13. HARI-HARI DAMAI

Dua minggu kemudian, Jasper mengajak Clara untuk pergi ke pantai, menuruti permintaan wanita itu. Kesibukan

Jasper pada bisnisnya yang mulai merambah luas membuatnya hanya memiliki sedikit waktu luang. Hal itu membuat Clara bosan, apalagi dia tidak diperbolehkan pergi ke luar rumah karena pria itu melarangnya.

Pagi ini, Clara tengah menyiapkan barang-barang bawaannya. Jasper yang masuk ke kamar tersenyum melihat betapa wajah istrinya tampak berseri-seri, lebih cantik jika dibandingkan beberapa hari yang lalu. Dia menghampiri perempuan itu, lantas melingkarkan kedua lengan di pinggang Clara seketika.

Clara hampir tersentak, tetapi dia tidak jadi melayangkan pukulan ketika menyadari jika pemeluknya adalah Jasper sendiri. Wanita itu berbalik dan menangkup pipi suaminya itu seketika. “Ada apa, Sayang?” tanyanya dengan nada memikat.

Jasper mendaratkan sentuhan manis pada Clara. Ada rasa haru dan bahagia di sana mengingat mereka tidak pernah sebahagia dan sedamai ini setelah kehilangan bayi dan peristiwa penculikan itu terjadi.

“Stop, jangan sekarang,” bisik Clara ketika dia melepas kaitan lidah mereka.

Jasper merengut. “Aku ingin satu kali,” katanya. “Ini masih sangat pagi. Petugas pantai belum membuka gerbangnya,” rengeknya. “Kita bisa melakukannya di sini untuk pemanasan.”

Clara bergumam. “Memangnya, kita mau berapa hari di sana?” tanyanya kemudian.

Jasper terdiam dan menghela napas. “Kita akan tinggal di villa pribadiku di sana. Ketika bangun tidur, kamu akan langsung melihat ombak pantai di pagi hari, Sayang. Itu sangat baik untuk memperbaiki mood serta energimu.”

“Dan energimu juga,” sambung Clara, ditimpali anggukan oleh Jasper.

“Satu minggu,” ucap pria bermata biru tersebut. “Atau satu bulan? Sesukamu. Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku dan kita bisa bersenang-senang di sana.”

Clara tersenyum lebar. Dia membingkai rahang Jasper dengan kedua tangannya dan memanggut bibir pria itu dengan sangat gemas. “Terima kasih,” katanya.

Jasper tidak menimpali. Dia kembali membalas perlakuan manis istrinya itu. Satu tangannya merengkuh tubuh

Clara dan membawanya dalam kenikmatan tidak terbatas.  Pria bermata biru itu merebahkan Clara ke kasur, tidak peduli jika barang-barang mereka masih berserakan karena Clara belum selesai mengemasnya ke koper.

“Jasper ….” Clara mengerang lirih, membuat Jasper dengan cepat memasukkan satu tangannya ke kemeja oversize yang dikenakannya.  “Sayang, pelan-pelan ….”

Perempuan itu menggeliat. Satu tungkainya terangkat dan mengaitkannya di pinggang Jasper seketika, membuat

pria itu merasakan kehangatan yang menjalar di bawah sana. Jasper berhenti dan beralih menuju ke tempat di mana wanita itu bisa memuaskan nafsunya. Jemari Jasper bermain dengan lihai di bawah sana seperti sedang menggali sumur. Clara mengerang dengan sangat nikmat. Tangannya mencengkeram rambut suaminya dan membuat Jasper makin menggila.

Jasper mengecup pipi istrinya sejenak. “Panggil namaku, Clara,” desisnya tepat di samping telinga Clara hingga membuat dada perempuan itu berdesir hebat.

“Jasper ….”

Sial, panggilan Clara untuknya membuat gairah Jasper menggelora.

“Jasper … pelan-pelan ….”

***

Sebuah ledakan tercipta ketika kilat transparan memelesat dan menabrak batang pohon di halaman belakang

mansion milik Eden. Seorang pria tampak menurunkan satu tangannya. Dia menghela napas.

“Kemajuanmu benar-benar pesat, Bran,” ucap seorang wanita yang tengah duduk di salah satu kursi. Dia menyeruput secangkir teh hangat di meja sejenak.

Brandon berbalik. Mata merahnya tampak berkilat. Ceruk tipis terukir di sudut bibirnya. Tubuhnya yang atletis membuat siapa pun tergoda dengannya. Jangankan orang lain, Annelise pun terpikat pada pria yang kini sepenuhnya menjadi Black Witcher tersebut.

Wanita itu menuangkan secangkir teh dan diberikannya pada Brandon saat pria itu duduk di kursi yang masih kosong. Pria itu menyesapnya sejenak. Matanya mengedarkan pandangan selama sekian detik.

“Di mana Eden?” tanyanya.

Anne menghela napas. “Dia sedang ada keperluan bisnis,” jawabnya.

Brandon mengernyit. “Memangnya, ada seperti itu di dunia ini?”

Tentu saja, pertanyaan itu membuat perempuan berambut putih tersebut tergelak. “Iya, Bran. Dunia ini dan duniamu tidak ada bedanya,” ucapnya menimpali. “Kami juga menjalankan bisnis, bertemu teman, ke kafe dan liburan bersama. Semuanya sama.”

Brandon tertegun. Pikirannya beralih pada sosok istrinya yang kemungkinan sudah kembali ke pelukan suami

Werewolf-nya itu. Jika memang dunia manusia dan dunia Immortal tidak ada bedanya, lantas kenapa Clara lebih memilih untuk hidup di sini daripada di dunianya sendiri?

“Bran?”

Pria itu sedikit tersentak dan menggeleng.

“Kamu tidak apa-apa?” tanya Anne.

Brandon mengangguk, lantas memijat kening. “Aku hanya … memikirkan Clara,” lirihnya.

Anne menyandarkan tubuhnya dan menghela napas panjang. “Apa kamu tidak ingin mencarinya lagi?” tanyanya.

“Aku harus mencari ke mana? Kembali ke rumah busuk itu?” Brandon memutar bola matanya jengah. “Aku belum

mau mati, Anne.”

Perempuan itu terkekeh. “Biar kuberitahu,” ucapnya, lalu menatap Brandon hingga kedua mata mereka bersitatap.

“Pantai,” lanjutnya. “Mereka liburan ke pantai.”

Kening Brandon sontak berkerut. “Apa maksudmu?”

“Beberapa waktu lalu aku ditugaskan Eden untuk memata-matai mereka dan mendapat kabar jika keduanya akan

liburan ke pantai,” jawab Anne. “Mungkin, mereka sedang berada di sana sekarang. Aku tahu di mana vila pribadi milik Jasper dan mungkin kamu bisa ke sana mengunjungi mereka.”

Brandon terdiam. Pandangannya berubah sendu. Bagaimana tidak? Dia mati-matian kemari karena ingin membawa

Clara kembali, tetapi istrinya itu justru sedang bersenang-senang dengan pria lain. Batinnya bergejolak di dalam sana.

“Bran?”

Pria itu menoleh. Menampakkan raut wajah yang tidak bisa didefinisikan.

“Oke, biar kutemani dirimu ke sana,” ucap perempuan itu kemudian, lantas berdiri dari kursi. “Kamu bisa bernegosiasi dengan Clara dan mengajaknya pulang secara halus kalau kamu mau. Ayo!”

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!