100 Keping Emas

Aditya dan Rebecca kembali ke Hotel tempat Aditya menginap. Mereka berdua sekarang terlihat lebih dekat dan sudah bercanda satu sama lain.

"Rebecca!" tegur seorang wanita yang turun dari Mobil secara tiba-tiba.

Rebecca dan Aditya langsung menoleh ke arah suara, seorang wanita berkacamata menghampiri Rebecca dengan tergesa-gesa.

"Sintia! Astaga.. kamu kapan pulang dari luar negeri?" tanya Rebecca Langsung pada wanita tersebut.

Mereka berdua langsung berpelukan sebentar. Sintia menggenggam tangan Rebecca "Aku seneng banget bisa langsung ketemu kamu di sini, aku baru pulang kemarin, tapi aku menghubungi kamu, nomor kamu gak aktif" ucapnya tidak berdaya.

Rebecca tersenyum getir, karena kemarin ponselnya di banting, dia tidak menggunakan nomor itu lagi dan menggantinya.

Sintia mulai menyadari Rebecca sedang jalan bersama pria di sampingnya, dia melihat Pria tersebut dengan tatapan menyelidik.

"Apa dia pacarmu?" Sintia berbisik pada Rebecca.

Wajah Rebecca memerah ketika Sintia membisikkan kalimat itu "His kamu ini, dia partnerku "

Sintia mengerutkan keningnya, karena perkataan Rebecca tidak selaras dengan perilakunya. Dia yakin kalau Rebecca sudah terkena penyakit yang namanya CINTA.

Sintia melihat Aditya dari atas sampai ke bawah, dia manggut-manggut seolah mengerti kenapa Rebecca bisa jatuh cinta pada Pria tersebut.

Sintia menyenggol bahu Rebecca dengan bahunya "Dia lumayan tampan, boleh juga selera kamu, sepertinya dia juga mapan kan?"

Sintia masih berbisik dengan Rebecca agar Aditya tidak mendengar percakapan mereka. Wajah Rebecca semakin merona ketika Sintia menggodanya.

"Kalau kamu ada urusan dengan teman kamu, aku kembali ke hotel sendirian saja, terima kasih telah menemaniku" Aditya meninggalkan mereka berdua yang masih memerhatikan-nya pergi dari sana.

Tapi belum jauh pergi dari mereka berdua, Aditya teringat sesuatu, dia belum memberikan koin Emas pada Rebecca.

Aditya yang tidak pernah ingkar janji tentu saja merasa bersalah " Aku lupa belum memberikan Rebecca koin Emas!" Dia menepuk jidatnya dan memanggil Java.

"Java berikan aku seratus koin Emas!" perintahnya langsung pada Java sambil menengadahkan kedua tangannya.

[ Baik tuan! ]

Java belum memberikan koin Emas tersebut, orang yang kebetulan lewat menegur Aditya "Masih muda, pakaian bagus kok ngemis! Cari kerja Sono!" orang itu menegur dengan ketus sambil berjalan.

Krincing, krincing

Baru setelah orang tersebut pergi, koin Emas yang berjatuhan dari celah dimensi muncul, berjatuhan di tangan Aditya.

Aditya tercengang dengan kata-kata orang yang tadi lewat, dia melihat tangannya yang menadah Koin sambil menghela napas berat.

"Bodoh kamu Dit! Seharusnya jangan lakukan ini di tempat umum!" gerutunya kesal pada diri sendiri.

Koin Emas yang ada di tangan Aditya berjumlah seratus keping sudah terpenuhi, dia langsung bergegas ke arah Rebecca yang sudah mau masuk ke Mobil bersama temannya itu.

"Rebecca tunggu!" teriak Aditya menghentikan Rebecca yang sudah mau masuk ke dalam mobil.

Rebecca menoleh ke arah Aditya yang tergopoh-gopoh menghampirinya sambil membawa sesuatu di tangannya.

"Ada apa Dit?" Wanita itu bertanya pada Aditya yang sudah ada di depannya.

"Ini!" Aditya menyodorkan kepingan emas tersebut.

Sontak saja Rebecca terkejut ketika melihat Koin Emas yang begitu banyak di tangan Aditya.

"Dit ini... terlalu banyak!" Rebecca membelalakan matanya tidak percaya.

Koin Emas yang di berikan Aditya merupakan Emas murni menurut Ayahnya. ketika di toko Emas dia memberikan harga pada koin Emas tersebut seharga Emas pasaran yang cuma Komara ratus ribu perak per garam. Sedangkan Emas murni harganya bisa mencapai satu juta perak per gram, Artinya seratus koin Emas Aditya seharga lima Milyar perak, karena satu koin Emas beratnya lima gram.

"Ambil saja aku masih banyak, tapi kalo kamu gak mau ambil aku buang saja di sini!" Aditya berkata dengan santai.

"Eh.. gila kamu Dit! Jangan!" Rebecca menyambar langsung koin emas tersebut.

Aditya tersenyum, karena ancaman-nya berhasil "Nah gitu dong"

"Ya sudah aku pergi dulu, dah!" Aditya melambaikan tangan dan meninggalkan Rebecca.

Tangan Rebecca bergetar hebat. Bagaimana tidak jika di tangannya ada Emas seharga lima Milyar perak. Dia menatap Aditya dengan nanar, baru kali ini ada orang yang memberikan kekayaannya begitu saja.

"Rebecca kamu kenapa?" Sintia menghampiri Rebecca yang tertegun di depan pintu Mobil dengan tangan menengadah menampung seratus koin Emas.

"Astaga Rebecca! Ini apa?" Sintia menatap tidak percaya apa yang ada di tangan Rebecca dan langsung mengambil salah satu koin Emas tersebut.

"Ini Koin Emas jaman kerajaan dulu?!" Sintia tambah terkejut dengan apa yang dia lihat. Sintia yang memang Arkeolog tentu saja tahu benda-benda bersejarah seperti itu.

"Kamu mendapatkan-nya darimana Rebecca?!" cecar Wanita itu yang ingin tahu kebenaran yang dia lihat.

Rebecca masih menatap Aditya yang sudah mulai menjauh, Sintia melihat ke arah tatapan Rebecca. Dia langsung menyadari kalau pria yang bersama Rebecca bukanlah pria sembarangan.

"Kamu harus ceritakan padaku nanti! Simpan itu, Ini tempat ramai!" tegur Sintia pada Rebecca.

Rebecca langsung tersadar dari lamunan-nya " Eh..iya! Pinjam tasmu Sin!"

Sintia mengangguk, dia langsung mengambilkan tasnya untuk menyimpan koin Emas yang di berikan Aditya tersebut.

Keduanya langsung memasuki Mobil setelah menyimpan koin Emas yang di berikan Aditya di dalam tas milik Sintia.

Ketika Mobil sudah jalan, Sintia langsung bertanya "Gila! Itu barang mahal, kenapa dia ngasih kamu cuma-cuma seperti itu? Apa dia bodoh? Atau...."

Sintia yang menyetir tentu saja menganggap Kalau Aditya pria yang bodoh, karena tidak tahu harga pasaran Emas murni, di tambah Emas yang di berikan-nya dari jaman pra sejarah.

"Jangan mengolok-olok Aditya, dia bukan bodoh, hanya saja terlalu baik!" jawab Sintia pada sahabatnya itu.

"Oh...jadi namanya Aditya, terus, terus.. kenapa dia memberikan barang berharga seperti itu pada kamu?" cecar Wanita itu ingin tahu kebenaran yang dia lihat.

Rebecca menghela napas "Aditya dulu orang miskin, dia katanya menemukan harta peninggalan keluarganya dan kebetulan waktu dia menjual koin Emasnya pertama kali ke aku"

"Dia beruntung berarti, kalau menjual pada orang lain mungkin dia akan di bohongi" Sintia tersenyum pada Rebecca.

"Beruntung apanya, aku saja membelinya dengan harga murah banget, untuk menebus kesalahan aku langsung menemuinya" jawabnya merasa bersalah.

Sintia masih tersenyum " Kamu memang tidak pernah berubah Rebecca, jika itu orang lain pasti akan langsung mengabaikan-nya"

"Mungkin, tapi Aditya malah memberikan lebih banyak lagi, apa ini tidak apa-apa?" Rebecca benar-benar di buat bingung oleh tindakan Aditya.

"Emang itu jumlahnya berapa?" tanya Sintia lagi.

"Seratus keping Emas, kalau di uang kan bisa Lima Milyar perak!" jawab Rebecca langsung.

"Apaaa!" Sintia langsung menginjak rem, untung saja tidak ada Mobil di belakang mereka berdua.

Terpopuler

Comments

Suhana Sulaiman

Suhana Sulaiman

apa guna java ya... bg otaknya aditya itu bereslah..... biar enggak buang2 emasnya.... bukankah dia patutnya makin pintar.... belom apa2 udah riak.. plus bodoh

2024-04-22

0

Pierany Prahasiwie

Pierany Prahasiwie

yg nulis bermain main dulu dgn MC dibikin bloon

2024-05-02

0

Obey Propaganda

Obey Propaganda

iya mg bodoh
pke banget lagi

2023-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Aditya dan Glembo
2 System
3 Menukarkan Koin Emas
4 Uang Yang Banyak?
5 Di keroyok
6 Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7 Di Fitnah
8 Aditya Ngamuk
9 Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10 Selalu Beruntung
11 Dua Wanita Cantik
12 Level Up
13 Membangun Rumah Aditya
14 Rebecca Le
15 Jalan Bareng Rebecca
16 Di Ganggu
17 Khodam Jin
18 100 Keping Emas
19 Jadi Incaran
20 Rumah Baru
21 Drama Rumah Baru
22 Penyerangan Tidak Terduga
23 Padepokan Kliwung Menyerang
24 Padepokan Kliwung Menyerah
25 Drama Rebecca dan Vivi
26 Membeli Ponsel
27 Kelompok Jambret
28 Banyak Yang Mengincar Aditya
29 Wasesa
30 Berbagi Itu Indah
31 Sedekah dan Sedekah
32 Keris Naga Bunting
33 Uang Aditya Unlimited
34 Rencana
35 Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36 Pertarungan Sengit
37 Padepokan Macan Kumbang Takluk
38 Sahabat Selamanya
39 Orang Tua Glembo
40 Drama dua Wanita
41 Sintia dan Glembo
42 Salah Orang
43 Orang-orang yang di Benci Aditya
44 Kemarahan Aditya
45 Kemesraan
46 Dua Pasangan Bucin?
47 Sebuah Konspirasi Gumira
48 Penyerangan Gumira
49 Menang
50 Tegang
51 Menikah?
52 Sah!
53 Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54 Rebecca Mengalah
55 Serangan Kejutan
56 Aditya Yang Berbeda
57 Si Peniru
58 Pertarungan yang tidak Sepadan
59 Tak Terduga
60 Miris
61 Kesepakatan
62 Di beri Perusahaan
63 Kota Sihai, Tiongkok
64 Perampok Receh?
65 Salah Kira
66 Bertemu Rebecca?
67 Pengumuman
68 Deal Kerja Sama
69 Pertarungan Di Tiongkok
70 Pertarungan Besar
71 Pertarungan Besar 2
72 Akhir dari pertarungan Besar
73 Hidup Baru
74 Sebuah Petunjuk
75 Gunung Kumbang
76 Buta Ireng (Hitam)
77 Buta Ireng kalah
78 Raja Angkara Jaya
79 Cincin Java Yang Berbeda
80 Sekar Ayu
81 Perkenalan
82 Merasakan Energi Spiritual Musuh
83 Bertemu Musuh
84 Rencana Besar
85 Berbicara dengan Java
86 Mencari Informasi
87 Keris Naga Pati
88 Demo
89 Hukuman
90 Menguji Keris Naga Pati
91 Kekuatan Keluarga Iskandar
92 Mulai Bergerak
93 Rencana yang Tertunda
94 Masuk Sarang Musuh
95 Pembunuhan Masal
96 Rencana di atas Rencana
97 Diskusi dengan Istri
98 Bersiap
99 Banas Pati
100 Kujang dan Bireng
101 Perang Jin
102 Perang Dahsyat
103 Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Aditya dan Glembo
2
System
3
Menukarkan Koin Emas
4
Uang Yang Banyak?
5
Di keroyok
6
Otot Kawat Tulang Besi (Gatotkaca)
7
Di Fitnah
8
Aditya Ngamuk
9
Aditya Yang Kejam Atau Baik?
10
Selalu Beruntung
11
Dua Wanita Cantik
12
Level Up
13
Membangun Rumah Aditya
14
Rebecca Le
15
Jalan Bareng Rebecca
16
Di Ganggu
17
Khodam Jin
18
100 Keping Emas
19
Jadi Incaran
20
Rumah Baru
21
Drama Rumah Baru
22
Penyerangan Tidak Terduga
23
Padepokan Kliwung Menyerang
24
Padepokan Kliwung Menyerah
25
Drama Rebecca dan Vivi
26
Membeli Ponsel
27
Kelompok Jambret
28
Banyak Yang Mengincar Aditya
29
Wasesa
30
Berbagi Itu Indah
31
Sedekah dan Sedekah
32
Keris Naga Bunting
33
Uang Aditya Unlimited
34
Rencana
35
Menyerang Padepokan Macan Kumbang
36
Pertarungan Sengit
37
Padepokan Macan Kumbang Takluk
38
Sahabat Selamanya
39
Orang Tua Glembo
40
Drama dua Wanita
41
Sintia dan Glembo
42
Salah Orang
43
Orang-orang yang di Benci Aditya
44
Kemarahan Aditya
45
Kemesraan
46
Dua Pasangan Bucin?
47
Sebuah Konspirasi Gumira
48
Penyerangan Gumira
49
Menang
50
Tegang
51
Menikah?
52
Sah!
53
Kenyataan Pahit Untuk Rebecca Le
54
Rebecca Mengalah
55
Serangan Kejutan
56
Aditya Yang Berbeda
57
Si Peniru
58
Pertarungan yang tidak Sepadan
59
Tak Terduga
60
Miris
61
Kesepakatan
62
Di beri Perusahaan
63
Kota Sihai, Tiongkok
64
Perampok Receh?
65
Salah Kira
66
Bertemu Rebecca?
67
Pengumuman
68
Deal Kerja Sama
69
Pertarungan Di Tiongkok
70
Pertarungan Besar
71
Pertarungan Besar 2
72
Akhir dari pertarungan Besar
73
Hidup Baru
74
Sebuah Petunjuk
75
Gunung Kumbang
76
Buta Ireng (Hitam)
77
Buta Ireng kalah
78
Raja Angkara Jaya
79
Cincin Java Yang Berbeda
80
Sekar Ayu
81
Perkenalan
82
Merasakan Energi Spiritual Musuh
83
Bertemu Musuh
84
Rencana Besar
85
Berbicara dengan Java
86
Mencari Informasi
87
Keris Naga Pati
88
Demo
89
Hukuman
90
Menguji Keris Naga Pati
91
Kekuatan Keluarga Iskandar
92
Mulai Bergerak
93
Rencana yang Tertunda
94
Masuk Sarang Musuh
95
Pembunuhan Masal
96
Rencana di atas Rencana
97
Diskusi dengan Istri
98
Bersiap
99
Banas Pati
100
Kujang dan Bireng
101
Perang Jin
102
Perang Dahsyat
103
Akhir dari Keluarga Iskandar dan Semaka

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!