Jalan Bareng Rebecca

Ke esokan harinya di Hotel yang Aditya tempati, dia sedang memakai pakaian yang ada di lemari Hotel, setelah selesai mandi.

Aditya sebenarnya sangat kesal, karena pakaian di sana semuanya berbentuk Jas, dia yang biasanya memakai kaos oblong tentu saja tidak suka dengan semua itu.

"Memangnya pakaian orang kaya gini semua yah? Tapi Roni juga memakai kaos? Bodo Amat lah, dari pada telanjang!" gerutunya kesal.

Aditya hanya memakai kemeja putih lengan pendek dan celana berwarna biru yang merupakan warna kesukaannya.

[ Tuan, hari ini anda mau kemana? ] tanya Java pada Aditya tiba-tiba.

"Yang pasti aku mau cari makan dulu" jawab Aditya yang tidak tahu kalau ingin makan hanya tinggal pesan saja.

Java tidak bertanya lagi, dia yang tahu kalau manusia perlu makan, jadi menurutnya itu hal yang sangat wajar.

Aditya langsung keluar kamar, Ketika dia membuka pintu kamar. Betapa terkejutnya Aditya ketika melihat sosok mahluk indah ciptaan tuhan di depan Pintu.

Seorang wanita dengan pakaian santai, Tas kecil yang dia pegang dengan kedua tangannya, riasan sederhana yang makin membuatnya semakin mempesona, membuat Aditya tertegun di tempatnya.

"Se-selamat pagi Aditya" suaranya sangat merdu, semerdu suara pujaan hati Otor, yang seolah bisa menelusuk masuk ke dalam relung hati.

Aditya tidak bergerak sama sekali, matanya hanya terpaku pada ke indahan yang menyambutnya di cerahnya sinar mentari pagi hari ini.

"Dit, Adit..!" Wanita tersebut mengayunkan tangannya di depan wajah Aditya yang dari tadi hanya diam saja di sana.

Aditya tersentak kaget dan tersadar "Eh... iya paha mulus!" celetuk Aditya yang memang dari tadi menatap paha mulus wanita tersebut yang mengenakan rok pendek di atas lutut.

"Kamu hari ini ada waktu luangkan?" tanya Wanita itu sambil menyibak rambutnya ke atas telinga dengan malu-malu.

"Kamu siapa yah?" pertanyaan konyol keluar dari mulut Aditya. Dia merasa pangling karena biasanya Rebecca selalu berpakaian formal jika bertemu dengannya.

Wanita tersebut melebarkan rahangnya, tapi dia langsung menggelengkan kepalanya "Aku Rebecca Le Aditya!" gerutunya kesal, padahal dia tadi mengira kalau Aditya akan memuji penampilannya.

"Oh... kamu Rebecca" jawabnya seperti orang bodoh.

Rebecca semakin kesal saja dengan Pria di depannya itu, karena kepolosannya sudah tingkat tidak tertolong lagi di Dunia yang sekarang ini. Rebecca yakin kalau Aditya tidak bertemu dengannya dia akan di bodohi orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Rebecca menghela napas " sekarang kamu mau kemana, biar aku temani" ucapnya lembut.

"Aku mau mencari makan" jawab Aditya santai.

"Baiklah, aku akan ikut denganmu. Tapi tunggu dulu!" Rebecca masuk ke kamar Aditya, dia mengambil setelan kemeja Aditya yang tidak di pakainya.

"Kamu pakai ini dulu!" Rebecca membantu Aditya memakai setelan tersebut.

Bau harum tubuh Rebecca menyeruak masuk ke dalam hidung Aditya, jarak mereka yang sangat berdekatan membuat aroma harum tersebut semakin terasa.

Rebecca dengan telaten memakaikan setelan itu, dia juga tidak lupa mengenakan dasi pada Aditya.

"Selesai! Nah ginikan kamu jadi semakin tam.....pan" Rebecca tertegun ketika tatapan mereka beradu, Karena setelah memakai setelan tersebut Aditya seolah menjadi orang yang berbeda, dia terlihat berwibawa.

"Terima kasih Rebecca " ucapnya yang sekarang tidak memanggil Rebecca dengan sebutan Nona, mengikuti Rebecca yang tidak memanggilnya Tuan.

"Eh..iya" Rebecca langsung tersadar dari lamunannya, dengan wajahnya yang memerah.

Mereka berdua pun kemudian turun dari lantai atas mencari makanan, Aditya tidak lupa membawa kantong kresek hitamnya tempat dia menyimpan uang.

Rebecca sampai penasaran, sebenarnya apa yang ada di dalam kantong kresek milik Aditya, karena orang sepery Rebecca menyimpan uang di Bank bukan kantong Kresek seperti itu.

"Dit, itu apa?" Rebecca tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi dan bertanya.

"Ini?" Aditya menunjukan kantong kresek hitamnya.

Rebecca mengangguk" Iya itu"

"Nih kalau mau lihat" Aditya membuka kantong kresek yang isinya uang lima juta perak-nya, sisa kemarin dia belanja.

Rebecca terkejut " Kamu tidak menyimpan-nya di bank?" tanyanya menyelidik.

"Enak saja, ini uangku ngapain nyimpannya di Bambang!" Aditya langsung menjauhkan uangnya dari Rebecca.

"Haah...!" mulut Rebecca menganga tidak percaya, dia tidak tahu harus tertawa atau menangis.

Rebecca menghela napas "Aditya Nugroho, bukan Bambang tapi Bank, tempat menyimpan uang dengan aman, nanti aku perlihatkan deh sama kamu"

Rebecca sadar, kalau hanya dengan perkataan Aditya tidak akan tahu, karena kebodohannya sudah mendarah daging.

Aditya tidak tahu apa maksud Rebecca, tapi dia mengangguk saja seolah mengerti maksud dari Rebecca.

Lift yang mereka naiki sudah sampai di lantai bawah, orang-orang yang melihat Rebecca membungkuk hormat.

Le Star Hotel, merupakan Hotel bintang tiga yang ada di Kota Bibes. Hotel tersebut salah satu Aset Keluarga Le yang merupakan keluarga nomor satu di kota Bibes. Untuk ukuran Kota kecil seperti Bibes, Hotel bintang tiga sudah merupakan Hotel yang mewah di sana.

Rebecca dan Aditya langsung mencari tempat sarapan terdekat. Rebecca membawa Aditya ke sebuah Kafe yang dekat dengan Le Star Hotel.

Mereka berdua sudah memilih tempat duduk di salah satu meja, Rebecca menyerahkan buku menu pada Aditya.

"Pilihlah aku yang traktir hari ini." ucapnya lembut dengan senyum manis menghiasi wajahnya.

Aditya mengangguk, dia menerima buku menu, Aditya mengerutkan keningnya saat melihat gambar makanan yang tidak di kenalinya.

Dia menatap Rebecca dan bertanya " Apa tidak ada nasi di sini?"

"Nasi?" beo Rebecca bingung, dia kemudian menepuk jidatnya. Rebecca lupa kalau Aditya bukanlah kalangan Elit.

Rebecca tersenyum kecut" di sini tidak ada Nasi Dit, kamu pilih saja dulu, baru setelah ini makan Nasi"

"Oke!" Aditya memilih lima menu sekaligus.

Rebecca hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, dia sangat menyukai Aditya yang masih polos itu.

Setelah makanan datang dan di sajikan di depannya, Aditya mengernyitkan dahi, dia melihat porsi yang sangat kecil.

Ketika Pelayan mau pergi, Aditya menarik lengan pelayan tersebut, Sontak saja pelayan kaget, begitu juga dengan Rebecca.

"A-ada apa tuan?" tanyanya sedikit ketakutan, karena dia takut salah menyajikan makanan.

"Ada apa katamu? Kamu gila makanan segini harganya satu delapan puluh ribu perak?! Jangan bercanda denganku!" Tegur Aditya kesal.

Walaupun tidak sekolah, Aditya tahu dengan perjumlahan dan membaca, apalagi sekarang sudah memiliki kecerdasan Brahma.

Sontak saja Rebecca dan Pelayan terkejut dengan pernyataan Aditya. Rebecca mau bicara tapi tiba-tiba ada suara seorang pria yang menegur mereka.

"Cih! Jadi kamu tidak memilih aku hanya demi Pria Miskin Ini Rebecca!?" seorang Pria menghampiri mereka.

"Makanan murah saja di tawar! Gimana mau bahagiakan kamu?" Ejeknya dengan sangat percaya diri.

.

Terpopuler

Comments

dadun

dadun

polos sama oon beda tipis coy😁

2023-11-08

0

Diah Susanti

Diah Susanti

🤣🤣🤣🤣🤣

2023-09-15

0

Don T

Don T

MC Koploooo kan bisa di simpan di system 🤣🤣

2023-09-11

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!