Silsilah Arkana

Buakkkkkkkkk

Kepalan tinju Zidane menghantam rahang salah seorang di ruangan itu dengan kerasnya.

Aku bisa melihat ekspresi kemarahan dari wajah Zidane untuk pertama kalinya.

Buakkkkkkk Buakkkkkk Buakkkkkk

Tak hanya sekali, Zidane menghujam kan tinjunya ke area wajah Staf lelaki yang usia tak lebih dari 40 tahun itu berkali-kali.

Zidane terus mengayunkan tinjunya, sampai lelaki paruh baya itu tergeletak tak berdaya di atas lantai. Lebih dari tiga kali yang pasti.

Apa yang membuat lelaki tirani yang amat tenang itu menjadi sangat marah.

"Apa susahnya menimbun lubang galian tambang?!" Zidane berkata pada pria paruh baya yang sudah babak belur itu dengan nada marah.

Suasana menjadi hening sejenak.

"Apa!!!" Zidane berteriak keras, aku saja sempat kaget.

"Apa bagi kalian nyawa manusia tidak berharga?" Zidane meninggalkan pria paruh baya yang ia pukuli, lelaki tirani yang amat gagah itu berjalan perlahan mengitari meja bundar.

"Jika hal seperti ini terjadi lagi... Aku akan menghabisi seluruh keluarga kalian semua tanpa tersisa!" ucap Zidane dengan mata yang tertuju pada seseorang, tak lain dan tak bukan pada pria paruh baya yang diantar oleh Sekertaris Presiden Direktur di lobi tadi.

Semua diam tak ada yang berkata-kata.

"Jangan membikin ulah, jika kalian tak mau mati! Apa kalian dengar?!!!" Zidane kembali berteriak keras.

"Kami mengerti Wakil Direktur!" semua orang di ruangan ini serempak berkata dengan nada ketakutan.

Ternyata begini cara Zidane menaiki tangga kesuksesannya, sungguh Kapitalis sekali. Lelaki ini bahkan lebih mengerikan dari pada Hitler.

Tanpa banyak basa-basi lagi Zidane segera meninggalkan ruangan, tapi sebelum itu lelaki tirani itu mendekatiku.

"Awasi mereka, jangan sampai ada kesalahan lagi!" ucap Zidane padaku.

"Baik Pak!" aku hanya bisa menunduk dan memandangi kepalan tinju Zidane yang berlumuran darah segar.

Lelaki itu lalu keluar dari ruangan dan segera aku mengikutinya dari belakang. Di luar pintu ruang rapat sudah ada Boby yang siap sedia.

"Bob, tolong urus kekacauan di dalam!" perintahku pada Boby karena Zidane tampaknya sangat emosi dan tak mau bicara banyak pada orang lain.

Setelah memasuki ruang kerjanya yang amat megah, Zidane berbalik ke arahku. Lelaki itu menatapku dengan tatapan yang berbeda.

"Mereka benar-benar tak tau diri!" ucap Zidane.

Aku segera mengambil kotak tisu dan mendekat ke arah Zidane, sebagai Sekretaris pribadinya aku harus membersihkan tangan Zidane yang berlumuran darah.

"Aku bisa sendiri!" Zidane merebut kotak tisu yang kupegang, lalu lelaki itu duduk dengan kasar di kursi kebesarannya. Menyeka sendiri tangannya yang penuh noda darah.

Dia tampak biasa saja dengan warna merah kenal darah di tangannya. Sudah pasti orang ini sudah biasa melihat darah, mungkin bagi Zidane tak ada hari tanpa melihat darah segar.

Begitu juga denganku, aku juga sudah biasa melihat darah segar manusia. Kejahatan yang kejam, dan kekerasan mengerikan yang tak pernah bisa dibayangkan oleh manusia biasa.

Aku akan menjelaskan sedikit tentang keluarga Arkana ini, keluarga yang menurutku begitu rumit ini.

Sadewo Arkana adalah pemimpin Arkana yang sudah pengsiun, lelaki bersahaja itu memiliki lima orang anak. Yang pertama adalah Jendral Arkana yang sekarang menjadi Presiden Direkur di Arkana Grup.

Yang kedua adalah Yahara Arkana, ia menikahi seorang Aktor, wanita ini memang masih menjabat sebagai Direktur Medis Arkana. Anak perusahaan Arkana yang beroperasi di bidang medis, seperti rumah sakit, dan apotik.

Lalu yang ke tiga adalah Zidane Arkana yang kini menjadi pilar penyangga Arkana Grup. Meski hanya menjabat sebagai Wakil Presiden Direkur tapi sebenarnya Zidane inilah yang menjadi penanggung jawab atas keberlangsungan Arkana Grup.

Dan yang terakhir adalah Lukas Arkana, anak bontot yang paling manja dan pemberonta. Meski sudah tidak bersekolah tapi isi dari hari-hari Lukas hanyalah foya-foya.

Jendral Arkana sudah menikah dan memiliki tiga orang anak. Istrinya bernama Anggun Arkana, anak pertamanya bernama Alexander Arkana serta anak kembarnya bernama Vlolia Arkana dan Sandes Arkana.

Yahara Arkana mempunyai seorang putri bernama Xiadom Arkana

Zidane dan Lukas, seperti yang kita tau mereka belum berniat menikahi siapa pun.

Lalu siapa aku???

Namaku Jane Monika, usiaku 27 tahun dan aku adalah sosok wanita yang ambisius. Aku tipe orang yang tak akan menyerah sebelum aku mendapatkan apa yang kuinginkan.

Ibuku adalah dosen dan ayahku seorang dokter, aku memiliki dua kakak lelaki. Sekarang mereka semua berada di luar negri, hanya aku seorang yang berada di sini. Merendahkan martabat menjadi kacung di Arkana Grup.

Apa yang kulakukan di sini bukanlah tanpa alasan, aku mempunyai ambisi yang tak bisa tak ku perjuangkan. Aku ingin menemukan seseorang yang tak bisa ditemukan oleh polisi atau FBI sekalipun.

Tapi aku yakin, Zidane pasti bisa menemukan orang itu.

"Siapkan mobil, bukankah kita akan menghadiri rapat lain?!" Zidane akhirnya membuka mulutnya.

"Baik, Pak!" aku segera bergerak tentunya, jangan sampai aku membuat Zidane mengamuk.

Orang ini bahkan lebih mengerikan dari pada Pak Jenderal yang mempunyai hobi menyiksa wanitanya.

Tak butuh waktu lama untuk berkendara ke Sandbox, hanya sekitar 15 menit saja. Selama di perjalanan singkat itu pun sama, Pak Zidane hanya memejamkan matanya seolah sedang tidur. Namun aku yakin, lelaki tirani ini pasti tak tidur, dia pasti memikirkan banyak hal gila dan aneh.

Aku mendampinginya di ruang rapat, membaca dokumen rapat dan menjelaskan kepada Zidane secara lisan. Tapi lagi-lagi lelaki ini memandang ke beberapa orang dengan tatapan penuh nafsu membunuh.

"Apa anda ada masalah, Pak?" aku mencoba memberanikan diri bertanya.

"Aku selalu ada masalah!" jawab Zidane, lelaki itu langsung melirik ku dengan tatapan mengerikannya.

Alhasil aku hanya bisa menunduk tak berdaya.

"Aku ingin berburu malam ini!" ucap Zidane membuatku merasa waspada.

"Berburu?" aku ketakutan.

"Ada sesuatu yang menggangguku, jadi aku harus memburunya!" ucap Zidane.

Aku tak bisa berkata apa-apa lagi, sebab aku juga tak tau apa yang dimaksud oleh Zidane ini. Berburu hewan atau berburu apa?

Kenapa aku memikirkan target buruannya malam ini, karena sedikit banyak jika buruannya ini manusia. Aku sebagai penanggung jawab di Tim Alpha sementara, harus membersihkan akibat dari tindakan berburu pimpinan Arkana Grup ini.

Selama Kak Brian pergi ke Eropa aku yang harus bertanggung jawab atas semua keberlangsungan Tim Alpha.

Tim Alpha adalah sebuah kelompok orang-orang berbakat dalam bidang masing-masing. Mereka ditugaskan untuk menjaga supaya nama setiap anggota keluarga Arkana tetap dalam kondisi harum mewangi.

Mungkin tugas itu mudah jika para anggota keluarga Arkana tak mempunyai tabiat aneh.

Tetapi namanya orang kaya itu pasti aneh. Mereka cenderung melakukan banyak hal aneh di luar nalar manusia, yang membuat mata publik tertuju pada mereka.

Terpopuler

Comments

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐

buseh si Zidan 😂

2022-12-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!