Uang Yang Banyak?

Pelayan Wanita yang dihadapan Aditya mau tertawa, tapi dia menahannya " maaf Mas, jenis Emas apa yang ingin anda jual?" nada suaranya sedikit mengejek, tapi Aditya tidak menyadarinya.

Tanpa basa-basi lagi Aditya langsung mengeluarkan lima keping koin Emas yang ada di sakunya.

Krincing

Suara lima koin keping emas yang dia taruh di atas etalase, membuat semua orang yang ada disana menoleh.

Pelayan wanita terkejut saat melihat kepingan-kepingan emas dengan ukiran kerajaan jaman dulu. Dia memegangnya dan membolak-balikkan koin emas tersebut. Betapa terkejutnya pelayan itu saat tahu koin emas itu asli.

" Tu-tuan, anda serius akan menjual ini?" tanyanya yang sekarang lebih sopan pada Aditya.

Aditya mengangguk " tentu saja! " jawabnya enteng.

" Tuan mohon tunggu sebentar yah, saya panggil manajer dulu! " pelayan toko emas tersebut membawa satu koin emas dan di bawa masuk.

Aditya dengan santainya menunggu, dia tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya dengan menyelidik. Yang dipikirkannya sekarang bagaimana dia bisa mendapatkan uang dan membeli makanan.

Tak berselang lama, dengan tergopoh-gopoh sang manajer langsung keluar. wanita muda berkacamata dengan wajah khas Chinese langsung menghampiri Aditya.

" Tuan, apakah anda yang memiliki ini?" wanita tersebut menunjukkan koin emas yang di bawa pelayan.

Aditya mengangguk " benar, itu punyaku! " jawabnya mencoba untuk tidak bergetar karena melihat keindahan yang pertama kali dia lihat.

" Tuan, kita bicara di dalam ruangan saya saja, silahkan kemari!" Manajer membukakan tralis besi yang biasanya orang lain tidak boleh masuk kedalamnya.

Glembo yang melihat sahabatnya itu di bawa masuk oleh manajer toko langsung panik, dia bergegas menghampirinya.

" Dit, kamu mau dibawa kemana?" Glembo mencekal lengan Aditya.

" His kamu ini! Aku mau berbisnis dengannya! " ucapnya sambil melepaskan tangan Glembo.

Manajer tersenyum " teman anda juga boleh ikut masuk tuan" Manajer tersebut tidak mau kehilangan koin emas tersebut, jadi dia mencoba untuk membuat nyaman Aditya.

" Maaf Mba bikin repot kamu, temanku memang kayak gini!" ucap Aditya sambil memelototi Glembo.

Manajer hanya tersenyum. Adit dan Glembo di bawa masuk kedalam ruangan manajer, mereka di layani dengan baik oleh Manajer.

" Silahkan di minum tuan! " Manajer menyediakan dua minuman kemasan teh manis dingin yang tidak pernah dirasakan oleh keduanya, tentu saja Aditya dan Glembo tanpa ragu menenggaknya sampai habis.

Manajer terkejut, karena calon jutawan di depannya malah bertingkah sangat konyol seolah tidak pernah bertemu minuman seperti itu.

Manajer mencoba sabar, dia mengambilkan beberapa lagi minuman kemasan untuk mereka berdua dan lagi-lagi keduanya menenggaknya habis tanpa rasa malu sama sekali.

Ooorg

Keduanya bersendawa keras, menandakan jika perut mereka terisi penuh oleh minuman kemasan tersebut.

Manajer tersenyum kecut, dia menghela napas kemudian buka suara " tuan, apa kita bisa mulai transaksinya sekarang?"

" Eh.. iya, tentu saja!" jawab Aditya sedikit terkejut.

" Baiklah, kalau begitu tuan akan menghargai pergram emas ini berapa?" tanya Manajer sopan sambil memegang kepingan emas milik Aditya.

Karena Aditya dan Glembo orang yang berpendidikan rendah dan tidak tahu harga emas. Aditya mengambil jalan pintas yang menurutnya benar.

" Mba-nya berani bayar berapa?" jawaban tersebut yang hanya terlintas di benak Aditya.

Untung saja Manajer tersebut orang yang jujur, dia tersenyum " kami belum tahu ini emas murni atau bukan, tapi dari yang saya lihat ini memang Emas asli, bagaimana kalau per gramnya lima ratus ribu perak? "

Aditya terkejut karena ternyata harganya sangat mahal, padahal dia awalnya mengira cuma laku beberapa ribu saja.

Glembo masih bingung dengan apa yang terjadi, karena dia tidak tahu kalau Aditya sedang menjual Emas.

" Setuju Mba! tidak apa-apa lima ratus ribu! " tentu saja Aditya langsung setuju, karena dia tidak pernah memegang uang sebanyak itu. Jangankan lima ratus ribu, satu dua perak saja hampir tidak pernah dia pegang kecuali Nemu di jalan.

Manajer tersenyum " jadi ini mau di jual semua atau beberapa saja?" tanya Manajer memastikan.

" Semuanya mba! semua saya jual!" jawab Aditya tanpa ragu.

" Baiklah tuan tunggu disini, saya akan menimbang dan mengambil uangnya untuk anda!" Manajer beranjak dari tempat duduknya dan terlihat menimbang koin Emas milik Aditya.

" Dit, kalian bicarakan uang apa?" tanya Glembo dengan polosnya.

Aditya tersenyum " mulai sekarang kita tidak akan hidup susah lagi! Kita akan makan kenyang setiap hari Glembo! " seru Aditya senang.

" Maksud kamu Dit? " Glembo masih bingung dengan kata-kata Aditya.

" Sudah kamu diam saja! nanti aku jelaskan di rumah!" Aditya sadar kalau Glembo pasti tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi, karena otaknya jauh di bawah Adit, walaupun Adit bodoh setidaknya dia masih berhitung dan mengerti uang. Berbeda dengan Glembo yang hanya tahu keberadaan uang tanpa bisa mengerti jumlahnya.

Tak berselang lama Manajer menghampiri Aditya dengan membawa timbangan Emas dan segepok uang untuk membeli koin Emas Aditya.

Manajer duduk di tempatnya tadi " tuan, semuanya ada 25 gram, satu gramnya lima ratus ribu jadi semuanya, dua belas juta lima ratus ribu, silahkan hitung kembali uangnya!" ucapnya lembut sambil menyerahkan uang pada Aditya.

Tangan Aditya bergemetaran saat menerima uang tersebut " M...ba ini serius segini banyaknya?" tanya Aditya memastikan.

Manajer masih mengulas sebuah senyum manis " tentu saja tuan, itu semua milik anda, silahkan cek kembali takut kurang"

Aditya menggelengkan kepalanya " tidak perlu mba, aku percaya saja!" ucapnya sambil melihat uang yang berwarna biru dan merah itu.

Glembo baru terkejut saat melihat uang itu " Dit, itu uang kamu?"

Aditya mengangguk " Iya Mbo, sekarang kita akan makan kenyang! "

Mereka berdua berpelukan dengan penuh haru, meskipun Glembo masih belum ngeh sepenuhnya.

" Mba terima kasih!" Aditya berdiri dan membungkuk hormat.

Tentu saja manajer langsung berdiri juga dan melakukan hal yang sama dengan Aditya " saya juga berterima kasih karena anda sudah percaya dengan toko kami "

Aditya mengangguk, mereka berdua bersalaman sebelum akhirnya di antar keluar oleh Manajer.

Di luar toko Emas Aditya masih melihat-melihat uangnya yang ada di dalam amplop coklat tersebut.

" Glembo ayo kita belanja!" Seru Aditya yang langsung masuk ke dalam pasar.

Glembo hanya bisa mengikuti Adit saja, sesekali Aditya membelikan Glembo jajanan pasar, karena dia tahu kalau Glembo pasti kelaparan setelah jalan jauh bersamanya, meskipun habis menenggak beberapa minuman kemasan.

Aditya memborong beras dan kebutuhan pokok lainnya, dia juga tentu saja tidak lupa membelikan untuk keluarga Glembo juga.

Melihat Aditya dan Glembo yang berbelanja dengan uang banyak. Preman pasar yang melihatnya memiliki rencana licik untuk merampok uang Aditya dan Glembo. Karena mereka yakin kedua orang tersebut tidak akan berani melawan mereka.

" Hadang mereka di jalan!" Perintah ketua preman pasar.

" Siap Bos!" anak buahnya menjawab dengan sigap.

Terpopuler

Comments

putune joko poleng

putune joko poleng

glemboh kang kurang h🤭🙏

2024-05-11

0

Abdul Wahid

Abdul Wahid

mimpi sedang berkhayal

2024-04-09

0

Kumbara"13

Kumbara"13

terussss

2024-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!