Mafia Hunter

Mafia Hunter

Sekertaris Zidane Arkana

"Apa??? Kenapa Kakak ijinin?!" aku menghentikan latihan tinjuku, karena aku sangat kaget dengan perkataan Kak Brian barusan.

"Dia menunjukmu secara langsung!" Kak Brian mengalah nafasnya sebelum melanjutkan perkataannya. "Siapa yang bisa menghentikan kemauan orang macam Pak Zidane?!".

Mimik wajahnya menunjukkan, bahwa sebenarnya Kak Brian juga tidak menyukai. Tentang keputusan putra ketiga keluarga Arkana itu, menjadikanku asisten serta pengacara pribadinya.

"Aku harap kau bisa menyesuaikan diri dengannya!" ucap Kak Brian, nada bicaranya terdengar tak yakin.

Aku masih memandangnya dengan tatapan tajam yang menusuk.

"Ayolah!" Kak Brian tampak sudah sangat frustasi.

"Kenapa harus aku?"

Aku masih tak bisa menerima, keputusan putra ketiga Arkana Grup itu. Sebab tak ada alasan yang pasti yang bisa memperkuat keputusan lelaki, yang kini memegang hampir seluruh kendali perusahaan terbesar keempat di Asia itu. Perusahaan raksasa Asia, yang bergerak di segala bidang dari teknologi sampai pertambangan.

Kabarnya, pria bernama Zidane Arkana itu tumbuh besar di Italia. Meski aku adalah pengacara yang sangat kompeten, tetapi setahuku selama lelaki itu kembali ke Indonesia. Zidane selalu membereskan kekacauan yang ia buat dengan tangannya sendiri.

Kemungkinan amat sangat kecil, dia membutuhkan orang seperti diriku disampingnya.

"Entah... Aku juga tak tau alasannya! Aku mohon!!! Jangan menolak!!!" Kak Brian mendekatiku, ia hendak meremas tanganku yang masih terbalut sarung tinju, tetapi segera kutampik.

"Jika kau menolak, aku akan dibunuh olehnya!" katanya dengan nada mengiba bak pengemis di terminal.

Aku berpikir kembali, akan tujuanku datang ke Arkana Grup lima tahun yang lalu. "Ok, kapan aku mulai berkerja untuknya!" kataku dengan nada mantap.

.

.

.

.

Aku akan menceritakan sedikit tentang Arkana Grup yang kini menjadi sumber pundi-pundi rejekiku.

Arkana Grup adalah perusahaan terbesar keempat di Asia. Arkana Grup tidak hanya fokus dalam satu jenis bisnis saja.

Saking besarnya perusahaan yang bernama Arkana grup ini, ada banyak rahasia busuk yang tersimpan di dalamnya.

Dan di sini tugasku adalah menjaga nama baik seluruh keluarga Arkana tetap harum dan wangi di mata masyarakat dunia.

Tetapi, secara pribadi Zidane Arkana, putra ketiga Sadewo Arkana Sang Wakil Presiden Direktur Arkana Grup. Menunjukku menjadi pengacara pribadinya, yang pasti tugasnya mengurus seluruh urusan Zidane Arkana saja.

Apa kira-kira aku mampu menjadi pengacara serta sekertaris bagi orang seperti itu.

Asal kalian tau, pria itu tumbuh besar di Italia. Diasuh oleh keluarga mafia yang sangat kejam. Selain itu, Zidane Arkana ditunjuk secara resmi menjadi penerus ayah angkatnya di Italia.

Pemimpin Kartel Mafia terkenal di Italia yang bernama Keluarga Castello. Bahkan telinga orang Indonesia sepertiku bisa mendengar betapa agung nama keluarga Mafia itu di dunia gelap. Bayangkan saja, pengaruh apa yang ditorehkan oleh keluarga itu di dunia.

Bodohnya aku, aku mengejar sosok pemimpin yang menaungi Keluarga Castello dan Arkana Grup. Si Vampire Eropa dan Si Singa Asia.

Kelompok Mafia raksasa Eropa, serta perusahaan besar Asia yang diselimuti oleh kejahatan kejam dan kegelapan.

Tetapi aku harus tetap di sini, sebab hanya mereka yang bisa menuntunku pada tujuanku.

.

.

.

.

"Wahhhh, apa ini rumah hantu?! Kenapa auranya dingin banget!" keluhku, padahal aku berada di dalam mobil BMW merahku yang melaju pelan memasuki halaman rumah mewah sang monster dunia hitam yaitu Zidane Arkana.

Halaman rumah ini, hampir sama dengan halaman-halaman kediaman Arkana-Arkana lain yang amat luas, tertata tetapi sangat janggal.

Selain auranya yang begitu dingin, halaman milik para keluarga Arkana cukup berwarna karena banyak bunga mahal yang terawat tapi sangat hampa.

"Nona Jane Monika?" seseorang sudah menyambutku dengan senyuman manis.

"Iya!" aku segera mengangguk dan membalas senyum lelaki berjas hitam serta berambut kuning terang itu.

Setelah menutup pintu mobilku, aku mengikuti langkah kaki salah satu pengawal Zidane Arkana itu. Di Indonesia Zidane tidak menggunakan nama Castello di tengah nama panjangnya. Seorang putra harus menjaga nama baik keluarganya, begitupun Zidane.

"Tuan Zidane sedang olahraga pagi, anda bisa menunggu di sini!" ucap lelaki itu.

Dia membawaku ke sebuah ruangan luas dengan dua kursi dan satu meja. Aku tertegun sebentar, untuk mencoba berpikir. Apa maksut orang yang mendesain ruangan ini.

Luasnya mungkin sekitar 10×10 meter, tetapi hanya ada dua kursi kayu dan meja senada yang menghiasi ruangan itu.

"Aku tak mengira, orang itu sangat aneh!" gumamku sambil menggelengkan kepalaku.

Sebagai manusia normal yang tak punya kelainan mental, aku berjalan santai ke arah kursi kayu yang terletak di ujung ruangan luas itu.

Namun saat aku sudah hendak menduduki kursi itu, sebuah suara mengkagetkanku.

"Selamat pagi Nona Jane?!" suara itu sangat maskulin dan begitu berkharisma.

Secepat kilat aku segera mengurungkan niatku untuk duduk. Kuputar tubuhku ke arah pintu masuk dan aku menemukan sebuah pemandangan sekelas surga di sana.

"Senang bertemu dengan anda!" lelaki itu berkata dengan tegas.

Pandangan matanya yang bertemu dengan mataku, membuatku segera menundukkan wajahku. Tatapan matanya begitu tajam dan mengintimindasi. Membuatku tak kuat jika harus memandanginya terlalu lama.

"Apa anda sudah siap bekerja dengan saya, Nona Jane?" suara maskulin yang penuh karisma itu terdengar semakin jelas, pertanda sang pemilik suara perlahan mendekatiku.

"I...ya saya sudah siap, Tuan!" bodohnya aku, aku malah mengangkat wajahku.

Dada bidang dengan otot kekar yang setengah basah karena keringat, tertutup rapat dengan kaus oblong hitam tipis. Baunya yang sangat unik serta bentuknya yang sangat mengiurkan, sudah ada di depan mataku. Pemandangan yang amat mengoda iman wanita itu, membuatku mendongak.

Mataku semakin terbelalak, sebab garis wajah yang begitu tegas serta pandangan mata tajamnya menusuk langsung ke dalam mataku.

Seketika aku mundur, menjaga jarak dari tirani terkejam di dunia. Ternyata aku tak mampu melihat betapa berkharismanya dia, padahal aku bukan orang yang mudah terintimindasi. Tetapi auranya benar-benar bisa membuatku merasa kecil. Sepertinya tak bohong, tentang reputasi yang ia sandang selama ini. Ketua Mafia keluarga Castello, pemilik gudang anggur dan bisnis gelap terbesar di Eropa.

"Baguslah kalau begitu. Kau adalah wanita pertama yang masuk ke dalam rumahku, usahakan jangan hamil selama kau disini!" kata Zidane dengan nada suaranya yang besar tapi datar, diteruskan dengan helaan nafas yang panjang.

Ungkapan yang ia katakan amat terdengar aneh di telingaku, tetapi aku hanya bisa mengangguk-angguk tanpa berani membantah perkataan absrud Zidane.

"Satu lagi. Ponselmu harus selalu aktif dan jangan menolak perintahku. Apa lagi menanyakan alasannya," kata Zidane.

"Baik, Tuan!" jawabku.

Aku menunduk untuk menunjukkan rasa hormatku. Tetapi sesuai dugaanku, lelaki tampan dengan postur tubuh gagah itu tak mempedulikan apa yang kulakukan. Dia pergi begitu saja, tanpa menoleh ke arahku.

"Huhhhhh!" aku menghela nafas panjang, karena aku merasa lega.

Rasanya seperti baru saja keluar dari ruangan sempit yang minim oksigen.

Lelaki dengan kekuasaan yang luar biasa, memang mempunyai aura yang sangat kuat.

Salahkah aku mengincarnya, apa langkah yang kupilih ini tepat.

Dengan berani dan secara terang-terangan aku mendekatinya. Aku berusaha menjadi pemenang di setiap urusan Arkana Grup yang kutanganni. Menonjolkan diri agar terlihat oleh mata Zidane Arkana.

Aku ingin dia memilihku menjadi salah satu orangnya, sebab itu aku menjadikan diriku. Seorang pengacara yang menghalalkan segala cara untuk melindungi semua angota keluarga Arkana.

Kini tujuanku telah berhasil, aku sudah berada di sarang tirani itu. Selangkah lagi, aku akan mendapatkan apa yang aku inginkan.

Sebab aku tau, hanya Zidane Arkana lah yang bisa mencari orang itu.

Selama 14 tahun aku mencarinya, mengunakan seluruh koneksi Arkana Grup. Tetapi aku tak bisa menemukan orang yang kumaksud.

Satu-satunya harapanku adalah Zidane Arkana, manusia buas yang ditakuti oleh makhluk di seantero dunia.

Terpopuler

Comments

Ika Ika

Ika Ika

sri srii

2023-01-08

1

PinkyOwl

PinkyOwl

Badas girl

2023-01-07

0

Rizavi

Rizavi

pengemis di terminal mah galak" kenyataannya 🤣🤣🤣

2023-01-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!