi Ibu," ucap Mirna sambil menggenggam tangan ibu mertuanya.

"Kamu cantik Nak, terimakasih sudah merawat dan mendampingi putraku."

"Dia sangat keras kepala Nak, sejak dulu tidak mau menikah, meski Ibu paksa. Dan kini ibu bersyukur, sebelum maut menjemput, sempat melihat dia memiliki keluarga."

"Ibu ingin minta tolong, dampingilah Fras, karena tugasnya sangat berat, dia harus menyelamatkan perusahaan dari keluarga ku yang sangat serakah."

"Apa maksud Ibu?" tanya Fras.

"Mereka sudah mengambil alih sebagian milik kita Fras, kamu harus segera bertindak sebelum semuanya mereka kuasai."

"Ibu jangan pikirin itu, Fras pasti bisa menyelesaikan semua. Saat ini yang harus ibu pikirkan adalah kesembuhan Ibu."

Ibu pun menggeleng, lalu beliau berkata lagi, "Selamatkan semua Fras, itu hak kamu dan adik-adikmu. Bila perlu minta mereka untuk menetap di sini."

"Itu tidak mungkin Bu, suami-suami mereka sudah pasti tidak akan mengizinkan. Oh ya Bu, mereka sudah terbang dan malam nanti tiba di sini."

"Sekarang Ibu harus beristirahat, sebentar lagi anak dan cucu-cucu ibu akan berkumpul, apa ibu tidak rindu mereka?"

"Ibu titip salam saja Fras, rasanya Ibu sudah tidak kuat. Sini Le," panggil ibu Fras kepada Arga.

"Iya Nek, saya Arga," ucap Arga sambil mencium tangan sang nenek.

"Bantu papa kamu ya Le, untuk perjuangkan hak kalian! kamu salah satu penerus keluarga, jadi kamu juga wajib ikut melindungi keluarga kita dari orang-orang serakah."

"Iya Nek, Arga pasti akan bantu Papa."

"Terimakasih anak baik."

Ibu Fras pun memegang tangan ketiganya menumpukan menjadi satu, lalu beliaupun menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengucap kalimat Allah.

Ibu telah pergi, beliau menutup mata dengan menyunggingkan sebuah senyuman. Senyum bahagia karena harapan terakhirnya telah Fras penuhi.

Terpopuler

Comments

Jhon Edison Sinaga

Jhon Edison Sinaga

a

2023-10-10

0

Indra Cahyadi

Indra Cahyadi

mantap cerita nya bos

2023-07-26

0

sri dilapanga

sri dilapanga

lanjut Thor...

2022-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!