Menukarkan Koin Emas

Aditya langsung duduk sambil menyetabilkan napasnya yang terengah-engah, dia melihat bajunya yang telah robek tergeletak disampingnya.

Aditya menghela napas dan bergumam " apa yang sebenarnya terjadi padaku? "

[ Tuan Aditya, saya Java System telah menyatu dengan anda. Mulai sekarang saya adalah partner anda! ]

Suara System sekarang lebih sopan daripada sebelum menyatu dengan Aditya. System yang menyatu pada tubuh tuannya memang cenderung akan lebih menghormati pemiliknya.

" Java System? Apa maksud kamu? " tanya Aditya masih bingung.

[ Tuan, Java System akan membantu anda menjadi kuat dan tentunya akan menjadi orang kaya, satu keping koin Emas anda bisa tukarkan dengan uang sesuai harga pasaran Emas sekarang. Adapun atribut kekuatan anda bisa di tingkatkan dengan kekuatan. Cara mendapatkan poin kekuatan dengan melakukan misi. Semakin sulit misi maka akan semakin banyak mendapatkan poin kekuatan! ]

Jelas saja Aditya terkejut dengan pemberitahuan System. Apalagi dia samar-samar melihat koin Emas yang ada di status-nya sangatlah banyak.

" Apa kamu serius? ini tanpa tumbal? " tanya Aditya lugu.

[ Hais, bukankah sudah saya bilang. Saya tidak meminta tumbal! Saya ada karena orang-orang terpilih yang bisa menemukan saya! ]

Aditya manggut-manggut mengerti, walaupun masih bingung, tapi setidaknya dia sudah sedikit tahu kalau System bukanlah pesugihan, melainkan sebuah karunia dari Tuhan untuk dirinya.

" Ngomong-ngomong aku panggil kamu Java tidak apa-apa kan?" tanya Aditya memastikan.

[ Terserah anda tuan, saya tidak keberatan sama sekali ] jawab System langsung.

" Baiklah kalau begitu " Aditya bangun dari duduknya, dia berdiri dan menepuk-nepuk celana dan tubuhnya yang kotor akibat berguling-guling di tanah.

" Apa aku bisa minta lima koin Emas? " tentu saja yang dipikirkanAditya pertama bagaimana mendapatkan uang. tangannya menengadah seperti pengemis.

[ Tentu saja tuan ]

Celah dimensi muncul di atas tangan Aditya, lima keping koin emas langsung berjatuhan di telapak tangan Aditya.

Sontak saja Aditya terkejut, tangannya bergetar saat melihat lima keping koin Emas tersebut " i-ini asli?" tanyanya dengan suara yang ikut gemetar.

[ Tentu saja asli tuan, anda bisa menukarnya dengan apapun yang anda inginkan! ]

" A-aku kaya! Aku kaya! " Aditya berteriak kegirangan.

" Terima kasih Java! " Aditya langsung menggenggam koin emas tersebut dan menyimpannya di saku.

[ Sama-sama tuan ]

Aditya langsung turun dari gunung Suplawan, dia ingin cepat menukarkan koin emas tersebut untuk membeli beras dan kebutuhan pokok lainnya.

Wajar saja kalo pemikiran Aditya hanya sebatas kebutuhan pokok, karena selama ini dia kekurangan makanan.

Aditya tidak tahu saja kalau satu koin emas beratnya bisa mencapai lima gram. Artinya persatu koin Emas bisa ditukar dengan uang dua juta lima ratus Perak. ( Perak mata uang di tanah Java )

Koin Emas dari Java System termasuk masih jenis Emas murni. Wajar saja kalau harga sebenarnya sangat mahal.

***

Aditya sudah sampai di rumahnya, disana terlihat Glembo yang sudah menunggu dirinya sambil tertidur dikursi bambu usang yang ada di teras rumah Aditya.

Aditya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya " lihatlah Java, mana tega aku mengorbankan orang seperti nya, dia satu-satunya keluargaku " ucapnya lirih.

Java tidak menjawab, dia hanya memantau dari dalam tubuh Aditya saja. Karena Java tidak akan menampakkan dirinya pada siapapun.

Aditya masuk ke rumahnya yang sudah reot tersebut, dia tidak membangunkan Glembo terlebih dahulu, membiarkan Glembo menunggunya ganti baju. Baru nanti Aditya bangunkan.

Tak berselang lama Aditya sudah berganti pakaian " Kebo bangun! "

Teriak Aditya tepat ditelinga Glembo, sehingga membuat Glembo langsung terkejut dan jatuh.

" Iya Emaaaakk! " Glembo bangun dengan terhuyung-huyung dan jatuh.

Brugg

Glunduung

" Hahahaha...." Aditya tertawa puas melihat temannya yang jatuh dan menggelundung seperti bola saja.

' Adu-du-duh..' Glembo terlihat kesakitan karena dia jatuh cukup keras.

Aditya menghampirinya dan membantunya berdiri. Aditya dengan mudahnya menarik Glembo untuk berdiri, padahal sebelumnya dia tidak kuat menarik Glembo.

Sontak saja Aditya terkejut, begitu juga dengan Glembo, karena biasanya Aditya tidak sekuat itu.

" Kamu siapa? " Glembo sedikit pangling dengan Aditya, saat melihatnya.

" Astaga! kamu lupa denganku Gendut!?" seru Aditya pada temannya itu.

Glembo menyipitkan matanya, dia terlihat seperti sedang memastikan orang didepannya itu. Glembo mulai menyadari kalau orang yang ada didepannya adalah Aditya, karena pakaian yang dikenakannya milik Aditya.

" Kamu Adit? Lah kok kamu bisa berubah kaya power Renjes?! " Glembo terlihat sedikit terkejut.

" Berubah apanya? kamu baru bangun tidur jangan ngelantur! sudah ayo kamu ikut aku!" Aditya menarik Glembo tanpa menunggu persetujuan-nya.

Glembo benar-benar bingung karena Aditya menariknya kali ini dengan sangat mudah, tidak seperti biasanya, kalau dia menahan pasti Aditya tidak mampu menariknya, tapi kali ini berbeda, jika Glembo tidak ikut kemungkinan akan jatuh tersungkur akibat di tarik Aditya.

" Kita mau kemana Dit? " tanya Glembo penasaran karena dari tadi Aditya tidak memberitahu akan pergi kemana.

" Toko Emas!" jawabnya singkat.

" Kamu mau ngrampok?! " Glembo menarik tangan Aditya.

" Jangan Dit, kita lebih baik balik. Dit walaupun kita miskin, ngrampok itu perbuatan tercela, iya kalau berhasil, kalau di gebukin warga mampus kita! Ayo Dit kita pulang saja yah? " Gelmbo terlihat memelas, karena dia tidak ingin sahabatnya itu menempuh jalan pintas.

" Sok tahu kamu! " Aditya menoyor kepala Glembo.

" Sudah ikut saja! Aku gak mau ngrampok dudul!" Aditya meninggalkan Glembo yang masih tertegun.

" Tu-tunggu Dit! " dengan susah payah Glembo berlari mengejar Aditya yang sudah meninggalkannya sepuluh langkah.

Glembo merasa heran dengan sahabatnya itu, kalau dia tidak mau merampok, terus mau apa ke toko emas? Sedangkan uang saja tidak punya. Glembo hanya bisa pasrah mengikuti Aditya.

Setelah berjalan selama setengah jam. Mereka berdua sampai di toko Emas yang ada dipasar Larangan.

Dengan pakaian yang sangat sederhana, tentu saja mereka menjadi pusat perhatian. Walaupun toko Emas tersebut biasa melayani para petani, tapi pakaian mereka tidak seperti Aditya dan Glembo yang terlihat sangat kusam dan lusu.

Aditya berdiri di depan Etalase toko Emas, tidak ada pelayan yang mau melayani mereka. Glembo juga mulai was-was karena dia tidak pernah pergi ke toko Emas sebelumnya.

" Dit, kita pulang aja yuk! " ajak Glembo lirih.

Aditya menghela napas " sudah kamu diam saja dan duduk disana tunggu aku!"

Glembo hanya bisa menurut, dengan tidak berdaya dia menghampiri kursi tunggu yang disediakan toko emas tersebut dan duduk dengan patuh disana.

Tak berselang lama pelayan toko Emas yang mengutamakan profesional datang melayani Aditya.

Wajah cantik dengan dengan senyum ramah menyapa Aditya " ada yang bisa kami bantu Mas? "

Aditya yang tadi tertegun karena melihat kecantikannya, dia langsung tersadar " Eh iya Mba! saya mau menjual Emas, Apa bisa?"

Terpopuler

Comments

Eko Nur Yanto

Eko Nur Yanto

lanjut bro

2024-04-18

0

Tara

Tara

menarik🤔

2024-04-14

1

Abdul Wahid

Abdul Wahid

"Java system"

2024-04-09

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!