ZAHRA BERLIAN YANG TERABAIKAN
Seorang wanita cantik dengan blazer hitam terlihat begitu berkharisma saat mengajar di sebuah Sekolah Kejuruan dengan Siswa mayoritas laki-laki.
Sang kepala sekolah tak menyangka jika wanita itu mampu mengajar siswa-siswi di kelas 11 yang terkenal badung dan susah dikendalikan.
Suasana kelas yang kondusif, serta semua siswa yang belajar dengan penuh semangat dan antusias, membuat pria itu menggelengkan kepalanya melihat aksi Zahra sang guru muda.
Ia kemudian menyalami Zahra dan mengajaknya berbincang di ruangannya ketika wanita itu selesai mengajar.
"Benar-benar kejutan, bagaimana bisa anda membuat anak-anak begitu patuh dan mau mendengarkan saat anda mengajar. Padahal sebelumnya mereka sangat liar dan tidak suka belajar," ucapnya kagum
"Semua siswa pasti akan tertarik untuk belajar jika gurunya menyenangkan, dan menarik. Jadi sebelum mengajar saya pastikan dulu saya menarik dan menyenangkan dimata mereka, itulah rahasianya kenapa mereka mau mengikuti pelajaran saya," jawab Zahra
"Ternyata anda memang guru terbaik, tidak salah jika kamu selalu mendapatkan penghargaan itu setiap tahun, karena aku sudah melihatnya sendiri. Kalau tidak keberatan apa anda bersedia untuk berbagi ilmu dengan guru-guru di sini. Aku harap mereka akan bisa menjadi guru-guru yang menarik dan menyenangkan setelah mendapatkan pengarahan dari anda,"
"Tentu saja, kebetulan saya ada waktu luang di hari kamis siang,"
"Baik, kalau begitu saya akan menghubungi anda lagi hari rabu," jawab kepala sekolah
Zahra kemudian berpamitan setelah urusannya selesai.
Ia segera pulang setelah selesai mengajar.
Setibanya di rumah, Merry sang mertua sudah menunggunya di ruang kerjanya.
Wanita itu tampak memperhatikan berbagai piala dan penghargaan yang di terima menantunya itu di ruang kerjanya.
"Sayang sekali penghargaan sebanyak ini tapi kamu belum menjadi apa-apa. Apa hanya ini yang bisa kau pamerkan padaku??" ucap wanita itu begitu meremehkannya
"Aku kira dengan mengizinkan Desta menikahimu akan membuat ku bangga karena memiliki seorang menantu genius yang akan mengharumkan nama besar keluarga Bahri, tapi sampai sekarang kau bahkan belum mampu mewujudkan impian ku untuk memiliki menantu seorang profesor," imbuhnya
"Kalau untuk itu aku sedang berusaha Ibu, sekarang aku sudah mengajukan tesis pertamaku, semoga tidak lama lagi aku bisa mendapatkan gelar itu agar aku bisa membantumu bangga," jawab Zahra
"Syukurlah kalau kau mengerti, kau tahu kan aku baru akan menganggap mu sebagai menantu resmi di keluarga Bahri jika sudah menjadi seorang Profesor, jadi jangan berharap aku akan memperlakukanmu sama seperti menantu lainnya jika kau hanya seorang guru biasa." jawab wanita itu kemudian duduk dan menatapnya lekat
Zahra mengangguk paham. Merry kemudian memberikan sebuah undangan kepadanya, kemudian meninggalkan ruangan itu.
Setelah mengantar ibu mertuanya sampai ke depan pintu, Zahra kemudian membuka undangan dari wanita itu.
Ia hanya tersenyum getir saat membaca undangan itu, baginya setiap pesta yang diadakan oleh keluarga Bahri tidak lebih dari ajang pamer yang selalu menyudutkannya sebagai menantu termuda di keluarga itu.
Statusnya yang hanya seorang guru selalu dipandang sebelah mata oleh anggota keluarga lainnya. Meskipun seluruh Jakarta tahu jika Zahra bukan guru biasa tapi tidak dengan keluarga Bahri.
Bagi mereka ia hanya akan diakui sebagai menantu resmi keluarga itu jika sudah memiliki jabatan tinggi atau kedudukan, baginya prestasi hanya tak cukup selama itu tidak mendatangkan pundi-pundi uang.
Malam itu Zahra sengaja mendadani Zalika secantik putri Raja. Baginya hanya Zalika satu-satunya hartanya yang paling berharga di dunia ini.
Tidak lama Dirga pulang dan segara mengajak keduanya menuju ke kediaman keluarga Bahri di kawasan Kelapa Gading.
Seperti dugaan Zahra semua yang hadir di sana tampak mewah dan elegan, mereka sengaja menggunakan outfit mahal dengan nominal selangit hanya untuk acara dinner rutin yang selalu diadakan sebulan sekali.
Berbeda dengan saudara iparnya yang terlihat glamor dan modis, Zahra justru tampil sederhana dengan gaun hitam yang membuatnya tampil sederhana namun elegan.
"Seep kamu harus nambah uang belanja istri kamu deh Dirga, biar sekali-kali dia tuh pakai baju bagus jangan yang itu-itu mulu, malu-maluin aja, masa istri seorang CEO Properti bajunya itu-itu terus, memangnya gak ada yang lain apa?" ucap Anin adik Dirga
Dirga langsung menoleh kearah Zahra yang masih menyuapi Zalika.
"Sayang, memangnya kamu gak ada baju lain selain ini?" tanya Dirga
Tanpa banyak bicara Zahra langsung membuka ponselnya dan menunjukkan busana terbaru keluaran Dior.
"Ini adalah baju yang aku pakai sekarang, dan baru launching sebulan yang lalu, sedangkan yang aku pakai kemarin adalah baju yang berbeda," ucap Zahra menunjukkan gambar pakaian yang hampir sama
Semua orang langsung terdiam saat mendengar ucapannya, termasuk Anin.
Saat mereka sedang sibuk berdebat tentang outfit Zahra.
Zalika tengah mengacak-ngacak kediaman Bahri.
Gadis itu naik ketas lemari dan melemparkan satu persatu barang-barang yang ada di tempat itu membuat para pelayan menjerit histeris. Semua pelayan mencoba merayunya turun namun tak satupun orang yang di dengarnya.
Melihat Hal itu Zahra langsung menyuruh Zalika turun, dan menggendongnya.
Merry begitu murka dan melampiaskan kemarahannya kepada Zahra yang dinilai tak becus mengurus anaknya. Ia bahkan membandingkan Zalika dengan cucu-cucunya yang lain yang begitu kalem dan tak seaktif Zalika.
Meskipun Zahra dan Dirga sudah meminta maaf namun tetap saja Merry masih belum bisa memaafkannya.
Setibanya di rumah Dirga langsung memarahi putrinya dan menghukumnya.
"Sudahlah sayang, dia masih anak kecil, jadi wajar saja jika dia begitu aktif," ucap Zahra berusaha menahan suaminya saat hendak menghukum putrinya
"Tapi ini bukan yang pertama kali Sayang, dia sering seperti itu jika keluar rumah, aku takut anak kita gak normal,"
"Maksud kamu?"
"Selama ini dia tidak pernah bersosialisasi dengan teman-teman sebayanya, jadi mungkin saja dia seperti itu saat melihat teman-teman baru. Kamu lihat kan setiap kita kumpul Zalika gak pernah mau main bareng sama anak yang lainnya, dia lebih suka menyendiri," terang Dirga
"Tapi menurutku itu wajar sayang, kan mereka belum kenal, lagian dia di rumah baik-baik saja dan kata si mbak juga di sekolah dia aman-aman saja, buktinya tidak pernah ada komplain dari gurunya," jawab Zahra
"Ok, tapi aku tetap gak yakin, karena bisa saja Mbak Jum bohong kan,"
"Sudahlah Sayang, sekarang sebaiknya kamu istirahat, biar aku yang mengurus Zalika,"
Pagi itu Zahra sengaja mengantar putrinya ke sekolah, ia sengaja tak mengajar karena ingin melihat sendiri keadaan Zalika saat di sekolah.
Ia benar-benar shock saat melihat sikap Zalika yang berubah 100 persen saat di kelasnya. Gadis itu tampak tak bisa diam dan terus berkeliling di kelasnya.
Ia segera masuk kedalam kelas saat melihat putrinya naik keatas mejanya.
"Zalika!" serunya dengan suara lantang
Setelah menurunkannya ia kemudian meminta assisten rumah tangganya untuk menjaga putrinya selama ia berbicara dengan gurunya.
Zahra begitu terkejut setelah mendengarkan penuturan guru kelasnya.
Ia tak menyangka selama ini Assisten rumah tangganya selama ini membohonginya.
"Sepertinya anak ibu ini memiliki gangguan konsentrasi, jadi dia gak bisa fokus saat belajar dan cenderung selalu ingin melakukan sesuatu sesuai keinginannya sendiri, ia terlalu asyik dengan dunianya hingga membuatnya begitu cuek dengan lingkungan sekitarnya, kalau saran dari saya, sebaiknya bawa Zalika ke psikolog agar ibu bisa tahu apa yang menyebabkan Lika seperti ini, kalau saya sih gak masalah dia seperti ini tapi saya tidak tahu dengan wali murid lainnya, karena selama ini Zalika juga sering mengganggu teman-temannya. Jadi mumpung belum terlambat lebih baik mengantisipasi sejak dini daripada Ibu nanti menyesal kedepannya,"
Zahra begitu lemas saat mendengar ucapan guru kelas Zalika. Ia tidak menyangka jika putri semata wayangnya mengidap kelainan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Eli Elieboy Eboy
𝚗𝚐𝚊𝚜𝚒 𝚜𝚊𝚛𝚊𝚗 𝚢𝚐 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚞𝚍𝚞𝚝𝚔𝚊𝚗
𝚔𝚎𝚛𝚎𝚗 𝚋𝚞 𝚐𝚞𝚛𝚞
2024-11-01
0
Evy
saran yang bagus Bu Guru...
2024-10-28
0
↳。˚ 🖇️')auh∆di♪♪┌┘♪
Benar sekali kata Bu guru ini.
2024-07-26
5