Java System

Java System

Aditya dan Glembo

16 Mei 2020 tanah Java.

Dua orang pemuda sedang memancing di pinggir sungai. Mereka berdua terlihat sangat kontras jika dilihat dari dekat, yang satu kurus kering, yang satunya lagi kelebihan lemak.

Aditya si kurus, dia pemuda yatim piatu yang sudah terbiasa hidup sebatang kara, mungkin karena alasan itulah tubuhnya kurus kering.

Glembo si gemuk, dia sahabat Aditya sejak kecil. Glembo masih memiliki keluarga utuh. Namun, persamaan dari keduanya adalah mereka sama-sama miskin. Sehingga boro-boro untuk menampung Aditya tinggal di rumahnya, untuk makan saja keluarga Glembo sering kekurangan.

Mereka berdua pasangan sahabat yang sangat memprihatinkan yang satu hidup sebatang kara tidak memiliki apa pun, hanya ada gubuk reyot warisan keluarganya, yang satu memiliki keluarga tapi tidak jauh berbeda dengan Aditya.

Kehidupan keduanya sangatlah memprihatinkan, ibarat di dorong ke jurang, sudah selesai kehidupan mereka.

***

Kedut ... kedut

Senar pancing Glembo bergerak, mengisyaratkan ada ikan yang terperangkap di kailnya. Glembo yang melihat itu sontak saja langsung bersemangat.

" Hahahaha ... Dit aku dapat!" teriak Glembo sambil tertawa lepas, sembari mengejek sahabatnya itu.

Aditya menatap malas ke arah Glembo. "Ya, sudah tinggal tarik saja! Gitu kok laporan!"

Glembo dengan semangat menarik pancingnya. Namun, yang terjadi tarikannya terasa sangat berat, hingga Joran pancingnya melengkung.

"Dit, bantuin aku dong! Berat banget, nih!" seru Glembo, keringatnya menetes.

"Iya... iya, Gendut!" gerutu Aditya, menghampiri Glembo, dia langsung membantu pemuda tersebut dengan ikut menarik joran pancing, tapi walaupun keduanya sudah menarik dengan sekuat tenaga, perjuangan mereka sia-sia karena tidak mampu menarik apa pun yang terjerat di mata kail Glembo.

"Ikan paus apa ini? Berat banget!" umpat Aditya.

"Bodoh kamu, Dit! Mana ada ikan paus di sungai. Ikan tuna sirip kuning ini pasti!" Elak Glembo dengan percaya diri.

Pendidikan keduanya memang sangat rendah, ditambah televisi saja mereka tidak punya, jadi wajar jika kedua sahabat tersebut tidak mengerti jenis ikan besar, yang mereka tahu hanyalah ikan Lele, sepat, yang umum hidup di perairan tawar.

"Kuning-kuning yang ngambang di kali?" ledek Aditya.

" Hahahaha... Sontoloyo, kamu memang peramal, sobatku!" Tawa Glembo pecah.

Pletaak

Tiba-tiba joran pancing Glembo patah, keduanya terkejut, karena tengah menarik dengan sekuat tenaga.

Tubuh Aditya terhuyung ke belakang, tapi Glembo yang mencondongkan tubuhnya ke depan malah menimpanya.

Glundung

Byurrr

Keduanya langsung tercebur ke dalam sungai secara bersamaan dan menimpa kuning-kuning tersebut sehingga tadi yang bentuknya indah seperti pisang raja, kini hancur berantakan karena di timpa keduanya.

"Brengsek kamu Ndut! Lihat kita jadi basah kuyup!" Aditya menggerutu kesal.

"Ya... maap, Dit. Aku juga tidak sengaja," jawab Glembo dengan santai.

Terdengar suara orang lain menertawakan keduanya dengan nyaring.

Hahahaha

Hahahaha

"Lihatlah si babi dan sapu lidi mereka sedang mandi bersama, seperti kerbau! Hahaha..." Roni anak juragan Kampung menertawakan mereka berdua, bersama dengan anak buahnya.

"Bener bos, mereka memang pasangan yang serasi! Hahahaha.... " Rudi menimpali.

"Maklumin saja, mereka tidak memiliki kran air seperti kita, jadi mandi di kali," ejek Wili dengan tawa lepas mencemooh kedua sahabat yang hari ini tampak begitu sial.

Roni memang sering mem-bully keduanya, tapi Aditya dan Glembo tidak berani melawan, karena mereka sadar diri, jika melawan. Urusannya akan panjang.

Aditya hanya bisa mengepalkan tangannya di dalam air sungai sambil menundukkan kepala, menahan diri agar tidak emosi. Sama halnya Glembo, dia juga hanya bisa menahan diri untuk tetap menguasai diri.

"Ayo pergi! Tidak ada gunanya kita terus di sini." Mereka bertiga langsung pergi mengendarai motor matic-nya masing-masing.

Aditya menghela napas, dia langsung naik ke daratan, setelah mereka semua pergi.

Aditya memeras bajunya yang basah, dia kemudian mau pergi dari sana tanpa menunggu Glembo.

Tapi Glembo berteriak, "Adit ! Helep Mi !"

Adit menoleh ke belakang, benar saja karena kelebihan berat badan Glembo susah untuk naik ke darat.

Adit menghela napas. " Helep, Helep! Nggak angkot sekalian!" tegurnya sambil menghampiri sahabatnya itu.

Aditya mengulurkan tangannya. "Ayo naik!"

"Terima kasih, sahabatku." Glembo menyunggingkan senyum seperti kuda sambil menerima uluran tangan Adit.

Karena kelebihan berat badan, tentu saja Aditya tidak kuat menarik Glembo, hingga keduanya kembali tercebur ke sungai.

Byurr

Aditya terpelanting dan masuk kembali ke dalam air, dengan tubuhnya yang kurus, dia tidak mungkin bisa menarik Glembo.

"Arghhh... Glembo! Kamu harus puasa tujuh hari tujuh malam mulai sekarang !" seru Aditya yang kesal karena berat badan sahabatnya itu.

" Hehehe...." Glembo terkekeh geli melihat Aditya yang sejak tadi marah-marah.

Aditya dengan bersungut-sungut menghampiri Glembo. "Ayo cepet naik! Aku dorong kamu dari belakang !"

Glembo tersenyum, dia tahu jika sahabatnya itu marah bukan karena dirinya, tapi karena Roni dan teman-temannya.

Glembo sudah hafal watak dari Aditya, dia orang yang sangat baik, hanya saja kebaikannya tidak kunjung juga mendapatkan anugrah dari sang kuasa.

***

Kedua sahabat tersebut pulang ke rumahnya masing-masing, Aditya dengan lemas berjalan gontai menuju gubuknya, karena dia tidak tahu hari ini akan makan apa.

Setelah sampai di rumah Aditya menaruh alat pancingnya di pojokan gubuk reyotnya.

Pria itu langsung mandi di sumur peninggalan orang tuanya di belakang rumah dan berganti pakaian.

"Apa aku pergi ke gunung saja, yah? Siapa tahu di sana ada makanan," gumamnya seorang diri.

Perlu diketahui, Aditya sebenarnya bisa bekerja sebagai petani. Namun, karena ulah Roni dia tidak dipekerjakan oleh siapa pun, karena Roni mengancam, jika ada yang membantu Aditya akan diberikan pelajaran oleh ayahnya.

Akhirnya semua orang di sana yang memang rata-rata bekerja ataupun menjual hasil pertaniannya pada Ayah Roni tidak bisa membantah.

Aditya tidak keberatan sama sekali di perlakukan seperti itu, karena dia tahu kalau mereka melakukannya karena terpaksa.

Aditya bergegas ke gunung Suplawan, gunung yang terkenal angker, sehingga sangat jarang orang yang pergi ke sana.

Sebenarnya Aditya juga belum pernah ke sana, tapi karena hari ini dia tidak memiliki pandangan untuk mendapatkan makanan dari mana, sehingga dia terpaksa pergi ke gunung Suplawan.

Jarak gunung Suplawan cukup dekat dengan rumah Aditya, karena memang rumah Aditya berada di pinggiran kampung.

Hanya butuh beberapa menit, akhirnya Aditya sampai di lereng gunung Suplawan, dia menelan ludah saat melihat pepohonan yang sangat rimbun.

"Ah... bodo amat! Mati pun tak apa, kalau di culik jurig juga setidaknya ada yang memberiku makan!" Aditya menghela napas, menguatkan tekadnya.

Dia dengan mantap melangkahkan kakinya naik ke gunung Suplawan.

Suara burung gagak terdengar, deritan ranting pepohonan juga mulai terdengar. Aditya benar-benar dibuat ketakutan saat pertama kali memasuki gunung tersebut.

Aditya memegang tali ransel udangnya dengan erat, dia menoleh ke sana ke mari untuk mencari buah ataupun apa saja yang bisa di makan.

Wajah ketakutan Aditya berangsur-angsur menjadi sumringah saat dia melihat ada pohon nangka dengan buah yang sangat lebat.

Tanpa pikir panjang dia langsung menghampiri pohon tersebut. Betapa senangnya Aditya saat mencium aroma harum dari nangka yang sudah matang.

"Rejeki emang gak kemana," gumamnya sambil mengambil golok tuanya dan menebas nangka tersebut.

Slas

Brug

Aditya dengan tergesa-gesa membelah nangka tersebut,dan dia memakannya beberapa suapan.

"Berani sekali kamu !" Tiba-tiba terdengar suara geraman seseorang mengagetkannya.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

kuuaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Aditya

2024-05-03

0

Kumbara"13

Kumbara"13

cakkepp Gassfull👍👍👍

2024-03-17

0

Saki

Saki

seru nih

2024-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!