My Husband And My Alpha

My Husband And My Alpha

1. Mimpi Buruk

“Kamu pikir, kamu bisa lari begitu saja!”

Sebuah seruan terdengar tidak jauh di belakang Clara. Perempuan itu berlari secepat mungkin, berusaha menghindari seseorang yang sedang mengejarnya. Aroma khas itu menguar. Sepanjang dia berhubungan dengan Jasper, dia tahu satu hal soal bagaimana Black Witcher memancing mangsa menggunakan ramuan berbau memabukkan itu.

Clara mendesis. Dia menahan rasa sakit yang teramat sangat di bagian bawah perutnya. Sesuatu terasa mendorong ke luar dari sana. “Sebentar, Nak. Tolong, bantu Ibu agar sampai pada ayahmu!” bisiknya.

Kilatan ungu itu menyambar, lalu berpendar mengangkasa. Seperti mengunci pergerakan Clara, sebuah pagar mulai terbentuk. Perempuan itu menabrak dinding transparan hingga tersungkur. Rasa sakit di perutnya menjalar hingga punggung dan bagian pinggulnya.

“Kumohon, jangan!”

Seorang bertudung tampak menghampiri Clara. Tongkat panjangnya terarah langsung pada perut buncit Clara yang tertutup oleh dress putih tersebut. Perempuan itu melihat ke arah perutnya dan mulai merasakan gejolak di sana.

“A-apa yang kamu lakukan! Jangan!”

Clara mulai mengerang. Sesuatu terasa mulai mengalir di bawah sana, sementara satu tangannya memegangi perut dan yang lain mencengkeram asal sesuatu di sekitarnya. Sosok bertudung itu tidak menghiraukan teriakan Clara. Dia terus mengarahkan tongkatnya hingga sebuah bola ungu menyelimuti perut besar tersebut dan membuat sesuatu di dalamnya menendang.

“Tidak! Kumohon, jangan!”

Rasa sakit itu tidak bisa ditahan. Clara mengerang kesakitan dengan sekujur tubuhnya seperti mati rasa. Tendangan bertubi-tubi diberikan dari dalam perutnya seolah bayinya juga ikut merasa kesakitan.

“Tidak! Tolong!”

Clara kembali berteriak. Suaranya menggema di kedalaman hutan hingga membuat burung-burung beterbangan

ke langit. Perempuan itu menggeliat, berusaha menahan kesakitan itu. Namun, percuma saja, bayinya mendorong untuk segera mengoyak bagian bawahnya dan menerobos keluar. Apalagi cairan bening bercampur darah dan lendir sudah mengalir membasahi kaki Clara sekarang.

“Tidak, Nak! Jangan! Hentikan!”

Tawa Black Witcher itu menggema, memenuhi langit hutan. Dia menatap perempuan di depannya dengan

matanya yang berkilat. “Matilah kalian!”

Mata Clara melebar. Dia menggeleng. “Tidak! Jasper! Jasper!!!”

***

Clara membuka mata dengan cepat. Dia buru-buru bangun dan menyibakkan selimut putihnya. Piyamanya masih

bersih, begitupula sprei tempat tidurnya. Perutnya masih terlihat membuncit. Tidak begitu besar karena Clara baru saja mendapatkan kabar kehamilannya sebulan yang lalu. Baru satu bulan, tetapi ukuran perutnya sudah seperti wanita yang hamil lima bulan.

Dia menghela napas sejenak, lalu meraih ponsel di nakas sebelah ranjangnya. Tangannya mengetik sesuatu sampai akhirnya sebuah panggilan membuatnya terkejut. Clara bergegas mengangkat telepon tersebut.

“Kamu bilang kita akan pergi hari ini, ‘kan?” Suara seorang pria, membuat Clara mengukir senyum.

Perempuan itu beranjak dari kasur dan mendekati jendela. Tangannya menyibakkan gorden putih yang menutupi

bilah segi empat tersebut dan mendapati seorang pria telah bersandar di mobil yang diparkir di depan rumah Clara. Pria itu melambaikan tangan.

“Aku baru bangun,” ucap Clara. “Tunggulah beberapa menit—”

“Berapa menit?”

“Sepuluh menit. Oke?”

Pria itu mengacungkan jempol, lalu mematikan panggilan.

Clara segera meletakkan ponselnya kembali ke nakas. Tangannya menyambar handuk di belakang pintu, lalu beralih masuk ke kamar mandi. Beberapa menit kemudian, perempuan itu telah keluar dari rumah dengan dress floral dan sebuah tas tersampir di pundaknya. Dia menghampiri pria berkacamata yang sejak tadi bersandar di mobilnya.

“Apakah lama?” tanya Clara.

Pria itu berlutut, lalu mencium perut buncit Clara. “Aku bisa menunggu lebih lama kalau ini menyangkut

urusan anak kita,” katanya dengan senyum terukir di sudut bibirnya.

“Jasper!” Clara membungkuk, menyuruh prianya berdiri. “Tetangga pasti melihat!”

Jasper Owen, pria berambut hitam itu lantas melepas kacamatanya. “Memang kenapa? Toh, memang benar kamu

hamil anak kita,” ucapnya.

Clara berdecak sambil memutar bola mata. Dia segera mengajak Jasper masuk ke mobil. Kendaraan pribadi milik

pria itu melaju sekian detik selanjutnya.

“Apakah portal makin terbuka lebar?” tanya Clara.

“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” balas Jasper. Sesekali dia menoleh ke arah perempuan di sampingnya. Satu

tangannya yang tidak memegang kemudi terulur dan mengelus lembut perut Clara.

“Aku bermimpi itu lagi,” ucap Clara lirih. Mata hazelnya memandang ke depan.

“Black Witcher?” Jasper memastikan. Dia melihat Clara mengangguk. “Apakah mimpi buruk adalah wajar bagi

wanita hamil?”

Clara mengendikkan bahu. “Aku tidak tahu,” jawabnya. “Mimpi itu terasa nyata dan … aku takut.” Dia memandangi

perut, lalu mengelusnya pelan.

Jasper terdiam. Dia melirik sekilas perempuan yang telah menjadi istrinya itu. “Apa kamu ingat pesan Lyra

pada saat ritual itu dilakukan?”

Pertanyaan Jasper membuat Clara lantas menoleh kepada pria tersebut. “Pada saat pernikahan kita?” Dia melihat pria itu mengangguk, lalu berpikir sejenak dan berdeham. “Aku ingat. Kenapa?”

“Setelah pernikahan itu, maka Black Witcher akan makin gencar mengincarmu,” ucap Jasper tanpa menoleh. Dia

fokus memperhatikan jalanan. “Apalagi kamu sedang mengandung anak kita.”

Clara terdiam. Dia ingat jika dirinya kembali ke dunia ini hanyalah sebagai manusia biasa dan tidak memiliki kemampuan apa pun, bahkan setelah kematiannya karena kecelakaan di dunia manusia dan membawanya kemari. Semua kehidupannya berubah drastis, termasuk makin eratnya hubungan antara dirinya dengan pria bernama Jasper Owen.

Jasper menghela napas. “Segel di lehermu,” katanya. “Jika itu menurun ke anak kita, maka akan menjadi

tanggung jawab yang besar bagi para Immortal untuk melindungi kalian.”

Clara lantas meraba sesuatu di belakang lehernya. Terkadang, sesuatu terasa berdenyut dan panas di sana. Dia tidak bisa melihatnya kecuali melalui cermin. Clara tahu jika pemilik segel berbentuk phoenix diincar oleh para Black Witcher.

Sementara itu, Black Witcher sendiri adalah sekumpulan manusia seperti Clara yang hidup berpindah dimensi. Mereka bisa mengunjungi dunia manusia dan dunia Immortal berkali-kali dengan kemampuan sihir hitamnya. Sebenarnya, Clara juga mengetahui soal White Witcher dengan sihir murni mereka, tetapi kelompok itu sulit sekali dilacak.

Menurut Jasper, sejak dulu pemilik segel phoenix telah menjadi incaran para Black Witcher. Darah dari pemilik segel itu akan membuat mereka yang meminumnya hidup dalam keabadian. Clara sendiri tidak tahu kenapa dirinya memiliki segel tersebut. Dia mendapatkannya sejak dirinya dilahirkan di dunia manusia.

“Apa kamu lapar?” tanya Jasper, mengurai lamunan Clara.

Clara bergumam. “Bagaimana jika kita makan setelah pemeriksaan?” timpalnya.

Jasper menoleh. Mata birunya tampak berkilat, sangat langka bagi dirinya yang merupakan ras Werewolf. Pria itu terdiam, menimbang sesuatu. “Baiklah kalau itu maumu,” jawabnya seraya tersenyum dengan tangan mengacak-acak rambut Clara dengan gemas.

Perempuan itu menyingkirkan tangan Jasper dengan kesal. Dia menatap wajah suaminya yang tampan itu. Rahang

yang tegas dengan sedikit rambut jenggot dan kumis yang dijaga sangat pendek. Hidung mancung serta sorot mata yang tajam. Benar-benar sempurna. Sampai sekarang, Clara tidak paham kenapa dia mencintai Jasper begitu dalamnya.

Tiba-tiba Jasper mengerem mobil. Membuat Clara hampir menabrak dashboard. Beruntung, tangan Jasper segera

terulur tepat di depan perempuan tersebut. Clara memelotot. Dia memandang Jasper.

“Ada apa?” tanyanya.

Jasper tidak menoleh. Dia mengarahkan dagu ke depan, membuat Clara melihat ke arah yang sama. Perempuan

itu meneguk liur.

Sebuah kecelakaan beruntun.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!