BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH

Bertahun, Arga dan Mirna hidup damai di bawah kolong jembatan, bersama teman-teman mereka.

Tempat-tempat penampungan sampah pun, menjadi rumah kedua bagi Arga yang membuatnya tetap bersemangat hidup dan menghantarkan dirinya hingga bisa bersekolah lagi.

Tapi, ketenangan itu terusik, tempat tinggal mereka dihancurkan oleh orang-orang yang mengaku utusan pemerintah daerah. Mereka, sedang melakukan penataan kota.

Arga, Mirna bersama teman-temannya terpaksa pergi dari sana. Mereka tidak tahu akan tinggal di mana.

Fras yang mendengar kabar tersebut, segera datang mencari Arga dan teman-temannya. Fras meminta mereka untuk sementara tinggal di pekarangan dekat gudang usahanya.

Beberapa tahun menduda membuat Fras berencana ingin melamar Mirna. Dia kagum dengan kesabaran, kegigihan serta kerajinan Mirna selama ini.

Fras pun menyampaikan maksudnya, tapi ditolak halus oleh Mirna. Mirna belum bisa melupakan Riko.

Sebenarnya Arga mendukung niat baik Fras, karena dia yakin, Fras bisa membahagiakan mamanya. Tapi Arga tidak bisa memaksa sang Mama, yang ternyata cintanya masih sangat besar untuk almarhum sang papa.

Fras berbesar hati meski mendapatkan penolakan, dia tetap bersikap baik, bahkan Fras telah menganggap Arga sebagai anaknya sendiri.

Setiap mendapatkan kesulitan, Fras lah pahlawan bagi Arga. Apalagi sejak Mirna sakit-sakitan dan berhenti bekerja karena larangan Arga, Fras kerap kali menolong, mengantarkan Mirna pergi berobat.

Arga bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dan merawat sang mama. Jadi, dia tidak punya waktu untuk bermain-main.

Tatkala melihat teman-temannya bermain, rasa iri sesekali timbul dan Arga jadi teringat masa lalunya.

Dia tidak akan pernah lupa atas perlakuan buruk, ibu serta kakak tirinya.

Tahun berganti tahun, kini Arga sudah berusia 16 tahun dan sebentar lagi dirinya akan lulus SLTA.

Dirta dan Athar setelah lulus berencana ingin merantau ke kota, mereka ingin mengadu nasib, berharap akan ada perbaikan hidup.

Arga yang mendengar hal itu, menjadi tertarik, apalagi kota tujuan mereka mengingatkan Arga akan dendam lamanya.

Wajah Gisella dan Rendi silih berganti melintas di alam pikirannya, mengingatkan Arga akan siksaan yang pernah mereka lakukan.

Tangan Arga mengepal, amarahnya kembali, apalagi saat dia mengingat bagaimana Gisella memperlakukan sang mama.

Jika tidak karena perlakuan buruk mereka, saat ini sang mama, pasti tidak akan sakit-sakitan.

Arga bangkit dari tempat duduknya, lalu menghampiri Dirta yang sedang asyik ngobrol dengan Athar.

"Hei, ikut dong!"

"Memangnya mama kamu mengizinkan?

"Nggak tahu, tapi aku juga ingin mencari perubahan hidup. Nggak mungkin selamanya kita mulung terus 'kan? Apalagi dengan keadaan mama yang seperti itu."

"Iya Ga. Aku juga ingin mengadu nasib, barangkali kita punya kesempatan menjadi orang kaya nantinya," ucap Athar sambil tertawa.

"Bukan jadi orang kaya, tapi menjadi menantu kaya. Barangkali saja di sana bisa mendapatkan jodoh anak orang kaya," timpal Dirta nggak mau kalah.

Ketiganya pun tertawa. "Mana mungkin wanita kaya mau dengan kita, Dir. Apa yang bisa kita banggakan kepada mereka. Jadi keset mereka, iya!" ucap Artha.

"Ya, siapa tahu nasib baik sedang berpihak kepada kita."

"Iya sih, takdir tidak ada yang tahu. Bisa saja Arga bakal jadi Bos!" celetuk Dirta.

"Bos dari mana? rumah saja tidak punya."

"Siapa tahu mukjizat datang Ga, keluarga papa kamu mengenalimu? mereka 'kan orang kaya!"

"Nggak mungkin Dir. Setahu mereka, cuma Rendi anak papaku. Dan semua harta papa, pasti sudah ibu tiriku kuasai."

"Sabar ya Ga. Aku kok jadi penasaran, ingin tahu seperti apa wajah mereka yang sudah begitu kejam terhadap kalian."

"Heemm, nanti pasti ada masanya," jawab Arga.

"Lantas, tujuan kamu kesana apa Ga? Apa kamu tidak ingin membalas perlakuan mereka?"

"Aku ingin mendapatkan kehidupan yang lebih layak, hingga bisa membawa mamaku berobat ke rumah sakit terbaik. Aku hanya ingin membahagiakan mama di masa tuanya."

"Kalau masalah membalas, itu pasti. Tapi, aku tidak mau gegabah. Mereka kuat dan aku, hanya seorang pemulung."

"Tenang Ga, kami akan bantu kamu. Kita cari cara agar bisa masuk di keluarga mereka," ucap Dirta.

"Mereka masih mengenalimu atau tidak ya Ga?" tanya Athar.

"Ntahlah...kata mama, wajahku mirip papa, bisa saja 'kan mereka mengenaliku."

"Nanti kita pikirkan caranya, agar tidak ada yang mengenalimu di sana. Yang terpenting sekarang, kamu harus bisa mendapatkan izin dulu, dari mama mu," ucap Dirta.

"Iya benar kata Dirta. Kalau kami sudah mendapatkan izin Ga, lagipula keluarga ayahku ada yang tinggal di Jakarta. Jadi, ibu ku bilang agar menumpang di sana dulu untuk sementara, sampai kita mendapatkan pekerjaan."

"Syukur deh, kita nggak bakalan terlunta-lunta. Kalau untuk makan, kita bisa mulung dulu, sambil mencari pekerjaan," ucap Arga.

"Siiplah, rencana kita sudah matang. Semoga ada masa depan cerah menanti kita di sana!" ucap Dirta.

"Aamiin... baiklah, nanti malam aku akan coba bicara dengan mama. Setelah pengurusan ijazah selesai, kita bisa segera berangkat," lanjut Arga.

Arga harus bisa mendapatkan izin dari sang mama, apalagi dia tidak bakal sendirian di Jakarta.

Teman-temannya akan menjadi penyemangat dan akan membantu Arga mencapai tujuannya.

Membuat Gisella dan Rendi tinggal di jalanan serta merasakan apa yang pernah Arga dan mamanya rasakan, adalah tujuan utamanya, kembali menjejakkan kaki di ibu kota.

"Terimakasih teman-teman, kalau begitu ayo kita pulang. Mama pasti sudah menunggu, karena aku berjanji akan mengantar beliau pergi kontrol ke dokter."

"Kenapa tidak Om Fras yang antar Ga? bukankah biasanya beliau yang selalu menawarkan jasa. Apa beliau sudah jera dan mundur mengejar cinta mamamu?" tanya Dirta.

"Kalian ada saja, Om Fras itu baik lho, memang dia mencintai mama, tapi beliau tidak pernah memaksa. Beliau ikhlas menolong kami. Hari ini beliau sedang ke luar kota, katanya menjenguk ibunya yang sedang sakit."

"Oh, ternyata Om Fras masih memiliki orangtua. Soalnya kami tidak pernah bertemu keluarganya. Sejak dulu Om Fras selalu tinggal sendiri. Untung saja ada kalian, jadi beliau tidak kesepian. Dan yang pasti tidak makan terbang lagi," ucap Dirta.

"Aku heran sih, Om Fras itu gagah, memiliki usaha dan hidupnya bisa di bilang mapan, tapi kenapa tidak menikah. Padahal banyak gadis maupun janda yang mengincarnya," ucap Artha.

"Iya ya, sebelum kalian tinggal dengan Om Fras, ada seorang gadis yang pernah dekat dengan beliau, tapi setelah itu yang aku tahu, gadis itu malah menikah dengan orang lain," timpal Dirta.

"Eh...kok malah gibah masalah orang lain. Itu hak Om Fras dong, dia pasti punya alasan kenapa sampai sekarang belum juga menikah."

"Iya Ga, kamu benar. Tapi kasihan 'kan, kamu bujuk mama kamu dong. Toh papamu sudah meninggal, jadi apa salahnya jika mamamu mencari pengganti."

"Aku nggak masalah sih, asal mama ku bisa hidup bahagia. Tapi, aku nggak mungkin memaksa, itu hak pribadi mama, jika beliau hanya akan mencintai almarhum papaku saja, sepanjang hidupnya."

"Iya kamu benar Ga, kita bantu doa saja, mudah-mudahan orang baik seperti Om Fras akan mendapatkan jodoh yang baik pula suatu hari nanti," ucap Artha lagi.

"Ayo kita pulang!" seru Arga sambil menyambar tas dan keluar kelas.

Dirta dan Artha pun mengikuti Arga, ketiga sahabat itupun segera ke parkiran untuk mengambil motor mereka masing-masing.

Arga beruntung mengenal Fras, bahkan fasilitas motor pun Fras sediakan untuk Arga.

Apakah Arga akan mendapatkan izin dari sang mama? yuk, ikuti terus kelanjutannya ya.

Terpopuler

Comments

Ana Laial

Ana Laial

ada lnjutanya

2023-10-29

0

sri dilapanga

sri dilapanga

up lgi Thor...

2022-12-11

0

charis@ŕŕa

charis@ŕŕa

lanjut thor....spesial pkokny...😍😍

2022-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. SIKSAAN
2 BAB 2. IRI HATI
3 BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4 BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5 BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6 BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7 BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8 BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9 BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10 BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11 BAB 11. PESAN TERAKHIR
12 BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13 BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14 BAB 14. CURIGA
15 BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16 BAB16. MENGHADIRI PESTA
17 BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18 BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19 BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20 BAB 20. DISERANG
21 BAB 21. TERSULUT EMOSI
22 BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23 BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24 BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25 BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26 BAB 26. MENOLAK
27 BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28 BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29 BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30 BAB 30. AMARAH BARA
31 BAB 31. RENDI TERLUKA
32 BAB 32. DUA KABAR BAIK
33 BAB 33. SHOCK
34 BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35 BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36 BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37 BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38 BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39 BAB 39. PANIK
40 BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41 BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42 BAB 42. MENYELIDIKI
43 BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44 BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45 BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46 BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47 BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48 BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49 BAB 49. TERKEJUT
50 BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51 BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52 BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53 BAB 53. SETUJU BERTEMU
54 BAB 54. OVER DOSIS
55 BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56 BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57 BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58 BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)
Episodes

Updated 58 Episodes

1
BAB 1. SIKSAAN
2
BAB 2. IRI HATI
3
BAB 3. MENJADI PEMULUNG
4
BAB 4. DITAWARI PEKERJAAN
5
BAB 5. RENCANA SETELAH TAMAT SEKOLAH
6
BAB 6. KEPUTUSAN YANG TIDAK TERDUGA
7
BAB 7. OM FRAS ANAK SULTAN
8
BAB 8. MELAMAR IBU ARGA
9
BAB 9. PEMBELAAN DARI FRAS
10
BAB 10. MEMBERI PELAJARAN
11
BAB 11. PESAN TERAKHIR
12
BAB 12. PROSESI PENYELENGGARAAN JENAZAH
13
BAB 13. PERUSAHAAN DIAMBIL ALIH
14
BAB 14. CURIGA
15
BAB 15. MENYINGKIRKAN KENANGAN TENTANG MIRNA DAN ARGA
16
BAB16. MENGHADIRI PESTA
17
BAB 17. PERTEMUAN YANG TAK DIDUGA
18
BAB 18. FOKUS KE TUJUAN UTAMA
19
BAB 19. PERMINTAAN FRAS
20
BAB 20. DISERANG
21
BAB 21. TERSULUT EMOSI
22
BAB 22. MENDAPATKAN PEMBELAAN DARI REKTOR
23
BAB 23. MASIH MEMILIKI HARAPAN
24
BAB 24. TIDAK PUNYA PILIHAN
25
BAB 25. MEMBAHAS RENCANA PERTUNANGAN
26
BAB 26. MENOLAK
27
BAB 27. DISERANG DALAM PERJALANAN
28
BAB 28. TERJERAT KASUS PENYELUNDUPAN BARANG
29
BAB 29. TEKAD CINTA DAN MAMA
30
BAB 30. AMARAH BARA
31
BAB 31. RENDI TERLUKA
32
BAB 32. DUA KABAR BAIK
33
BAB 33. SHOCK
34
BAB 34. MENOLAK MENJENGUK
35
BAB 35. KEJUJURAN MIRNA
36
BAB 36. TAKDIR YANG MEMBALAS RENDI
37
BAB 37. KEKECEWAAN ARGA
38
BAB 38. TIDAK MAU MENGALAH
39
BAB 39. PANIK
40
BAB 40. MEMBUAT KERUSUHAN
41
BAB 41. SENJATA MAKAN TUAN
42
BAB 42. MENYELIDIKI
43
BAB 43. HASIL PENYELIDIKAN
44
BAB 44. MENGKLARIFIKASI MASALAH
45
BAB 45. MENGATUR PERTEMUAN
46
BAB 46. TAWA UNTUK MENUTUPI KESEDIHAN
47
BAB 47. MENGIKUTI ARGA
48
BAB 48. TIDAK MENGAKUI
49
BAB 49. TERKEJUT
50
BAB 50. KEHANCURAN HATI RIKO
51
BAB 51. MEMAAFKAN PAPA RIKO
52
BAB 52. BUTUH WAKTU SEBELUM MEMUTUSKAN
53
BAB 53. SETUJU BERTEMU
54
BAB 54. OVER DOSIS
55
BAB 55. PENGAKUAN PENYUSUP
56
BAB 56. MENJATUHKAN TALAK
57
BAB 57. AKHIR KEHIDUPAN GISELLA
58
BAB 58. PESAN RIKO (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!